Mengubah Jumlah Kutub Motor Mengubah Frekuensi Jala-jala Mengatur Tegangan Jala-jala Pengaturan Tahanan Luar

19

2.2.1. Mengubah Jumlah Kutub Motor

Karena � � = 120 � � ⁄ , maka perubahan kutub p atau frekuensi f akan mempengaruhi putaran rotor. Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan masuk pada posisi kumparan yang berbeda-beda. Biasanya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan mengubah kutub dari 2 menjadi 4.[3]

2.2.2. Mengubah Frekuensi Jala-jala

Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengubah nilai frekuensi tegangan. Hanya saja untuk menjaga keseimbangan kerapatan fluks, perubahan tegangan harus dilakukan bersamaan dengan perubahan nilai frekuensi. Pengaturan frekuensi ini dapat dilakukan dengan menggunakan inverter. Tegangan searah yang masuk ke inverter akan diubah menjadi tegangan bolak- balik. Dengan mempercepat atau memperlambat periode pulsa yang memacu thyristor, frekuensi dan kecepatan motor dapat diatur.[3]

2.2.3. Mengatur Tegangan Jala-jala

Dari persamaan kopel motor induksi τ~V 2 diketahui bahwa kopel sebanding dengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Salah satu pengaturan tegangan adalah dengan menggunakan thyristor. Penyalaan thyristor dilakukan dengan perbedaan sudut fasa 120. Dengan mengatur sudut penyalaan terhadap perpotongan sumbu nol sedemikian rupa akan diperoleh pengaturan antara 0 V V maks .[3] Universitas Sumatera Utara 20

2.2.4. Pengaturan Tahanan Luar

Tahanan luar dari motor induksi rotor belitan dapat diatur, hal ini memungkinkan dilakukan karena pada motor induksi rotor belitan terdapat slipring. Melalui slip ring ini tahanan luar dihubungkan dengan tahan rotor. dengan demikian dihasilkan karakteristik kopel kecepatan yang berbeda-beda.[3] 2.3.Inverter Inverteradalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan masukan arus searah DC menjadi tegangan keluaran arus bolak-balik AC. Tegangan dan frekuensi dapat diatur sesuai yang diinginkan. Pengaturan tegangan inverter yang umum digunakan adalah dengan metode Modulasi Lebar Pulsa Pulse Width Modulation. Inverter yang diatur dengan metode ini selanjutnya disebut dengan inverter PWM.[7] Inverter DC-AC sudah banyak digunakan dalam aplikasi industri seperti Uninterruptible Power Supply UPS, AC motor drives. Belakangan ini inverter juga berperan penting dalam berbagai jenis energi terbarukan untuk mengubah tegangan DCdari energi surya menjadi tegangan AC. PWM sangat berkembang dan teknik yang sangat berguna dimana dengan teknik ini pulsa gate dari transistor dikontrol dengan berbagai mekanisme. Inverter biasa mempunyai tegangan output yang berubah sesuai dengan perubahan beban, dengan menggunakan inverter PWM hal ini dapat diperbaiki dengan mengubah lebar pulsa. Keluaran AC bergantung kepada frekuensi pensaklaran dan lebar pulsa.[8] Ada dua jenis inverter yang umum digunakan pada sistem tenaga listrik, yaitu:[3] Universitas Sumatera Utara 21 1. Inverter dengan frekuensi dan tegangan keluar yang konstan CVCF Constant Voltage Constant Frequency 2. Inverter dengan frekuensi dan tegangan berubah-ubah. Umumnya inverter dengan frekuensi dan tegangan keluaran yang berubah-ubah digunakan untuk pemakaian khusus, seperti pemakaian pada pompa listrik 3 fasa dengan menggunakan sumber DC.Inverter Variable SpeedDrive VSD termasuk pada jenis inverter dengan frekuensi dan tegangan berubah. Dipasaran baik itu inverter tegangan dan frekuensi konstan maupun inverter tegangan dan frekuensi variabel terdiri dari inverter satu fasa dan tiga fasa. Untuk penggunaan dalam rumah tangga yang berkapasitas kecil biasanya menggunakan inverter satu fasa. Untuk penggunaan di industri dan untuk keperluan interkoneksi Pusat Listrik Tenaga Surya PLTS dengan jaringan digunakan inverter tiga fasa.

2.4. Pembentukan Gelombang AC Pada Inverter