mengenai pengerasan-tahap II. Teori tersebut adalah, 1 teori penumpukan, 2 teori dislokasi hutan dan 3 teori jog.
3. Pengerasan-kerja pada polikristal
Struktur dislokasi yang terjadi pada deformasi logam polikristalin fcc dan bcc mengikuti pola umum yang sama dengan kristal tunggal; dislokasi
primer menghasilkan dipol dan loop melalui interaksi dengan dislokasi sekunder, yang membentuk gumpalan dislokasi lokal yang secara bertahap berubah
menjadi jaringan subbatas tiga-dimensional. Perubahan pada temperatur deformasi juga mempengaruhi perubahan
distribusi dislokasi; penurunan temperatur deformasi menurunkan kecenderungan pembentukan sel, seperti tampak pada Gambar 5. Untuk distribusi dislokasi
tertentu, kerapatan dislokasi mempunyai hubungan yang sederhana dengan tegangan alir
mengikuti rumus: =
+ b
12
5 dimana
adalah suatu konstanta pada temperatur tertentu 0,5; sama
dengan nol untuk logam fcc lihat Gambar 2. Laju pengerasan-kerja ditentukan oleh mudah-tidaknya gumpalan dislokasi mengatur diri kembali.
Gambar 5. Pengaruh regangan deformasi dan temperatur terhadap pembentukan struktur sel dalam besi-
.
7
Batas butir mempengaruhi pengerasan-kerja dan merupakan hambatan slip dari butir yang satu ke butir lainnya. Selain itu, kriteria kontinuitas dari
polikristal memaksakan terjadinya slip kompleks di daerah sekitar batas yang menyebar ke butir denagn meningkatnya deformasi. Hal ini menyebabkan
ketergantungan laju pengerasan-kerja pada besar butir hingga mencapai beberapa persen elongasi. Namun setelah tahap ini, laju pengerasan-kerja tidak
lagi bergantung pada ukuran butir dan untuk polikristal fcc nilainya sekitar 40. Dengan mempertimbangkan faktor orientasi, secara kasar nilai tersebut
dapat dibandingkan dengan nilai kristal tunggal yang berdeformasi dengan
slip-ganda. Jadi dari hubungan = m dan = m maka tegangan geser
terurai rata-rata kurang dari setengah tegangan tarik yang diterapkan. Jadi hubungan antara laju pengerasan-kerja polikristal dan laju pengerasan-kerja
kristal tunggal adalah: d
d = m
2
d d
6 Untuk logam bcc dengan sistem slip-ganda dan slip-silang yang mudah dinilai m
mendekati 2, sehingga laju pengerasan-kerja rendah. Pada logam cph polikristalin, deformasi dipersulit oleh kembaran, akan tetapi tanpa kembaran m
6,5, sehingga laju pengerasan-kerja diperkirakan satu orde lebih besar dibandingkan
dengan nilai m kristal tunggal, dan juga lebih tinggi daripada laju yang terdapat pada polikristal fcc dimana m
3.
4. Paduan pengerasan-dispersi