4. Metode Penilaian Persediaan
a. Metode FisikPeriodik adalah perhitungan secara global pada
akhir periode akuntansi.
Terdiri dari :
1. Metode tanda pengenal khusus 2. Metode rata-rata sederhana
Nilai persediaan akhir = Kuantitas tersisa X Total harga per satuan Jumlah transaksi
Contoh
1 Januari 2005 persediaan 100 Kg
Rp. 100 = Rp. 10.000
2 Januari pembelian 200 kg
Rp. 200 = Rp. 40.000
3 Januari Pembelian 100 kg
Rp. 500 = Rp. 50.000
Barang yang masih ada di gudang 300 kg, jumlahnya
= Rp.100.000
Jawab
Nilai persediaan = 300 kg X [ Rp. 100 + Rp. 200 + Rp. 500]
3
= Rp. 80.000
BebanHarga Pokok Penjualan: Persediaan awal 1 Jan : 100xRp 100=
Rp 10.000 Pembelian 2 Jan: 200XRp200=Rp 40.000
Pembelian 3 Jan: 100XRp500=Rp 50.000
Total Pembelian Rp 90.000+
Barang Tersedia dijual Rp 100.000
Persediaan Akhir 31 Jan 300kg Rp 80.000-
Harga Pokok Penjualan Rp 20.000
3. Metode rata-rata tertimbang
Nilai persediaan akhir = Kuantitas tersisa X [ Total pembelian ]
Total kuantitas
= 300 kg X Rp. 90.000
300
= Rp 90.000,-
BebanHarga Pokok Penjualan: Persediaan awal 1 Jan : 100xRp 100=
Rp 10.000 Pembelian 2 Jan: 200XRp200=Rp 40.000
Pembelian 3 Jan: 100XRp500=Rp 50.000
Total Pembelian Rp 90.000+
Barang Tersedia dijual Rp 100.000
Perseddiaan Akhir 31 Jan 300kg Rp 90.000-
Harga Pokok Penjualan Rp 10.000,-
4. FIFO MPKP
Nilai persediaan barang dagangan akhir adalah barang dagangan yang dibeli terakhir
Misalnya: Tanggal 1 jan persediaan awal
10 unit Rp. 200 Tanggal 2 jan pembelian
20 unit Rp. 100 Tanggal 3 jan penjualan
12 unit Tanggal 4 jan pembelian
5 unit Rp. 150 Persediaan akhir Produk:
- Dalam Unit: 10+20+5-12=23 unit - Dalam rupiah: 18 X Rp 100
= Rp 1.800 5 X Rp 150
= Rp 750 23
= Rp 2.550
BebanHarga Pokok Penjualan:
Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200= Rp 2.000
Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000 Pembelian 4 Jan: 6XRp150=Rp 900
Total Pembelian Rp 2.900+
Barang Tersedia dijual Rp 4.900
Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 2.550-
Harga Pokok Penjualan Rp 2.450
5. LIFO MTKP
Nilai persediaan barang dagangan akhir adalah barang dagangan yang dibeli
pertama
Misalnya: Tanggal 1 jan persediaan awal
10 unit Rp. 200 Tanggal 2 jan pembelian
20 unit Rp. 100 Tanggal 3 jan penjualan
12 unit Tanggal 4 jan pembelian
5 unit Rp. 150 Persediaan akhir Produk:
- Dalam Unit: 10+20+5-12=23 unit - Dalam rupiah: 13 X Rp 100 = Rp 1.300
-
10 X Rp 200 = Rp 2.000 -
23 Unit = Rp 3.300
BebanHarga Pokok Penjualan: Persediaan awal 1 Jan : 10xRp 200=
Rp 2.000 Pembelian 2 Jan: 20XRp100=Rp 2.000
Pembelian 4 Jan: 6XRp150=Rp 900
Total Pembelian Rp 2.900+
Barang Tersedia dijual Rp 4.900
Perseddiaan Akhir 31 Jan 23 Unit Rp 3.300-
Harga Pokok Penjualan Rp 1.600
b. Metode Perpetual