Rumusan Masalah Dalam membuat “Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh Tujuan Penulisan Batasan Masalah Perangkat Keras Hard Ware .1 Mikrokontroler ATMega8535

Selain itu teknologi saat ini juga merambah ke realitas kehidupan manusia, salah satunya adalah pengembangan suatu sistem otomasi pada rumah. sistem otomasi rumah sudah bukan hal umum ada di kalangan elite. Dengan berbagai fasilitas yang ada, sistem otomasi rumah nantinya bisa memudahkan pemiliknya untuk menjaga dan memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang tinggal didalamnya. Fasilitas-fasilitas tersebut didapat karena adanya beberapa piranti sensor yang nantinya dapat mendeteksi suatu keadaan yang tidak sesuai dengan kriteria keadaan yang diharapkan yaitu nyaman, aman dan efesien. Untuk itulah penulis mencoba untuk membuat suatu alat dan Penulisan Tugas Proyek dengan judul “Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh Menggunkan Modem GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535”.

1.2. Rumusan Masalah Dalam membuat “Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh

Menggunkan Modem GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535”. . penulis akan membahas dan menganalisa rangkaian tersebut secara blok per blok. Komponen yang di gunakan dalam perancangan akan di bahas fungsinya secara umum dan karak teristik tidak di bahas. Perencanaan dan analisa rangkaian, di jelaskan secara blok perblok. Membahas perhitungan besar arus dan tegangan pada rangkaian sirkuit elektronik nya. Tidak di bahas bagaimana cara pembuatan program dan hasil nya hanya sekilas tentang bagaimana program tersebut berkerja.

1.3. Tujuan Penulisan

Universitas Sumatera Utara Adapun Tujuan dari penulisan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Membuat Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh Menggunkan Modem GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 2. Agar lebih mengerti tentang mikrokontroller dan pengaplikasian nya sebagai system keamanan. 3. Memanfaatkan teknologi short message service SMS untuk mengendalikan peralatan elektronik 4. Untuk mengetahui pengaplikasian sensor-sensor dalam kehidupan sehari- hari

1.4. Batasan Masalah

Dalam perencanaan penulisan ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut: 1. Rangakaian Mikrokontroller yang di gunakan adalah mikrokontroller ATMega8535. 2. Modem GSM wavecome fastracke yang digunakan adalah M1306b yang berguna sebagai SMS gateway. 3. Sensor yang di gunakan adalah sensor PIR Pasive Infrared sebagai pendeteksi pergerakan . 4. Tidak membahas mengenai komunikasi Hand Phone dan pengecekan pulsa pada modem wavecome

1.5. Sistematika Penulisan

Universitas Sumatera Utara Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan laporan ini, penulis membuat susunan bab – bab yang membentuk laporan ini dalam sistematika penulisan laporan dengan urutan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Dan bahasa program yang digunakan, serta karakteristik dari komponen-komponen pendukung.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Bab ini berisikan tentang proses perancangan dan pembuatan alat. Mulai dari peancangan dan pembuatan system secara hardware atau software BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai rangkaian-rangkaian yang digunakan, penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroller ATMega8535

BAB 5 PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari alat ataupun data yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan dari alat. Bab ini juga merupakan akhir dari penulisan laporan proyek ini. Universitas Sumatera Utara 19 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen- komponen yang di gunakan dalam seluruh unit alat ini dari perangkat keras hard ware sampai peangkat lunak sofeware . Agar pembahasan tidak melebar dan menyimpang dari topic utama laporan ini,maka setiap komponen hanya di bahas sesuai fungsi nya pada masing- masing . 2.1 Perangkat Keras Hard Ware 2.1.1 Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler dapat dianalogikan sebagai sebuah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah chip,artinya di dalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya sudah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapat bekerja,yaitu meliputi mikroprosesor,ROM,RAM,IO dan clock seperti halnya yang dimiliki oleh sebuah PC.Mengingat kemasannya yang berupa sebuah chip dengan ukuran yang relatif lebih kecil , tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh mikrokontroller akan menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem komputer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya. Tidak seperti system komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Universitas Sumatera Utara Meskipun dari sebuah kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroller memiliki kelebihan yang tidak bisa diperoleh pada sistem komputer yaitu,dengan kemasannya yang kecil dan kompak membuat mikrokontroller menjadi lebih fleksibel dan praktis digunakan terutama pada sistem-sistem yang relatif tidak terlalu kompleks atau tidak memerlukan bahan komputasi yang tinggi. 2.1.1,1 Arsitektur Mikrokontroler AVR ATmega8535 Mikrokontroller AVR merupakan keluarga mikrokontroller RISC Reduced Instruction Set Computing keluaran Atmel.Konsep arsitektur AVR pada mulanya dibuat oleh dua orang mahasiswa di Norwgian institute of Technology NTH yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan.Mikrokontroler ATMega8535 merupakan salah satu anggota mikrokontroller AVR 8-bit. AVR merupakan mikrokontroller dengan arsitektur Harvard dimana antara kode program dan data disimpan dalam memori secara terpisah. Umumnya arsitektur Havard ini menyimpan kode program dalam memori permanen atau semi- permanennon Volatille Sedangkan data disimpan dalam memori tidak permanenVolatile.ATMega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap,mulai dari kapasitas memori program dan memori data yang cukup besar ,interupsi,timercounter,PWM,USART,TWI,analog comparator,EEPROM internal dan juga ADC internal semuanaya ada dalam ATMega8535. Selain itu kemampuan kecepatan ekseskusi yang lebih tinggi menjadi alasan bagi banyak orang untuk beralih dan lebih memilih untuk menggunakan mikrokontroller jenis AVR dari pada pendahulu nya keluarga MCS-51. Universitas Sumatera Utara Secara garis besar, mikrokontroler ATMEGA8535 memiliki arsitektur harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan unjuk kerja dan pararelisme .Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam salah satu alur tunggal , dimana pada saat satu instruksi di kerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memeori program. 32x 8bit register serba guna digunakan untuk mendukung opersi arithcmetic Logic Unit ALU yang dapat dilakukan dalam 1 siklus. 6 dari register serba guna dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16- bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memory data.Hampir semua instruksi AVR ini memiliki format 16-bitword.Selain register serba guna terdapat register lain yang tepetakan dengan teknik memory mapped IO selebar 64 byte.Beberapa register ini digunakan untuk beberapa fungsi khusus antara lain sebagai register kontrol timercounter,interupsi,ADC,USART,SPI,EEPROM dan Fungsi IO lainnya.Register-register ini menempati memori pada alamat 0x20h-0x5fh. Gambar 2.1 Arsitektur ATMega8535 Universitas Sumatera Utara

2.1.1.2 Fitur ATMega8535

Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega8535: 1. 130 macam instruksi,yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock. 2. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHZ. 3. 512 Byte internal EEPROM. 4. 32x8-bit register serba guna. 5. 8 Kbyte Flash memory,yang memiliki fasilitas In-System Programing. 6. 512 Byte SRAM 7. Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program. 8. 4 channel output PWM. 9. 8 channel ADC 10-Bit. 10. 2 Buah timercounter 8-bit dan 1 buah timercounter 16-bit. 11. Serial USART. 12. MasterSlave SPI serial interface. 13. Serial TWI atau 12 C. 14. On-Chip Analog comparator.

2.1.1.3 Konfigurasi Pin ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP ditunjukkan pada Gambar 2.2, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama- nama pin pada mikrokontroler ini adalah : 1. VCC : merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital. Universitas Sumatera Utara 2. GND : merupakan pin ground untuk catu daya digital. 3. Port A PA0...PA7 : merupakan pin IO 8bit dua arahbi- directional dan pin masukan 8 chanel ADC. 4. Port B PB0 – PB7 : merupakan akan pin IO 8 bit dua arah bi- directionaldengan resistor pull-up internal dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai TimerCounter, komperator analog dan SPI. 5. Port C PC0 – PC7 : merupakan pin IO 8bit dua arah bi- directionaldan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komperator analog, input ADC dan Timer Osilator. 6. Port D PD0 – PD7 : merupakan pin IO 8 bit dua arahbi- directional dan pin fungsi khusus, yaitu komperator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial. 7. RESET : merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler. 8. XTAL1 :merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock. 9. XTAL2 : merupakan out put dari penguat oslator pembalik. 10. AVCC : merupakan pin masukan tegangan untuk ADC yang terhubung ke portA. 11. AREF : merupakan pin tegangan referensi analog ADC. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

2.1.1.4 Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler ATMega8535 : 1. Port A

Merupakan 8-bit dua arah bi-directional port IO,dengan menggunakan resistor pull-up internal dimana setiap pinnya dapat diatur per bit. Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A DDRA harus disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan8 channel ADC.

2. Port B

Merupakan 8-bit dua arahbi-directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port B Universitas Sumatera Utara dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B DDRB harus disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.Selain sebagai port IO 8 bit port B juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut: 1. PB7: SCK SPI Bus Serial Clock 2. PB6: MISO SPI Bus Master Input Slave Out put 3. PB5: MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input. 4. PB4: SS SPI Slave Select Input 5. PB3: AIN1Analog Comparator Negatif Input OC0 Out put Compare Timercounter 0 6. .PB2: AIN0 Analog Comparator Positif Input INT2 External Interrupt 2 Inpt 7. PB1:T1 TimerCounter 1 External Counter Input 8. PB0:T0 TimerCounter 0 External Counter Input XCK USART External Clock InputOutput

3. Port C

Merupakan port IO 8-bit dua arah bi-directional. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C DDRC harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin Universitas Sumatera Utara port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, Port C juga difungsikan secara individu sebagai berikut: 1. PC7: TOSC2 Timer Oscillator 2 2. PC6: TOSC1 Timer Oscillator 1 3. PC1: SDA Serial Data InputOutput 4. PC0: SCI Serial Clock

4. Port D

Merupakan Port IO 8-bit dua arah bi-directional . Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D DDRD harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus sebagai berikut: 1. PD7: OC2 Ouput Compare TimerCounter 1 2. PD6: ICP1 Timer Counter 1 input capture 3. PD5: OC1A Output Compare A Timer Counter1 4. PD4: OC1B Output Compare B TimerCounter 1 5. PD3: INT1 External Interrupt 1 Input 6. PD2: INT0 External interrupt 0 Input 7. PD1: TXD USART Transmit 8. PD0: RXD USART Receive Universitas Sumatera Utara

5. RESET

RST pada pin 9 merupakan pin reset yang akan bekerja bira diberi pulsa rendah aktif Low selama minimal 1,5us.

6. XTAL2

Merupakan out put dari penguat dari osilator pembalik

7. XTAL1

Merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.

8. AVcc

Avcc adalah pin masukan catu daya yang digunakan untuk masukan analog ADC yang terhubung ke Port A. Kaki ini harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.

9. AREF

AREF adalah pin masukan referensi analog untuk ADC. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.

10. AGND

AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah. Universitas Sumatera Utara

2.1.1.5 Peta Memory ATMega8535

Mikrokontroller ATMega8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM.Ketigannya memiliki ruang-ruang tersendiri dan terpisah seperti terlihat pada gambar 2.5 Gambar 2.3 Organisasi memori ATMega8535 1.Memori Program ATMega8535 memiliki kapasitas memori program sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebar data sebesar 16 bit.Sehingga organisasi memori program seperti ini sering dituliskan dengan 4K x 16 bit.Memori program ini juga terbagi menjadi dua yaitu program boot dan juga bagian program aplikasi. 2.Memori Data Universitas Sumatera Utara ATMega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna,register IO dan SRAM. 32 byte alamat terendah digunakan untuk register serbaguna yaitu R0 – R31. 64 byte berikut nya digunakan untuk register IO yang digunakan untuk mengatur fasilitas timer counter ,interrupsi,ADC,USART,SPI,EEPROM dan port IO seperti Port A, Port B, Port C, dan Port D. Selanjutnya 512 byte diatasnya digunakan untuk memory data SRAM . Jika register-register IO diatas diakses seperti mengakses data pada memori Jika kita menggunakan instruksi LD atau ST maka register IO diatas menempati alamat 0020-005F. Tetapi jika register-register IO diakses seperti mengakses IO pada umumnya menggunakan instruksi IN IOUT maka register IO diatas menempati alamat memori 0000h – 003Fh. Gambar 2.4 a Register IO Sebagai Memori Data, b Register IO sebagai IO Universitas Sumatera Utara 3.Memori EEPROM ATMega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun dari memori data. Memori EEPROM ini hanaya dapat diakses dengan menggunakan register-register IO yaitu register EEPROM Addres EEARH-EEARL,register EEPROM Data EEDR dan register EEPROM control EECR. Untuk megakses memory EEPROM ini diperlakukan sperti mengakses data eksternal sehingga waktu dari eksekusi relatif lebih lama dibadingkan jika kita mengakses data dari SRAM.

2.1.1.6 Status Register SREG

Register SREG digunakan untuk menyimpan informasi dari hasil operasi aritmatika yang terakhir . Informasi-informasi dari register SREG dapat digunakan untuk mengubah alur program, yang sedang dijalankan dengan mengunakan instruksi percabangan . Data SREG akan selalu berubah jika setiap instruksi atau operasi pada ALU dan datanya tidak otomatis tersimpan apabila terjadi instruksi percabangan baik karena instruksi maupun lompatan. Gambar 2.5 Status Register Status Register ATMega8535 :  Bit 7 – I : Global Interrupt Enable Universitas Sumatera Utara Bit I digunakan untuk mengaktifkan interrupsi secara umum interrupsi global .Jika bit I benilai „1 ‟ maka interrupsi secara umum akan aktif , tetapi jika bernilai „0 ‟ maka tidak ada satupun interrupsi yang aktif.Pengaturan jenis-jenis interrupsi apa sja yang akan aktif dilakukan dengan mengatur register kontrol yang sesuai dengan jenis interrupsi tersebut, dengan terlebih dahulu mengaktifkan interupsi global ,yaitu bit I diset ‟1‟.  Bit 6 – T : Bit Copy Storage Bit T digunakan untuk mementukan bit sumber atau bit tujuan pada instruksi bit copy.Pada instruksi BST ,data akan dicopy dari register ke bit T Bit T sebagai tujuan sedangkan pada instruksi BLD, bit T akan di copy ke register Bit T Sebagai Sumber.  Bit 5 – H : Half carry Flag Bit H digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya setengah carry pada operasi aritmatika BCD ,yaitu membagi satu byte data menjadi dua bagian masing- masing 4 bit dan masing-masing bagian dianggap sebagai 1 digit desimal. 4.Bit 4 – S: Sign bit Bit S merupakan kombinasi antara bit V dan bit N, yaitu dengan meng-XOR-kan bit V dan bit N.  Bit 3 – V : Two ‟s Complement over flow flag Universitas Sumatera Utara Bit V digunakan untuk mendukun operasi aritmatika komplemen 2.Jika terjadi luapan pada operasi aritmatika bilangan komplemen 2 maka akan menyebabkan bit V bernilai „1 ‟.  Bit 2 - N : Negative Flag Bit N digunakan untuk menunjukkan apakah hasil sebuah operasi aritmatika ataupun operasi logika bernilai negatif atau tidak.Jika hasilnya negatif maka bit N bernilai „1 ‟ dan jika hasilnya bernilai positif maka bit N bernila‟0‟.  Bit 1 - Z : Zero Flag Bit Z digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun operasi logika apakah bernilai nol atau tidak.Jika hasilnya nol maka bit Z bernilai „1 ‟ dan jika hasilnya tidak nol maka bit Z bernilai ‟0‟.  Bit 0 – C : Carry flag Bit C digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun logika apakah ada carry atau tidak.Jika ada carry maka bit C bernilai ‟1‟ dan jikatidak ada carry maka bit C akan bernilai „0 ‟.

2.1.1.7 Register Serba guna General Purpose Register

ATMega8535 memiliki 32 byte register serbaguna yang terletak pada awal alamat RAM. Dari 32 byte register serba guna 6 byte terakhir juga digunakan sebagai register pointer yaitu register pointer X,register pointer Y dan Register pointer Z. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Register Serba guna

2.1.1.8 USART Universal Synchronous and Asynchoronous Serial Receiver And Transmitter

Universal Synchronous Serial Receiver and Transmitter USART juga merupakan salah satu metode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATMega8535. USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi, yang dapat kita gunakan untuk melakukan transfer data baik antara mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART. USART memungkinkan transmisi data baik secara synchronous maupun asynchronous sehingga dengan demikian USART pasti kompatibel dengan UART. Pada ATMega8535,pengaturan secara umum pengaturan mode komunikasi baik Synchronous maupun Asynchronous adalah sama , perbedaannya hanya terletak pada sumber clocknya saja. Pada mode Asynchronous masing – masing Peripheral memiliki sumber clock sendiri sedang kan pada mode Synchronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secra Universitas Sumatera Utara bersama- sama. Dengan demikian secara hardware untuk mode Asynchronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD sedangkan untuk mode Synchronous harus 3 pin yaitu TXD,RXD dan XCK.

2.1.2 Sensor PIR Passive Infra Red

Sensor gerak PIR Passive Infra Red adalah sensor yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaanperubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar. Gambar 2.7 Bentuk Sensor Gerak PIR Passive Infra Red Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat membuat aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung Universitas Sumatera Utara aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bbisa di hubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke mikrokontroler. Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR.

2.1.2.1 Spesifikasi sensor PIR

 Type: Digital  Supply Voltage:3?5V  Current:50?A  Working temperature:0???70?  Output levelHIGH:4V  Output levelLOW:0.4V  Detect angle:110 Degree  Detect distance:7 meters Universitas Sumatera Utara  Size:28mm×36mm  Weight:25g

2.1.2.2 Bagian-bagian dari PIR

terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Fresnel Lens Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya. 2. IR Filter IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja. Universitas Sumatera Utara 3. Pyroelectric sensor Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energy panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell. 4. Amplifier Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric. 5. Comparator Seterlah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh comparator sehingga mengahasilkan output. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 blok diagram sensor PIR

2.1.2.3 Cara kerja pembacaan sensor PIR

Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida GaN, cesium nitrat CsNo3 dan litium tantalate LiTaO3. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu keluaran berupa sinyal 1-bit. Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer nilai standar 9,4 mikrometer, panjang gelombang Universitas Sumatera Utara tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia.

2.1.2.4 Jarak pancar sensor PIR

Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik senso3r. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.9 Jarak Pancar Sensor PIR Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector.

2.1.3 Modem GSM

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer rumah dan jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet. Kata Modem itu sendiri merupakan kependekan dari Modulator Demodulator. Ini berarti Modem bekerja dengan cara Universitas Sumatera Utara mengubah informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon. Selanjutnya Modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke sinyal digital. Modem GSM adalah sebuah perangkat Modem Wireless Plug and Play dengan konektivitas GSMGPRS untuk aplikasi-aplikasi machine to machine. GSM Modul atau Modem GSM adalah jenis khusus dari modem yang menerima kartu SIM, dan mengoperasikan selama berlangganan ke operator mobile, seperti ponsel. Modem GSM dihubungkan dengan suatu interface yang memungkinkan aplikasi seperti SMS untuk mengirim dan menerima pesan melalui Modem. Beberapa fungsi kegunaan modem ini di masyarakat adalah antara lain: · SMS Broadcast application · SMS Quiz application · SMS Polling · SMS auto-reply · M2M integration · Aplikasi Server Pulsa · Telemetri · Payment Point Data Pada pembuatan proyek ini, digunakan Modem GSM Serial Wavecom Fastrack M1306B. Untuk Modem seri ini memiliki dua type konektor yaitu serial dan USB[12]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.10 Modem GSM Fastrack M1306B Spesifikasi modem WAVECOM FASTRACK M1306B: · Dual-band GSM 9001800MHZ GPRS Class 10 · GSM Dual Band antenna · Power Supply with 4 pin connector untuk serial · Standard USB 2.0 interface untuk USB · Input Voltage : 5V-32V · Maximum transmitting speed 253KBps · Support AT-Command · Dimensi : 74×54×25mm

2.1.3.1 AT-Command

AT-Command adalah singkatan dari Attention Command. AT Command adalah perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Pada awalnya standar perintah ini untuk modem-modem telepon PSTN, akan tetapi perintah ini sekarang dikembangkan juga untuk modem-modem GSM. Perintah AT- Command dapat diberikan kepada handphone atau GSMCDMA modem untuk Universitas Sumatera Utara melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS. Dengan memberikan perintah ini di dalam komputermikrokontroller maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memulai suatu perintah AT-Command, diperlukan prefiks “AT” atau “at” dalam setiap perintah AT-Command.[6] Tabel 2.1 Tabel Set AT-Command

2.1.3.2 Short Message Service SMS

Short Message Service SMS merupakan salah satu tipe Instant Messaging IM yang memungkinkan user untuk bertukar pesan singkat. SMS dihantarkan pada channel signal Global System for Mobile Communication GSM. Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat teknologi SMS ini banyak digemari masyarakat karena teknologi ini bersifat praktis, murah dan mudah Universitas Sumatera Utara untuk digunakan. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, yang berarti dapat memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi Aksara KanjiHanja. User pun dapat mengirim pesan SMS yang lebih dari 140 bytes dengan catatan membayar lebih dari sekali biaya kirim SMS. [5] 21 SMS menjamin pengiriman pesan oleh jaringan, jika terjadi kegagalan maka disimpan di jaringan atau yang disebut SMS Center SMSC. Di SMSC pesan disimpan dan dicoba untuk mengirimkannya selama beberapa kali. Batas waktu yang telah ditentukan untuk menyimpannya biasanya sekitar 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus.

2.1.3.3 Database

Database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi yang dimana dapat dipakai hanya sekali atau berulang yang dimana dalam bentuk digital. Salah satu komponen penting dalam penggunaan database adalah DataBase Management System DBMS. DBMS ini bertugas untuk menangani semua akses ke database dan bertanggug jawab untuk menerapkan pemeriksaan otorisasi dan prosedur validasi.

2.1.3.4 Microsoft Office Access

Salah satu software atau aplikasi yang banyak digunakan untuk membuat suatu database sederhana adalah Microsoft Access. Micosoft Access merupakan Universitas Sumatera Utara software yang dikeluarkan oleh microsoft untuk membuat aplikasi database. Sofware ini cocok untuk kalangan industri kecil atau rumah tangga, karena kapasitas datanya yang mencapai 4 GB. Program ini banyak dipakai karena kemudahannya dalam mengolah database.

2.1.4 Komunikasi Serial

Pada PC laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1COM2. Sistem antar muka komunikasi serial RS232 sering digunakan sebagai antar muka antara komputer dengan mikrokontroler. Agar level tegangan data serial dari mikrokontroler setara dengan level tegangan komunikasi port serial PC, diperlukan MAX232 untuk mengubah ke tegangan TTLCMOS logic level RS232. MAX232 menggunakan sistim komunikasi simplex sehingga difungsikan untuk mengubah dari arus dan tegangan logika TTL menjadi arus tegangan logika komputer RS232.

2.1.4.1 Karakteristik Sinyal Port Serial

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association EIATIA yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL Universitas Sumatera Utara populer sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi antara Data Terminal Equipment – DTE dengan alat – alat pelengkap komputer Data Circuit Terminating Equipment – DCE. Standar sinyal RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut : • Logika 1 disebut ‘Mark’ terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt • Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 Volt samapai +25 Volt. • Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt juga harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran RS232 Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” dalam format ASCII tanpa bit paritas. Gambar 2.11 Level Tegangan RS232 pada Pengiriman Huruf “A” Tanpa Bit Paritas.

2.1.4.2 Port Komunikasi Serial

Universitas Sumatera Utara Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial Gambar 2.12 Port DB9 Jantan Gambar 2.13 Port DB9 Betina Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin Sinyal ground 5 dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan CD dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais. Universitas Sumatera Utara Gambar.2..14 Susunan Pin Konektor DB9 Tabel 2.2 Fungsi Susunan Konektor DB9 Untuk dapat menggunakan port serial harus diketahui dahulu alamat dari port serial tersebut. Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1 biasanya 1016 3F8h dan COM2 biasanya 760 Universitas Sumatera Utara 2F8h. Alamat tersebut adalah alamat yang biasa digunakan, tergantung komputer yang digunakan.Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk COM1 dan 0000.0402h untuk COM2. Berikut adalah nama – nama register yang digunakan beserta alamatnya. Tabel 2.3 Nama – Nama Register Keterangan Register • RX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE. • TX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan dikirim ke port serial. • Baud Rate Divisor Latch LSB , digunakan untuk menampung byte bobot rendah untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang tepat. • Baud Rate Divisor Latch MSB , digunakan untuk menampung byte bobot tinggi untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh. Berikut adalah tabel angka pembagi yang sering digunakan : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Angka Pembagi

2.1.4.3 Koneksi Ke RS232 Port

Koneksi TXD dan RXD MCU MCS-51 dengan port serial komputer selain level tegangannya harus disesuaikan, cara koneksikan juga perlu diperhatikan. Ada semacam protokol komunikasi, bila DTE hendak menghubungi DCE atau sebaliknya, untuk ’DCE’ yang berupa MCU MCS-51 ini, protokol perlu diakali, lebih sederhana prosesnya, sehingga tidak memrlukan software yang rumit, tetapi masih tetap handal. Selain sinyal data, terdapat sinyal – sinyal protokol komunikasi serial pada komputer dan dihubungkan keluar melalui konektor male DB9 komputer baru dan DB25 Komputer lama, nama sinyal – sinyal tersebut adalah: • RD, Receive Data RXD. • TD, Transmit Data • SG, Signal Ground • DTR, Data Terminal Ready • DSR, Data Set Ready • CD, Carrier Detect Universitas Sumatera Utara • RTS, Request To Send • CTS, Clear To Send. Tabel 2.5 Koneksi Null Mode Komunikasi asinkron yang sederhana yang disebut sebagai null modem, adalah dengan menghubungkan pin- pin DTR, DSR dan CD serta RTS dengan CTS. Sedangkan sinyal data input masuk RD dan sinyal transmit output adalah TD. Konvertor level untuk saat ini tersedia dalam bentuk ic, contoh adalah ICL232 dari Harris semikonduktor, MAX232 dari Maxim. Gambar 2.15 IC MAX232 Universitas Sumatera Utara Protokol standar yang mengatur komunikasi melalui serial port disebut RS-232 Recommended Standard-232 yang dikembangkan oleh EIA Electronic Industries Association. Interfacing RS-232 menggunakan komunikasi asyncronous di mana sinyal clock tidak dikirimkan bersamaan dengan data. Setiap word data disingkronisasikan menggunakan sebuah start bit dan sebuah stop bit. Jadi, sebuah frame data terdiri dari sebuah start bit, diikuti bit-bit data dan diakhiri dengan stop bit. Jumlah bit data yang digunakan dalam komunikasi serial adalah 8 bit. Encoding yang digunakan dalam komunikasi serial adalah NRZ Non-Return- to-Zero, di mana bit 1 dikirimkan sebagai high value dan bit 0 sebagai low value. Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam system embedded, karena dengan komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan mikrokontroler dengan devais lainnya. Port serial pada mikrokontroler terdiri atas dua pin yaitu RXD dan TXD. RXD berfungsi untuk mengirim data dari komputer atau perangkat lainnya, standard komunikasi serial untuk computer adalah RS- 232, RS-232 mempunyai standard tegangan yang berbeda dengan serial port mikrokontroler, sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka dibutuhkan suatu rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC MAX232HIN232. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh komunikasi serial ialah mouse, scanner, dan system akuisisi data yang terhubung ke port COM1COM2. Universitas Sumatera Utara Jika ingin menggunakan mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan komputer atau device lainnya maka Rx dan Tx tidak bisa langsung dihubungkan begitu saja dengan device tersebut karena level sinyal yang digunakan berbeda-beda. Contohnya komunikasi serial untuk komputer menggunakan sinyal RS232 yaitu sinyal yang gelombang level sinyalnya antara +25V sampai -25V. Oleh karena itu, jika ingin diharapkan terjadi komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer dibutuhkan sebuah buffer yang dapat mengubah sinyal level TTL dari mikrokontroler menjadi sinyal level RS232. Salah satu Buffer yang sering digunakan adalah IC MAX232CPE dan menggunakan transistor NPN maupun PNP. Gambar 2.16 Merupakan Penggunaan Ic Max 232 Dalam Rangkaian Sebagai Komunikasi Serial.

2.1.5. LCD Liquid Crystal Display

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT Cathode Ray Tube, yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambartext baik monokrom hitam dan putih, Universitas Sumatera Utara maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD. Gambar 2.17 LCD 2x16 LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar backplane, yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Universitas Sumatera Utara Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil beberapa microampere, sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu berupa LED harus dipasang dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah : 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dengan port IO karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control. 3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relative sangat kecil. Gambar 2.18 Konfigurasi Pin LCD Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan Universitas Sumatera Utara instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter membaca program, maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ONOFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.3 menunjukkan operasi dasar LCD. Tabel 2.6 Operasi Dasar LCD RS RW Operasi Input Instruksi ke LCD 1 Membaca Status Flag DB 7 dan alamat counter DB ke DB 6 1 0 Menulis Data 1 1 Membaca Data Tabel 2.7 Konfigurasi Pin LCD Pin No. Keterangan Konfigurasi Hubung 1 GND Ground 2 VCC Tegangan +5VDC 3 VEE Ground 4 RS Kendali RS 5 RW Ground 6 E Kendali EEnable Universitas Sumatera Utara 7 D0 Bit 8 D1 Bit 1 9 D2 Bit 2 10 D3 Bit 3 11 D4 Bit 4 12 D5 Bit 5 13 D6 Bit 6 14 D7 Bit 7 15 A Anoda +5VDC 16 K Katoda Ground Tabel 2.8 Konfigurasi LCD Pin Bilangan biner Keterangan RS 0 Inisialisasi 1 Data RW Tulis LCD W write 1 Baca LCD R read E Pintu data terbuka 1 Pintu data tertutup Universitas Sumatera Utara Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada beberapa pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang di aktifka. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti Global Positioning System GPS, baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package DIP dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening. Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD PMLCD, hingga Thin-Film Transistor Active Matrix TFT-AMLCD. Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan warna. 2.2 Perangkat Lunak Sofeware 2.2.1. CodeVisio AVR