PENGERTIAN EVALUASI BELAJAR MENGAJAR

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN EVALUASI BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Evaluasi Istilah Evaluasi berasal dari bahasa Inggris ’’Evaluasi’’yang berarti penilaian atau penaksiran. Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan unntuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Hal ini berarti evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data tersebut kemudian di coba membuat suatu keputusan.Informasi atau data yang di kumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan evaluasi yang di rencanakan. 1 Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai, mengukur lebih bersifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif namun, secara umum orang hanya mengidentifikasi kegiatan evaluasi sama dengan menilai karena aktifitas mengukur sudah termasuk di dalamnya, dan tidak mungkin melakukan penilaian tanpa di dahului oleh kegiatan pengukuran. 2 Sedangkan evaluasi pendidikan dapat di artikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan. 3 Pengertian evaluasi dalam lingkup sekolahan diambil dari batasan yang di berikan Benjamin bloom sebagai berikut: “Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa”. Evaluasi yang baik haruslah didasarkan atas tujuan pengajaran yang di tetapkan oleh guru dan kemudian benar-benar diusahakan pencapaianya oleh guru dan siswa. 4 Evaluasi dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menentukan nilai sesuatu, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. 1 Ngalim Purwanto, “Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi 2 Zaenal Mustakim, “Strategi Metode Pembelajaran”Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011, hlm. 178. 3 Wayan Nurkancana Sunartana, “Evaluasi Pendidikan”Surabaya: Usaha Nasional, 1986, hlm. 1. 4 Suke Silverius, “evaluasi Hasil Belajar dan umpan balik”jakarta: grasindo, 1991, hlm. 1. B. Manfaat Evaluasi Evaluasi mempunyai manfaat bagi berbagai pihak, yaitu: 1. Manfaat Bagi Siswa Hasil evaluasi memberikan infotentang sejauh man ia telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Dengan informasi ini siswa dapat mengambil sikap dan langkah yang sesuai di antaranya, apabila: a Hasil Evaluasi Tidak Memuaskan Apabila ternyata hasil evaluasi menunjukan siswa ini belum mencapai tujuan instruksional yang diinginkan , Ia dapat dimotivasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencari cara untuk menutup kekurangannya. b Hasil Evaluasi Memuaskan Apabila hasil evaluasi memuaskan siswa , siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan yang serupa di waktu akan datang. 2. Manfaat bagi pendidikGuru Hasil evaluasi memberikan petunjuk bagi pendidik mengenai keadaan siswa, materi pengajaran , dan metode pengajaranya. a Keadaan Siswa Hasil evaluasi memberikan info kepada pendidikan tentang belajar tiap siswa berikut letak kesulitan belajar yang dialami oleh mereka.Berdasarkan petunjuk ini pendidik dapat mengupayakan perbaikan atau pengayaan belajar siswa. b Keadaan materi pengajaran Hasil evaluasi pun dapat memberikan gambaran bagi pendidik tentang daya serap siswa atas materi pengajaran yang disajikan. Apabila hasil evaluasi menunjukan semua atau hampir semua siswa telah menguasai bahn pengajran tersebut, maka materi pengajaran tersebut tidak perlu diulangi lagi. c Keadaan metode pengajaran Hasil evaluasi dapat dapat menunjukan tepat tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh pendidik dalam menyajikan suatu materi tertentu. 3. Manafaat Bagi PembimbingPenyuluh Bimbingan dan penyuluhan umumnya di arahkan kepada usaha speningkatan daya serap siswa serta penyesuaian siswa dengan lingkungannya. Upaya bimbingan dan penyuluhan akan lebuh terarah kepada tujuanya apabila di tunjang oleh info yang akurat tentang keadaan siswa, baik dari segi intelektualnya maupun dari segi emosionalnya. Untuk memperoleh informasi akurat yang diinginkan itu, evaluasi memegang peranan penting. 4. Manfaat Bagi Sekolah Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan pula oleh kondisi belajar yang di ciptakan sekolah. Efektifitas kegiatan belajar mengajar yang diprasyaratkan antara lain oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah itu diperoleh infonya melalui evaluasi. Hasil dari evaluasi itu dapat dipakai sekolah untuk mengintrospeksi diri untuk melihat sejauh mana kondisi belajar yang diciptanya membantu terselenggaranya pengajaran dengan baik. 5. Manfaat Bagi Orang Tua Siswa Semua orang tua pasti ingin melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya di sekolah. Kendatipun pengetahuan itu tidak menjamin adanaya upaya dari mereka untuk meningkatkan kemajuan anaknya. Oleh karena itu setiap semester sekolah memberikan laporan kemajuan siswa kepada orang tuanya dalam bentuk buku rapor, yang tidak lain adalah hasil evaluasi yang dibuat oleh guru dan semua petugas sekolah terhadap siswa. 5 C. Tujuan Evaluasi Dr. Muchtar Buchori M.Ed mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada 2, yaitu: 1 Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selama jangka waktu tertentu. 2 Untuk mengetahui tingkat efesiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidikan. 6 Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga diupayakan tidak lanjut. Tindak lanjut termasuk merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa: a Penempatan pada tempat yang tepat b Pemberian umpan balik c Diagnosis kesulitan belajar siswa ,atau d Penentuan kelulusan Untuk masing-masing tindak lanjut yang dikehendaki ini diadakan tes, yang diberi nama : 1 Tes penempatan placement test 5 Suke Silverius, Ibid., hlm. 6. 6 Zaenal mustakim, op. cit, hlm. 182. Tes jenis disajikan pada awal tahun pelajaran untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahauan yang telah dicapai sehubung denngan pelajaran yang akan disajikan.Dengan demikian siswa dapat ditempatkan pada kelompok yang sesuai dengan tingakat pengetahuan yang dimilikanya itu. 2 Tes Formatif Formative Test Tes jenis ini disajikan di tengah program pengajaran untuk memantau memonitori kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada Guru. Berdasarkan hasil tes itu guru dan siswa dapat mengetahui apa yang masih perlu dijelaskan kembali agar materi pelajaran dapat dikuasai lebih baik oleh siswa dan guru. Tes formatif umumnya mengacu pada kriteria, karena itu disebut tes acuan kriteria. Dalam tes yang mengacu kepada kriteria dibuatkan tugas-tugas berupa tujuan instruksional SK, KD, Indikator yang harus dicapai siswa untuk dapat dikatakan berhasil dalam belajarnya. Tugas-tugas itu merupakan kriteria yang dipakai untuk menilai apakah siswa berhasil atau tidaknya dalam pelajaranya. 3 Tes Diagnostik Diagnostik test Tes jenis ini bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk mengupayakan perbaikanya, maka dalam penyusunan tes ini harus terlebih dahulu diketahui bagaimana dari pengajaran yang memberikan kesulitan belajar pada siswa. Berarti harus terlebih dahulu disajikan tes formatif untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang belum dikuasai siswa. Baru setelah diketahui bagaimana yang belum diketahui siswa, dapat dibuat butir-butir soal lebih memusat pada bagian itu sehingga dapat dipakai untuk mendeteksi bagian-bagian mana dari pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang belum yang belum dikuasai . 4 Tes Sumatif summative test Tes jenis ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir suatu jenjang pendidikan. Tes ini dimaksudkan untuk memberi nilai yang menjadi dasar penentuan kelulusan atau pemberian sertifikat bagi yang telah menyelesaikan pelajaran dengan keberhasilan baik. 7 D. Fungsi-Fungsi Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokan menjadi 4 fungsi, yaitu : 1 Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa Setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar 7 Suke silverius, op.cit, hlm. 9. siswa fungsi formatif dan juga untuk mengisi rapor atau surat tanda tamat belajar, yang berarti pula untuk menetukan kelulusan seorang siswa dari suatu lembaga pendidikan tertentu Fungsi sumatif. 2 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen yang dimaksud antara lain adalah tujuan , materi atau bahan pengajaran, metodeproses belajar mengajar, dan penilaian evaluasi. 3 Untuk keperluan Bimbingan konselling BK. Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh Guru terhadap siswanya dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau data bagi pelyan BK oleh para konselor sekolah atau Guru pembimbing lainnya. 4 Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Hampir setiap saat guru melakuakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai program pengajaran ,yang berati pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum. 8 E. Prinsip-Prinsip Evaluasi Terdapat beberapa prinsip yang perlukan diperhatikan dalam melakukan evaluasi, antara lain: 1 Keterpaduan Evaluasi merupakan komponen internal dalam program pengajaran disamping tujuan instruksional, materi, dan metode pengajaran ,semuanya itu merupakan kesatuan terpadu yang tidak dapat dipisahkan. 2 Keterlibatan Siswa Prinsip ini berkaitan erat dengan metode cara belajar siswa aktif CBSA yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif itu. 3 Koherensi Dengan prinsip ini dimaksudkan agar evaluasi berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur. 4 Paedagogis Disamping sebagai alat penilaian terhadap hasil belajar, evaluasi juga perlu diterapkan sebagai upaya sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi paedagogis. 8 Ngalim purwanto, Op. Cit, hlm. 5. 5 Akuntabilitas Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu disampaikan kepada pehak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawabanaccuontability. 9

2. KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR