Hasil Implementasi dan Pengujian

Gambar 8. Dubbing Perekaman Suara Narasi

4. Hasil Implementasi dan Pengujian

Hasil dalam perancangan ini adalah video advertorial yang dapat dijadikan sebagai media promosi pariwisata Candi Gedongsongo . Berikut merupakan hasil dari perancangan video tersebut. Scene 1 Gambar 9. Scene 1 Pada scene1 terlihat pada Gambar 9, mengambil gambar sekilas candi – candi yang berada di Candi Gedongsongo. Hal ini ditujukan untuk opening sebuah video, yang menggambarkan latar tempat Candi Gedongsongo. Scene 2 Gambar 10.Scene2 Pada scene 2 terlihat pada Gambar 10, menampilkan sosok Raffles. Pada scene ini menceritakan sejarah penemuan Candi Gedongsongo yang digambarkan dengan sosok Raflles, sebagai orang pertama yang mempublikasikan Candi Gedongsongo. Scene 3 Gambar 11. Scene 3 Pada scene3 terlihat pada Gambar 11, pengambilan gambar sebuah relief. Relief merupakan ukiran yang terdapat pada dinding candi. Relief ini menggambarkan sejarah Candi Gedongsong yang berasal dari kerajaan Hindu pada abad ke tujuh, yaitu pada zaman Wangsa Sanjaya. Scene 4 Gambar 12.Scene4 Pada scene 4 terlihat pada Gambar 12, menggambarkan candi- candi yang berada di kawasan Candi Gedongsongo. Pada scene ini menceritakan letak dan keunikan dari tiap-tiap candi, mulai dari Candi Gedong I sampai dengan Candi Gedong V. Scene ini berawal dari asal- usul nama Gedongsongo, yang kemudian dilanjutkan mengenai jumlah candi sebenarnya yang dapat ditemui wisatawan. Scene 5 Gambar 13.Scene 5 Pada scene 5 terlihat pada Gambar 13, menggambarkan kerumunan orang berseragam bersama kuda. Pengambilan gambar menggunakan Medium Long Shot, menceritakan keberadaan wisata kuda yang terdapat di area pariwisata Candi Gedongsongo. Scene 6 Gambar 14.Scene 6 Pada scene 6 terlihat pada Gambar 14, menggambarkan papan nama “Kolam Rendam Air Panas Candi Gedongsongo”, menceritakan keberadaan kolam rendam air panas yang terdapat di area pariwisata Candi Gedongsongo. Scene 7 Gambar 15.Scene 7 shot 1 Pada scene 7 terlihat pada Gambar 15, menggunakan pengambilan gambar Long Shot agar terlihat beberapa kerumunan warga yang sedang bekerja secara bersamaan. Pada gambar ini mencerminkan kerukunan dan keharmonisan yang yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Scene 8 Gambar 16.Scene 8 Pada scene 8 terlihat pada Gambar 16, menggunakan pengambilan gambar Close up tangan seseorang yang sedang memegang sate. Scene ini menceritakan sate kelinci yang menjadi menu andalan di objek wisata Candi Gedongsongo. Scene 9 Gambar 19.Scene 9 Pada scene 9 terlihat pada Gambar 17, menggunakan pengambilan gambar Close Up berbagai macam souvenir . Scene ini menggambarkan berbagai souvenir khas Candi Gedongsongo yang menjadi cindera mata atau oleh – oleh yang dijual di objek wisata ini. Scene 10 Gambar 18.Scene 10 Pada scene 10 terlihat pada Gambar 18, menggunakan pengambilan gambar Medium Close Up dengan komposisi sepertiga. Scene ini menampilkan testimoni atau wawancara tentang Candi Gedongsongo kepada para pengunjung dan pengurus Candi Gedongsongo. Komposisi sepertiga memberikan ruang yang cukup luas untuk memperlihatkan latar belakang sebuah candi. Hal ini menunjukan, bahwa wawancara dilakukan di dalam objek wisata Candi Gedongsongo. Scene 11 Gambar 19.Scene 11 Pada scene 11 terlihat pada Gambar 19, menampilkan rangkuman dari beberapa scene sebelumnya dalam satu frame. Frame dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing menampilkan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Scene ini menggambarkan cuplikan suana atau hal-hal apa saja yang terdapat di Candi Gedongsongo. Scene 12 Gambar 20.Scene 12 Pada scene 12 terlihat pada Gambar 20, menampilkan tagline “ Visit Indonesia ” sebagai kalimat ajakan untuk mengunjungi pariwisata di Indonesia. Perancangan Media Hasil perancangan media ini, dipublikasikan dengan cara mengunggah ke youtube agar mudah diakses oleh semua pengguna internet. Selain itu, video ini juga diproduksi dalam bentuk CD untuk diberikan kepada Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang agar dapat dijadikan media promosi sebagaimana mestinya. Pengujian Video Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya video advertorial “Gedongsongo” sebagai media promosi objek wisata Candi Gedongsongo. Pengujian video advertorial ini dilakukan secara kuantitatif, dengan membagikan kuisoner kepada mahasiswa DKV UKSW. Hasil kuisoner dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kuesioner No Pertanyaan Pilihan Jawaban A B C D E Σ 1 Apakah anda tertarik setelah melihat video advertorial Gedongsongo? - 35 5 - - 40 2 Bagaimanakah visualisasi dari gambar-gambar pada video advertorial Gedongsongo? - 30 10 - - 40 3 Menurut anda, bagaimana sinematografi yang digunakan pada video advertorial? 5 28 7 - - 40 4 Bagaimanakah transisi dari scene satu ke scene lainnya? 4 28 8 - - 40 5 Bagaimanakah kualitas pencahayaan dari video tadi? 1 29 10 - - 40 6 Apakah suara pada narasi dari video advertorial yang anda saksikan tadi terdengar jelas? 4 26 10 - - 40 7 Apakah soundtrac k dari video yang anda saksikan tadi sudah sesuai dengan tema Gedongsongo? - 32 8 - - 40 8 Apakah pesan dari video advertorial yang anda saksikan dapat anda tangkap dengan baik? - 36 4 - - 40 9 Video advertorial ini menyampaikan informasi Candi Gedongsogo secara lengkap dan jelas 2 33 5 - - 40 Total 16 277 67 360 Perhitungan hasil kuisoner dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia [10]. Jawaban A : 16360 x 100 = 4,44 Sangat menarik dan informatif Jawaban B : 277360 x 100 =76,94 Menarik dan informatif Jawaban C : 67360 x 100 = 18,62 Cukup Jawaban D : 0400 x 100 = 0 Kurang menarik dan informatif Jawaban E : 0400 x 100 = 0 Tidak menarik dan informatif Gambar 22. Tampilan diagram hasil kuisioner Dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa 81,38 dengan asumsi jawaban A dan B dijumlahkan responden berasumsi media yang telah dirancang dapat memberikan informasi-informasi yang menarik, informatif karena didukung oleh visualisasi yang menarik, narasi yang terdengar jelas, dan sinematografi yang baik. Kemudian 18,62 responden menganggap media yang telah dirancang cukup memberi informasi-informasi yang terkait.

5. Simpulan