Melompat dengan alat kardus secara sederhana.
C. Dasar Gerak Lempar 1. Pembahasan Singkat
Dalam modul ini akan diperkenalkan beberapa variasi gerak yang lain. Juga beberapa contoh permainan dengan gerakan melempar. Berbagai cara untuk
mendorong dan mengajak anak melempar dengan mempergunakan alat-alat yang dilempar dibuat menarik supaya ada rangsangan tersendiri. Sasaran yang beraneka
ragam akan memberikan motivasi untuk melempar. Semakin sulit tugas gerak yang diberikan, semakin menantang dan merangsang keinginan anak untuk melempar.
Merek terdorong menampilkan kemampuannya dalam suasana bermain yang penuh semangat.
2. Contoh Gerakan Melempar Untuk Kelas III dan IV SD
Melempar tegak lurus keatas dengan satu tangan 28
Memantulkan bola ke tanah Menolak dengan dua lengan dari dada sikap berdiri
Menolak dengan dua lengan dari dada sikap berlutut Menolak dengan dua lengan dari dada sikap duduk
Melempar kedepan diatas kepala dengan dua lengan sikap duduk
Bermain lempar tangkap dengan berpasangan.
Melempar bola kesasaran tertentu. 29
Lempar tangkap bola yang dipantulkan kelantai dengan tempat perkenaan bola diberi batas garis.
3. Contoh Gerak Lempar Dalam Permainan
Estafet lempar yaitu pelempar dari satu tim dibagi dua menempati lingkaran di tiap sudut lapangan. Lemparan pertama dari masing-masing tim dimulai dari sudut
diagonal yang berbeda. Tugas anggota tim adalah berebut pindah kelingkaran seberang dengan mengejar bola yang dilemparkan sendiri. Melempar harus dari
dalam lingkaran untuk menangkap atau mengambil bola yang keluar, boleh keluar lingkaran tetapi harus kebali ke lingkaran, sebelum melanjutkan lemparan ke
anggota tim berikutnya. 30
Gabungan antara lari dan lompat keliling, alat yang digunakan adalah kardus dan pancang yang mudah dipindahkan sehingga dapat diatur arena yang sifatnya lapang dan
lebih jelas. Bagi anak ini lebih menyenangkan dan memberi dorongan untuk melakukan tugasnya lebih bersungguh-sungguh. Sementara setengah kelas berlomba yang lain
istirahat tetapi tidak pasif. Mereka menjadi penggembira dan memberi dorongan yang berlomba dengan tepukan atau teriakan-teriakan.
TUGAS DAN LATIHAN
Setelah anda mempelajari modul atletik 1 sedikit banyak Anda pasti sudah memahami dan dapat mengembangkan pembelajaran di sekolah anda.
1. Seperti pada modul 1 anda diminta untuk menguji cobakan contoh-contoh pembelajaran dalam modul atletik 2 dan laporkan tentang
a. Apakah anda kesulitan untuk memahaminya ? b. Kendala dan kesulitan dalam mempraktikkan ?
2. Setelah anak-anak memiliki perbendaharaan gerak lebih banyak, maka lebih banyak lagi model-model permainan dapat dibuat
a. Coba anda buat sendiri model permainan atletik yang sesuai dengan kondisi lapangan dan peralatan yang ada di sekolah anda.
b. Bedakan bobot kesukaran materi antara kelas yang rendah dengan kelas yang lebih tinggi
MODUL 3
PEMBELAJARAN ATLETIK KELAS V DAN VI SD
Dengan keluarnya modul 3 ini maka atletik dalam bentuk pemainan untuk SD kelas I-VI telah lengkap disajikan berikut contoh-contoh pembelajarannya. Selanjutnya
diharapkan dapat mengembangkan sendiri melalui praktek pembelajaran pendidikan jasmani sehari-hari di sekolah masing-masing dengan dasar kaidah-kaidah proses belajar
mengajar PBM yang telah disampaikan, harapannya dapat mulai mencobanya. Kemudian untuk memantapkan soyogyanya didiskusikan dengan guru-guru disekitar
sekolah masing-masing. Yang menjadi fokus perhatian harus apat membedakan antar isi dan tugas ajar yang diberikan untuk kelas yang rendah dengan kelas yang lebih tinggi.
Tugas gerak yang diberikan di kelas II seharusnya merupakan kelanjutan atau pengayaan dari kelas I, demikian seterusnya sampai kelas VI. Jadi tugas ajar kelas yang lebih tinggi
seharusnya mempunyai bobot kesulitan lebih berat dibanding dengan kelas yang dibawahnya.
Anak kelas V-VI SD waktu bermain boleh diperpanjang dibanding kelas dibawahnya bertumbuhan badan yang cepat dan kurang terarur menyebabkan
keseimbangan tubuh terganggu karena gerakannya cenderung kaku. Ia ingin diterima sebagai anggota kelompok, oleh karena itu lebih mementingkan keberhasilan kelompok
dibanding individu. Lebih menyenangi permainan dan perlombaan yang menggunakan peraturan resmi dan terorganisir. Inti dari uraian singkat ini ialah atletik kelas V-VI
walaupun masih dalam bentuk permainan tetapi sudah mirip dengan nomor atletik tertentu dan dibuat aturan sesederhana yang mengarah ke peraturan yang sebernarnya.
Tetapi tingkat permainan ini sama sekali masih belum menyangkut teknik dasar standard, seperti pengoperan tongkat estafet harus didalam petak pengoperasian, ayunan lengan
harus betul dan dll. Lebih jelasnya ikutilah uraian singkat dan contoh di bawah ini :
A. Dasar-dasar gerak lari 1. Pembahasan singkat