II. MAKSUD DAN TUJUAN
Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan bagi
Inspektorat Kota Tangerang dalam memudahkan tujuan yang hendak dicapai secara terukur, bertujuan memberikan arah dan pedoman
implementasi kebijakan dan program pengawasan tahun anggaran 2016, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Tangerang,
pengamanan kebijakan Kepala Daerah, serta penanganan isu aktual current issue yang mendesak untuk segera ditangani.
Sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan,
Penetapan Rancangan Akhir Renja Inspektorat berpedoman pada Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tangerang
Tahun 2015.
III. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
Kegiatan Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian kinerja Renstra SKPD ditujukan untuk mengidentifikasi
sejauhmana kemampuan SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mengidentifikasi realisasi pencapaian target kinerja program
dan kegiatan Renstra SKPD, serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi.
Jenis program dan kegiatan yang direncanakan di dalam Renja SKPD terkait dengan kewenangan sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah
Kabupatenkota, yang
meliputi 34
urusan
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
pemerintahan, yang terdiri atas 26 dua puluh enam urusan wajib dan 8 delapan urusan pilihan.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
IV. KEBIJAKAN
Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang tahun 2016 disusun dengan mengacu pada Rancangan Akhir RKPD 2016 yaitu :
1 Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan evaluasi di seluruh unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang;
2 Melaksanakan pengawasan dan penanganan kasus-kasus KKN dengan memperhatikan skala prioritas;
3 Optimalisasi pemantauan dan memacu percepatan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat maupun hasil pengawasan aparat pengawasan
Eksternal; 4 Optimalisasi aktivitas koordinasi untuk kegiatan pengawasan dengan unit
kerja dan Instansi terkait; 5 Perencanaan
kegiatan pengawasan
yang baik
dan ketaatan
implementasinya; 6 Peningkatan profesionalisme, kualitas mental dan kompetensi teknis
SDM; 7 Pengembangan
sistem informasi
manajemen pengawasan
dan meningkatkan sarana pendukung;
8 Perencanaan yang baik dalam penyediaan sumber daya dan optimalisasi pendayagunaannya.
Dari serangkaian nama-nama kegiatan seperti terurai di atas, salah satu kegiatan yang dominan dalam pencapaian sasaran strategis dan yang
paling mencerminkan tupoksi dari Inspektorat adalah : 1. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala dengan
rencana jumlah aktivitaskegiatan sebanyak 192 Seratus sembilan puluh dua
aktivitaskegiatan, dengan
anggaran indikatif
sebesar Rp5.688.955.800,00. Dari jumlah aktivitas tersebut direncanakan akan
diterbitkan 192 Seratus sembilan puluh dua Laporan Hasil Pemeriksaan LHP;
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
2. Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan dengan rencana jumlah aktivitaskegiatan sebanyak 8 delapan aktivitaskegiatan, anggaran
indikatif sebesar Rp39.545.000,00. Dari jumlah aktivitas tersebut direncanakan akan diterbitkan 8 delapan Laporan Hasil Pemeriksaan
LHP. Rencana jadual pelaksanaan aktivitas pemeriksaan secara rinci
selanjutnya disusundituangkan dalam dokumen Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT tahun 2016.
Sementara itu untuk pengendalian pelaksanaan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan PKPT dan tercapainya target kinerja pengawasan dan
optimalisasi hasil pemeriksaan, maka secara teknis operasional ditetapkan suatu Kebijakan Pengawasan Inspektorat Kota Tangerang TA 2016, secara
garis besar kebijakan pengawasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan TA 2016 dilakukan dengan mengacu kepada PKPT yang
ditetapkan dengan Keputusan Inspektur Kota Tangerang. Perubahan PKPT hanya dapat dilakukan apabila memenuhi syarat-syarat
sebagaimana diatur dalam Keputusan tersebut; 2. Pengendalian Internal oleh Inspektorat di bidang Pengelolaan
Kepegawaian, Keuangan, Sarana dan Prasarana, TataProsedur Kerja lebih diefektifkan;
3. Hubungan kerja dengan atasan dan bawahan serta dengan sesama SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang lebih diefektivkan;
4. Hubungan konsultasi
dan koordinasi
dengan aparat
pemeriksapengawasan lainnya seperti BPK-RI, BPKP, Itjen Departemen dan Inspektorat Provinsi serta Inspektorat KabupatenKota lainnya lebih
diefektifkan; 5. Periode dan pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan
keterkaitan dengan rencana pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP lainnya seperti : Inspektorat
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
Provinsi, Inspektorat Jenderal Itjen Departemen,BPKP serta aparat Pengawasan Eksternal Pemerintah BPK-RI;
6. Penyusunan Surat Tugas dilakukan dengan memperhatikan tingkat penyelesaian pada penugasan periode sebelumnya, yakni Surat Tugas
berikutnya hanya dapat diterbitkan, apabila Konsep LHP Laporan Hasil PemeriksaanPenugasan untuk penugasan yang lalu yang belum
disampaikan ke KoordinatorPembantu Penanggung Jawab, hanya tersisa untuk satu penugasan pada setiap Ketua Tim Pemeriksaan;
7. LHP dilengkapi dengan kode temuan, kode penyebab dan kode rekomendasi serta SP Surat Penegasan tindak lanjut yang
ditandatangani oleh Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk; 8. Temuan dalam LHP disamping dilengkapi dengan kode temuan, kode
penyebab dan kode rekomendasi, juga dilengkapidimuat Tanggapan Pejabat Objek Pemeriksaanpengawasan;
9. Penyampaian Daftar Temuan Hasil Pemeriksaan DTP kepada Pejabat obyek pemeriksaanpengawasan obrik agar dilengkapi dengan Surat
Pengantar yang ditandatangani oleh Ketua Tim dan Pengawas Pemeriksaan dan hasil pembahasan DTP dengan obrik dibuatkan Berita
AcaraBukti Pembahasan; 10. Pembahasan DTP dengan SKPD tertentu dengan melihat skala dan
permasalahan yang
dijumpai apabila
dipandang perlu
akan mengikutsertakan Pembantu Penanggung Jawab danatau Penanggung
Jawab, kecuali ditentukan lain oleh Inspektur; 11. Setiap Inspektur Pembantu harus mampu menyusunmenciptakan
produklaporan unggulan yang akan diekspose di hadapan Walikota, sesuai dengan bidang tugasnya.
V. TUJUAN DAN SASARAN