Judul Latar Belakang Masalah

1. Judul

Pengembangan Integrated Assesment in Physics dalam meningkatkan Competency of Practical Skill Siswa SMA RSBI.

2. Latar Belakang Masalah

Profil lulusan pendidikan fisika S 1 antara lain meliputi menguasai materi ajar secara lebih mantap; mampu memperbaiki kinerja melalui penelitian; menguasai teknologi informasi; mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, untuk memperluas wawasan; mampu memprakarsai komunikasi dengan pemangku kepentingan stake-holders serta dapat berkiprah di tataran yang lebih luas kelas, institusi, regional, nasional bahkan internasional TIM, 2009: 8 Sosok utuh Standar Kompetensi Guru Kelas SKGK lulusan S 1 Pendidikan fisika adalah: 1 mengenal peserta didik secara mendalam, meliputi karakteristik, latar belakangkebhinnekaan budaya, gaya belajar, kesulitan belajar, potensi; 2 menguasai bidang studi yang meliputi substansi metodologi bidang studi fisika ; m ateri ajar mata pelajaran fisika dalam Kurikulum SMAMA; 3 menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik meliputi m enguasai prinsip dasar pembelajaran yg mendidik; mengembangkan kurikulum mata pelajaran fisika SMAMA ; m erancang pembelajaran yang mendidik; melaksanakan pembelajaran yang mendidik; menilai proses hasil belajar; mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan. Pembelajaran fisika di SMAMA memiliki tujuan 1 mencari tahu fenomena alam secara sistematis; 2 proses menemukan kumpulan pengetahuan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model; memberi pengalaman langsung pada siswa; membantu siswa memperoleh pemahaman tentang alam sekitar Collete Chiappetta, 1994: 23 Peran penting eksperimen dalam pembelajaran fisika secara umum dapat diterima. Kurikulum fisika yang bagus tidak hanya mengutamakan teori dan eksperimen secara terpisah, namun juga harus mengintegrasikan keduanya sebagai aspek fisika yang esensial dan lengkap dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika modern diketahui sebagai hasil terapan kreatif dari eksperimen, pengamatan dan kajian teori. 1 Ada beberapa cara dimana eksperimen dapat menjadi fasilitas dan meningkatkan pembelajaran fisika. Pertama dan paling utama adalah bahwa eksperimen membantu siswa mengembangkan pemikiran yang benar terhadap fisika, dengan kata lain sains tidak dianggap sebagai teori yang abstrak, hal itu adalah suatu upaya untuk mendeskripsikan kerja di dunia nyata dan keadaan sekitar kita. Sebuah hipotesis atau ide sains diterima hanya jika observasi dan eksperimen mengokonfirmasikannya. Kedua, eksperimen adalah cara paling efektif untuk menurunkan fisika yang menarik. Ketiga, eksperimen membentuk keterampilan-keterampilan mendasar dalam kerja fisika, meliputi keterampilan- keterampilan prosedural dan manipulatif, keterampilan-keterampilan observasi, keterampilan-keterampilan merepresentasikan dan menginterpretasikan data serta menggabungkan konsep dan kemampuan kritis siswa. Nampaknya ada dua kesulitan mendasar dalam implementasi eksperimen, yaitu pertama eksperimen memerlukan infra struktur minimum tertentu berupa laboratorium dengan perlengkapan pokok, kedua, eksperimen dalam fisika memelukan penilaian keterampilan praktik. Kenyataan di lapangan pembelajaran fisika secara praktik dilakukan tidak terintegrasi dalam pembelajaran teori. Pembelajaran praktik diselenggarakan dengan perbandingan 4 kali teori 1 kali praktikum. Kendala lain adalah keterbatasan guru dalam melakukan penilaian kinerja performance assesment terhadap kegiatan praktikum, sehingga ada kebingungan para guru bagaimana cara menilai kegiatan praktikum agar dapat lebih memungkinkan dilaksanakan. Salah satu alternatif adalah penilaian terintegrasi integrated assesment yang dapat dikembangkan dengan tujuan untuk mengukur pemahaman konsep tentang fisika juga mengukur keterampilan praktik laboratorium practical skill siswa. Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti bersama-sama dengan mahasiswa dalam tugas akhir skripsinya akan mencoba mengembangkan integrated assesment untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktik siswa SMA untuk materi mekanika, kalor, listrik magnet dan optik. 2

3. Kajian Teori a. Penilaian Hasil Belajar Fisika