Perencanaan Pondasi Rencana Atap Dasar Perencanaan Beban Mati titik

Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium 10 10

2.4. Perencanaan Pondasi

1. Pembebanan Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban hidup.

2. Analisa pembebanan menggunakan peraturan SNI 03-1727-1989.

Perhitungan kapasitas dukung pondasi Terzaghi: q ada = A P q u = 1,3 c N c + q N q + 0,4 γ B Nγ q ijin = q u SF q ada  q ijin . . . . . . . . . aman Eksentrisitas  N M e  Agar pondasi tidak mengguling, 6 L e  2 BL 6M BL N   Sedangkan pada perhitungan tulangan lentur Mu = ½ . qu . t 2 m = c f 0,85 f y  Rn = 2 n d b M   =       fy 2.m.Rn 1 1 m 1 b =      fy fy fc 600 600 . . . 85 ,   max = 0,75 . b  min = y f 1,4  min   maks tulangan tunggal   min dipakai  min Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium 11 11 As =  a d a . b . d Luas tampang tulangan As = Jumlah tulangan x Luas Perhitungan tulangan geser : Vu =  x A efektif 60 ,   V c = xbxd c f x 6 1  Vc=0,6 x Vc Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc  perlu tulangan geser Vu  Vc 3 Ø Vc  tidak perlu tulangan geser Vs perlu = Vu – Vc  pilih tulangan terpasang Vs ada = s d fy Av . .  pakai Vs perlu Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium 12 12 BAB 3 PERENCANAAN ATAP

3.1. Rencana Atap

N KT SK G G G G SK G KT KU KU KU Gambar 3.1. Rencana Atap Keterangan : KU = Kuda-kuda utama G = Gording KT = Kuda-kuda trapesium N = Nok SK1 = Setengah kuda-kuda utama L = Lisplank SK2 = Setengah kuda-kuda J = Jurai

3.2. Dasar Perencanaan

14 Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium 13 13 Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai berikut : a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar. b. Jarak antar kuda-kuda : 6,00 m c. Kemiringan atap  : 30  d. Bahan gording : baja profil lip channels . e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki . f. Bahan penutup atap : genteng. g. Alat sambung : baut-mur. h. Jarak antar gording : 2,31 m i. Bentuk atap : limasan. j. Mutu baja profil : Bj-37 σ ijin = 1600 kgcm 2 σ leleh = 2400 kgcm 2

3.3. Perencanaan Gording

3.3.1. Perencanaan Pembebanan

Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in front to front arrangement kanal kait 150 x 130 x 20 x 3,2 dengan data sebagai berikut : a. Berat gording = 15,0 kgm b. I x = 664 cm 4 c. I y = 476 cm 4 d. h = 150 mm e. b = 130 mm f. t s = 3,2 mm g. t b = 3,2 mm h. Z x = 88,6 cm 3 i. Z y = 73,2 cm 3 Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium 14 14 Kemiringan atap  = 30 . Jarak antar gording s = 2,31 m. Jarak antar kuda-kuda utama = 6,00 m. Pembebanan berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut : a. Berat penutup atap = 50 kgm 2 . b. Beban angin = 25 kgm 2 . c. Berat hidup pekerja = 100 kg. d. Berat penggantung dan plafond = 18 kgm 2

3.3.2. Perhitungan Pembebanan

a. Beban Mati titik

Berat gording = 15 kgm Berat Plafond = 2,0 × 18 = 36 kgm Berat penutup atap = 2,31 × 50 = 115,5 kgm q = 166,5 kgm q x = q sin  = 166,5 × sin 30  = 83,25 kgm. q y = q cos  = 166,5 × cos 30  = 144,193 kgm. M x1 = 1 8 . q y . L 2 = 1 8 × 144,193 × 6 2 = 648,87 kgm. M y1 = 1 8 . q x . L 2 = 1 8 × 83,25 × 6 2 = 374,625 kgm.

b. Beban hidup