Tipe Aktivitas Jasmani Deskripsi Teori

29 2. Membina sikap yang sehat positif terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri self esteem dan kemampuan diri self efficacy. 3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakat. 4. Belajar memainkan peran sebagai seorang pria jika anak tersebut seorang pria dan sebagai seorang wanita jika anak tersebut seorang wanita. 5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung matematika atau aritmatika. 6. Mengembangkan konsep-konsep yang dipelukan kehidupan sehari- sehari. 7. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai yang selaras dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku di masyarakatnya. 8. Mengembangkan sikap objektiflugas baik positif maupun negatif terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang independen mandiri dan bertanggung jawab.

5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas

Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia dua belas tahun. 30 Sukintaka 1992:10 menyatakan bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan belajar lewat aktivasi jasmani akan mempengaruhi: a. Ranah kognitif, yaitu kemampuan berpikir, kemampuan memahami, dan menyadari gerak. b. Ranah psikologis, yaitu kemampuan meningkatkan keterampilan gerak. c. Ranah afektif yaitu, kemampuan menyatakan dirinya dan menghargai dirinya sendiri. Desmita 2009:21 bahwa usia 5-12 tahun berdasarkan periode perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis menginjak pada fase laten yaitu anak tampak dalam keadaan tenang. Pada fase ini desakan seksual anak mengendur. Anak dapat dengan mudah melupakan desakan seksualnya dan mengalihkan perhatiannya pada masalah-masalah dengan teman sekolah atau lawan sejenisnya. Pada tahapan ini anaksiswa berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya dengan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Jika proses itu tanpa bimbingan, anak cenderung sukar beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab untuk menanggulanginya. Sekolah sebagai tempat untuk menumbuhkembangkan seluruh aspek siswa memiliki tugas dalam membantu perkembangan anak sekolah. Mengetahui karakteristik anak berdasarkan usia, intelegensi, serta kemampuan motoriknya sangat bermanfaat dalam pembelajaran 31 pendidikan jasmani. Pengetahuan tersebut akan dapat membimbing guru dalam pemilihan metode secara tepat. Setiap perkembangan motorik baik dari usia bayi, anak-anak maupun dewasa pasti memiliki karakteristik yang mencirikan anak tersebut. Menurut Sukintaka 1992:62-64 anak dengan umur 10-12 tahun mempunyai karakteristik: a. Karakteristik secara jasmani Dilihat dari karaktersitik secara jasmani, perkembangan anak-anak baik putra maupun putri mengalami perbedaan fisik dan perubahan fisik yang cukup signifikan, dimana anak-anak mengalami pertumbuhan otot lengan dan tungkai semakin bertambah dan juga otot tungkai semakin lebih kuat jika dibandingkan dengan anggota tubuh bagian atas. Selain itu anak-anak juga mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan tidak ideal. Walaupun seperti itu, anak-anak memiliki badan lebih sehat dan kuat. Secara motorik anak-anak mempunyai koordinasi yang semakin baik b. Psikis atau mental Dilihat secara psikis, anak-anak usia 10-12 tahun memiliki kesenangan pada permainan dengan bola dan permainan yang terorganisasi. Selain itu, anak-anak memiliki motivasi untuk suskes sangat tinggi dan rasa tanggung jawab untuk menjadi dewasa. Anak- anak di umur 10-12 tahun sudah mulai paham dengan manajemen waktu dimana anak-anak akan menyelesaikan tepat pada waktunya.