MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIE MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PEMBUATAN PETA KONSEP Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIE melalui Strategi Pembelajaran Dengan Pembuatan Peta Konsep Pada Materi Gerak Tumbuhan SMP Negeri 2 Coloma

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIE MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PEMBUATAN PETA KONSEP PADA MATERI GERAK TUMBUHAN SMP NEGERI 2 COLOMADU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Guna mencapi derajat Sarjana S-1

Program studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI

Oleh :

NOVIA BUDIYARSI A420080090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIE MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PEMBUATAN PETA KONSEP PADA MATERI GERAK TUMBUHAN SMP NEGERI 2 COLOMADU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Novia Budiyarsi

Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil kognitif belajar siswa kelas VIIIE SMP Negeri 2 Colomadu pada materi Gerak Pada tumbuhan Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menerapkan strategi pembelajaran Peta Konsep. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan menggunakan strategi pembelajaran Peta Konsep yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknis analisis data dengan menggunakan penilaian afektif dan kognitif dalam siklus I dan siklus II.Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa awal nilai rata-rataafektif pada siklus I yaitu 10 (cukup berminat) meningkat menjadi 17,61 (sangat berminat). Nilai rata-rata kognitif 46,3 (8,82%) meningkat menjadi 62,6 (47,05%) pada siklus I dan 79,6 (100%) pada siklus II.Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa: Penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIIE SMP Negeri 2 Colomadu tahun Pelajaran 2011/2012.


(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aktivitas pembelajaran dalam bentuk interaksi edukatif (penyampaian ilmu pengetahuan dan affektif) dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek pendidikan. Peserta didik sebagai subjek pendidikan (pelaku pendidikan) bukan sebagai objek didik berarti dalam proses pembelajaran, pendidikan itu untuk mengembangkan kemampuan belajarnya karena peserta didik merupakan individu yang dilengkapi kemampuan belajar.

Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses tersebut ada pendidik atau guru dan siswa yang belajar. Keberhasilan dalam suatu pengajaran ditentukan oleh bagaimana proses itu berlangsung. Di samping itu proses interaksi belajar pada prinsipnya sangat tergantung pada guru dan siswanya. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang lebih baik, sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar, sedangkan peserta didik dituntut adanya motivasi dalam belajar.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah rendahnya minat belajar dan prestasi belajar. Rendahnya prestasi belajar mungkin disebabkan oleh kurang tepatnya penggunaan strategi pembelajaran. Umumnya masih menggunakan strategi pembelajaran yang kurang menarik. Guru hanya menerangkan saja dan siswa hanya

mendengarkan dan mencatat saja, sehingga dalam proses pembelajaran siswa hanya sebagai pendengar saja dan siswa menjadi kurang aktif. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik.

Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan perbaikan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam pembelajaran biologi dapat diukur pada keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan belajar ini dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Dilihat dari prestasi belajar biologi, pada kenyataannya yang dicapai siswa masih sangat rendah. Berkaitan dengan masalah tersebut, pada pembelajaran biologi juga ditemukan keragaman masalah sebagai berikut : 1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2) siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada materi yang belum jelas dan kurang paham , 3) keaktifan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan dalam proses pembelajaran juga masih kurang, 4) kurangnya keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.

Salah satu peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung pada


(4)

sekolah tersebut, metode atau pendekatan yang digunakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP N 2 Colomadu kelas VIIIE, menunjukkan bahwa rata-rata nilai biologi masih kurang atau masih di bawah KKM yaitu 62. Hal ini ditunjukkan pada proses pembelajaran yang masih didominasi oleh guru, karena pola pengajaran yang disampaikan di SMP N 2 Colomadu kelas VIIIE, cenderung dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga kondisi siswa yang mengikuti pembelajaran yaitu 20% memperhatikan, 30% mengantuk, 15% ramai sendiri dan 35% hanya diam.

Peneliti memilih strategi pembelajaran Peta Konsep. Peta Konsep merupakan salah satu bagian dari strategi organisasi. Strategi organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi-strategi organisasi dapat terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi subjek yang lebih kecil. Strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide. Metode Peta Konsep dipandang paling sederhana dan langsung dari pendekatan kooperatif. Adapun tujuan menggunakan Peta Konsep : 1)

mengembangkan kemampuan berfikir yang masuk akal, 2) mengembangkan kemampuan mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu, 3) mengembangkan kemampuan berfikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian, 4) mengembangkan kecakapan, strategi, dan kebiasaan belajar, 5) belajar konsep-konsep dan teori, 6) belajar memahami perspektif dan dalam suatu konsep, 7) mengembangkan suatu keterbukaan terhadap ide baru, 8) mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian.

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas mengenai permasalahan di atas, yaitu dengan penelitian yang berjudul

: MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VIIIE

MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN DENGAN

PEMBUATAN PETA KONSEP

PADA MATERI GERAK

TUMBUHAN SMP NEGERI 2

COLOMADU TAHUN

PELAJARAN 2011/2012.

LANDASAN TEORI DAN

HIPOTESIS TINDAKAN

BELAJAR

Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan


(5)

karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman (Purwanto, 2009).

PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan ke dalam pengalaman yang difasilitasi oleh guru sehingga pelajaran mengalir dalam pengalaman yang melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa. Pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan dan memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan karakter peserta didik (Dananjaya, 2011).

STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Uno, 2007).

PEMBELAJARAN AKTIF

Pada dasarnya pembelajaran aktif berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons siswa dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi pembelajaran aktif pada siswa dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Hal ini kurang diperhatikan pada pembelajaran konvensional (Hartono,2008).

PETA KONSEP

Langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan dalam menerapkan Peta Konsep yaitu:1) pada OHP atau papan tulis, tentukan topik yang akan dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran, unit bahasan. Buat lingkaran dan letakkan kata kunci di dalam lingkaran tersebut. 2) meminta siswa untuk menyebutkan hal-hal yang mereka ketahui mengenai topik bahasan. Buat cabang-cabang dari lingkaran dan tempatkan jawaban-jawaban siswa pada cabang-cabang tersebut. 3) bagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4) meminta

kelompok meneruskan

pengembangan peta pada selembar kertas. 5) meminta siswa untuk berdiskusi (Bellanca, 2011).


(6)

HASIL BELAJAR

Hasil belajar siswa dirumuskan sebagai tujuan instruksional umum yang dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum bidang studi. Hasil belajar ini menyatakan apa yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu (Nasution, 2009).

PENELITIAN TINDAKAN

KELAS (PTK)

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran. Guru dan peneliti dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Dengan PTK guru secara reflektif dapat menganalisis dan mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan dikelas. Hal ini berarti dengan melakukan penelitian tindakan kelas, pendidik dapat memperbaiki praktik pembelajaran (Supardi, 2007).

PENELITIAN YANG RELEVAN Menurut hasil penelitian Cahyaningrum (2011), “Penerapan Strategi Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Gagaksipat Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011”, menyimpulkan bahwa strategi Peta Konsep dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat meningkatkan kemampuan siswa

menulis karangan deskripsi. Perolehan nilai tuntas pada sebelum tindakan sebanyak 40%, siklus I sebanyak 85%, dan pada siklus II sebanyak 100%.

Menurut hasil penelitian Swasti (2011) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Materi Sistem Ekskresi Siswa Kelas XI IPA 4 Man Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012”, menunjukkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 4 MAN Purwodadi.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan LATAR

BELAKANG di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIE pada materiGerak Tumbuhan SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2011/2012.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan di kelas VIIIE SMP N 2 Colomadu tahun pelajaran 2011/2012 pada bulan Febuari-Maret 2012.

PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian meliputi: Persiapan Penelitian terdiri dari langkah sebagai berikut: Meminta ijin pada kepala sekolah dan guru biologi SMP N 2 Colomadu dengan


(7)

mengajukan surat persetujuan kolaborasi, penelit i bersama guru dan kepala sekolah mendiskusikan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan, Peneliti melakukan observasi mengenai kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui kondisi guru, kondisi siswa, strategi pembelajaran, media pembelajaran serta sarana dan prasarana di dalam kelas VIIIE, Peneliti menentukan materi pokok yang akan diajarkan, setelah itu peneliti melakukan diskusi dengan guru bidang studi untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang muncul didalam proses pembelajaran, Setelah ditemukan permasalahan, maka peneliti bersama guru merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi model pembelajaran yang akan digunakan, waktu dan hari pelaksanaan, Membuat kesepakatan bersama guru bidang studi biologi untuk menetapkan materi yang akan diajarkan, Merancang program pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), angket untuk mengukur peningkatan motivasi siswa, modul atau buku panduan tentang pokok bahasan hama dan penyakit pada tumbuhan dan sosl-soal diskusi untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa.

Adapun langkah-langkah pelaksaan penggunaan strategi pem belajaran Peta Konsep : 1) Guru memeriksa kehadiran peserta didik, 2) Guru memotivasi siswa dengan

mengajukan beberapa pertanyaan, 3) Guru meminta siswa untuk membuka buku materi yang berkaitan dengan gerak pada tumbuhan dan meminta siswa untuk membaca, 4) Guru menyampaikan materi tentang gerak pada tumbuhan dan macam-macamnya, 5) Guru membagi lembar kerja siswa berupa konsep-konsep yang masih kosong, 6) Guru meminta siswa untuk mengisi konsep-konsep pada lembar kerja siswa, 7) Guru meminta siswa perwakilan maju kedepan untuk menjelaskan Peta Konsep yang telah dibuat, 8) Guru menampilkan satu Peta Konsep yang telah dibuat sebagai bahan perbandingan Peta Konsep yang telah di buat siswa, 9) Guru melakukan koreksi atau evaluasinya dengan kriteria yang telah dibuat, 10) Guru beserta siswa menyimpulkan hasil Peta Konsep dari materi Gerak Pada Tumbuhan, 11) Postest dengan soal.

Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pem belajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi biologi mulai dari: 1) dialog awal; 2) perencanaan tindakan; 3) pelaksanaan tindakan; 4) pemantauan (observasi); 5) perenungan (refleksi) pada setiap tindakan yang dilakukan; 6) penyimpulan hasil berupa pengertian dan pemahaman (evaluasi).


(8)

TEKNIK PENGMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang diperlukan antara lain:

1. Metode wawancara 2. Metode Observasi 3. Metode dokumentasi 4. Metode tes

TEKNIK ANALISIS DATA Reduksi data

Merupakan proses penyederhanaan data melalui seleksi, pemfokusan dan pengelompokan data mentah menjadi data informasi yang bermakna. Data atau informasi yang dipilih adalah data yang relevan dengan pelaksaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penyajian data

Merupakan upaya untuk menyajikan data atau informasi secara jelas dan mudah untuk memahami. Data dapat berbentuk tabel, grafik maupun deskriptir naratif yang dapat menggambarkan secara jelas tentang proses dan hasil tindakan yang dilakukan.

Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dapat dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, jelas dan mudah

dipahami. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, data dapat diperoleh dari hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. INDIKATOR KEBERHASILAN

Penelitian ini dikatakan berhasil, jika Peningkatan kemampuan bertanya dikatakan berhasil jika lebih dari 50% siswa yang telah berani mengajukan pertanyaan, Peningkatan kemampuan mengemukakan ide atau pendapat dikatakan berhasil jika lebih dari 50% siswa telah berani mengemukakan ide, Peningkatan kemampuan untuk penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep mencapai 50%, Peningkatan kemampuan siswa untuk mengerjakan soal dan latihan yang diberikan guru dikatakan berhasil jika lebih dari 50% siswa telah mengerjakan soal dan latihan.

Hasil penelitian dan pembahasan

Hasil

Data nilai hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif dan afektif ke 34 siswa kelas VIIIE SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2011/2012 yang proses pembelajarannya melelui pembuatan Peta Konsep pada materi gerak pada tumbuhan.

Tabel 2. Rata-rata nilai siswa kelas VIIIE dengan penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.


(9)

Aspek Nila i awa l

S

Kognit if

46,3 6

Afektif - 1 ( b t)

Gambar 3. Nilai rata Rata-rata nilai kelas VIIIE dengan pe pembelajaran Peta Konse

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

46.

R

a

ta

-r

a

ta

k

e

la

s

Siklus I Siklua II

62,6 79,6

10 (cukup bermina t)

17,61 (sangat bermina t)

ata-rata kognitif lai afektif siswa n penerapan strategi

Konsep.

46.3 62.6

79.6

Nilai Aw a Siklus I Siklus II


(10)

INDIKATOR SIKAP SIKLUS 1

SIKLUS 2

Memperhatikan 2,1 3,3

Keaktifan bertanya 1,5 2,8

Kreatifitas penerapan peta konsep dan

penyampaian 2,7 4,5

Menghargai teman yang berbicara 2,4 4,1

Keaktifan menyampaikan ide/pendapat 1,3 3,0

Gambar 4. Rata-rata nilai afektif

Perbandingan hasil tindakan Siklus I dan II mengenai hasil observasi dan nilai rata-rata dengan melalui penerapan strategi pembelajaran dengan pembuatan Peta Konsep.

Pembanding Awal Siklus I Siklus II

Hasil Observasi

 Partisispasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung masih rendah.

 Sebagian siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk belajar.

 Keaktifan siswa belum optimal dalam dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan.

 Partisispasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung masih rendah.

 Masih banyak siswa yang bingung karena belum terbiasa dengan penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.

 Siswa belum berani maju kedepan kelas menyampaikan hasil pembuatan Peta Konsep.

 Keaktifan siswa belum optimal baik di dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan.

 Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung sudah banyak dan sudah mulai aktif

 Suasana kelas lebih tenang dan teratur, dan siswa mulai cekatan dalam penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.

 Pembelajaran dengan melalui penerapan strategi pembelajaran Peta Konsepsudah optimal dan efektif.

Nilai Rata-rata (aspek kognitif dan Afektif)

Aspek kognitif 46,3. Sedang aspek afektif belum dilakukan pengamatan.

Aspek kognitif 62,6 sedangkan aspek afektif 10 dan masuk dalam kategori cukup berminat.

Aspek kognitif 79,6 sedangkan aspek afektif 17,61 dan masuk dalamkategori sangat berminat. 0.0 2.0 4.0 6.0 siklus 1 siklus 2 ra ta -r a ta n il a i a fe k ti f Memperhatika n


(11)

PEMBAHASAN

Pada siklus I persiapan siswa dalam pembelajaran kurang baik, terlihat Siswa masih terlihat pasif dan malas dalam pembelajaran berlangsung, siswa juga malas untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran dengan pembuatan Peta Konsep yang dilakukan menambah kebingungan siswa terhadap strategi pembelajaran yang diajarkan. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam pembuatan Peta Konsep dan menemukan konsep-konsep dari materi serta kebingungan dalam menghubungkan antar konsep-konsep yang telah ditemukan. Dengan pemberian sedikit contoh pembuatan Peta Konsep akan sangat membantu memancing motivasi siswa untuk dapat menemukan konsep-konsep dari materi yang disampaikan.

Hasil yang diperoleh pada siklus I menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah baik pada segi kognitif dan afektif. Rata-rata hasil belajar aspek kognitif yaitu 62,6. Rata-rata kelas hasil belajar siswa dari 34 siswa mendapat nilai masih standar KKM yaitu 62 dan prosentase ketuntasan 47,05%.Rata-rata hasil belajar aspek afektif pada siklus I secara keseluruhan yaitu 10 (cukup berminat) (lampiran 7, 9 dan 15).

Pelaksanaan siklus II telah mengalami perubahan sesuai revisi siklus. Siswa sudah lebih termotivasi dalam pembelajaran dan terlihat lebih aktif. Dalam kegiatan pengamatan

dan pembuatan Peta Konsep sudah berjalan lancar karena siswa sudah mulai paham dengan penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep. Demikian juga pada saat pembelajaran, siswa sudah tidak canggung dan malu dalam mengemukakan pendapatnya, bertanya, menjawab petanyaan yang diberikan oleh guru dan dengan contoh gambar yang ditampilkan oleh guru sangat membantu siswa untuk aktif.

Hasil yang diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa baik pada segi kognitif dan afektif. Rata-rata hasil belajar aspek kognitif pada siklus II yaitu 79,6. Rata-rata kelas hasil belajar siswa dari 34 siswa mendapat nilai diatas KKM yaitu 62dengan prosentase ketuntasan 100% serta mengalami peningkatan sebesar 17. Rata-rata hasil belajar aspek afektif pada siklus II secara keseluruhan yaitu 17,61 (sangat berminat) dan meningkat 1,61 dari siklus I yaitu 10 (cukup berminat).

Peta Konsep merupakan suatu bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak yang dapat menerima informasi berupa gambar, simbol, citra, musik dan lain lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan. Strategi Peta Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan


(12)

kemampuan siswa untuk menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal, membantu meningkatkan mengembangkan kemampuan menciptakan ide-ide baru, belajar memahami perspektif dan dalam suatu konsep,mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian.

Keunggulan Peta Konsep sehingga dapat digunakan untuk semua permasalahan tersebut antara lain: a). Memberi gambaran keseluruhan mengenai detail permasalahan pada saat bersamaan, b). Hanya menggunakan kata kunci yang kuat yang dapat mewakili sebuah kalimat atau frasa, c). Penggunaan gambar dan ilustrasi dalam belajar akan mengaktifkan otak kanan anak, dan menyeimbangkan dengan otak kirinya, d). Pengelompokan informasi akan mudah di ingat, e). Penggunaan hierarki antara informasi dan tingkat kepentingan juga diperhatikan jadi lebih mudah dipahami, f). Hubungan antara informasi menjadi jelas dan sistematis.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

1. Penerapan strategi pembelajaran dengan pembuatan Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar

Biologi siswa kelas VIIIE SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2011/2012. 2. Nilai rata-rata kognitif 46,3

(8,82%) meningkat rata-ratanya menjadi 62,6 (47,05%) pada siklus I dan 79,6 (100%) pada siklus II, sedangkan nilai rata-rata afektif pada siklus I adalah 10 dan meningkat pada siklus II menjadi 17,61.

Saran 1. Praktisi

a) Bagi guru

Guru hendaknya pandai memilih jenis strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga proses pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.

b) Bagi sekolah

Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan perhatian terhadap fasilitas pembelajaran dan peralatan yang terdapat pada Laboratorium agar dapat digunakan dalam menunjang proses pembelajaran yang lebih baik.

2. Teoritis

a) Kepada peneliti lain, jika ada beberapa macam contoh dalam materi maka sebaiknya jangan hanya 1


(13)

contoh saja yang disampaikan tetapi sebanyak banyaknya contoh yang ada.

b) Peneliti yang lain diharapkan bisa melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan strategi yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Bellanca, James. 2011. 200+ Strategi Dan Proyek Pembelajaran Aktif Untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks. Cahyaningrum, Ratri. 2011.

Penerapan Strategi Peta Konsep Untuk Meningkatkan kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Gagaksipat Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Surakarta: Univerversitas

Muhammadiyah Surakarta. Dananjaya, Utomo. 2011. Media

Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.

Hartono. 2008. Suatu Strategi Pembelajaran Berbasis Student Centred. http://sditalqalam.wordpres s.com/2008/01/09/strategi-

pembelajaran-active-learning/ (Diakses 29 Nopember 2011).

Nasution. 2009. Asas-AsasKurikulum Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Puataka Belajar.

Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara. Swasti, Amalia Nitya. 2011.

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Materi Sistem Ekskresi Siswa Kelas XI IPA 4 Man Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uno, Hamzah B.2007. Model

Pembelajaran Menciptakan PBM yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

200+ Strategi Dan Proyek Pembelajaran Aktif Untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks.

, Ratri. 2011. Penerapan Strategi Peta Konsep Untuk Meningkatkan kemampuan


(14)

Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Gagaksipat Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Surakarta: Univerversitas

Muhammadiyah Surakarta. , Utomo. 2011. Media Pelajaran


(1)

Aspek Nila i awa l

S

Kognit if

46,3 6 Afektif - 1 ( b t)

Gambar 3. Nilai rata Rata-rata nilai kelas VIIIE dengan pe pembelajaran Peta Konse

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

46.

R

a

ta

-r

a

ta

k

e

la

s

Siklus I Siklua II

62,6 79,6 10

(cukup bermina t)

17,61 (sangat bermina t)

ata-rata kognitif lai afektif siswa n penerapan strategi

Konsep.

46.3 62.6

79.6

Nilai Aw a Siklus I Siklus II


(2)

INDIKATOR SIKAP SIKLUS 1

SIKLUS 2

Memperhatikan 2,1 3,3

Keaktifan bertanya 1,5 2,8

Kreatifitas penerapan peta konsep dan

penyampaian 2,7 4,5

Menghargai teman yang berbicara 2,4 4,1

Keaktifan menyampaikan ide/pendapat 1,3 3,0

Gambar 4. Rata-rata nilai afektif

Perbandingan hasil tindakan Siklus I dan II mengenai hasil observasi dan nilai rata-rata dengan melalui penerapan strategi pembelajaran dengan pembuatan Peta Konsep.

Pembanding Awal Siklus I Siklus II

Hasil Observasi

 Partisispasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung masih rendah.

 Sebagian siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk belajar.  Keaktifan siswa belum

optimal dalam dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan.

 Partisispasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung masih rendah.  Masih banyak

siswa yang bingung karena belum terbiasa dengan penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.  Siswa belum

berani maju kedepan kelas menyampaikan hasil pembuatan Peta Konsep.  Keaktifan siswa

belum optimal baik di dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan.

 Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung sudah banyak dan sudah mulai aktif  Suasana kelas lebih tenang dan

teratur, dan siswa mulai cekatan dalam penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.  Pembelajaran dengan melalui

penerapan strategi pembelajaran Peta Konsepsudah optimal dan efektif.

Nilai Rata-rata (aspek kognitif dan Afektif)

Aspek kognitif 46,3. Sedang aspek afektif belum dilakukan pengamatan.

Aspek kognitif 62,6 sedangkan aspek afektif 10 dan masuk dalam kategori cukup berminat.

Aspek kognitif 79,6 sedangkan aspek afektif 17,61 dan masuk dalamkategori sangat berminat. 0.0 2.0 4.0 6.0 siklus 1 siklus 2 ra ta -r a ta n il a i a fe k ti f Memperhatika n


(3)

PEMBAHASAN

Pada siklus I persiapan siswa dalam pembelajaran kurang baik, terlihat Siswa masih terlihat pasif dan

malas dalam pembelajaran

berlangsung, siswa juga malas untuk

bertanya ataupun menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran dengan pembuatan Peta Konsep yang dilakukan menambah kebingungan siswa terhadap strategi pembelajaran yang diajarkan. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam

pembuatan Peta Konsep dan

menemukan konsep-konsep dari

materi serta kebingungan dalam menghubungkan antar konsep-konsep

yang telah ditemukan. Dengan

pemberian sedikit contoh pembuatan Peta Konsep akan sangat membantu memancing motivasi siswa untuk dapat menemukan konsep-konsep dari materi yang disampaikan.

Hasil yang diperoleh pada siklus I menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah baik pada segi kognitif dan afektif. Rata-rata hasil belajar aspek kognitif yaitu 62,6. Rata-rata kelas hasil belajar siswa dari 34 siswa mendapat nilai masih standar KKM yaitu 62 dan prosentase ketuntasan 47,05%.Rata-rata hasil belajar aspek afektif pada siklus I secara keseluruhan yaitu 10 (cukup berminat) (lampiran 7, 9 dan 15).

Pelaksanaan siklus II telah mengalami perubahan sesuai revisi siklus. Siswa sudah lebih termotivasi dalam pembelajaran dan terlihat lebih aktif. Dalam kegiatan pengamatan

dan pembuatan Peta Konsep sudah berjalan lancar karena siswa sudah mulai paham dengan penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep.

Demikian juga pada saat

pembelajaran, siswa sudah tidak

canggung dan malu dalam

mengemukakan pendapatnya,

bertanya, menjawab petanyaan yang diberikan oleh guru dan dengan contoh gambar yang ditampilkan oleh guru sangat membantu siswa untuk aktif.

Hasil yang diperoleh pada

siklus II menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa baik pada segi kognitif dan afektif. Rata-rata hasil belajar aspek kognitif pada siklus II yaitu 79,6. Rata-rata kelas hasil belajar siswa dari 34 siswa mendapat nilai diatas KKM yaitu

62dengan prosentase ketuntasan

100% serta mengalami peningkatan sebesar 17. Rata-rata hasil belajar aspek afektif pada siklus II secara keseluruhan yaitu 17,61 (sangat berminat) dan meningkat 1,61 dari siklus I yaitu 10 (cukup berminat).

Peta Konsep merupakan suatu bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak yang dapat menerima informasi berupa gambar, simbol, citra, musik dan lain lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan. Strategi Peta Konsep ini


(4)

kemampuan siswa untuk

menggambarkan

kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal,

membantu meningkatkan

mengembangkan kemampuan

menciptakan ide-ide baru, belajar memahami perspektif dan dalam

suatu konsep,mengembangkan

kapasitas untuk memikirkan

kemandirian.

Keunggulan Peta Konsep

sehingga dapat digunakan untuk semua permasalahan tersebut antara

lain: a). Memberi gambaran

keseluruhan mengenai detail

permasalahan pada saat bersamaan, b). Hanya menggunakan kata kunci yang kuat yang dapat mewakili

sebuah kalimat atau frasa, c).

Penggunaan gambar dan ilustrasi dalam belajar akan mengaktifkan otak kanan anak, dan menyeimbangkan

dengan otak kirinya, d).

Pengelompokan informasi akan

mudah di ingat, e). Penggunaan hierarki antara informasi dan tingkat kepentingan juga diperhatikan jadi lebih mudah dipahami, f). Hubungan antara informasi menjadi jelas dan sistematis.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

1. Penerapan strategi

pembelajaran dengan

pembuatan Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar

Biologi siswa kelas VIIIE SMP Negeri 2 Colomadu tahun pelajaran 2011/2012. 2. Nilai rata-rata kognitif 46,3

(8,82%) meningkat

rata-ratanya menjadi 62,6

(47,05%) pada siklus I dan 79,6 (100%) pada siklus II, sedangkan nilai rata-rata afektif pada siklus I adalah 10 dan meningkat pada siklus II menjadi 17,61.

Saran 1. Praktisi

a) Bagi guru

Guru hendaknya pandai

memilih jenis strategi

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan sehingga

proses pembelajaran

menjadi menarik dan tidak membosankan.

b) Bagi sekolah

Kepada pihak sekolah

hendaknya memberikan

perhatian terhadap fasilitas

pembelajaran dan

peralatan yang terdapat pada Laboratorium agar dapat digunakan dalam

menunjang proses

pembelajaran yang lebih baik.

2. Teoritis

a) Kepada peneliti lain, jika

ada beberapa macam

contoh dalam materi maka sebaiknya jangan hanya 1


(5)

contoh saja yang

disampaikan tetapi

sebanyak banyaknya

contoh yang ada.

b) Peneliti yang lain

diharapkan bisa

melakukan penelitian

lanjutan dengan

menggunakan strategi

yang sama. DAFTAR PUSTAKA

Bellanca, James. 2011. 200+ Strategi

Dan Proyek Pembelajaran

Aktif Untuk Melibatkan

Kecerdasan Siswa Edisi

Kedua. Jakarta: PT. Indeks.

Cahyaningrum, Ratri. 2011.

Penerapan Strategi Peta

Konsep Untuk

Meningkatkan kemampuan

Menulis Karangan

Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Gagaksipat

Boyolali Tahun Ajaran

2010/2011. Surakarta:

Univerversitas

Muhammadiyah Surakarta. Dananjaya, Utomo. 2011. Media

Pembelajaran Aktif.

Bandung: Nuansa.

Hartono. 2008. Suatu Strategi

Pembelajaran Berbasis

Student Centred.

http://sditalqalam.wordpres s.com/2008/01/09/strategi-

pembelajaran-active-learning/ (Diakses 29

Nopember 2011).

Nasution. 2009. Asas-AsasKurikulum

Edisi Kedua. Jakarta: Bumi

Aksara.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil

Belajar. Yogyakarta:

Puataka Belajar.

Supardi. 2007. Penelitian Tindakan

Kelas beserta Sistematika Proposal dan Laporannya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Swasti, Amalia Nitya. 2011.

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Materi Sistem Ekskresi Siswa Kelas XI IPA 4 Man Purwodadi Tahun

Ajaran 2011/2012.

Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Uno, Hamzah B.2007. Model

Pembelajaran Menciptakan PBM yang Kreatif dan

Efektif. Jakarta: Bumi

Aksara.

200+ Strategi Dan Proyek

Pembelajaran Aktif Untuk

Melibatkan Kecerdasan

Siswa Edisi Kedua. Jakarta:

PT. Indeks.

, Ratri. 2011. Penerapan Strategi

Peta Konsep Untuk


(6)

Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 3 Gagaksipat

Boyolali Tahun Ajaran

2010/2011. Surakarta:

Univerversitas

Muhammadiyah Surakarta. , Utomo. 2011. Media Pelajaran


Dokumen yang terkait

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN Optimalisasi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial melalui strategi peta konsep untuk meningkatkan Aktivitas belajar siswa kelas VII A SMP N 3 Polokarto ta

0 2 11

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN Optimalisasi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial melalui strategi peta konsep untuk meningkatkan Aktivitas belajar siswa kelas VII A SMP N 3 Polokarto ta

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) DENGAN MEDIA VISUAL POKOK MATERI EKOSISTEM PADA SISWA

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP PADA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP PADA POKOK MATERI SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN PURWODADI TAHUN

0 1 14

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PEMBUATAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIE melalui Strategi Pembelajaran Dengan Pembuatan Peta Konsep Pada Materi Gerak Tumbuhan SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIE melalui Strategi Pembelajaran Dengan Pembuatan Peta Konsep Pada Materi Gerak Tumbuhan SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 9

PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP DIKOLABORASIKAN DENGAN STRATEGI Penerapan Strategi Peta Konsep dikolaborasikan Dengan Strategi Team Quis Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Dalam Proses Pembelajaran Pkn Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Jatisr

0 0 15