8
B. Kerangka Berpikir
Rendahnya keterampilan berbicara pada siswa kelas IV SDN 03 Gunungjaya karena model pembelajaran guru yang kurang variatif dan inovatif
menjadikan proses belajar mengajar keterampilan berbicara menjadi beban yang memberatkan bagi siswa sebagai akibatnya keterampilan berbicara siswa
rendah. Disamping itu kosa kata Bahasa Indonesia yang dimiliki siswa masih sedikit, karena siswa terbiasa berbicara dalam bahasa ibu bahasa daerah,
adanya perasaan takut salah pada diri siswa sehingga mereka merasa kesulitan apabila disuruh mengungkapkan idegagasan ataupun menjawab pertanyaan
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa peneliti akan
menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode bermain peran. Penggunaan pendekatan kontekstual ini memiliki keunggulan, dimana siswa
mengungkapkan ide atau gagasan secara lisan berbicara tanpa merasa terbebani karena pendekatan kontekstual siswa diberi kebebasan melakukan
percakapan melalui bermain peran sesuai dengan konteks kehidupan nyata siswa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang telah dikuasai siswa.
Dengan penggunaan pendekatan kontekstual dengan metode bermain peran.Gambaran dari kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.Bagan Kerangka Berpikir Kondisi Awal
Mtd. Ceramah Siswa pasif
Keterampilan Berbicara
rendah
Pelaksanaan Tindakan
Menggunakan pendekatan
kontekstual dengan
metode bermain peran
Siklus II Siklus I
Kondisi Akhir
Keterampilan berbicara
meningkat
9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan
Januari sampai Juni 2010.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.
C. Prosedur Penelitian