Selain itu teknologi saat ini juga merambah ke realitas kehidupan manusia, salah satunya adalah pengembangan suatu sistem otomasi pada rumah. sistem otomasi
rumah sudah bukan hal umum ada di kalangan elite. Dengan berbagai fasilitas yang ada, sistem otomasi rumah nantinya bisa memudahkan pemiliknya untuk
menjaga dan memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang tinggal didalamnya. Fasilitas-fasilitas tersebut didapat karena adanya beberapa piranti
sensor yang nantinya dapat mendeteksi suatu keadaan yang tidak sesuai dengan kriteria keadaan yang diharapkan yaitu nyaman, aman dan efesien. Untuk itulah
penulis mencoba untuk membuat suatu alat dan Penulisan Tugas Proyek dengan
judul “Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh Menggunkan Modem GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535”.
1.2. Rumusan Masalah Dalam membuat “Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh
Menggunkan Modem GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535”.
. penulis akan membahas dan menganalisa rangkaian tersebut secara blok per blok. Komponen yang di gunakan dalam perancangan akan di
bahas fungsinya secara umum dan karak teristik tidak di bahas. Perencanaan dan analisa rangkaian, di jelaskan secara blok perblok. Membahas perhitungan besar
arus dan tegangan pada rangkaian sirkuit elektronik nya. Tidak di bahas bagaimana cara pembuatan program dan hasil nya hanya sekilas tentang
bagaimana program tersebut berkerja.
1.3. Tujuan Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Adapun Tujuan dari penulisan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Membuat Sistem Alat Pendeteksi Maling Jarak Jauh Menggunkan Modem
GSM Dan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 2. Agar lebih mengerti tentang mikrokontroller dan pengaplikasian nya
sebagai system keamanan. 3. Memanfaatkan teknologi short message service SMS untuk
mengendalikan peralatan elektronik 4. Untuk mengetahui pengaplikasian sensor-sensor dalam kehidupan sehari-
hari
1.4. Batasan Masalah
Dalam perencanaan penulisan ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Rangakaian Mikrokontroller yang di gunakan adalah mikrokontroller ATMega8535.
2. Modem GSM wavecome fastracke yang digunakan adalah M1306b yang berguna sebagai SMS gateway.
3. Sensor yang di gunakan adalah sensor PIR Pasive Infrared sebagai pendeteksi pergerakan .
4. Tidak membahas mengenai komunikasi Hand Phone dan pengecekan pulsa pada modem wavecome
1.5. Sistematika Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan laporan ini, penulis membuat susunan bab – bab yang membentuk laporan ini dalam sistematika penulisan
laporan dengan urutan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Dan bahasa program yang
digunakan, serta karakteristik dari komponen-komponen pendukung.
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Bab ini berisikan tentang proses perancangan dan pembuatan alat. Mulai dari peancangan dan pembuatan system secara hardware atau software
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai rangkaian-rangkaian yang digunakan, penjelasan
mengenai program yang diisikan ke mikrokontroller ATMega8535
BAB 5 PENUTUP
Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari alat ataupun data yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan dari alat. Bab ini juga merupakan akhir dari penulisan laporan proyek ini.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen- komponen yang di gunakan dalam seluruh unit alat ini dari perangkat keras hard ware sampai
peangkat lunak sofeware . Agar pembahasan tidak melebar dan menyimpang dari topic utama laporan ini,maka setiap komponen hanya di bahas sesuai fungsi
nya pada masing- masing .
2.1 Perangkat Keras Hard Ware 2.1.1 Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroler dapat dianalogikan sebagai sebuah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah chip,artinya di dalam sebuah IC mikrokontroler sebetulnya
sudah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapat bekerja,yaitu meliputi mikroprosesor,ROM,RAM,IO dan clock seperti halnya yang dimiliki
oleh sebuah PC.Mengingat kemasannya yang berupa sebuah chip dengan ukuran yang relatif lebih kecil , tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh
mikrokontroller akan menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan sistem komputer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya. Tidak seperti system
komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya, mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja.
Universitas Sumatera Utara
Meskipun dari sebuah kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroller memiliki kelebihan yang tidak bisa diperoleh pada sistem komputer yaitu,dengan
kemasannya yang kecil dan kompak membuat mikrokontroller menjadi lebih fleksibel dan praktis digunakan terutama pada sistem-sistem yang relatif tidak
terlalu kompleks atau tidak memerlukan bahan komputasi yang tinggi.
2.1.1,1 Arsitektur Mikrokontroler AVR ATmega8535
Mikrokontroller AVR merupakan keluarga mikrokontroller RISC Reduced Instruction Set Computing keluaran Atmel.Konsep arsitektur AVR
pada mulanya dibuat oleh dua orang mahasiswa di Norwgian institute of Technology NTH yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan.Mikrokontroler
ATMega8535 merupakan salah satu anggota mikrokontroller AVR 8-bit. AVR merupakan mikrokontroller dengan arsitektur Harvard dimana antara kode
program dan data disimpan dalam memori secara terpisah. Umumnya arsitektur Havard ini menyimpan kode program dalam memori permanen atau semi-
permanennon Volatille Sedangkan data disimpan dalam memori tidak permanenVolatile.ATMega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap,mulai dari
kapasitas memori program dan memori data yang cukup besar ,interupsi,timercounter,PWM,USART,TWI,analog comparator,EEPROM internal
dan juga ADC internal semuanaya ada dalam ATMega8535. Selain itu kemampuan kecepatan ekseskusi yang lebih tinggi menjadi
alasan bagi banyak orang untuk beralih dan lebih memilih untuk menggunakan mikrokontroller jenis AVR dari pada pendahulu nya keluarga MCS-51.
Universitas Sumatera Utara
Secara garis besar, mikrokontroler ATMEGA8535 memiliki arsitektur harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga
dapat memaksimalkan unjuk kerja dan pararelisme .Instruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam salah satu alur tunggal , dimana pada saat satu
instruksi di kerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memeori program. 32x 8bit register serba guna digunakan untuk mendukung opersi arithcmetic Logic
Unit ALU yang dapat dilakukan dalam 1 siklus. 6 dari register serba guna dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16- bit pada mode pengalamatan tak
langsung untuk mengambil data pada ruang memory data.Hampir semua instruksi AVR ini memiliki format 16-bitword.Selain register serba guna terdapat register
lain yang tepetakan dengan teknik memory mapped IO selebar 64 byte.Beberapa register ini digunakan untuk beberapa fungsi khusus antara lain sebagai register
kontrol timercounter,interupsi,ADC,USART,SPI,EEPROM dan Fungsi IO lainnya.Register-register ini menempati memori pada alamat 0x20h-0x5fh.
Gambar 2.1 Arsitektur ATMega8535
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.2 Fitur ATMega8535
Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega8535: 1. 130 macam instruksi,yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock. 2. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHZ.
3. 512 Byte internal EEPROM. 4. 32x8-bit register serba guna.
5. 8 Kbyte Flash memory,yang memiliki fasilitas In-System Programing. 6. 512 Byte SRAM
7. Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program. 8. 4 channel output PWM.
9. 8 channel ADC 10-Bit. 10. 2 Buah timercounter 8-bit dan 1 buah timercounter 16-bit.
11. Serial USART. 12. MasterSlave SPI serial interface.
13. Serial TWI atau 12 C. 14. On-Chip Analog comparator.
2.1.1.3 Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP ditunjukkan pada Gambar 2.2, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-
nama pin pada mikrokontroler ini adalah : 1. VCC : merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu
daya digital.
Universitas Sumatera Utara
2. GND : merupakan pin ground untuk catu daya digital. 3. Port A PA0...PA7 : merupakan pin IO 8bit dua arahbi-
directional dan pin masukan 8 chanel ADC. 4. Port B PB0 – PB7 : merupakan akan pin IO 8 bit dua arah bi-
directionaldengan resistor pull-up internal dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai TimerCounter, komperator analog dan SPI.
5. Port C PC0 – PC7 : merupakan pin IO 8bit dua arah bi- directionaldan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komperator analog,
input ADC dan Timer Osilator. 6. Port D PD0 – PD7 : merupakan pin IO 8 bit dua arahbi-
directional dan pin fungsi khusus, yaitu komperator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.
7. RESET : merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
8. XTAL1 :merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.
9. XTAL2 : merupakan out put dari penguat oslator pembalik. 10. AVCC : merupakan pin masukan tegangan untuk ADC yang
terhubung ke portA. 11. AREF : merupakan pin tegangan referensi analog ADC.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535
2.1.1.4 Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler ATMega8535 : 1. Port A
Merupakan 8-bit dua arah bi-directional port IO,dengan menggunakan resistor pull-up internal dimana setiap pinnya dapat diatur per bit. Output buffer Port A
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A DDRA harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu,
kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan8 channel ADC.
2. Port B
Merupakan 8-bit dua arahbi-directional port IO. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port B
Universitas Sumatera Utara
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B DDRB harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.Selain
sebagai port IO 8 bit port B juga dapat difungsikan secara individu sebagai berikut:
1. PB7: SCK SPI Bus Serial Clock 2. PB6: MISO SPI Bus Master Input Slave Out put
3. PB5: MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input. 4. PB4: SS SPI Slave Select Input
5. PB3: AIN1Analog Comparator Negatif Input OC0 Out put Compare Timercounter 0
6. .PB2: AIN0 Analog Comparator Positif Input INT2 External Interrupt 2 Inpt
7. PB1:T1 TimerCounter 1 External Counter Input 8. PB0:T0 TimerCounter 0 External Counter Input XCK USART External
Clock InputOutput
3. Port C
Merupakan port IO 8-bit dua arah bi-directional. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port C
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C DDRC harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin
Universitas Sumatera Utara
port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, Port C juga difungsikan secara individu sebagai berikut:
1. PC7: TOSC2 Timer Oscillator 2 2. PC6: TOSC1 Timer Oscillator 1
3. PC1: SDA Serial Data InputOutput 4. PC0: SCI Serial Clock
4. Port D
Merupakan Port IO 8-bit dua arah bi-directional . Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port D
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D DDRD harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu,
pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus sebagai berikut:
1. PD7: OC2 Ouput Compare TimerCounter 1 2. PD6: ICP1 Timer Counter 1 input capture
3. PD5: OC1A Output Compare A Timer Counter1 4. PD4: OC1B Output Compare B TimerCounter 1
5. PD3: INT1 External Interrupt 1 Input 6. PD2: INT0 External interrupt 0 Input
7. PD1: TXD USART Transmit 8. PD0: RXD USART Receive
Universitas Sumatera Utara
5. RESET
RST pada pin 9 merupakan pin reset yang akan bekerja bira diberi pulsa rendah aktif Low selama minimal 1,5us.
6. XTAL2
Merupakan out put dari penguat dari osilator pembalik
7. XTAL1
Merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.
8. AVcc
Avcc adalah pin masukan catu daya yang digunakan untuk masukan analog ADC yang terhubung ke Port A. Kaki ini harus secara eksternal terhubung ke Vcc
melalui lowpass filter.
9. AREF
AREF adalah pin masukan referensi analog untuk ADC. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.5 Peta Memory ATMega8535
Mikrokontroller ATMega8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM.Ketigannya memiliki ruang-ruang
tersendiri dan terpisah seperti terlihat pada gambar 2.5
Gambar 2.3 Organisasi memori ATMega8535
1.Memori Program
ATMega8535 memiliki kapasitas memori program sebesar 8 Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki
lebar data sebesar 16 bit.Sehingga organisasi memori program seperti ini sering dituliskan dengan 4K x 16 bit.Memori program ini juga terbagi menjadi dua yaitu
program boot dan juga bagian program aplikasi.
2.Memori Data
Universitas Sumatera Utara
ATMega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna,register IO dan SRAM. 32 byte
alamat terendah digunakan untuk register serbaguna yaitu R0 – R31. 64 byte berikut nya digunakan untuk register IO yang digunakan untuk mengatur fasilitas
timer counter ,interrupsi,ADC,USART,SPI,EEPROM dan port IO seperti Port A, Port B, Port C, dan Port D. Selanjutnya 512 byte diatasnya digunakan untuk
memory data SRAM . Jika register-register IO diatas diakses seperti mengakses data pada memori Jika kita menggunakan instruksi LD atau ST maka register
IO diatas menempati alamat 0020-005F. Tetapi jika register-register IO diakses seperti mengakses IO pada umumnya menggunakan instruksi IN IOUT maka
register IO diatas menempati alamat memori 0000h – 003Fh.
Gambar 2.4 a Register IO Sebagai Memori Data, b Register IO sebagai IO
Universitas Sumatera Utara
3.Memori EEPROM
ATMega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun dari memori data. Memori EEPROM ini hanaya
dapat diakses dengan menggunakan register-register IO yaitu register EEPROM Addres EEARH-EEARL,register EEPROM Data EEDR dan register
EEPROM control EECR. Untuk megakses memory EEPROM ini diperlakukan sperti mengakses data eksternal sehingga waktu dari eksekusi relatif lebih lama
dibadingkan jika kita mengakses data dari SRAM.
2.1.1.6 Status Register SREG
Register SREG digunakan untuk menyimpan informasi dari hasil operasi aritmatika yang terakhir . Informasi-informasi dari register SREG dapat
digunakan untuk mengubah alur program, yang sedang dijalankan dengan mengunakan instruksi percabangan . Data SREG akan selalu berubah jika setiap
instruksi atau operasi pada ALU dan datanya tidak otomatis tersimpan apabila terjadi instruksi percabangan baik karena instruksi maupun lompatan.
Gambar 2.5 Status Register
Status Register ATMega8535 : Bit 7 – I : Global Interrupt Enable
Universitas Sumatera Utara
Bit I digunakan untuk mengaktifkan interrupsi secara umum interrupsi global .Jika bit I benilai „1
‟ maka interrupsi secara umum akan aktif , tetapi jika bernilai „0
‟ maka tidak ada satupun interrupsi yang aktif.Pengaturan jenis-jenis interrupsi apa sja yang akan aktif dilakukan dengan mengatur register kontrol yang sesuai
dengan jenis interrupsi tersebut, dengan terlebih dahulu mengaktifkan interupsi global ,yaitu bit I diset
‟1‟.
Bit 6 – T : Bit Copy Storage Bit T digunakan untuk mementukan bit sumber atau bit tujuan pada instruksi bit
copy.Pada instruksi BST ,data akan dicopy dari register ke bit T Bit T sebagai tujuan sedangkan pada instruksi BLD, bit T akan di copy ke register Bit T
Sebagai Sumber.
Bit 5 – H : Half carry Flag Bit H digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya setengah carry pada operasi
aritmatika BCD ,yaitu membagi satu byte data menjadi dua bagian masing- masing 4 bit dan masing-masing bagian dianggap sebagai 1 digit desimal.
4.Bit 4 – S: Sign bit Bit S merupakan kombinasi antara bit V dan bit N, yaitu dengan meng-XOR-kan
bit V dan bit N.
Bit 3 – V : Two ‟s Complement over flow flag
Universitas Sumatera Utara
Bit V digunakan untuk mendukun operasi aritmatika komplemen 2.Jika terjadi luapan pada operasi aritmatika bilangan komplemen 2 maka akan menyebabkan
bit V bernilai „1 ‟.
Bit 2 - N : Negative Flag Bit N digunakan untuk menunjukkan apakah hasil sebuah operasi aritmatika
ataupun operasi logika bernilai negatif atau tidak.Jika hasilnya negatif maka bit N bernilai „1
‟ dan jika hasilnya bernilai positif maka bit N bernila‟0‟.
Bit 1 - Z : Zero Flag Bit Z digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun operasi
logika apakah bernilai nol atau tidak.Jika hasilnya nol maka bit Z bernilai „1 ‟ dan
jika hasilnya tidak nol maka bit Z bernilai ‟0‟.
Bit 0 – C : Carry flag Bit C digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun logika
apakah ada carry atau tidak.Jika ada carry maka bit C bernilai ‟1‟ dan jikatidak
ada carry maka bit C akan bernilai „0 ‟.
2.1.1.7 Register Serba guna General Purpose Register
ATMega8535 memiliki 32 byte register serbaguna yang terletak pada awal alamat RAM. Dari 32 byte register serba guna 6 byte terakhir juga digunakan
sebagai register pointer yaitu register pointer X,register pointer Y dan Register pointer Z.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Register Serba guna
2.1.1.8 USART Universal Synchronous and Asynchoronous Serial Receiver And Transmitter
Universal Synchronous Serial Receiver and Transmitter USART juga merupakan salah satu metode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATMega8535.
USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi, yang dapat kita gunakan untuk melakukan transfer data baik antara mikrokontroler
maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART. USART memungkinkan transmisi data baik secara synchronous maupun
asynchronous sehingga dengan demikian USART pasti kompatibel dengan UART. Pada ATMega8535,pengaturan secara umum pengaturan mode
komunikasi baik Synchronous maupun Asynchronous adalah sama , perbedaannya hanya terletak pada sumber clocknya saja. Pada mode
Asynchronous masing – masing Peripheral memiliki sumber clock sendiri sedang kan pada mode Synchronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secra
Universitas Sumatera Utara
bersama- sama. Dengan demikian secara hardware untuk mode Asynchronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD sedangkan untuk mode
Synchronous harus 3 pin yaitu TXD,RXD dan XCK.
2.1.2 Sensor PIR Passive Infra Red
Sensor gerak PIR Passive Infra Red adalah sensor yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya
perbedaanperubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya
membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah
LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul
PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar.
Gambar 2.7 Bentuk Sensor Gerak PIR Passive Infra Red
Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat membuat aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung
Universitas Sumatera Utara
aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan
lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bbisa di hubungkan
dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke mikrokontroler.
Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor
gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR.
2.1.2.1 Spesifikasi sensor PIR
Type: Digital
Supply Voltage:3?5V
Current:50?A
Working temperature:0???70?
Output levelHIGH:4V
Output levelLOW:0.4V
Detect angle:110 Degree
Detect distance:7 meters
Universitas Sumatera Utara
Size:28mm×36mm
Weight:25g
2.1.2.2 Bagian-bagian dari PIR
terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan
paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola
dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat.
Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena
intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.
2. IR Filter IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara
9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
Universitas Sumatera Utara
3. Pyroelectric sensor Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat
celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh
Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium
nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini
membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energy panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut.
Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
4. Amplifier Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada
material pyroelectric.
5. Comparator Seterlah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh
comparator sehingga mengahasilkan output.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 blok diagram sensor PIR
2.1.2.3 Cara kerja pembacaan sensor PIR
Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor
pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida GaN, cesium nitrat CsNo3 dan litium tantalate LiTaO3.
Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan
oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu keluaran berupa sinyal 1-bit. Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak
mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra
merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu
badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer nilai standar 9,4 mikrometer, panjang gelombang
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia.
2.1.2.4 Jarak pancar sensor PIR
Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik senso3r. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Jarak Pancar Sensor PIR
Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector.
2.1.3 Modem GSM
Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer
rumah dan jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet. Kata Modem itu sendiri merupakan
kependekan dari Modulator Demodulator. Ini berarti Modem bekerja dengan cara
Universitas Sumatera Utara
mengubah informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line telepon.
Selanjutnya Modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke sinyal digital. Modem GSM adalah sebuah perangkat Modem Wireless
Plug and Play dengan konektivitas GSMGPRS untuk aplikasi-aplikasi machine to machine. GSM Modul atau Modem GSM adalah jenis khusus dari modem yang
menerima kartu SIM, dan mengoperasikan selama berlangganan ke operator mobile, seperti ponsel. Modem GSM dihubungkan dengan suatu interface yang
memungkinkan aplikasi seperti SMS untuk mengirim dan menerima pesan melalui Modem. Beberapa fungsi kegunaan modem ini di masyarakat adalah
antara lain: · SMS Broadcast application
· SMS Quiz application · SMS Polling
· SMS auto-reply · M2M integration
· Aplikasi Server Pulsa · Telemetri
· Payment Point Data
Pada pembuatan proyek ini, digunakan Modem GSM Serial Wavecom Fastrack M1306B. Untuk Modem seri ini memiliki dua type konektor yaitu
serial dan USB[12].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Modem GSM Fastrack M1306B
Spesifikasi modem WAVECOM FASTRACK M1306B: · Dual-band GSM 9001800MHZ GPRS Class 10
· GSM Dual Band antenna · Power Supply with 4 pin connector untuk serial
· Standard USB 2.0 interface untuk USB · Input Voltage : 5V-32V
· Maximum transmitting speed 253KBps · Support AT-Command
· Dimensi : 74×54×25mm
2.1.3.1 AT-Command
AT-Command adalah singkatan dari Attention Command. AT Command adalah perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Pada awalnya
standar perintah ini untuk modem-modem telepon PSTN, akan tetapi perintah ini sekarang dikembangkan juga untuk modem-modem GSM. Perintah AT-
Command dapat diberikan kepada handphone atau GSMCDMA modem untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS. Dengan memberikan perintah ini di dalam komputermikrokontroller maka perangkat kita
dapat melakukan pengiriman atau penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memulai suatu perintah AT-Command,
diperlukan prefiks “AT” atau “at” dalam setiap perintah AT-Command.[6]
Tabel 2.1 Tabel Set AT-Command
2.1.3.2 Short Message Service SMS
Short Message Service SMS merupakan salah satu tipe Instant Messaging IM yang memungkinkan user untuk bertukar pesan singkat. SMS dihantarkan pada
channel signal Global System for Mobile Communication GSM. Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat teknologi SMS ini banyak
digemari masyarakat karena teknologi ini bersifat praktis, murah dan mudah
Universitas Sumatera Utara
untuk digunakan. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, yang berarti dapat memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk
bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi Aksara KanjiHanja. User pun dapat mengirim pesan SMS yang lebih dari 140 bytes
dengan catatan membayar lebih dari sekali biaya kirim SMS. [5] 21 SMS menjamin pengiriman pesan oleh jaringan, jika terjadi kegagalan maka disimpan
di jaringan atau yang disebut SMS Center SMSC. Di SMSC pesan disimpan dan dicoba untuk mengirimkannya selama beberapa kali. Batas waktu yang telah
ditentukan untuk menyimpannya biasanya sekitar 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus.
2.1.3.3 Database
Database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi yang dimana dapat
dipakai hanya sekali atau berulang yang dimana dalam bentuk digital. Salah satu komponen penting dalam penggunaan database adalah DataBase Management
System DBMS. DBMS ini bertugas untuk menangani semua akses ke database dan bertanggug jawab untuk menerapkan pemeriksaan otorisasi dan prosedur
validasi.
2.1.3.4 Microsoft Office Access
Salah satu software atau aplikasi yang banyak digunakan untuk membuat suatu database sederhana adalah Microsoft Access. Micosoft Access merupakan
Universitas Sumatera Utara
software yang dikeluarkan oleh microsoft untuk membuat aplikasi database. Sofware ini cocok untuk kalangan industri kecil atau rumah tangga,
karena kapasitas datanya yang mencapai 4 GB. Program ini banyak dipakai karena kemudahannya dalam mengolah database.
2.1.4 Komunikasi Serial
Pada PC laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman
data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali
detak. Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1COM2. Sistem antar
muka komunikasi serial RS232 sering digunakan sebagai antar muka antara komputer dengan mikrokontroler. Agar level tegangan data serial dari
mikrokontroler setara dengan level tegangan komunikasi port serial PC, diperlukan MAX232 untuk mengubah ke tegangan TTLCMOS logic level
RS232. MAX232 menggunakan sistim komunikasi simplex sehingga difungsikan untuk mengubah dari arus dan tegangan logika TTL menjadi arus tegangan logika
komputer RS232.
2.1.4.1 Karakteristik Sinyal Port Serial
Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association EIATIA yang
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL
Universitas Sumatera Utara
populer sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi antara Data Terminal
Equipment – DTE dengan alat – alat pelengkap komputer Data Circuit Terminating Equipment – DCE. Standar sinyal RS232 memiliki ketentuan level
tegangan sebagai berikut : • Logika 1 disebut ‘Mark’ terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt
• Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 Volt samapai +25 Volt. • Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level,
yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt
juga harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran RS232 Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A”
dalam format ASCII tanpa bit paritas.
Gambar 2.11 Level Tegangan RS232 pada Pengiriman Huruf “A” Tanpa Bit Paritas.
2.1.4.2 Port Komunikasi Serial
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial
Gambar 2.12 Port DB9 Jantan
Gambar 2.13 Port DB9 Betina
Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin Sinyal ground 5
dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan CD dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais.
Universitas Sumatera Utara
Gambar.2..14 Susunan Pin Konektor DB9
Tabel 2.2 Fungsi Susunan Konektor DB9
Untuk dapat menggunakan port serial harus diketahui dahulu alamat dari port serial tersebut. Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan
COM2. Base Address COM1 biasanya 1016 3F8h dan COM2 biasanya 760
Universitas Sumatera Utara
2F8h. Alamat tersebut adalah alamat yang biasa digunakan, tergantung komputer yang digunakan.Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat
menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk COM1 dan 0000.0402h untuk COM2. Berikut adalah nama – nama register yang digunakan
beserta alamatnya.
Tabel 2.3 Nama – Nama Register
Keterangan Register
• RX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE. • TX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan
dikirim ke port serial. • Baud Rate Divisor Latch LSB , digunakan untuk menampung byte bobot rendah
untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang tepat. • Baud Rate Divisor Latch MSB , digunakan untuk menampung byte bobot tinggi
untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh.
Berikut adalah tabel angka pembagi yang sering digunakan :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Angka Pembagi
2.1.4.3 Koneksi Ke RS232 Port
Koneksi TXD dan RXD MCU MCS-51 dengan port serial komputer selain level tegangannya harus disesuaikan, cara koneksikan juga perlu diperhatikan. Ada
semacam protokol komunikasi, bila DTE hendak menghubungi DCE atau sebaliknya, untuk ’DCE’ yang berupa MCU MCS-51 ini, protokol perlu diakali,
lebih sederhana prosesnya, sehingga tidak memrlukan software yang rumit, tetapi masih tetap handal. Selain sinyal data, terdapat sinyal – sinyal protokol
komunikasi serial pada komputer dan dihubungkan keluar melalui konektor male DB9 komputer baru dan DB25 Komputer lama, nama sinyal – sinyal tersebut
adalah: • RD, Receive Data RXD.
• TD, Transmit Data • SG, Signal Ground
• DTR, Data Terminal Ready • DSR, Data Set Ready
• CD, Carrier Detect
Universitas Sumatera Utara
• RTS, Request To Send • CTS, Clear To Send.
Tabel 2.5 Koneksi Null Mode
Komunikasi asinkron yang sederhana yang disebut sebagai null modem, adalah dengan menghubungkan pin- pin DTR, DSR dan CD serta RTS dengan CTS.
Sedangkan sinyal data input masuk RD dan sinyal transmit output adalah TD. Konvertor level untuk saat ini tersedia dalam bentuk ic, contoh adalah ICL232
dari Harris semikonduktor, MAX232 dari Maxim.
Gambar 2.15 IC MAX232
Universitas Sumatera Utara
Protokol standar yang mengatur komunikasi melalui serial port disebut RS-232 Recommended Standard-232 yang dikembangkan oleh EIA Electronic
Industries Association. Interfacing RS-232 menggunakan komunikasi asyncronous di mana sinyal clock tidak dikirimkan bersamaan dengan data. Setiap
word data disingkronisasikan menggunakan sebuah start bit dan sebuah stop bit. Jadi, sebuah frame data terdiri dari sebuah start bit, diikuti bit-bit data dan diakhiri
dengan stop bit. Jumlah bit data yang digunakan dalam komunikasi serial adalah 8 bit. Encoding yang digunakan dalam komunikasi serial adalah NRZ Non-Return-
to-Zero, di mana bit 1 dikirimkan sebagai high value dan bit 0 sebagai low value. Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam system embedded, karena
dengan komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan mikrokontroler dengan devais lainnya. Port serial pada mikrokontroler terdiri atas
dua pin yaitu RXD dan TXD. RXD berfungsi untuk mengirim data dari komputer atau perangkat lainnya, standard komunikasi serial untuk computer adalah RS-
232, RS-232 mempunyai standard tegangan yang berbeda dengan serial port mikrokontroler, sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka dibutuhkan suatu
rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC MAX232HIN232. Pada prinsipnya,
komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer
yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh komunikasi serial ialah mouse, scanner, dan system akuisisi data yang terhubung
ke port COM1COM2.
Universitas Sumatera Utara
Jika ingin menggunakan mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan komputer atau device lainnya maka Rx dan Tx tidak bisa langsung dihubungkan begitu saja
dengan device tersebut karena level sinyal yang digunakan berbeda-beda. Contohnya komunikasi serial untuk komputer menggunakan sinyal RS232 yaitu
sinyal yang gelombang level sinyalnya antara +25V sampai -25V. Oleh karena itu, jika ingin diharapkan terjadi komunikasi antara mikrokontroler dengan
komputer dibutuhkan sebuah buffer yang dapat mengubah sinyal level TTL dari mikrokontroler menjadi sinyal level RS232. Salah satu Buffer yang sering
digunakan adalah IC MAX232CPE dan menggunakan transistor NPN maupun PNP.
Gambar 2.16 Merupakan Penggunaan Ic Max 232 Dalam Rangkaian Sebagai Komunikasi Serial.
2.1.5. LCD Liquid Crystal Display
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari
penampil CRT Cathode Ray Tube, yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambartext baik monokrom hitam dan putih,
Universitas Sumatera Utara
maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang
digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan,
tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD.
Gambar 2.17 LCD 2x16
LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar backplane,
yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang
digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar
dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan.
Universitas Sumatera Utara
Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil beberapa microampere, sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat
menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di
bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu berupa LED harus dipasang dibelakang layar tampilan.
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port IO karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.
Gambar 2.18 Konfigurasi Pin LCD
Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan
Universitas Sumatera Utara
instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter
membaca program, maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ONOFF, Display
Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.3 menunjukkan operasi dasar LCD.
Tabel 2.6 Operasi Dasar LCD RS RW
Operasi
Input Instruksi ke LCD 1
Membaca Status Flag DB
7
dan alamat counter DB ke
DB
6
1 0 Menulis
Data 1 1
Membaca Data
Tabel 2.7 Konfigurasi Pin LCD
Pin No.
Keterangan Konfigurasi Hubung
1 GND Ground
2 VCC Tegangan
+5VDC 3 VEE
Ground 4 RS
Kendali RS
5 RW Ground
6 E Kendali
EEnable
Universitas Sumatera Utara
7 D0 Bit
8 D1 Bit
1 9 D2
Bit 2
10 D3 Bit
3 11 D4
Bit 4
12 D5 Bit
5 13 D6
Bit 6
14 D7 Bit
7 15 A
Anoda +5VDC
16 K Katoda
Ground
Tabel 2.8 Konfigurasi LCD Pin Bilangan
biner Keterangan
RS 0 Inisialisasi
1 Data RW
Tulis LCD W write 1
Baca LCD R read E
Pintu data terbuka 1
Pintu data tertutup
Universitas Sumatera Utara
Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada
beberapa pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil
pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang di aktifka.
LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain
seperti Global Positioning System GPS, baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package DIP dan
mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan
baris secara bersamaan digunakan metode Screening. Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan
suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan
untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD PMLCD, hingga Thin-Film
Transistor Active Matrix TFT-AMLCD. Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan
warna.
2.2 Perangkat Lunak Sofeware 2.2.1. CodeVisio AVR