e. Penc ipt aa n keg iat a n-keg iat a n baru at au t ahapa n dar i keg iat an ya ng berp inda h dar i sat u t e mpat ke tempat lain dimana kegiatan tersebut memerlukan
modifikasi bangunan dan struktur. Dalam Pengembangan pariwisata diperlukan aspek-aspek untuk mendukung
pengembangan tersebut. Adapun aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Aspek Fisik Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 dalam Marsongko 2001, lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri-kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk dalam lingkungan fisik berdasarkan olahan dari berbagai sumber, yaitu
a. Geografi
Aspek geografi meliputi luas kawasan DTW, Luas area terpakai, dan juga batas administrasiserta batas alam.
b. Topografi
Merupa ka n be nt uk per mu kaa n suat u da era h k hu sus n ya ko nfig uras i d a n ke mir inga n la ha nsep ert i dat ara n ber bu k it da n area p egu nu nga n ya ng
me n ya ng kut ket ingg ia n r at a-rat a dar i permukaan laut, dan konfigurasi umum lahan.
c. Geologi
Aspe k dar i k arakt er ist ik g eo lo g i ya ng p e nt ing d ipert imba ngk a n t er masu k je n is mat er ia ltanah, kestabilan, daya serap, serta erosi dan kesuburan tanah.
d. Klimatologi
Termasuk temperature udara, kelembaban, curah hjan, kekuatan tiupan angin, penyinaran matahari rata-rata dan variasi musim.
Universitas Sumatera Utara
e. Hidrologi
Termasuk di dalamnya karakteristik dari daerah aliran sungai, pantai dan laut seperti arus, sedimentasi, abrasi
f. Visability
Menurut Salim 1985;2239, yang dimaksud dengan visability adalah pemandangan terutama dari ujung jalan yang kanan kirinya berpohon barisan pepohonan yang
panjang
g. Vegetasi dan Wildlife
Daerah habitat perlu dikembangkan untuk menjaga kelangsungan hidup vegetasi dan kehidupan liar untuk masa sekarang dan akan dating. Secara umum dapat dikategorikan
sebagai tanaman tinggi, tanaman rendah termasuk padang rumput beserta spesies- spesies flora dan fauna yang terdapat di dalamnya baik langka, berbahaya, dominan,
produksi, konservasi maupun komersial. Pengembangan pariwisata tidak lepas dari perkembangan politik, ekonomi, social dan
pembangunan disektor lainnya. Maka didalam pengembangan pariwisata dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu.
Dari pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu proses yang terjadi secara terus menerus, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap
ancaman yang ada untuk dapat berkembang dalam mencapai tujuan individu dalam organisasi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pengembangan pariwisata ini mempunyai dampak positif maupun dampak negatif, maka diperlukan perencanaan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang ditimbulkan.
James J. Spillane 1994: 51-62 menjelaskan mengenai dampak positif dan negatif dari pengembangan pariwisata.
Dampak positif, yang diambil dari pengembangan pariwisata meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1 Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan industry
padat karya dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal atau peralatan. 2 Sebagai sumber devisa asing
3 Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar cenderung mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah desa
yang belum berkembang, bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional. Struktur perekonomian regional sangat penting untuk
menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata
meliputi : 1 Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan
perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah
Kena serang atau luka vulnerability, khususnya kalau Negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.
2 Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang
impor, biaya promosi keluar negeri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan percontohan dari pariwisata dan lainnya.
3 Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar
perbankan atau lembaga keuangan lain,
2.2 Pengertian Pengembangan Objek Wisata