commit to user 20
Gambar 3.14. Alat pendukung pengujian flame hardening
3.4 Parameter
Parameter proses flame hardening yang dibuat tetap adalah: a.
Tekanan kerja gas oksigen sebesar 5 kgcm
2
b. Tekanan kerja gas asetilen sebesar 2,5 kgcm
2
c. Kecepatan torch 28 mmdetik
d. Jarak torch pemanas dengan spesimen sebesar 5 mm
e. Jenis nyala api pada torch pemanas adalah karburasi, nyala karburasi
diatur sampai debit gas asetilen sebesar 2,3 litermenit dan debit gas oksigen sebesar 3,1 liter menit.
a b
c d
e f
commit to user 21
Sedangkan parameter yang diubah-ubah adalah : a.
Jarak torch air pemanas dan nozzle air pendingin. b.
Debit air pendingin Pada pengujian ini parameter yang akan diamati adalah temperatur spesimen,
kekerasan spesimen dan struktur mikro spesimen. Prosedur yang dilakukan dalam pengambilan data berdasarkan variasi debit pendinginan dan jarak torch pemanas
dengan nozzle pendingin. adalah:
3.5 Tahap Pengambilan Data
Prosedur percobaan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu : a.
Tahap Persiapan. Tahap persiapan terdiri dari :
1. Pembuatan spesimen dari baja pegas daun dengan dimensi :
Gambar 3.15. Dimensi Spesimen satuan dalam milimeter.
2. Melakukan proses annealing dengan urutan sebagai berikut :
a. Memasukkan spesimen kedalam furnace pemanas.
b. Memanaskan spesimen sampai temperatur 900
C. c.
Setelah temperatur mencapai 900 C, maka spesimen ditahan
selama 30 menit dengan temperatur konstan. d.
Setelah 30 menit, mematikan furnace dan menunggumendinginkan spesimen di dalam furnace sampai
temperaturnya rendah 300
C e.
Mengeluarkan spesimen dari dalam tungku.
commit to user 22
T
t
Pendinginan lambat di dalam tungku
900 C
30 menit
Gambar 3.16. Skema proses annealing. 3.
Mengukur spesimen dengan alat uji keras vickers. 4.
Persiapan dan pemasangan seluruh alat ukur yang digunakan dalam pengujian, seperti: termokopel, data akuisisi, inverter, komputer dan alat
pendukung lainnya. 5.
Kalibrasi seluruh termokopel dan alat ukur lainnya.
b. Tahap pengujian.
Tahap pengujianpengambilan data terdiri dari : 1.
Memasang termokopel pada spesimen yang telah dilubangi di 3 titik. 2.
Menghidupkan data akuisisi dan komputer untuk membaca dan menyimpan data hasil percobaan.
3. Membuka katup tabung gas asetilen dengan tekanan kerja sebesar 2,5
kgcm
2
4. Membuka katup tabung oksigen dengan tekanan kerja sebesar 5 kgcm
2
5. Menyalakan torch pemanas dengan nyala api karburasi.
6. Menyalakan motor listrik dan menentukan besarnya frekuensi sebesar
10 Hz pada inverter untuk mengatur kecepatan gerak torch sebesar 28 mmmenit
7. Mengamati dan mencatat perubahan temperatur pada spesimen selama
proses flame hardening berlangsung. 8.
Setelah selesai, frekuensi pada inverter di-nolkan hingga motor listrik berhenti berputar.
9. Torch pemanas dan nozzle pendingin dimatikan dan dikembalikan
posisinya seperti semula
commit to user 23
10. Mengulangi langkah 1 – 9 dengan variasi sebagai berikut :
Tabel 3.1. Variasi Perlakuan Pada Spesimen
No Jarak torch dengan nozzle Debit air pendingin 1
20 mm 1200 ccmenit
2 40 mm
1200 ccmenit 3
60 mm 1200 ccmenit
4 20 mm
2400 ccmenit 5
40 mm 2400 ccmenit
6 60 mm
2400 ccmenit
11. Melakukan uji keras mikro vickers pada spesimen setelah dilakukan
proses flame hardening.
3.6 Metode Analisis Data