Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes Enita Dewi, S. Kep., Ns., MN Arum Pratiwi, S Kp., M.Kes

ii LEMBAR PENGESAHAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISA Yang disusun oleh: TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J 210. 141. 025 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jum’at 22 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji

1. Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M.Kes

………………..

2. Enita Dewi, S. Kep., Ns., MN

………………..

3. Arum Pratiwi, S Kp., M.Kes

……………….. Surakarta, 22 Juli 2016 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan, Dr. Suwaji, M.Kes iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 22 Juli 2016 Penulis TAUFIQ BUDI NURRAHMAN J 210.141.025 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TERHADAP PENCEGAHAN RESIKO TERJADINYA VENOUS NEEDLE DISLODGEMENT PADA PASIEN YANG MENJALANKAN TERAPI HEMODIALISA Taufiq Budi Nurrahman , Agus Sudaryanto, Enita Dewi Abstrak Perawatan hemodialisa menjadi suatu terapi tetapi juga mempunyai komplikasi, seperti yang paling umum sakit kepala, kram sampai dengan komplikasi yang serius seperti Venous Needle Dislodgement VND. VND terjadi ketika jarum pada vena fistula mengalami perubahan posisi sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi kehilangan volume darah. VND bisa menyebabkan perdarahan yang hebat dan bahkan kematian, oleh karena itu perawat harus memahami tentang VND. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat terhadap pencegahan resiko terjadinya Venous Needle Dislodgement pada pasien yang menjalankan terapi hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan tentang tingkat pengetahuan perawat secara kuantitatif. Metode pengambilan sample yang digunakan yaitu teknik total sampling dengan menggunakan 51 perawat yang bertugas di ruang hemodialisa. Hasil penelitian yaitu 12 perawat 23.5 berada dalam level baik, 30 perawat 58.8 berada dalam level cukup baik, 9 perawat 17.6 berada dalam level kurang baik. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu tingkat pengetahuan sebagian besar perawat tentang pencegahan terjadinya VND adalah cukup baik. Oleh karena itu, saran bagi perawat adalah meningkatkan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan venous needle dislodgement, agar bisa memberikan edukasi dan melakukan penyuluhan kepada pasien untuk meminimalisasi risiko komplikasi yang fatal terhadap pasien. Kata kunci : Pengetahuan, Hemodialisa, Venous needle dislodgement, Perawat dialisis, Pencegahan Abstract Hemodialysis treatment was a therapy but it had complicated symptom , headaches, cramps, till serious complications such as Venous Needle Dislodgement VND. VND happened when the venous fistula needle becames dislocated out of the vascular access,and could be in blood loss. VND which could cause heavy bleeding and even death. Therefore, nurses should be understood about VND. The purpose of this study was to described the level of nurses knowledge to prevention of VND in patients with hemodialysis therapy. This research used descriptive quantitative method that described the level of knowledge of nurses quantitatively. The sampling method used total sampling technique, the total sample that used were 51 nurses who served in the hemodialysis room. The conclusion was the level of nurses knowledge about the prevention of venous needle dislodgement was good enough. Where 12 nurses 23.5 were in a good level, 30 nurses 58.8 were in a goodenough level, 9 nurses 17.6 are in a not-good-enaugh level. Therefore, for nurses should be increase knowledge about the management and prevention of venous needle dislodgement, in order to provide education and give counseling to patients to minimize the risk of fatal complications for the patient. Keywords : knowledge level, hemodialysis, venous needle dislodgement, nurses dialysis, prevention 1 2 PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik GGK kini telah menjadi masalah kesehatan serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit gagal ginjal tidak termasuk 10 sepuluh penyakit mematikan di dunia WHO, 2014. Namun demikian, penyakit ini juga menjadi perhatian badan kesehatan dunia tersebut. Di seluruh dunia terdapat sekitar 500 juta orang yang mengalami gagal ginjal dan sekitar 1,5 juta orang diantaranya harus menjalani terapi hemodialisa sepanjang hidupnya. Hemodialisa merupakan suatu teknologi sebagai pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau zat racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, ureum, natrium, kalium, kreatinin,asam urat dan zat-zat lainnya Haryono, 2013. Pasien yang melakukan hemodialisa dalam waktu yang panjang dapat mengalami beberapa efek samping diantaranya hipotensi, emboli udara, nyeri dada, pruritus, gangguan keseimbangan dialisis, kram otot, mual dan muntah, selain komplikasi di atas ada juga komplikasi yang menjadi perhatian sekarang ini yaitu terjadinya Venous Needle DislodgementVND Hurst, 2010. VND terjadi ketika jarum pada vena fistula mengalami perubahan posisi sehingga keluar dari akses vaskuler menyebabkan terjadi kehilangan volume darah pada pasien dan dapat menyebabkan morbidity dan mortality jika tidak segera diatasi, untuk hemodialisa kecepatan laju darah 400 sampai 500 mLmenit sehingga pasien bisa kehilangan 40 volume darah dalam hitungan menit, banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND Billie Hurst, 2012. Venous needle dislodgement adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada proses tindakan hemodialisa, yang berakibat pada resiko perdarahan yang hebat dan mengancam nyawa bahkan terjadi kematian, sehingga perawat hemodialisa, pasien dan petugas kesehatan harus sadar tentang VND dan komplikasinya. Memberikan edukasi dan informasi harus dilakukan oleh perawat hemodialisa kepada pasien dan petugas kesehatan tentang kemungkinan terjadinya VND Chamney. et al, 2008. Berdasarkan statistik sebelumnya terdapat informasi terbaru tentang insiden venous VND. Setiap hari lebih dari 200 jarum vena terlepas, setiap harinya lebih dari dua pasien yang mengalami VND terjadi komplikasi yang serius dan setiap miggunya lebih dari dua pasien yang meninggal dunia karena VND Hurst, 2010. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan kepala ruang hemodialisa di RSI Surakarata dari 54 pasien yang menjalankan terapi hemodialisa terjadi 2 insiden VND dan pasien memerlukan perawatan ketika proses tindakan hemodialisa. TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan Pengetahuan adalah sebagai sesuatu pembentukan yang terus-menerus didapat oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman- pemahaman baru Budiman dan Riyanto, 2013. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, menyebutkan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui oleh seseorang berkaitan dengan proses pembelajaran. Notoadmojo 2012 mengartikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga. Untuk meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pengetahuan diperoleh dari proses belajar, yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinan yang diperoleh melalui media masa, elektronik dan media lain. Venous needle dislodgement 3 Venous needle dislodgement VND adalah salah satu komplikasi yang sangat serius pada proses tindakan hemodialisa. Hal ini bisa terjadi karena pada proses hemodialisa terdapat pengaturan kecepatan pemompaan darah, sehingga jika terjadi VND pemompaan darah akan manjadi tidak terkontrol, yang berakibat pada resiko perdarahan berat dan mengancam nyawa. VND terjadi ketika jarum fistula vena terjadi dislokasi dan keluar dari jalur akses vaskuler sehingga menyebabkan kehilangan darah, banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya VND Hurst, 2011, antara lain yaitu sakit kepala, kram otot, hipotensi, mual. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metode penelitian ini deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode studi deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan situasi atau keadaan untuk menemukan ide baru Nursalam, 2013. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang Hemodialisa pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS Dr. Moewardi Surakarta dan RSUD Surakarta yang diteliti dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang perawat hemodialisa. Pengambilan sampel mengunakan teknik Total Sampling. Sample pada penelitian ini berjumlah 51 perawat hemodialisa dengan kriteria sampel adalah semua perawat hemodialisa yang bekerja di ruang hemodialisa. Instrumen Penelitian Instrumen dalam pengumpulan data pengetahuan pencegahan terjadinya venous needle dislodgement yaitu menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran linkert yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Analisa Data Analisa data yang dilakukan adalah analisa deskriptif Univariat dengan tabel distribusi frekuensi dari masng-masing frekuensi, sedangkan data numerik di analisa menggunakan nilai mean, modus, median dan standart deviasi. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan perawat hemodialisa tentang pencegahan venous needle dislodgement dan menggambarkan karakteristik responden. Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik Frekuensi Presentase 1. Umur 20-40 th 43 84,3 41-60 th 8 15,7

2. Jenis kelamin perempuan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

14 122 86

Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Penyakit Malaria Di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

2 87 83

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL

7 77 29

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

0 3 77

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD TENTANG PENANGANAN PASIEN PADA CEDERA KEPALA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

27 137 111

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ULKUS KAKI DIABETIK DENGAN PENCEGAHAN TERJADINYA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Ulkus Kaki Diabetik Dengan Pencegahan Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Persadia Rumah Sakit Dokter So

0 2 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ULKUS KAKI DIABETIK DENGAN PENCEGAHAN TERJADINYA Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Ulkus Kaki Diabetik Dengan Pencegahan Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Persadia Rumah Sakit Dokter So

1 10 13

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIALISIS TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Dialisis Tentang Pencegahan Terjadinya Venous Needle Dislodgement Pada Pasien Yang Menjalani Tindakan Hemodialisa.

0 3 15

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat Dialisis Tentang Pencegahan Terjadinya Venous Needle Dislodgement Pada Pasien Yang Menjalani Tindakan Hemodialisa.

0 4 6

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMAD CONSENT BAGI TENAGA PERAWAT YANG MELAKASANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN YANG DIRAWAT

0 0 10