Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio

31 Tabel Tabel Tabel Tabel 3. 3. 3.

3. Portofolio Portofolio

Portofolio Portofolio Investasi Investasi Investasi Investasi Dana Dana Dana Dana Pensiun Pensiun Pensiun Pensiun B BBB Per Per Per Per 31 31 31 31 Desember Desember Desember Desember 2008-2012 2008-2012 2008-2012 2008-2012 INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI ARAHAN ARAHAN ARAHAN ARAHAN INVESTASI INVESTASI INVESTASI INVESTASI Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Deposito Berjangka 0-70 25.357.000.000 51,84 23.160.089.426 41,94 18.359.500.000 29,80 22.024.500.000 32,46 28.104.500.000 38,71 Saham 0-30 1.939.525.400 3,96 1.227.240.000 2,22 1.227.238.501 1,99 2.349.529.501 3,46 2.265.911.000 3,12 Obligasi 0-500-60 8.278.424.482 16,92 25.238.357.685 45,71 34.873.012.835 56,60 33.643.811.013 49,58 33.745.554.289 46,48 Sukuk 0-50 - - 2.632.818.548 4,77 2.654.561.383 4,31 2.558.881.478 3,77 528.361.943 0,73 Unit Penyertaan Reksadana 0-30 2.984.337.428 6,10 637.039.965 1,15 1.209.571.653 1,96 3.628.257.699 5,35 4.903.396.161 6,75 Surat Berharga Pemerintah Negara 0-70 6.165.037.540 12,60 2.179.172.174 3,95 2.172.071.186 3,53 2.105.501.134 3,10 1.981.944.006 2,73 Penempatan Langsung 0-10 190.820.000 0,39 142.240.000 0,26 142.240.000 0,23 173.863.908 0,26 132.697.000 0,18 Tanah, TanahBangunan 0-15 4.001.500.000 8,18 - - - - - - - Tabungan 0-10 - - - - 973.310.898 1,58 1.371.492.903 2,02 938.440.261 1,29 48.916.644.850 100,00 55.216.957.798 100,00 61.611.506.456 100,00 67.855.837.636 100,00 72.600.804.660 100,00 TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI 2008 2008 2008 2008 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 Sumber: Laporan Posisi Portofolio Investasi Dana Pensiun B Per 31 Desember 2008-2012 Tabel Tabel Tabel Tabel 4. 4. 4.

4. Portofolio Portofolio

Portofolio Portofolio Investasi Investasi Investasi Investasi Dana Dana Dana Dana Pensiun Pensiun Pensiun Pensiun C C C C Per Per Per Per 31 31 31 31 Desember Desember Desember Desember 2008-2012 2008-2012 2008-2012 2008-2012 32 INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI INSTRUMEN INVESTASI ARAHAN ARAHAN ARAHAN ARAHAN INVESTASI INVESTASI INVESTASI INVESTASI Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Deposito Berjangka 0-100 10.675.000.000 56,80 12.525.000.000 63,08 15.275.000.000 69,81 16.525.000.000 69,62 18.525.000.000 71,82 Obligasi 0-100 4.305.000.000 22,91 2.000.000.000 10,07 2.000.000.000 9,14 2.000.000.000 8,43 2.000.000.000 7,75 Jenis Investasi penempatan Langsung 0-20 40.890.000 0,22 - - - - - - - - Saham 0-100 2.003.599.131 10,66 19.200.000 0,10 15.900.000 0,07 35.475.000 0,15 47.800.000 0,19 Saham Penempatan Langsung 0-20 - - 36.822.457 0,19 39.732.549 0,18 39.732.549 0,17 39.732.549 0,15 Unit Penyertaan Reksadana 0-100 - - 2.285.442.992 11,51 1.475.523.667 6,74 2.091.412.587 8,81 3.039.820.871 11,78 Surat Berharga Pemerintah Negara 0-100 - - 1.055.000.000 5,31 755.000.000 3,45 755.000.000 3,18 300.000.000 1,16 Piutang Investasi - - 131.272.579 0,66 - - - - - - Tanah 0-15 - - - - 1.234.000.000 5,64 1.217.560.020 5,13 781.034.817 3,03 Tanah Bangunan Dlm Negeri 0-15 1.770.138.541 9,42 1.804.100.000 9,09 1.085.708.208 4,96 1.072.707.003 4,52 1.061.373.443 4,11 18.794.627.672 18.794.627.672 18.794.627.672 18.794.627.672 100,00 100,00 100,00 100,00 19.856.838.028 19.856.838.028 19.856.838.028 19.856.838.028 100,00 100,00 100,00 100,00 21.880.864.424 21.880.864.424 21.880.864.424 21.880.864.424 100,00 100,00 100,00 100,00 23.736.887.159 23.736.887.159 23.736.887.159 23.736.887.159 100,00 100,00 100,00 100,00 25.794.761.680 25.794.761.680 25.794.761.680 25.794.761.680 100,00 100,00 100,00 100,00 TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI TOTAL INVESTASI 2008 2008 2008 2008 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 Sumber: Laporan Portofolio Investasi Dana Pensiun C Per 31 Desember 2008-2012 Pada umumnya, pengelolaan dana pensiun merupakan pengelolaan investasi jangka panjang, dikarenakan investasi yang dilakukan seseorang pada dana pensiun memerlukan waktu minimal 10 tahun Undang Undang no 11 Tahun 1969. Dana Pensiun dalam menjalankan kegiatan investasinya, melakukan usaha yang sedemikian rupa dengan tujuan mendapatkan imbal hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Dana Pensiun dituntut agar dapat memilih bentuk investasi yang dapat memberikan hasil yang baik dengan tingkat resiko tertentu. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk portofolio investasi. Setiap Dana Pensiun memiliki kebijakan tersendiri dalam kegiatan investasinya, termasuk dalam pembentukan portofolio investasi. Dalam pembentukan dan pemilihan komponen penyusunnya, portofolio investasi Dana Pensiun dibatasi oleh Arahan Investasi yang ditelah ditetapkan oleh Pendiri. Oleh sebab itu, portofolio dari masing- 33 masing Dana Pensiun memiliki keunikan dan karakterisktiknya tersendiri karena Arahan Investasi nya yang berbeda-beda. Selama periode 2008-2012, tiga Dana Pensiun lebih banyak mengalokasikan dana investasinya pada Deposito Berjangka dan Obligasi sebagai komponen penyusun portofolio investasinya. Berdasarkan data portofolio investasi dari Tiga Dana Pensiun di atas, hampir setengah kekayaan untuk investasi dialokasikan pada instrumen investasi yang berupa Deposito Berjangka. Deposito adalah instrumen investasi dengan resiko yang kecil. Melalui investasi tabungan deposito berjangka, dapat menjaga nilai pokok dari uang yang Anda investasikan. Hal ini berbeda dengan instrumen investasi dalam bentuk saham dan investasi obligasi, dimana ada kemungkinan nilai pokok dari kedua investasi tersebut dapat berkurang. Fluktuasi tingkat suku bunga bank hanya akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang Anda terima, tidak pada penurunan atau kenaikan nilai pokok uang yang diinvestasikan. Pada akhir periode 2008, kondisi pasar modal sedang tidak stabil hal ini dapat dilihat dari penurunan IHSG yang disebabkan oleh berbagai faktor. Merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi Tiga Dana Pensiun yang memilih untuk menyusun portofolio investasi dengan Deposito Berjangka sebagai instrumen dengan alokasi terbesar, karena diketahui bahwa sampai pertengah periode 2008 suku bunga Deposito Berjangka berada pada titik tertingginya . Diperkirakan penyebab dari kenaikan tingkat suku bunga ini dikarenakan resesi global akibat kasus kredit macet di bidang properti yang melanda Amerika Serikat, yang berawal di tahun 2007. 34 Portofolio investasi dari tiga Dana Pensiun yang menjadi objek dalam penelitian ini, tersusun atas Deposito Berjangka dan Obligasi dengan proporsi yang dominan. Ada kemungkinan hal ini disebabkan karena Deposito Berjangka memiliki tingkat resiko yang relatif kecil dan memiliki tingkat suku bunga yang pergerakannya tidak terlalu memberikan dampak buruk terhadap imbal hasil yang diperoleh. Begitu pula dengan obligasi yang memiliki pergerakan harga yang tidak terlalu bergejolak layaknya saham. Resiko yang lebih kecil tentu sebanding dengan return atas investasi yang tidak sebesar jika diinvestasikan pada intrumen yang memiliki resiko lebih besar. Untuk investasi yang bekesinambungan dan lebih mengutamakan kepastian akan perolehan imbal hasil, deposito berjangka, obligasi maupun intrumen pasar uang lainnya cukup layak untuk menjadi pilihan dalam penyusunan portofolio investasi. Hal ini sejalan dengan tujuan Dana Pensiun yang mengharapkan dapat memberikan jaminan terhadap manfaat pensiun bagi para pesertanya di masa yang akan datang. Tujuan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa tiga Dana Pensiun selama periode 2008- 2012 menempatkan kekayaan untuk investasi pada Deposito Berjangka dengan alokasi terbesar dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Seperti yang dapat dilihat pada portofolio investasi di atas, alokasi aset pada instrumen pasar modal memiliki proporsi yang sangat kecil, karena dinilai memiliki resiko yang cukup besar yang tidak sejalan dengan prinsip investasi Dana Pensiun yang cenderung konservatif. 35 Besarnya proporsi dari Deposito Berjangka dalam setiap portofolio investasi yang disusun oleh tiga Dana Pensiun sepanjang periode 2008-2012 belum ada yang melampaui batasan Arahan Investasi yang ditetapkan oleh masing-masing Pendiri, tetapi proporsi yang diberikan dapat tergolong cukup besar, karena hampir setengah dari kekayaan yang dialokasikan untuk investasi ditempatkan pada Deposito Berjangka. Demikian pula dengan portofolio investasi yang dibentuk oleh Dana Pensiun B, namun perbedaannya secara bergantian menempatkan Deposito Berjangka dan Obligasi sebagai komponen dengan proporsi yang dominan. Pembentukan portofolio investasi menjadi hal yang sangat penting untuk setiap Dana Pensiun, karena melalui pemilihan instrumen yang menjadi komponen penyusun portofolio serta melalui kebijakan manajer investasi dalam menentukan seberapa besar alokasi aset yang tersedia untuk investasi diharapkan mampu memberikan imbal hasil terhadap investasi yang pada akhirnya akan memberikan ketersediaan dana untuk menjamin kelangsungan terhadap pembayaran manfaat pensiun bagi seluruh peserta pensiun yang dapat dilihat dari rasio kecukupan dana yang dimiliki yang akan dibahas secara lebih lanjut pada bagian selanjutnya. Hal yang menarik dari pembentukan portofolio investasi Dana Pensiun C, setiap periodenya instrumen investasi Deposito Berjangka yang memiliki proporsi dominan ditempatkan pada Bank Perkreditan Rakyat BPR dan merupakan penyumbang terbesar terhadap hasil investasi yang diperoleh Dana Pensiun C yang dapat dilihat secara lebih detail pada bagian yang telah terlampir lihat Lampiran 5. 36 Komposisi dan bentuk dari portofolio investasi menjadi sangat penting bagi setiap Dana Pensiun, karena dari portofolio yang dibentuk dapat dilihat keputusan dan strategi apa yang diterapkan serta hasil seperti apa yang diharapkan akan dicapai dari masing-masing Dana Pensiun. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persentase ROI yang diperoleh sebagai indikator imbal balik dari hasil usaha pengembangan kekayaan juga dapat dianalisis dari bentuk portofolio investasi yang dipilih. Portofolio investasi yang disusun sedemikian rupa juga turut mempengaruhi besarnya imbal hasil yang diperoleh atas sejumlah kekayaan dan dana yang diinvestasikan dalam rangka mengembangkan kekayaan demi tercapainya kecukupan dana untuk dapat membayarkan manfaat pensiun kepada seluruh peserta pensiun. Faktor-faktor lainnya juga turut berpengaruh atas besar kecilnya perolehan ROI untuk masing-masing Dana Pensiun, seperti faktor makro ekonomi, kenaikan tingkat inflasi yang turut mempengaruhi harga saham, ataupun peristiwa dan musim tertentu yang turut mempengaruhi keadaan perekonomian sehingga berpengaruh pada harga saham dan produk pasar uang maupun pasar modal. Pembahasan ROI secara lebih mendalam akan dibahas pada bagian selanjutnya dari bab ini. Return Return Return Return On On On On Investment Investment Investment Investment ROI ROI ROI ROI ROI adalah pengembalian hasil investasi dari seluruh Investible Asset dalam bentuk persentase pada periode waktu tertentu, hasil investasi yang diperoleh menjadi salah satu bentuk pengembalian dari usaha pengembangan kekayaan untuk mendapatkan sumber dana tambahan demi tersedianya kecukupan dana untuk menjamin 37 kelanangsungan pemberian manfaat pensiun bagi seluruh peserta pensiun. Sehingga, semakin besar ROI yang diperoleh maka menggambarkan semakin banyak pula hasil investasi yang didapat sehingga tambahan dana untuk investasi pun akan meningkat. Pada dasarnya, yang ditargetkan oleh Pendiri adalah besarnya hasil investasi yang harus dicapai pada periode investasi, namun agar lebih sederhana maka di dalam Arahan Investasi yang diatur dan ditargetkan adalah persentase ROI minimal yang harus dicapai. Oleh sebab itu, apabila Dana Pensiun yang memperoleh ROI yang besar dan memenuhi harapan Arahan Investasi dapat dikatakan memiliki kinerja dan pengelolaan yang baik terhadap investasinya. Berikut adalah perolehan ROI dari masing-masing Dana Pensiun adalah sebagai berikut: 38 Sumber: Laporan Hasil Investasi Tiga Dana Pensiun Per 31 Desember 2008-2012 Setiap usaha investasi memiliki dua sisi yang selalu terkait satu sama lain. Resiko yang besar tentu menawarkan return yang menggiurkan. Begitu pula sebaliknya, apabila memilih investasi dengan resiko yang kecil tentu diiringi dengan return tertentu yang tidak sama besarnya jika dibandingkan dengan yang memiliki resiko lebih besar. Setiap Dana Pensiun memiliki target ROI yang berbeda-beda pada setiap periodenya, besarnya persentase ROI yang menjadi acuan dasar diatur dalam Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri. 39 Berdasarkan hasil perhitungan lihat Lampiran 1, pada akhir periode 2008 Dana Pensiun B memperoleh ROI sebesar 2,23 yang merupakan ROI terendah yang diperoleh, kemudian Dana Pensiun A memperoleh ROI sebesar 3.52 dan Dana Pensiun C dengan persentase perolehan ROI tertinggi sebesar 9.08. Sesuai dengan Arahan Investasi dari masing-masing Dana Pensiun tersebut, belum ada yang dapat memenuhi target ROI yang telah ditetapkan oleh masing-masing Pendiri. Hal ini mungkin disebabkan karena sebagian besar alokasi aset dari tiga Dana Pensiun di investasikan pada instrumen pasar uang berupa Deposito Berjangka yang memiliki resiko cukup kecil daripada resiko instrumen dari pasar modal, walaupun tingkat suku bunganya sedang dalam masa puncak tertingginya pada pertengahan periode 2008, tetapi return yang diperoleh tidak sebesar jika di alokasikan pada instrumen lain yang memiliki tingkat resiko yang lebih besar seperti saham. Faktor lainnya yang memiliki kemungkinan menjadi penyebab rendahnya ROI adalah karena sepanjang periode 2008 terjadi krisis yang menekan kondisi pasar modal sehingga return yang di peroleh dari investasi di pasar modal menjadi kurang maksimal, proporsi dari instrumen investasi yaang berasal dari pasar modal yang kecil juga dimungkinkan dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Investasi seperti tabungan atau deposito menjadi pilihan utama karena risiko yang melekat relatif kecil tetapi memberikan hasil yang pasti dan tetap. Akan tetapi, pertengahan tahun 2008 telah terjadi krisis keuangan global, kinerja pasar modal dunia turun lebih dari 30 dan diikuti oleh penurunan harga komoditas karena berkurangnya permintaan akibat dari pelemahan perekonomian dunia. Seluruh dunia menurunkan 40 tingkat suku bunga sebagai upaya untuk mempertahankan kinerja perekonomian negaranya. Keadaan tersebut turut mendorong jatuhnya nilai dari beberapa instrumen investasi di pasar modal sehingga instrumen dari pasar uang lebih banyak dilirik oleh para investor yang menganut prinsip konservatif. Pembentukan portofolio investasi dari tiga Dana Pensiun pada setiap periode memang didominasi oleh instrumen investasi yang berupa Deposito Berjangka dan Obligasi. Sedangkan, instrumen lainnya memiliki alokasi yang sangat kecil seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya tentang portofolio investasi dari tiga Dana Pensiun. Hal ini pula yang menyebabkan ROI apada akhir periode 2008 tidak mampu melampaui target yang telah ditetapkan. Namun, pergerakan ROI pada awal periode 2009 sampai dengan akhir periode 2012 dapat terlihat semakin membaik. Peningkatan besarnya persentase ROI yang diperoleh mencerminkan bahwa imbal balik dari usaha investasi yang dilakukan juga turut meningkat terhadap rata-rata total investasi yang ditanamkan. Pergerakan dari ROI memang tidak selalu bergerak naik, namun meskipun terjadi penurunan dirasa tidak terlalu memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap keseluruhan hasil investasi dari masing-masing Dana Pensiun. Secara keseluruhan, selama periode 2008-2012 Dana Pensiun C memiliki pergerakan ROI yang terus bergerak naik dan cukup stabil jika dibandingkan dengan Dana Pensiun A maupun Dana Pensiun B. ROI yang semakin besar mewakili semakin besarnya gambaran hasil investasi yang diperoleh dari sejumlah dana yang 41 diinvestasikan. Tetapi ROI yang besar saja tidak cukup untuk menjamin telah tercapainya kinerja yang efektif dan efisien seperti yang diharapkan oleh pihak-pihak yang melakukan investasi. Diperlukan analisis yang lebih mendalam tidak hanya dari satu indikator rasio saja, melainkan dari indikator lainnya seperti ROA yang mencerminkan bagaimana keadaan pendapatan yang dimiliki terhadap total aset yang tersedia dari masing-masing Dana Pensiun. Apabila diamati dari bentuk portofolio masing-masing Dana Pensiun maka dapat diketahui strategi investasi yang sedang digunakan oleh para manajer investasi. Dalam investasi ada 3 jenis strategi investasi yakni strategi agresif sebuah strategi manajemen portofolio yang mencoba untuk memaksimalkan keuntungan dengan mengambil tingkat yang relatif lebih tinggi dari risiko. Strategi investasi yang agresif menekankan apresiasi modal sebagai tujuan investasi utama, daripada pendapatan atau keselamatan pokok. Strategi seperti ini akan memiliki alokasi aset dengan bobot yang cukup besar di saham, dan alokasi yang jauh lebih kecil untuk pendapatan tetap dan uang tunai. Yang kedua adalah strategi moderat yang cenderung berada di tengah-tengah antara sifat agresif dan konservatif. Yang terakhir adalah strategi konservatif yang memilih untuk menginvestasikan kekayaannya pada produk investasi dengan resiko yang rendah. Berikut ini adalah kelompok-kelompok instrumen investasi beserta penggolongan resikonya: 42 No No No No Jenis Jenis Jenis Jenis Resiko Resiko Resiko Resiko Potensi Potensi Potensi Potensi Return Return Return Return Contoh Contoh Contoh Contoh Produk Produk Produk Produk 1 Kas Rendah Rendah Tabungan, Deposito, Reksadana Pasar Uang 2 Obligasi Sedang Sedang ORI, Reksadana Pendapatan Tetap 3 Saham Tinggi Tinggi Saham, Reksadana Saham 4 Properti Sedang Sedang Tanah, Ruko, 5 Logam Mulia Sedang Sedang Emas Untuk dapat mengetahui dengan jelas strategi apa yang digunakan oleh masing- masing Dana Pensiun maka dapat dilihat dari alokasi investasi terhadap instrumen berupa saham dan reksanana. Selama periode 2008-2012 Dana Pensiun A memiliki alokasi yang lebih besar untuk saham dan reksadana jika dibandingkan dengan Dana Pensiun B dan Dana Pensiun C. Dana Pensiun B memiliki proporsi investasi saham dan reksadana yang lebih kecil daripada Dana Pensiun C. Maka dari itu ada kecenderungan bahwa Dana Pensiun A menerapkan strategi agresif, Dana Pensiun B strategi Konservatif, sedangkan Dana Pensiun C menerapkan strategi moderat. Penerapan sebuah strategi investasi tentu memiliki harapan dan pengaruh tersendiri terhadap pencapaian hasil investasi yang diukur dengan persentase perolehan ROI. Di bawah ini adalah perbandingan secara sederhan untuk melihat pengaruh penerapan strategi investasi terhadap perolehan hasil investasi ROI. Tabel Tabel Tabel Tabel 5. 5. 5.

5. Perbandingan Perbandingan