Kajian Pustaka T1 672005092 Full Tex

2

1. Pendahuluan

Kebutuhan masyarakat saat ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang ada. Seperti halnya dalam penyampaian informasi, yang tidak hanya berupa teks tetapi berupa multimedia. Multimedia merupakan kombinasi teks, foto, seni grafis, animasi, suara, dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital [1]. Hal inilah yang membuat informasi lebih menarik dan mudah dimengerti. Kebanyakan masyarakat kalangan menengah lebih memilih untuk menggunakan komputer daripada video player. Hal ini dikarenakan komputer dapat membuat informasi multimedia, memutar video dan masih banyak lagi, sedangkan video player hanya dapat memutar video. Akan tetapi tidak semua komputer dilengkapi oleh aplikasi video player, dan tidak semua pengguna mendapatkan hak admin untuk menginstal aplikasi. Contohnya di warnet yang hanya mendapat hak sebagai pengguna user, dalam hal ini pengguna hanya dapat menggunakan aplikasi yang sudah ada di komputer tersebut. Dengan adanya teknologi HTML5 yang merupakan teknologi HTML terbaru, yang mana memberikan kemudahan untuk pengembang dalam hal kode. Selain itu teknologi HTML5 juga memiliki elemen baru, yaitu HTML5 video yang berfungsi sebagai pengganti flash player, sehingga pengguna tidak perlu lagi meng-install plug-in flash player untuk memutar video. Dengan demikian dapat dirumuskan bagaimana membangun aplikasi video player dengan menggunakan teknologi HTML5. Adapun manfaat antara lain, pengguna dapat memiliki aplikasi video player yang mudah digunakan. Manfaat yang lain adalah sebagai referensi dalam pembelajaran rekayasa web, khususnya video player berbasis web dengan memanfaatkan JavaScript dan XML untuk mengelola control video yang dimiliki HTML 5. Dalam penelitian ini tidak membandingkan aplikasi video player berbasis web yang lain, file video yang digunakan MP4, bahasa pemrograman yang digunakan pada aplikasi video player ini adalah bahasa pemrograman visual C. Dan untuk saat ini browser yang dapat menjalankan aplikasi ini hanya Google Chrome.

2. Kajian Pustaka

Penelitian yang sebelumnya yang berjudul Pemodelan Audio Player Berbasis Web Dengan Menggunakan HTML 5 adalah penelitian yang membahas tentang pemanfaatan HTML5 Audio untuk sebuah aplikasi audio player berbasis web yang mudah digunakan dan tidak membutuhkan banyak memory [2]. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah engine HTML5 yang digunakan, pada penelitian Pemodelan Audio Player Berbasis Web Dengan Menggunakan HTML5 menggunakan HTML5 audio sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan HTML5 video. Perbedaan yang lain adalah aplikasi yang dibangun, pada penelitian sebelumnya merupakan aplikasi server yang harus menggunakan koneksi internet, sedangkan penelitian yang akan dilakukan merupakan aplikasi client yang tidak membutuhkan koneksi internet. 3 Penelitian yang kedua adalah Web Based Video Streaming. Sebuah ekstraksi pergerakan yang efisien dari algoritma yang sesuai secara langsung berdasarkan sistem streaming multimedia akan di bahas penelitian ini. Vector gerakan MV berdasarkan ekstraksi objek adalah digunakan untuk secara dinamis dalam mendeteksi objek yang ada. Untuk menggunakan gelombang secara efisien, obyek yang penting dapat di deteksi secara langsung, kemudian di ubah kodenya dan di transmisikan dengan kualitas yang lebih tinggi serta tingkatan frame yang lebih tinggi juga daripada yang ada di latar belakangnya. Agar dapat memenuhi persyaratan dalam sistem secara langsung, maka operasi intensif tanpa perhitungan melalui computer tidak dimasukkan dalam kerangka kerja ini. Selanjutnya, agar dapat menjamin kecepatan yang didapatkan adalah kecepatan tertinggi, semua implementasi akan dijalankan pada domain yang sudah di kompresikan tanpa perlu untuk melakukan proses dekompresi. Performa ekstraksi yang bagus akan ditunjukan melalui hasil eksperimen [3]. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah HTML yang digunakan, pada penelitian yang berjudul Web Based Video Streaming menggunakan HTML4, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan HTML5. Perbedaan yang lain adalah tujuan dari penelitian, pada penelitian sebelumnya bertujuan untuk membahas bit rate yang diakses, sedangkan penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk membangun aplikasi video player yang dapat digunakan pada sisi client. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Video dapat menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dapat dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame, dan kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate. Semakin besar nilai frame rate maka akan membuat pergerakan yang ditampilkan semakin halus. Video player adalah istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan software komputer untuk memainkan file video. Sebagian besar media player dapat menampilkan sejumlah format media, baik file audio ataupun video, sedangkan yang khusus untuk memainkan video disebut dengan video player [4]. HTML Hypertext Markup Language adalah sebuah jenis teks dokumen khusus yang digunakan oleh web browser untuk mempresentasikan teks dan gambar [5]. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language SGML. HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners- Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. Namun perkembangan resmi dikeluarkan pada bulan November 1995 oleh IETF Internet Engineering Task Force. HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ 1993. HTML 3.0 1995 memberikan kemampuan lebih daripada versi sebelumnya. Sebuah usaha dari World Wide Web Consortium’s W3C HTML Working Group pada 4 tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2. HTML versi ini secara resmi diterbitkan pada bulan Januari1997. HTML 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C pada tanggal 24 April 1998. HTML merupakan perbaikan dari HTML 4.0 yang lebih dulu diterbitkan. 18 Desember 1997. HTML versi terbaru adalah HTML 5.0 yang dikeluarkan oleh AOL, Apple, Google, IBM, Microsoft, Mozilla, Nokia, Opera dan ratusan vendor lainnya yang secara resmi diterbitkan pada tanggal 19 Oktober 2010, namun belum mendapatkan rekomendasi dari W3C. HTML5 merupakan HTML versi terbaru dari HTML yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan HTML4, sekaligus untuk mempermudah pengembangan web [6]. Adapun beberapa alasan penggunaan HTML5, antara lain : Fiturnya masih berdasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript. Mengurangi penggunaan plugin dari pihak ketiga. Lebih independen. Pengembangan ke public yang lebih baik. Elemen-elemen baru yang ditambahkan pada HTML5 adalah Elemen Markup, elemen ini berisi tag-tag seperti header, footer, section, nav, dan masih banyak lagi. Elemen Media, elemen inilah yang mendukung HTML5 untuk menggantikan Flash Player. Elemen ini berisi tag audio, video, source, dan embed. Elemen Canvas, elemen Canvas ini berfungsi untuk membuat sebuah objek atau gambar pada halaman web hanya dengan bantuan JavaScript. Elemen Baru Form, elemen yang berisi tag datalist, keygen, output. ASP.NET adalah kumpulan teknologi dalam Framework .NET untuk membangun aplikasi web dan XML Web Services. Halaman ASP.NET dijalankan di server kemudian akan dibuat halaman markup penanda seperti HTML Hypertext Markup Language, WML Wireless Markup Language, atau XML Extensible Markup Language yang akan dikirim ke browser dekstop atau mobile. Halaman HTML yang dikembalikan dapat juga secara opsional berisi kode script client-sidesisi-client yang akan secara langsung diterjemahkan oleh browser [7]. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang ditempelkan pada kode HTML dan diproses di sisi klien. Dengan adanya bahasa ini, kemampuan dokumen HTML menjadi semakin luas. Sebagai contoh, dengan menggunakan JavaScript dimungkinkan untuk memvalidasi masukan-masukan pada formulir sebelum formulir dikirimkan ke server. Javascript bukanlah bahasa Java dan merupakan dua bahasa yang berbeda. Javascript diinterpretasikan oleh klien kodenya bisa dilihat pada sisi klien, sedangkan kode Java dikompilasi oleh pemrogram dan hasil kompilasinyalah yang dijalankan oleh klien [8]. 3. Metode Perancangan Model prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Secara lengkap, alur model prototype akan digambarkan seperti pada Gambar 1. 5 Gambar 1 Prototype Model [10] Gambar 1 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap – tahap prototype model.

1. Listen To Customer