31
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENCIPTAAN
A.
Konsep Visualisasi
Konsep representasi dalam memvisualisasikan lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki secara ilustratif pop art dengan maksud untuk memperjelas penggambaran
yang terdapat dalam tiap lirik lagu Ismail Marzuki. Dimana lagu yang bersifat audio atau dapat dirasakan dengan mendengarkan menggunakan telinga dan lirik lagu
kemudian divisualkan menjadi karya lukisan.Visualisasi lirik menjadi sebuah ide awal dalam berkarya seni lukis, mulai dari mendengarkan lagu, membaca liriknya dan
kemudian memahaminya. Berbagai tema menarik dari lirik tersebut memberikan gagasan untuk memvisualkannya dengan pencapaian ilustratif. Dengan menciptakan
pengolahan objek manusia dipadukan dengan penyusunan lettering yang bebas dalam penggayaan bentuknya, pengolahan teknik WPAP manual pada bidang geometris
dengan warna-warna kontras pada figur manusia khususnya wanita yang akan digambarkan dengan maksud untuk menyamarkan bentuk vulgar atau unsur sensual
dalam bentuk dekoratif agar lukisan dapat diterima khalayak umum serta mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar seni rupa.
B. Tema Visualisasi
Populernya figur wanita adalah figur indah yang menarik untuk dijadikan inspirasi dalam penciptaan sebuah karya seni begitupun adanya daya tarik tersendiri
bagi penikmatnya. Pada setiap karya lukisan, lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita dipilih penulis sebagai tema. Dari 193 lirik lagu yang diciptakan Ismail Marzuki,
melalui pertimbangan setiap lagu mewakili setiap keadaanya tersendiri dan didasari atas kebutuhan berkarya seni rupa maka dipilihlah 10 lirik lagu tentang wanita yang
memberi inspirasi untuk diangkat dalam karya seni lukis dengan gaya pop art. Sepuluh lirik lagu yang divisualisasikan pada lukisan diantaranya Sabda Alam, Patah
Cincin, Wanita, Sarinah En Jind Uit De Sarinah Anak Desa, Ratna Juwita, Juwita Malam, Kopral Jono, Selendang Sutra, Aryati, dan Melati Di Tapal Batas. Adapun
kesepuluh lirik dari lagu Ismail Marzuki yang bertemakan wanita sebagai berikut sebagai berikut :
1 Sabda Alam
Diciptakan alam pria dan wanita Dua makhluk asuhan dewata
Ditakdirkan bahwa pria berkuasa Adapun wanita lemah lembut manja
Wanita dijajah pria sejak dulu Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun ada kala pria tak berdaya Tekluk lutut disudut kerling wanita
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
2 Patah Cincin
Jauh di sana, di lembah raya Dekat titian di tepian sawah
Namun kasihku tidak setia Pergi ke kota entah kemana
Kata nan manis diulang-ulang Cincin diberi kupakai sayang
Namun kasihku tidak setia Patah cincin putusnya asmara
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
3 Wanita
Seindah mawar, semungil hati Dikau cemerlang wanita
Semerbak wangi, sejinak merpati Dikau senandung di cita
Gerak gayamu ringan memikat hati muda teruna Mekar bersinar menyilaukan mata
Halus wanita bak sutra dewangga Senyummu meruntuhkan mahkota
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
4 Sarinah En Jind Uit De Sarinah Anak Desa, Lagu ini adalah lagu
pertama yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dengan lirik yang ditulis menggunakan bahasa Belanda.
Sarinah en kind uit de desa
Zij stampte haar padi tot bras En zoong daar bij en hell aardig liedje
Voor kromo die lacht in het gras Zij tooide haar konde met bloemen
Geplukt uit God vrije natuur Dan lachte en bloosde Sarinah
En kromo geraakte vol vuur Sarinah.. Sarinah..
Kind uit de desa bent jij voor mij Sarinah.. sarinah..
Kind uit de desa bent jij Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
Sarinah anak desa Ia menumbuk padinya menjadi beras
Sambil menyanyikan lagu amat indah Untuk si dia yang bersantai diatas rumput
Ia menghiasi kondenya dengan bunga Yang ia ambil dari alam bebas sekitar
Lalu tertawalah sarinah sambil tersipu malu Da hati si dia berkobar-kobar
Sarinah.. Sarinah.. Engkau adalah anak desa bagiku
Sarinah.. Sarinah.. Engkau adalah anak dari desa
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
5 Ratna Juwita
Tampak molek juwita, Oo pujaan dewata Laksana permata, berkilau cahayanya
Murni wangi bagai raksamala Dengan hiasan dewangga, menggugah darah pujangga
Untuk melukisnya, dengan pucuk penanya Oh ratna indah juwita
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
6 Juwita Malam
Engkau gemilang malam cemerlang Bagaikan bintang timur yang sedang mengambang
Tak jemu-jemu mata memandang Aku namakan dikau juwita malam
Sinar matamu menari-nari Masuk kedalam jantung kalbu
Aku terpikat masuk perangkap Apadaya asmara sudah melekat
Juwita malam siapa gerangan tuan Juwita malam dari bulankah tuan
Kereta kita segera tiba Diajati negara kita kan berpisah
Berilah nama alamat serta Esok lusa boleh berjumpa pula
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
7 Kopral Jono
Oo kopral jono, gadis mana yang tak kenal akan dikau Oo kopral jono, gadis mana yang tak rindu akan dikau
Gayamu yang perkasa, mirip banget panglima Ramah tamahmu membikin gila hati wanita
oo.. oo.. kopral jono 4X
Oo kopral jono, dikau buah tutur gadis dan remaja Oo kopral jono, dikau sensasi gadis gunung dan kota
Aksimu bung very good, seperti mas robinhood Dengan jambulmu semua gadis bertekuk lutut
oo.. oo.. kopral jono 4X Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas
Zaman: 2014
8 Selendang Sutra
Selendang sutra, tanda mata darimu Telah kuterima, mulai di saat itu
Selendang sutra, mulai saat itu Turut serentak, di dalam hatiku
Ketika lenganku terluka parah Selendang sutramu turut berjasa
Selendang sutra, kini pembalut luka Cabik semata, tercapai tujuannya
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
9 Aryati
Aryati, dikau mawar asuhan rembulan Aryati, dikau gemilang seni pujaan
Dosakah hamba mimpi berhasih dengan tuan
Ujung jarimu kucium mesra tadi malam Dosakah hamba memuja dikau dalam mimpi
Hanya dalam mimpi.. Aryati, dikau mawar di taman khayalku
Tak mungkin tuan terpetik daku Walaupun demikian nasibku
Namun aku bahagia seribu satu malam Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas
Zaman: 2014
10 Melati Di Tapal Batas
Engkau gadis muda jelita, bagai sekuntum melati Engkau sumbangkan jiwa raga, di tapal batas bekasi
Engkau dinamakan Srikandi, pendekar putri sejati Engkau turut jejak pemuda, turut mengawal ading
Oh Pendekar putri yang cantik Dengarlah panggilan ibu
Sawahading rindu menanti Akan sumbangkan baktimu
Duhai putri muda remaja, suntingan ading halaman Kembali kepangkuan bunda, berbakti kita diadding
Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014
Lirik lagu karya Ismail Marzuki tersebut ditulis pada kisaran tahun 1930- 1940. Penulis menarik tema wanita yang terkandung dari lirik lagu tersebut pada
kehidupan budaya masa kini dimana wanita pada masa kini lebih modern baik dari segi gaya hidup hingga cara bersosialisasi dari pada wanita masa lalu dan wanita
masa kini yang lebih berani mengekspresikan diri seperti yang bisa disaksikan pada media sosial. Selain itu, mengolah sekaligus memadukan persamaan hal yang
terkandung dalam lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki dimasa dulu dengan penggayaan masa sekarang atau menggunakan penggayaan popular art.
C. Proses dan teknik visualisasi