Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
• Suara. Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah
satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan bentuk
komunikasi non verbal lainnya dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
• Gerak isyarat. Gerak dapat mempertegas pembicaraan.
Menggunakan isyarat seperi mengetuk-ngetukan kaki atau meggerakkan tangan selama berbicara menunjuukan seseorang
dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
2.2. Proses Komunikasi
Secara ringkas, proses komunikasi bisa digambarkan seperti berikut : 1. Komunikator sender yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan
orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang akan disampaikan dapat berupa informasi dalam bentuk bahasa
maupun dalam bentuk simbol-simbol yang bisa dimengerti orang tersebut.
6
2. Pesan message itu disampaikan atau dibawa melelui suatu media atau saluran baik melalui langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbiacara langsung melalui telepon, email, surat, atau media lainnya. Media channel alat yang menjadi penyampaian pesan dari komunikator ke
komunikan. 1. Komunikan receiver menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2. Komunikan receiver memberikan umpan balik feedback atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
2.3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran atau media tertentu pada komunikan dengan tujuan
untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan status sehat utuh secara fisik, mental rohani
dan sosial.
7
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan dengan bagaimana individu dalam
masyarakat dapat menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi
transaksi hubungan kesehatan secara spesifikm termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan menunjuk pada bidang- bidang seperti program-progam dalam kesehatan nasional dan kesehatan dunia,
promosi kesehatan dan rencana kesehatan publik. Dalam tingkat atau konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan
menunjuk pada bidang-bidang seperti rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim medis.
Dalam tingkat interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi manusia secara langsung mempengaruhi profesional-profesional dan
profesional dengan klien. Komunikasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang-bidang ilmu yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan
kesehatan. Tujuan komunikasi kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu :
• Tujuan Strategis
Program yang berkaitan dengan komunikasi kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul yang berfungsi
untuk : a. Relay Information, meneruskan informasi kesehatan
8
b. Enable Informed decision making- memberikan informasi akurat untuk memungkinkan pengambilan keputusan.
c. Promote peer information exchange and emosional support , mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional
pertukaran informasi kesehatan d. Promote healthy behavior – informasi untuk memperkenalkan
perilaku hidup sehat e. Promote Self Care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri
sendiri. f.
Manage demand for health services – memenuhi permintaan layanan kesehatan.
• Tujuan Praktis
Meningkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :
a. Meningkatkan pengetahuan yang mencakup : Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia
Menjadi komunikator – yang memiliki etos patos logos kredibilitas dll.
Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dengan kehendak komunikator dan komunikan.
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif, praktis bicara, berpidato, memimpin rapat, dialog, diskusi,
negoisasi, penyelesaikan konflik, argumentasi dll.
9
c. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi •
Berkomunikasi yang menyenangkan, empati, dan dengan kepercayaan pada diri
• Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik
• Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi
yang baik Manfaat mempelajari komunikasi kesehatan antara lain untuk memahami
interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu dan meningkatkan kesadaran kita tentang kesehatan.
2.4. Bentuk-bentuk Komunikasi Kesehatan