Metode dan Perancangan Sistem

4 sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik [6]. Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang dapat diprogram melalui komputer dan merupakan pengendali utama sistem elektronika [7]. Mikrokontroler akan menjadi sistem respon dari perintah yang diterima dan meneruskannya dengan mengerjakan tugas yang diperintahkan. Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe AT89S52 produksi Atmel. Mikrokontroler tipe AT89S52 memiliki konfigurasi yang sama dengan versi terdahulunya AT89C52. Hanya saja AT89S52 mempunyai fitur ISP In-System Programmable Flash Memory. Fitur ini memungkinkan mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu sistem elektronik tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board Personal Computer. Mikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan port pada komputer. Mikrokontroler AT89S52 merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang memiliki performa tinggi dengan konsumsi daya rendah dan memiliki sistem pemrograman kembali dengan kemampuan lebih kurang 1000 kali pemrograman WriteErase. Mikrokontroler memiliki bagian yang saling terhubung sehingga dapat melakukan tugas sesuai dengan program yang ada di dalamnya.

3. Metode dan Perancangan Sistem

Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode perancangan sistem dengan menggunakan prototype model. Alasan penggunaan metode prototyping karena dengan metode ini proses pengerjaan dapat dipisah menjadi tiga bagian besar, sehingga dapat mempersingkat waktu pengerjaan dan jika terjadi suatu kesalahan maka dapat menganalisis kesalahan pada tahapan pengelompokan. Model prototype merupakan suatu teknik mengumpulkan informasi tertentu tentang kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. User seringkali menjelaskan sekumpulan sasaran umum perangkat lunak, namun tidak mengidentifikasikan kebutuhan input, proses, dan output. Developer tidak yakin akan efisiensi dari suatu sistem operasi. Dalam situasi seperti ini, model prototyping bisa memberikan pendekatan terbaik [8]. Gambaran umum Metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Model Prototyping [8] REQUIREMENTS GATHERING QUICK DESIGN BUILD PROTOTYPE EVALUATED AND REFINEMENTS ENGINEER PRODUCT 5 Analisis Kebutuhan Aplikasi Tahap pertama dalam perancangan sistem dengan metode prototype adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna melalui proses requirement dan analisis. Developer mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian dengan mencoba menganalisa dan membandingkan beberapa sistem kendali jarak jauh yang sudah ada, mencari data tentang cara dan penjelasan untuk perancangan dan pengembangan sistem kendali jarak jauh melalui SMS, mencari data awal yang berdasarkan pada keinginan dari user dengan melakukan wawancara langsung kepada pengguna. User tersebut diprioritaskan kepada pemilik rumah atau kepala rumah tangga yang mempunyai peralatan listrik pada rumah tersebut. Selanjutnya developer melakukan kegiatan pengumpulan peralatan untuk membuat suatu perangkat lunak dan rangkaian device controller sehingga dapat membangun sistem kontrol kendali alat listrik jarak jauh menggunakan fasilitas SMS. Ada beberapa spesifikasi yang harus dipenuhi untuk menerapkan sistem kontrol kendali alat listrik jarak jauh melalui SMS, baik dari segi teknis maupun pengguna. Dalam hal ini format SMS untuk mengendalikan alat listrik harus benar-benar valid. Dalam sistem ini, tidak semua orang bisa mengakses aplikasi, karena masing-masing user harus memiliki ID dan password untuk dapat menjalankan aplikasi. Semua perintah dan nomor server yang digunakan untuk mengendalikan alat listrik jarak jauh hanya diketahui oleh user yang telah memiliki ID dan password. Karena di dalam sistem ini perintah untuk mengendalikan peralatan listrik harus melalui format SMS yang benar dan tentunya dikirim ke nomor modem server yang terhubung dengan software pengendali peralatan listrik. Desain Sistem Iterasi prototyping direncanakan secara cepat, demikian juga rancangan model segera dibuat. Perancangan yang cepat berfokus pada penggambaran aspek-aspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh pengguna. Proses pengiriman SMS untuk kendali peralatan listrik melalui beberapa tahap, yaitu : 1. User mengirimkan format SMS berupa teks ke modem server. 2. SMS yang masuk di modem server dibaca oleh sistem untuk diverifikasi dan bila format benar, maka sistem akan melakukan kegiatan berdasarkan perintah dari user. 3. Setelah aktivitas berhasil dijalankan menyalakan, mematikan atau mengetahui status alat listrik maka sistem akan memberikan laporan sesuai dengan perintah yang dijalankan melalui modem server yaitu mengirimkan SMS laporan kepada user handphone pengirim. Sistem kerja aplikasi kontrol kendali alat listrik rumah tangga jarak jauh berbasis SMS ini yaitu user mengirim SMS dan akan menerima SMS balasan berupa laporan aktivitas yang terjadi pada alat listrik. Gambar 2 menunjukkan arsitektur sistem kontrol kendali alat listrik rumah tangga jarak jauh melalui SMS. 6 Gambar 2 Arsitektur Sistem Use case diagram pada Gambar 3 menjelaskan fungsi dari user pada sistem atau aplikasi ini. Dalam sistem yang akan dibuat, hanya terdapat satu aktor yang berperan sebagai pengguna sistem dan terdapat satu use case untuk menggambarkan fungsionalitas sistem. Aktor harus Login terlebih dahulu untuk dapat mengakses aplikasi, dan selanjutnya melakukan monitoring SMS dengan mengakses Start pada program untuk memulai aktivitas pengendalian alat listrik. Aktor dapat menyalakan alat listrik, mematikan alat listrik, serta mengetahui status alat listrik melalui layanan SMS. Untuk berhenti menjalankan aplikasi dapat dilakukan dengan mengakses Stop pada program dan keluar dari aplikasi. Gambar 3 Use Case Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity Diagram seperti pada Gambar 4 merupakan gambaran keseluruhan aktivitas yang terjadi saat user melakukan pengendalian alat listrik melalui SMS. Aktivitas dalam activity diagram tersebut dimulai ketika user mengakses Login sistem terlebih dahulu. Setelah Login berhasil, selanjutnya user masuk ke dalam sistem dan menjalankan Start. Untuk melakukan pengendalian alat listrik melalui SMS, user mengirimkan SMS ke modem server yang kemudian akan dikonversikan ke sistem menjadi perintah User Menyalakan Alat Listrik Cek Status Alat Listrik Mematikan Alat Listrik Mengakses Stop Program Mengaks es Start Program Mengakses Aplikasi Keluar Aplikasi Login 7 untuk mengendalikan alat listrik dengan bantuan device controller, kemudian modem server mengirim laporan aktivitas alat listrik yang dikendalikan berupa SMS kepada user. Untuk menghentikan proses pengendalian alat listrik dengan mengakses Stop pada program. Sistem berakhir setelah user mengakses Exit dan keluar dari program. Gambar 4 Activity Diagram Perancangan Prototype Pada tahap perancangan sistem, developer merancang prototype sesuai dengan requirement yang telah dilakukan dan dianalisis pada tahapan sebelumnya. Prototype yang dibangun merupakan tipe reusable prototype, dimana prototype lama akan digunakan kembali untuk disempurnakan menjadi sistem yang akan dipergunakan berikut prototype yang dibuat dalam proses perancangan sistem. Dalam tahap perancangan prototype ini dilakukan pembuatan rancangan tampilan antar muka sistem. Rancangan yang cepat ini akan membawa ke arah pembuatan program konstruksi dari prototype. Gambar 5 merupakan rancangan antar muka sistem kontrol kendali alat listrik rumah tangga jarak jauh berbasis SMS. Penjelasan rancangan antar muka sistem yaitu monitoring SMS berfungsi untuk mengetahui aktivitas SMS yang masuk dan keluar pada program ini. Tombol Start berfungsi untuk menjalankan aplikasi, sehingga user dapat melakukan pengiriman SMS untuk melakukan 8 pengendalian alat listrik. Tombol Stop untuk menghentikan aplikasi. Tombol Control digunakan untuk melakukan pengendalian alat listrik menggunakan program tanpa melalui SMS. Tombol Exit untuk keluar dari aplikasi. Evaluasi dan Perbaikan Prototype diserahkan dan dievaluasi oleh pengguna. Umpan balik dari pengguna digunakan untuk memperbaiki kriteria kebutuhan dari perangkat lunak. Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga kebutuhan perangkat lunak yang diinginkan pengguna sesuai dengan permintaan dan kebutuhan. Dalam membuat jadwal pengujian, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu menetapkan kapan bagian-bagian tersebut akan siap untuk dirangkai, kapan prototype akan diuji untuk pertama kali dan kapan prototype diharapkan akan selesai diuji serta dapat memberikan hasil akhir. Uji coba unit dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada bagian-bagian dalam aplikasi. Kesalahan tersebut bisa berupa kesalahan penulisan kode maupun kesalahan logika. Setelah diketahui kesalahannya maka akan dilakukan perbaikan. Pada tahap ini, developer akan bekerja sama dengan tester untuk menentukan seberapa baik prototype yang telah dibuat di dalam memenuhi keinginan pengguna dan memberikan saran tentang bagaimana cara untuk memperbaiki prototype tersebut. Kemudian feedback dari tester akan dipergunakan sebagai acuan untuk memperbaiki prototype yang telah dibuat sebelumnya. Hasil revisi dari prototype tersebut selanjutnya akan diberikan kembali pada tester yang sama untuk kemudian dievaluasi kembali. Terdapat dua tahapan prototype pada penelitian ini, setiap prototype yang dirancang akan diujikan kepada tester, evaluasi dari tester tersebut kemudian akan dianalisa dan dijadikan acuan untuk masuk ke dalam tahapan berikutnya. Terdapat beberapa perbaikan dan penambahan fitur pada prototype-2 yang tidak tersedia pada prototype-1, berikut adalah penjelasannya : Prototype 1 Pada tahap ini developer membuat rancangan pertama dari sistem kontrol kendali alat listrik rumah tangga jarak jauh berbasis SMS yang kemudian diujikan kepada user yang berfungsi sebagai tester dengan melakukan pengujian dalam mengendalikan alat-alat listrik rumah tangga. Dalam pengujian tersebut, user memberikan evaluasi dan beberapa saran untuk menambahkan beberapa fitur yang masih belum tersedia, seperti fitur menu Manual yang dapat mengendalikan alat Gambar 5 Rancangan Antar Muka Sistem Start Stop Control Exit Monitoring SMS 9 listrik secara jarak dekat menggunakan program dan menu penjadwalan yang dapat digunakan untuk menjadwalkan alat listrik yang ingin dikendalikan, serta memperbaiki tampilan agar lebih mudah untuk dipahami, yaitu tampilan pada menu Control dan SMS Center masih terpisah. Prototype 2 Pada prototype kedua, telah ditambahkan beberapa fitur baru, dibenahi dan diperbaiki sehingga menjadi lebih sesuai dengan keinginan user. Menu Manual program dan menu Penjadwalan telah ditambahkan pada prototype kedua ini, serta menu Control dan SMS Center telah digabung menjadi satu dalam mengaksesnya. Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi yang telah dilakukan dengan mengendalikan alat-alat listrik rumah tangga secara jarak jauh, prototype kedua telah memenuhi kebutuhan dari user sebagai pemilik rumah. Tahapan dari prototyping berakhir pada prototype kedua dikarenakan hasil sistem yang dibuat telah memenuhi kebutuhan user.

4. Hasil dan Pembahasan