17
meminta data harga diri melalui instrumen harga diri. Setelah itu penulis menjelaskan maksud dan tujuan pemberian instrumen harga diri tersebut termasuk
akan di ambil sampel untuk penelitian. Langkah selanjutnya penulis meminta data mengenai harga diri dengan memberikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan
pada instrumen harga diri sesuai dengan keadaan diri siswa. Setelah itu penulis membagikan instrumen harga diri kepada siswa.
Sebelum siswa mengerjakan penulis memandu siswa untuk mengisi data diri siswa seperti nama, jenis kelamin, usia, kelas, jurusan, dan tak lupa penulis
mengingatkan siswa untuk membaca petunjuk pengisian instrumen harga diri tersebut. Setelah itu penulis memberikan waktu 1 jam pelajaran 35 menit dan ri
penulis siaga apabila ada siswa yang belum jelas maksud dari setiap item instrument guna mengantisipasi jika terjadi kesalahan ketik dan bahasa.
Setelah selesai pengisian, penulis mengingatkan kembali untuk memeriksa apabila lupa member identitas diri dan jika ada item yang belum terjawab atau
terlewati. Setelah semua instrumen di kumpulkan penulis kembali memeriksa jumlah instrumen, setelah itu penulis mengucapkan terima kasih atas kerja sama
dalam pengisian instrumen.
4.3 Analisis Data
Data dianalisis deskriptif dengan melihat frekuensi harga diri siswa kelas X E SMK PGRI 2 Salatiga. Harga diri siswa dikategorikan menjadi tiga kategori
berdasarkan teori Coopersmith 1967 yaitu rendah, sedang, dan sangat tinggi. Hasil analisa deskriptif harga diri siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada
tabel 4.3.
Tabel 4.2 Hasil analisis deskriptif berdasarkan harga diri pada siswa
Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga Kategori
Range Frekuensi Prosentase
Rendah 39-53
Sedang 54-67
24 89
Tinggi 68-80
3 11
Total 27
100 Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ada 24 siswa 89 berada pada
kategori harga diri sedang dan 3 siswa 11 berada pada kategori harga diri sangat tinggi.
Tabel 4.3
18
Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penyesuaian diri pada siswa Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga
Kategori Range
Frekuensi Prosentase Rendah
18-23 Sedang
24-29 25
92 Tinggi
30- 36 2
8 Total
27 100
Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa 25 siswa 92 berada pada aspek penyesuaian diri sedang serta 2 siswa 8 ada pada kategori sangat tinggi.
Tabel 4.4 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penerimaan sosial pada siswa
Kelas X E SMK PRGI 2 Salatiga Kategori
Range Frekuensi Prosentase
Rendah 9-11
Sedang 12-14
18 66.7
Tinggi 15-18
9 33.3
Total 27
100 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek penerimaan social terdapat
18 siswa 66,7 ada di kategori sedang dan 9 siswa 33,3 pada kategori sangat tinggi.
Tabel 4.5 Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek interaksi sosial pada siswa
SMK PRGI 2 Salatiga Kategori
Range Frekuensi Prosentase
Rendah 8-10
8 29
Sedang 11-13
16 60
Tinggi 14-16
3 11
19
Kategori Range
Frekuensi Prosentase Rendah
8-10 8
29 Sedang
11-13 16
60 Tinggi
14-16 3
11 Total
27 100
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada aspek interaksi sosial terdapat 8 siswa 29 berada pada kategori rendah, 16 siswa 60 pada kategori sedang, dan 3
siswa 11 pada kategori sangat tinggi. Tabel 4.6
Hasil analisis deskriptif berdasarkan aspek penghargaan pada siswa SMK PRGI 2 Salatiga
Kategori Range
Frekuensi Prosentase Rendah
5-6 1
3 Sedang
7-8 17
63 Tinggi
9-10 9
34 Total
27 100
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada aspek penghargaan terdapat 1 siswa 3 berada pada kategori rendah, 17 siswa 63 berada pada kategori
sedang, dan 9 siswa 34 ada pada kategori sangat tinggi.
4.4 Implikasi bagi Penyusunan Program BK Pribadi