4
E. Kerangka Konseptual
1. Budaya
Menurut Stoner 1995: 181 budaya culture adalah gabungan kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, metafora, dan berbagai ide
lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota
tertentu. Sedangkan menurut Alisyahbana dalam Suparno, 2004: 31, budaya merupakan manifestasi dari cara berfikir. Menurutnya, pola
kebudayaan itu sangat luas mencakup di dalamnya perasaan, karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.
Kemudian Perucci dan Hamby dalam Tampubolon, 2004: 184 mendefinisikan budaya sebagai segala sesuatu yang dilakukan,
dipikirkan, dan diciptakan oleh manusia dalam masyarakat, termasuk pengakumulasian sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang
dilakukan sepanjang waktu. Sweeney dan McFarlin 2002: 334 mengemukakan bahwa budaya
secara ideal mengkomunikasikan pesan-pesan tentang bagaimana kita melakukan sesuatu atau bertindak. Dengan pemikiran tersebut, dapat
diinterpretasikan bahwa
budaya memberikan
arahan mengenai
bagaimana seseorang harus berperilaku, bersikap dan bertindak dalam suatu komunitas tertentu organisasi, perusahaan, atau masyarakat.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan budaya adalah segala sesuatu yang merupakan hasil pemikiran dan
kemudian dilakukan dalam kehidupannya. Hasil pemikiran tersebut
5 dapat berupa pengetahuan, kepercayaan, kesenian, nilai-nilai dan
moral yang didapat dari interaksi manusia dengan lingkungannya baik interaksi terhadap alam maupun terhadap manusia lain dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Organisasi
Menurut Stoner 1995: 6, organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sejumlah
sasaran spesifik. Sedangkan Gers dalam Supardi dan Anwar, 2004: 5 mengatakan organisasi merupakan tata hubungan antara orang-orang
untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggungjawab.
Bagi Malinowski dalam Cahyani, 2004: 2, organisasi merupakan suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terkait pada
lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan. Sedangkan Sobirin 2007: 7 mendefinisikan organisasi
sebagai unit sosial atau entitas yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan sekelompok manusia,
mempunyai kegiatan yang terkoordidir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tujuan tertentu dan mempunyai
identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. Selanjutnya Rivai dalam Kartono 2003 : 1883 organisasi
merupakan wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil
6 yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-
sendiri. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi
adalah suatu kelompok terstruktur yang terdiri dari orang-orang yang memiliki satu tujuan tertentu dan bekerjasama untuk mencapai tujan
yang telah ditetapkan. Dari pengertian diatas pula dapat dikatakan organisasi merupakan sebagai proses kerjasama yang didalamnya
terdapat struktur yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota- anggota organisasi untuk melaksanakan kerjasama. Struktur tesebut
memuat unit-unit kerja sebagai pengelompokan tugas-tugas atau pekerjaan sejenis dari penjenjang dari yang terendah sampai yang
tertinggi.
3. Budaya Organisasi