Solar Desalinasi Humidifikasi-Dehumidifikasi Solar Chimney

8 dibawah kemiringan kaca Qiblawey dkk, 2008. Gambar 2.2 menunjukkan sistem solar still sederhana. Kelebihan menggunakan Solar Still : 1. Konstruksi yang sederhana 2. Kondensasi tidak memerlukan kondensor, proses kondensasi terjadi pada kaca 3. Mudah dalam perawatannya Kelemahan menggunakan Solar Still : 1. Laju produksi air bersih per hari rendah 2. Sebagian uap air yang terkondensasi pada kaca dapat langsung jatuh kembali dan bercampur dengan air laut yang belum berevaporasi 3. Proses evaporasi lambat karena air laut dipanaskan pada tekanan atmosfer Gambar 2.2. Solar Still Sederhana

2.2.2 Solar Desalinasi Humidifikasi-Dehumidifikasi

Ide utama dibalik proses solar humidification-dehumidification adalah uap saturasi dapat membawa udara dengan kapasitas yang semakin banyak dengan meningkatnya temperatur. Air laut akan melalui pemanasan awal sebelum disemprotkan ke dalam evaporator. Pemanasan terjadi pada dua fluida, yakni air laut dan angin. Pemanasan pada angin bertujuan untuk disirkulasikan ke dalam ruang evaporator - kondensor. Sesuai dengan ide utama sistem ini, udara panas membawa uap dari pemanasan air laut ke ruang kondensor yang berada tepat di Sea Water Tank Basin Brine Tank Fresh Water Tank Solar Radiation Glass SUN 9 sebelah ruang evaporator untuk dikondensasikan. Air laut yang tidak berevaporasi akan langsung jatuh ke tempat penampungan konsentrat garam Parekh dkk, 2004. Gambar 2.3 menunjukkan sistem desalinasi surya humidifikasi – dehumidifikasi. Kelebihan sistem desalinasi humidifikasi-dehumidifikasi : 1. Efektif dalam memproduksi air bersih 2. Sangat cocok dioperasikan untuk kapasitas rendah 3. Konsentrat garam yang masih mengandung air dapat diproses ulang Kelemahan sistem desalinasi humidifikasi – dehumidifikasi : 1. Konstruksi yang kompleks 2. Air laut yang tidak berevaporasi dibiarkan jatuh bebas ke tempat penampungan dapat menimbulkan percikan air sehingga memungkinkan terkontaminasi konsentrat garam ke air bersih jika isolasi tidak baik 3. Meskipun menggunakan energi surya sebagai sumber pemanas, sistem masih menggunakan energi listrik untuk mensirkulasikan udara dan air laut Gambar 2.3. Sistem Desalinasi Surya Humidifikasi – Dehumidifikasi Hot Air Evaporator Air in Solar Air Heater Blower Hot Air Inlet Brine Out Brine Storage Tank Solar Water Heater Preheated Sea Water Hot Sea Water Distillate Tank Brine Recycle Pump Dehumidified Air Outlet Saline Water Tank Sea Water In Condenser 10

2.2.3 Solar Chimney

Solar Chimney mengkonversikan energi termal surya ke energi kinetik yang akan dikonversikan menjadi energi listrik dengan menggunakan turbo- generator. Komponen-komponen utama dalam solar chimney adalah diameter kolektor surya yang besar, turbin, generator dan cerobong chimney yang tinggi. Penggunaan kolektor terutama kaca atau lembaran plastik yang berperan sebagai rumah kaca akan menjebak panas dan menyebabkan pemanasan pada ruang dibawah kolektor sehingga terjadi perbedaan temperatur antara udara lingkungan dan udara di dalam sistem yang menyebabkan udara panas mengalir melalui cerobong. Energi kinetik dari udara yang mengalir menyebabkan turbin yang dipasang dibawah cerobong berotasi dan menghasilkan daya Sangi, 2012 Kelebihan sistem desalinasi solar chimney : 1. Laju produksi air bersih yang tinggi 2. Dapat menghasilkan daya selain air bersih 3. Biaya produksi air bersih yang lebih rendah Kelemahan sistem desalinasi solar chimney : 1. Konstruksi sistem kompleks 2. Biaya turbin dan kolektor surya yang mahal karena dibutuhkan kolektor yang sangat besar 3. Perawatan sistem sangat sulit dan mahal Gambar 2.4. Instalasi Sistem Desalinasi Solar Chimney pada Air Laut Condensate Tank Condensate Pump Condenser Air In Sea Water Air In Sea Water Transparent Plastic or Glass Cover SUN Chimney Humid Hot Air Wind Turbine Solar Radiation Solar Radiation 11

2.2.4. Solar Multi Stage Flash Desalination