METODOLOGI Index of /ProdukHukum/kehutanan B U K U

D. Ruang Lingkup Penutupan lahan pada 31 provinsi di seluruh Indonesia, baik pada Kawasan Hutan maupun Areal Penggunaan Lain yang dirinci ke dalam 23 kelas jenis penutupan hutan, kelompok hutan dan non hutan serta kondisi hutan primer dan sekunder.

BAB II METODOLOGI

A. Sumber Data Data yang digunakan dalam rekalkulasi sumberdaya hutan adalah data digital yang tersedia pada Pusat Inventarisai dan Perpetaan Kehutanan Badan Planologi Kehutanan pada tingkat ketelitian skala 1:250.000. Data tersebut meliputi: 1. Data digital penutupan lahan hasil penafsiran citra Landsat 7 ETM+ liputan tahun 20022003. Penutupan lahan diklasifikasi menjadi 23 klas, yaitu sebagai berikut: a. Hutan; 1. Hutan lahan kering primer 2. Hutan lahan kering sekunder 3. Hutan rawa primer 4. Hutan rawa sekunder 5. Hutan mangrove primer 6. Hutan mangrove sekunder 7. Hutan tanaman b. Non Hutan; 1. SemakBelukar 2. Belukar rawa 3. Savana 4. Perkebunan 5. Pertanian lahan kering 6. Pertanian lahan kering dan Semak 7. Transmigrasi 8. Sawah 9. Tambak 10. Tanah Terbuka 11. Pertambangan 12. Pemukiman 13. Rawa 14. Airport 15. Tidak Ada Data; 17. Tidak Ada Data 2. Data digital kawasan hutan bersumber dari Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan untuk 24 provinsi Tahun 1999-2004 termasuk didalamnya 5 provinsi yang merupakan hasil pemekaran wilayah Provinsi Banten, Bangka Belitung, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan Tengah bersumber dari Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK. Penutupan lahan disajikan pada kawasan hutan dan areal penggunaan lain. Kawasan Hutan berdasarkan fungsinya terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Konservasi KSA-KPA dan Taman Buru, Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap HP, Hutan Produksi Terbatas HPT, Hutan Produksi yang dapat dikonversi HPK. B. Analisa dan Penyajian Data Rekalkulasi sumber daya hutan dilaksanakan melalui analisa data penutupan lahan pada kawasan hutan provinsi dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Tahapan rekalkulasi adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan data digital kawasan hutan dan penutupan lahan provinsi, 2. Overlay data digital penutupan lahan dengan data kawasan hutan, 3. Penghitungan luas penutupan lahan pada setiap kawasan hutan. Dalam penghitungan luas menggunakan spesifikasi: proyeksi yang digunakan adalah Mercator, spheroid WGS 84, angka luas dibulatkan kedalam ribu ha belum memperhatikan tubuh air: danau dan sungai besar. 4. Penyajian luas penutupan lahan dalam bentuk peta, diagram dan tabel. Proses selengkapnya disajikan pada Bagan 1. Gambar 1. Bagan Alur Proses Rekalkulasi Sumberdaya Hutan

BAB III HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN