Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Januari 2012: 59 - 72
64
sebagai representasi pemahaman mahasiswa tentang suatu masalah; dan e kekuatan peta konsep berasal dari interkoneksi antar konsep-konsep.
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “penggunaan metode pembelajaran elaboratif
dengan strategi peta konsep dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga1 SMK Negeri 4 Surakarta Semester I tahun
pelajaran 20122013 dalam pembelajaran PKn konsep Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka”.
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan ini dilakukan di kelas XII Tata Boga1 SMK Negeri 4 Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama 8 minggu dan dimulai pada minggu
ke I bulan Agustus tahun 2012, yaitu pada semester I tahun pelajaran 2012 2013. Kegiatan dilaksanakan diawali dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Tata Boga1 semester I SMK Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 20121013. Jumlah
siswa dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran PKn konsep “Menampilkan
sikap positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka” melalui pembelajaran elaboratif dengan strategi peta konsep.
Peneliti adalah guru instruktur mata pelajaran PKn. Dengan demikian maka dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pemberi tindakan, sebagai
observer, evaluator, dan sekaligus sebagai reflektor. Guna menjaga objektivitas dalam penilaian, maka peneliti meminta bantuan rekan guru PKn lain sebagai
mitra atau kolaborator dalam penelitian ini.
C. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu peningkatan kualitas pembelajaran, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas classroom action research. Menurut Kemmis dalam Wiriaatmadja, 2006: 62 dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas berorirentasi pada perbaikan
kualitas pembelajaran, Hal ini dikarenakan jenis penelitian ini mempunyai kelebihan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Proses dalam penelitian tindakan kelas menurut Elliott 2001: 2 terdiri dari lima tahapan tindakan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... Sri Hastuti Lastyawati
6 5
meliputi: 1 identifikasi masalah; 2 rencana tindakan; 3 pengumpulan data; 4 analisis data; dan 5 pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses investigasi terkendali yang
berdaur ulang atau siklus dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses,
isi, kompetensi, atau situasi kependidikan.
Alur pikir dalam penelitian tindakan, menurut Elliott 2001: 2 dimulai dari diagnosis masalah dan faktor sebab timbulnya masalah, dilanjutkan dengan
pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan, penetapan desain tindakan dan prosedur
pengumpulan data, analisis data, dan refleksi.
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus tindakan. Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada desain penelitian
tindakan kelas. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi sebagai berikut: 1 refleksi awal untuk mengidentifikasi masalah; 2 analisis mencari fakta; 3
pelaksanaan tindakan; 4 pengamatan; dan 5 refleksi.
D. Alat Pengambilan Data
Alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa instru- men pengamatan dan instrumen tes. Instrumen pengamatan digunakan untuk
mengamati perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Adapun instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep
yang diajarkan.
E. Teknik Pengambilan dan Analisis Data 1.