56
C. Keterbatasan Penelitian
Dengan terselesainya penelitian mengenai kendala kepenulisan dalam proses menulis karya sastra siswa SLTP peserta Pelatihan Penulisan Karya Sastra yang
diselenggarakan Program Studi PBSI FBS UNY ini, peneliti dapat mengemukakan beberapa permasalahan atau fokus penelitian yang belum tersentuh dalam
penelitian ini. Dengan alasan tersebut, peneliti memandang perlu menginformasikan keterbatasan-keterbatasan penelitian ini. Pencatuman keterbatasan hasil penelitian
ini diharapkan dapat disikapi dan ditindaklanjuti dalam penelitian lanjut yang berkaitan dengan masalah ini. Adapun keterbatasan hasil penelitian tersebut adalah
sebagai berikut. 1.
Siswa SLTP peserta Pelatihan Penulisan Karya Sastra yang diselenggarakan Program Studi PBSI FBS UNY ini yang menjadi subjek penelitian ini
diasumsikan sebagai penulis pemula sehingga kendala-kendala yang diamati dalam penelitian ini bersifat umum tidak spesifiktidak tajam. Asumsi
penulis pemula ini dimunculkan dengan pertimbangan bahwa kebanyakan dari mereka adalah para peserta yang baru belajar menulis, meskipun tidak
dipungkiri bahwa ada beberapa peserta yang memiliki kemampuan yang lebih dari yang lain.
2. Penelitian terfokus pada penemuan kendala kepenulisan, maka penelitian ini
lebih berfokus pada pengamatan kendala-kendala dalam proses penulisan dan kesastraan-kebahasaan yang muncul. Sementara itu, kelebihan-
kelebihan yang tidak menjadi kendala dalam naskah diabaikan atau tidak dibahas.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Melalui penelitian ini ditemukan bahwa dalam proses penulisannya, siswa SLTP peserta Pelatihan Penulisan Karya Sastra PBSI FBS UNY mengalami berbagai
kendala. Berbagai kendala tersebut meliputi kendala dalam proses penulisan dan kendala kebahasaan-kesastraan.
Kendala yang muncul pada proses penulisan meliputi kendala pada tahap prapenulisan, tahap penulisan draft, tahap revisi, tahap penyuntingan, dan tahap
publikasi. Kendala pada tahap prapenulisan tampak pada kesulitan menentukan topik, mengumpulkan dan mengolah bahan cerita, menetapkan amanat, dan
menentukan target pembaca. Kendala pada tahap penulisan draft tampak pada pengembangan alur, pengembangan kalimat, pemilihan diksi, pengembangan dialog,
penentuan akhir cerita, penulisan paragraph, dan tatatulis. Kendala pada tahap revisi tampak pada tampak pada orientasi penulis untuk menambah cerita tanpa
memperhatikan unsur-unsur yang lain. Kendala pada tahap penyuntingan tampak pada minimnya ketelitian dan penguasaan penulis pada kaidah penulisan. Kendala
pada tahap publikasi tampak pada keterbatasan pengetahuan penulis tentang media.
Kendala kesastraan dan kebahasaan muncul dalam bentuk kendala pada pengembangan ide cerita, pengembangan alur cerita, pengembangan tokoh cerita,