Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta



 

SINTA
ASAN DA
AN LAJU PERTUM
MBUHAN
N TRANS
SPLANTA
ASI
KARA
ANG MAS
SSIVE JEN
NIS Favittes paraflexuosa VE
VERON 20
000
DI PER
RAIRAN
N PULAU PRAMU
UKA, KEP

PULAUA
AN SERIB
BU,
JAKAR
RTA

SAN
NCHA SA
ADEWA

DE
EPARTEM
MEN ILM
MU DAN TEKNOLO
T
OGI KELA
AUTAN
FAKULT
TAS PERIK
KANAN DAN

D
ILMU
U KELAU
UTAN
INSTITUT
T PERTA
ANIAN BO
OGOR
2013
3

2

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul Sintasan dan
Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa
Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta adalah benar

merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dan karya tulis ini kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013

Sancha Sadewa
NIM C54080044

4

ABSTRAK
SANCHA SADEWA. Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang
Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka,
Kepulauan Seribu, Jakarta. Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan
BEGINER SUBHAN.
Transplantasi karang umumnya bertujuan untuk merehabilitasi suatu lokasi
yang kondisi terumbu karangnya rusak maupun membangun daerah terumbu

karang baru, namun kemudian transplantasi juga dikembangkan sebagai upaya
budidaya karang untuk perdagangan karang hias. Karang Favites paraflexuosa
memiliki keindahan yang menarik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai karang
hias. Informasi mengenai karang jenis ini masih sangat terbatas sehingga perlu
dilakukan penelitian transplantasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
sintasan, laju pertumbuhan, pertumbuhan mutlak, dan pemulihan luka serta
perubahan warna karang massive jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 yang
diletakkan pada modul semen dan disusun pada rak berukuran (1x1) m2. Sintasan
dan laju pertumbuhan transplantasi karang massive jenis Favites paraflexuosa
Veron 2000 memiliki nilai yang tinggi. Sehingga, transplantasi yang dilakukan
memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Waktu pemulihan luka dan perubahan
warna pada transplantasi karang yang dilakukan memiliki waktu yang cukup
cepat.
Kata kunci: Favites paraflexuosa, Transplantasi, Sintasan, dan Laju Pertumbuhan

ABSTRACT
SANCHA SADEWA. Survival and Growth Rate of Transplanted Corals massive
Favites paraflexuosa Veron 2000 in Pramuka Island Seribu Island Jakarta.
Supervised by NEVIATY PUTRI ZAMANI and BEGINER SUBHAN.
Coral transplantation in common had purpose to rehabilitize a location

which have a bad condition of it’s coral reef or to build a new area of coral reef.
But now days, transplantation also developed as the coral culture for ornamental
coral trading. Favites paraflexuosa corals have a delightfull beauty, so this kind of
coral could be used as an ornamental coral. The information from this kind of
coral is still limited so a further research is needed. The purpose of this research is
to known the survival and growth rate, absolute growth, wound recovery and
colour change of coral massive Favites paraflexuos Veron 2000 which placed in a
cement module and compiled in (1x1) m2 shelf. Survival and growth rate of this
coral’s transplation showed a high value. So, that transplantation had a good
succesfull rate. Wound recovery and colour change of that coral transplantation
had a rather fast period.
Keyword : Favites paraflexuosa, Transplantation, Survival rate, and Growth rate



 

SINTASAN DAN LAJU PERTUMBUHAN TRANSPLANTASI
KARANG MASSIVE JENIS Favites paraflexuosa VERON 2000
DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU,

JAKARTA

SANCHA SADEWA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

6

7


Judul Skripsi : Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive
Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau
Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta
Nama
: Sancha Sadewa
NIM
: C54080044
Program Studi : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Disetujui oleh

Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc
Pembimbing I

Beginer Subhan, S.Pi, M.Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus: 20 September 2013

8

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi berjudul “Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi
Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 Di Perairan Pulau
Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta”. Penelitian ini merupakan tugas akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Departemen
Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
atas bimbingan, dorongan, bantuan dan doa dari berbagai pihak terutama kepada :
1. Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc dan Beginer Subhan, S.Pi, M.Si. selaku
dosen pembimbing, atas segala bimbingan dan pengarahannya yang diberikan
kepada penulis.
2. Dr. Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji, atas kritik dan saran

yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
3. Staf Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK-IPB yang telah
membantu dalam menyelesaikan administrasi.
4. Suryo Kusumo, S.Pi, M.Si. selaku pihak Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias
Indonesia (AKKII) yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan
penelitian.
5. Bapak Mahyudin beserta Istri, Bapak Halimun dan Bapak Leo atas bantuan di
lapangan.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Sarwono dan Ibu Rubiyati, adik tersayang M.
Senna Aji, yang telah memberikan kasih saying, doa, dan motivasi yang tiada
batas kepada penulis.
7. Oktarina Fajar Sari yang selalu setia mendukung, menemani, dan memberikan
semangat kepada penulis.
8. Fisheries Diving Club (FDC-IPB) atas pendidikan dan pelatihan yang
diberikan beserta teman-teman diklat 26 dan 27 atas kebersamaannya selama
ini.
9. Keluarga besar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, khususnya teman
teman ITK 45 yang telah memberikan dukungan dan memberikan semangat
kepada penulis.
10. Keluarga besar Marine Camp : Cuplis, Coro, Kijah, Anstayn, Ridho, Nanda,

Acu, Erik, Bere, Conde yang memberikan kenyamanan dalam sebuah
keluarga.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
nama satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.
Bogor, September 2013
Sancha Sadewa

9

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
PENDAHULUAN .......................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan .................................................................................................
METODE PENELITIAN ..............................................................................

Waktu dan Lokasi Penelitian ..............................................................
Persiapan Rak dan Substrat .................................................................
Pengambilan Fragmen Karang ............................................................
Penempelan Fragmen Karang .............................................................
Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang ....................
Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang ..................
Pengambilan Parameter Fisika-Kimia Perairan ...................................
Perhitungan Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang ....................
Analisis Data .......................................................................................
Sintasan fragmen karang ............................................................
Pertumbuhan mutlak fragmen karang ........................................
Laju pertumbuhan fragmen karang ............................................
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................
Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang ..................
Sintasan Favites paraflexuosa ............................................................
Pertumbuhan Mutlak Favites paraflexuosa ........................................
Laju Pertumbuhan Favites paraflexuosa ............................................
Laju pertumbuhan luas ...............................................................
Laju pertumbuhan panjang .........................................................
Laju pertumbuhan lebar .............................................................
SIMPULAN DAN SARAN .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN .................................................................................................

vi
vi
1
1
1
1
1
2
3
3
3
4
4
5
5
5
5
5
6
6
6
8
9
9
10
11
12
12
15

10

DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi penelitian ....................................................................................
2. Rak (a) dan substrat (b) pada penelitian transplantasi
untuk penempelan fragmen karang Favites paraflexuosa ......................
3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favites paraflexuosa .........
4. Sintasan fragmen karang Favites paraflexuosa ......................................
5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa ..................
6. Laju pertumbuhan luas (cm²/bulan) fragmen karang Favites paraflexuosa
7. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang ........................
8. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang ........................

2
3
5
6
8
9
10
11

DAFTAR LAMPIRAN
1. Data pertumbuhan fragmen karang jenis Favites paraflexuosa .............
2. Data parameter fisika dan kimia lokasi penelitian ..................................
3. Foto fragmen karang jenis Favites paraflexuosa ...................................

15
16
17

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transplantasi karang umumnya dimaksudkan untuk merehabilitasi suatu
lokasi yang kondisi terumbu karangnya rusak maupun membangun daerah
terumbu karang baru, namun kemudian transplantasi juga dikembangkan sebagai
upaya budidaya karang untuk diperdagangkan sebagai karang hias (Soedharma
dan Arafat 2005; Soedharma dan Subhan 2007; Giyanto 2007; Herianto 2007).
Penelitian mengenai transplantasi karang yang dapat dimanfaatkan sebagai karang
hias sudah banyak dilakukan beberapa instansi/lembaga seperti Pusat Penelitian
LIPI, Institut Pertanian Bogor, dan Asosiasi Koral, Kerang, dan Ikan Hias
Indonesia. Karang dapat dijadikan sebagai karang hias jika memiliki keindahan
yang menarik. Karang yang dapat dijadikan sebagai karang hias yang sudah
berhasil ditransplantasikan diantaranya Euphyllia sp. (Subhan et al. 2008),
Plerogyra sinuosa (Subhan et al. 2008), Acropora elseyi (Latypov 2006), Porites
cylindrical (Latypov 2006), Favia, dan Favites (Clark dan Edward, 1995).
Transplantasi karang saat ini sudah berkembang dan tidak terbatas pada
karang dengan pertumbuhan (life form) bercabang (branching) yang umumnya
mempunyai tingkat pertumbuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan
pertumbuhan padat (massive). Penelitian yang dilakukan oleh Dizon dan Yap
(2006) pada karang massive jenis Porites lobata dan Porites cylindrica. Karang
massive yang sudah ditransplantasikan diantaranya Solenastrea bournoni
(Thornton et al. 1997), Siderastrea sidereal (Thornton et al. 1997).
Karang dengan bentuk pertumbuhan massive dan karang yang hidup
soliter biasanya lambat pertumbuhannya sedangkan karang bercabang tumbuh
lebih cepat. Karang dari jenis Acropora merupakan jenis paling cepat dan dapat
mencapai 20 cm/th sedangkan karang massive dari jenis Porites, Favites, Favia
mempunyai kecepatan tumbuh antara 1,5-2 cm/th (Suharsono, 2008).
Transplantasi karang juga memperhatikan tingkat kelangsungan hidup/sintasan
yang dapat dijadikan faktor keberhasilan transplantasi karang, Menurut Harriot
dan Fisk (1988) kegiatan transplantasi dikatakan berhasil dari sudut pandang
biologis apabila jumlah karang yang hidup antara 50-100 %.
Lambatnya pertumbuhan pada beberapa jenis karang membuat permintaan
produksi karang hias semakin meningkat, maka diperlukan informasi mengenai
jenis karang yang dapat dimanfaatkan. Informasi mengenai karang massive
Favites paraflexuosa masih sangat terbatas dan karang jenis ini belum masuk
kedalam jenis yang dapat dimanfaatkan/diperdagangkan. Sehingga perlu
dilakukan penelitian transplantasi mengenai sintasan dan laju pertumbuhan yang
nantinya dapat dijadikan acuan dalam mengusulkan jenis baru yang dapat
dimanfaatkan.

2

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sintasan, laju pertumbuhan,
pertumbuhan mutlak, dan pemulihan luka serta pemulihan warna karang massive
jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu, Jakarta.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan selama enam bulan pada Juni hingga Nopember 2011
dan pengambilan data dilakukan pada tiap bulannya. Lokasi penelitian berada di
bagian selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu,
Jakarta (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi penelitian
Persiapan Rak dan Substrat
Rak dan substrat yang digunakan bertujuan untuk meletakkan fragmen
karang Favites paraflexuosa (Gambar 2). Rak yang digunakan terbuat dari paralon
berukuran (1x1) m2 berbentuk persegi (Gambar 2a). Bagian atas rak dibentangkan
jaring untuk menutupi luasan rak, serta dibentangkan 4 tali pancing dari paralon

4

Penempelan Fragmen Karang
Penempelan fragmen karang Favites paraflexuosa pada substrat yang telah
disiapkan menggunakan semen yang dicairkan dengan air laut. Penggunaan air
laut ini akan lebih memudahkan fragmen karang untuk beradaptasi. Fragmen
karang Favites paraflexuosa yang telah ditempelkan pada substrat kemudian
dikaitkan pada rak. Jarak antar subsrat ± (10-15) cm agar fragmen karang Favites
paraflexuosa mendaptkan pasokan nutrien yang cukup. Rak berisi substrat dan
fragmen karang Favites paraflexuosa diletakkan pada kedalaman 15 m.

Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang
Pengukuran fragmen karang yang dilakukan adalah pengambilan foto
fragmen yang disertai dengan skala bergaris untuk memudahkan dalam
pengolahan data. Pengambilan foto fragmen yang dilakukan memiliki konsistensi
atau acuan untuk mengurangi kesalahan. Konsistensi yang dilakukan dengan
mengambil foto fragmen menghadap kedalaman yang lebih dangkal. Selain itu,
konsistensi dilakukan dengan menampilkan kode fragmen. Tegak lurusnya saat
pengambilan foto antara bidang yang diamati juga menjadi konsistensi dalam
pengukuran fragmen karang.

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang
Pengamatan terhadap pemulihan luka dan perubahan warna fragmen
karang Favites paraflexuosa juga dilakukan pada penelitian ini. Pengamatan ini
dilakukan karena perlunya mengetahui pemulihan luka dan perubahan fragmen
karang terhadap luka hasil pemotongan fragmen dan tekanan/stress karena
perlakuan didarat. Pengamatan dilakukan secara langsung serta didukung oleh
pengambilan foto fragmen karang hasil potongan dan tekanan. Pengambilan foto
dilakukan agar dapat mendukung data hasil dari pengamatan langsung.

Pengambilan Parameter Fisika-Kimia Perairan
Pengambilan data parameter fisika-kimia perairan dilakukan tiap bulannya
selama enam bulan. Parameter fisika-kimia yang diambil antaranya suhu (oC),
kekeruhan (NTU), oksigen terlarut (mg/l), derajat keasaman, salinitas (o/oo), nitrat
(mg/l), ortofosfat (mg/l), dan amonia (mg/l). Pengambilan data suhu
menggunakan termometer, oksigen terlarut menggunakan Titrasi Winkler, derajat
keasaman menggunakan kertas pH, salinitas menggunakan refraktometer,
sedangkan nitrat, ortofosfat, amonia, dan kekeruhan menggunakan metode
spektrofotometri.

5

Perhitungan Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang
Penggaris yang diletakkan di sebelah karang menjadi skala pengukuran,
kemudian dilakukan digitasi pada sekitar tepian karang dengan menggunakan
ImageJ 1.46r (NIH Image, USA). Perangkat lunak ini akan menghasilkan data
panjang, lebar, dan luas secara otomatis. Data panjang merupakan bagian
terpanjang dari karang yang diukur, sedangkan data lebar didapatkan dari bagian
yang lebih pendek dari panjang karang.

Analisis Data
Sintasan fragmen karang
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen fragmen
karang yang ditransplantasikan masih tetap hidup dari awal hingga akhir kegiatan
penelitian. Perhitungan dengan menggunakan persamaan :
................................................. (1)
Keterangan :
SR
: Survival rate fragmen (%)
: Jumlah fragmen pada akhir penelitian
N
No
: Jumlah fragmen pada awal penelitian
Pertumbuhan mutlak fragmen karang
Pertumbuhan mutlak fragmen karang diketahui dengan menganalisis
beberapa parameter terkait pertumbuhannya, yaitu meliputi pertumbuhan panjang,
lebar, dan luas. Persamaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
........................................................... (2)
Keterangan :
β
: Pertumbuhan luas, panjang, dan lebar fragmen karang (cm)
Lt
: Panjang/lebar fragmen karang pada saat waktu ke-t, (cm)
Lo
: Panjang/lebar fragmen karang pada saat waktu ke-o, (cm)
Laju pertumbuhan fragmen karang
Persamaan yang dilakukan untuk menghitung laju pertumbuhan fragmen
karang yaitu :
..................................................................... (3)
Keterangan :
α
: Laju pertumbuhan luas (cm2/bulan), panjang, dan lebar (cm/bulan)
dL
: Pertumbuhan panjang (cm) dan lebar (cm), atau luasan (cm2)
dT
: Perubahan waktu (bulan)

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang
Pemulihan dan perubahan warna karang diamati dengan menggunakan
hasil foto yang didapatkan dari pengamatan tiap bulannya (tanda panah berwarna
merah). Pemulihan luka karang yang diakibatkan oleh pemotongan koloni (induk
karang) menjadi fragmen karang diamati berdasarkan penyembuhan luka serta
pelebaran jaringan pada karang tiap bulannya, sedangkan perubahan warna karang
dilihat dengan membandingkan warna karang dari awal penelitian hingga akhir
penelitian.

Juni

Juli

September

Agustus

Oktober

Gambar 3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favites paraflexuosa
Luka yang terdapat pada fragmen karang berasal dari pemotongan indukan
saat pengambilan dari alam yang akan di bawa ke darat. Kemudian, karang
kembali dipotong sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Sebaiknya luka pada
awal pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar karang membutuhkan
waktu yang singkat untuk proses penyembuhan dibandingkan dengan luka yang
besar karena waktu diperlukan untuk penutupan luka akan semakin lama. Salah
satu ciri yang terjadi pada proses pentupan luka pada fragmen karang adalah
keluarnya cairan jaringan tubuh dan diproduksinya lendir yang relatif banyak.
Cairan yang keluar pada bagian luka karang bertujuan untuk melindungi luka dari
bakteri atau predator.

Sintasan Favites paraflexuosa
Sintasan fragmen Favites paraflexuosa yang ditransplantasikan adalah
100% (Gambar 4). Pengamatan bulan pertama fragmen karang Favites

7

paraflexuosa yang ditransplantasikan mengalami stess akibat luka hasil dari
perlakuan selama didarat. Pengamatan pada bulan berikutnya fragmen karang
Favites paraflexuosa tersebut sudah mulai tertutup dan membuat koloni baru
hingga akhir waktu penelitian.
100
90
80
Sintasan (%)

70
60
50
40
30
20
10
0
Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

Waktu Pengamatan (Bulan)

Gambar 4. Sintasan (%) fragmen karang Favites paraflexuosa
Harriot dan Fisk (1988) menyatakan bahwa kegiatan transplantasi
dikatakan berhasil dari sudut pandang biologis apabila jumlah karang yang hidup
antara 50-100 %. Sintasan yaang tinggi pada kegiatan transplantasi ini
menunjukkan bahwa transplantasi berjalan dengan sangat baik. Transplantasi yang
dilakukan oleh Clark dan Edward (1995) pada beberapa karang bercabang dan
massive seperti Acropora, Pocillopora, Porites, Favia dan Favites memiliki nilai
sintasan yang tinggi, yaitu sebesar 51% selama 28 bulan pada 530 fragmen.
Transplantasi yang dilakukan oleh Subhan et al. (2008) pada karang massive jenis
Euphyllia sp., Plerogyra sinuosa, dan Cynarina lacrymalis juga memiliki nilai
sintasan yang baik yaitu sebesar 77,78 %, 33,33%, dan 22,22%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) dan
Ramadhana (2013) untuk genera Mussidae memiliki nilai 100% untuk nilai
sintasan selama enam bulan. Penelitian yang dilakukan berada pada lokasi sama
dan pada kurung waktu yang sama. Beberapa jenis karang massive juga berhasil
ditransplantasikan oleh Kudus (2005) pada lokasi yang sama yaitu Porites sp. dan
Favites sp.. Dengan adanya penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lokasi
penelitian sangat mendukung. Selain itu, fragmen karang massive jenis Favites
paraflexuosa juga memiliki ketahanan yang tinggi untuk dapat bertahan hidup.

8

Pertumbuhan Mutlak Favites paraflexuosa

1.80

1.80

1.75

1.75

1.70

1.70

1.65

1.65

1.60

1.60

1.55

1.55

1.50

1.50

1.45

1.45

1.40

1.40

Pertumbuhan Fragmen Karang
(cm/6 bulan)

Pertumbuhan Fragmen Karang
(cm²/6 bulan)

Pertumbuhan mutlak merupakan proses pertumbuhan ukuran baik panjang,
lebar, tinggi, maupun luas yang dapat mencirikan sifat hidup dari suatu individu
atau spesies. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa
mengalami peningkatan pada akhir penelitian (Gambar 5).

1.35

1.35
Luas

Panjang
Parameter Pertumbuhan

Lebar

Gambar 5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa (x ± SD)
selama enam bulan pengamatan

Pertumbuhan mutlak rata-rata fragmen karang Favites paraflexuosa
mengalami peningkatan. Selisih nilai luas pada akhir penelitian sebesar 1,73±0,17
cm2/enam bulan, panjang sebesar 1,72±0,18 cm/enam bulan, dan lebar sebesar
1,57±0,17 cm/enam bulan (Lampiran 1). Besaran yang ditunjukkan oleh nilai
standar deviasi pada dimensi pertumbuhan luas, panjang, dan tinggi pada fragmen
yang relatif sama ini menunjukkan pertumbuhan mutlak yang dialami oleh
fragmen karang memiliki pertumbuhan yang sama. Banyaknya faktor lingkungan
yang mendukung terutama nutrient perairan membuat pertumbuhan karang relatif
sama. Faktor kedalaman, gelombang dan pasang surut juga mempengaruhi
pertumbuhan fragmen karang. Lokasi transplantasi berada pada daerah tubir dan
trmasuk daerah zona intertidal dimana daerah ini banyak dipengaruhi aktifitas
pasang surut air laut dan gelombang.
Suharsono (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan karang yang berasal
dari genera Porites, Favites, Favia yang memiliki bentuk lifeform massive
pertumbuhannya berkisar 1,5 - 2 cm2/tahun. pertumbuhan pada jenis karang
massive seperti yang berasal dari genera Favidaee dan Musidaae lebih lambat
dibandingkan jenis karang branching dari genera Acroporidaee. pertumbuhan
mutlak fragmen karang ini masih dalam batas normal pertumbuhan selama 6
bulan, sementara Suharsono (2008) dalam jangka waktu 1 tahun. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) pada karang keras berpolib

9

besar Blasstomussa wellsi menghasilkan nilai pertumbuhan mutlak panjang pada 3
bulan awal sebesar 1,84 mm/tiga bulan, lalu 3 bulan kemudian sebesar 2,63
mm/tiga bulan, selanjutnya nilai mutlak lebar pada 3 bulan awal sebesar 1,83
mm/tiga bulan, lalu 3 bulan kemudian sebesar 2,46 mm/tiga bulan. Ramadhana
(2013) juga melakukan penelitian mengenai kelangsungan karang keras
Acanthastrea echinata mimiliki nilai panjang sebesar 1,94 cm/enam bulan, dan
nilai lebar sebesar 1,51 cm/enam bulan.

Laju Pertumbuhan Favites paraflexuosa
Laju pertumbuhan luas
Laju pertumbuhan rata-rata luas fragmen karang Favites paraflexuosa
adalah sebesar 0,35±0,11 cm²/bulan. Laju pertumbuhan luas fragmen karang
Favites paraflexuosa (Gambar 6) mengalami nilai peningkatan luasan tertinggi
mencapai 0,50±0,04 cm² pada bulan Agustus-September, sedangkan nilai
terendah adalah 0,22±0,05 cm² pada bulan Oktober-Nopember. Pertumbuhan luas
fragmen karang meningkat pada bulan Juni-September dan menurun pada bulan
September-Nopember. Penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) dan
Subhan et al. (2008) juga mengalami peningkatan pada bulan September dan
menurun pada Nopember.
Kisaran nilai tertinggi selama pengamatan menunjukkan adanya hubungan
dengan parameter fisika dan kimia perairan. Nilai nitrat yang didapat adalah 0,354
mg/l, yang merupakan nilai kisaran tertinggi yang didapat selama waktu
pengamatan (Lampiran 3). Nitrat merupakan salah satu unsur nutrisi (hara) yang
diperlukan oleh fitoplankton untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya
(Edward dan Tarigan, 2003). Tingkat kesuburan perairan umumnya dihubungkan
dengan kandungan nutrien dalam perairan. Fitoplankton merupakan tumbuhan
laut mikroskopis yang keberadaannya sangat tergantung pada kandungan nutrien
di suatu kolom perairan, hal ini dikarenakan fitoplankton dapat memanfaatkan
secara langsung nutrien melalui proses fotosintesis. Penelitian yang dilakukan
oleh Ramadhana (2013) dengan menggunakan fragmen karang jenis Acanthastrea
echinata dalam waktu yang bersamaan juga menunjukkan adanya pengaruh
kandungan nutrien berupa ortofosfat. Ortofasfat merupakan unsur hara yang
berasal dari proses hidrolisi fosfor. (Paytan dan McLaughlin, 2007).

Laju pertumbuhan luas (cm²/bulan)

10

0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00

Waktu Pengamatan (bulan)

Gambar 6. Laju pertumbuhan luas (cm²) fragmen karang
Favites paraflexuosa (x ± SD)

Laju pertumbuhan panjang

Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan)

Laju pertumbuhan panjang fragmen karang selama penelitian (Gambar 7)
menunjukkan naik turunnya laju pertumbuhan. Bulan Juli-September
menunjukkan kenaikan laju pertumbuhan, sedangkan September-Nopember
mengalami penurunan terhadap laju pertumbuhan.
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00

Waktu Pengamatan (bulan)

Gambar 7. Laju pertumbuhan panjang (cm) fragmen karang
Favites paraflexuosa (x± SD)

11

Laju pertumbuhan panjang fragmen karang Favites paraflexuosa
mengalami penurunan pada akhir pengamatan. Laju pertumbuhan rata-rata
panjang fragmen karang Favites paraflexuosa adalah sebesar 0,34±0,1 cm/bulan.
Laju pertumbuhan fragmen karang Favites paraflexuosa pada awal bulan
mencapai 0,34 cm/bulan dan menurun pada akhir penelitian mencapai 0,22
cm/bulan. Laju pertumbuhan mengalami peningkatan tertinggi pada bulan
Agustus-September sebesar 0,48±0,07 cm/bulan. Penurunan laju pertumbuhan ini
diduga akibat penurunan kandungan oksigen terlarut di sekitar perairan. Oksigen
terlarut di perairan Selatan Pulau Pramuka pada bulan Agustus mencapai 4,87
mg/l. Semakin besar oksigen terlarut, maka derajat pengotoran semakin kecil. Gas
oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk keberadaan organisme air yang
hidup didalamnya. Oksigen adalah komponen kunci dalam respirasi selular untuk
kehidupan baik air dan darat.Perubahan kandungan oksigen terlarut perairan dapat
mempengaruhi jumlah respirasi perairan. Oksigen adalah komponen kunci dalam
respirasi selular untuk kehidupan baik air dan darat. Konsentrasi oksigen terlarut,
di perairan merupakan indikator penting dari lingkungan untuk kualitas air
(Suhartini, 2008).

Laju pertumbuhan lebar

Laju pertumbuhan lebar (cm/bulan)

Grafik laju pertumbuhan lebar fragmen karang Favites paraflexuosa
(Gambar 8) menunjukkan peningkatan pada tiga bulan awal dan penurunan pada
dua bulan berikutnya. Laju pertumbuhan rata-rata lebar fragmen karang Favites
paraflexuosa adalah sebesar 0,31±0,11 cm/bulan. Laju pertumbuhan lebar
tertinggi selama penelitian sebesar 0,50±0,06 cm/bulan yang terjadi pada bulan
Agustus-September dan nilai laju Pertumbuhan lebar terendah selama penelitian
adalah sebesar 0,19±0,06 cm/bulan terjadi pada bulan Oktober-Nopember.
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00

Waktu Pengamatan (bulan)

Gambar 8. Laju pertumbuhan lebar (cm) fragmen karang
Favites paraflexuosa (x ± SD)

12

Penurunan yang terjadi pada tiga bulan terakhir menunjukkan adanya
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penurunan laju Pertumbuhan lebar
fragmen karang. Nilai kisaran parameter fisika dan kimia berupa nitrat yang
didapat mengalami penurunan, pada bulan Oktober sebesar 0,163 mg/l dan pada
bulan Nopember sebesar 0,045 mg/l (Lampiran 3). Kisaran nilai tersebut
mengakibatkan penurunan laju Pertumbuhan lebar fragmen karang. Nilai nitrat
yang merupakan salah satu komponen dalam nutrien ini juga mendukung dalam
Pertumbuhan fragmen karang. Nitrogen merupakan salah satu unsur nutrisi (hara)
yang diperlukan oleh tumbuhan (flora) laut yang digunakan untuk Pertumbuhan
dan perkembangan hidupnya. Unsur tersebut salah satunya terdapat dalam bentuk
nitrat (NO3¯ ) (Edward dan Tarigan, 2003).

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sintasan dan laju pertumbuhan transplantasi karang massive jenis Favites
paraflexuosa memiliki nilai yang tinggi. Sehingga, trasnplantasi yang dilakukan
memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Selain itu, untuk waktu pemulihan luka
dan perubahan warna pada transplantasi karang yang dilakukan memiliki waktu
yang cukup cepat. Dengan demikian transplantasi yang karang massive jenis
Favites paraflexuosa di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta dapat
dikatakan berhasil.

Saran
Saran diajukan berdasar pada hasil yang diperoleh adalah perlu
dilakukannya penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama agar
didapatkan data satu periode penuh selama satu tahun serta pembelajaran
mengenai underwater fotografi agar data yang diperoleh lebih maksimal dan lebih
mudah untuk dilakukan pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA
Clark S, Edwards AJ. 1995. Coral transplantation as an aid to reef rehabilitation:
evaluation of a case study in the Maldive Islands. Coral Reef (14): 201213.
Dizon RT, Yap HT. 2006. Effects of coral transplantation in sites of varying
distance and environmental conditions. Marine Biology (148): 933-943
Edward, Tarigan MS. 2003. Pengaruh musim terhadap fluktuasi kadar fosfat dan
nitrat di Laut Banda. Makara, Sains (7): 2
Ferreira T, Rasband W. ImageJ user guide/fiji 1.46r in 2012 [Internet]. [diunduh
2013 September 16]: Tersedia pada: http://rsweb.nih.gov/ij/docs/userguide.pdf

13

Giyanto. 2007. Perdagangan karang hias : suatu ancaman terhadap ekosistem
terumbu karang?. Oseana (4): 21 - 27
Harriot VJ, Fisk DA. 1988. Coral transplantation as reef management option.
Procceding of 6th International Coral Reef Symposium (2):375-379
Herianto K. 2007. Kebijakan transplantasi karang di Indonesia. Soedharma D,
Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed). Prosiding Seminar
Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor: Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Institut Pertanian Bogor.
Kamalikasari L. 2012. Pengaruh adaptasi fragmen karang keras berpolip besar
jenis Blastomussa wellsi pada kedalaman berbeda di Pulau Pramuka,
Kepulaun Seribu [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kudus UA. 2005. Budidaya karang hias di Kepulauan Seribu. Soedharma D,
Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed). Prosiding Seminar
Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor: Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Institut Pertanian Bogor.
Latypov YY. 2006. Transplantation and cultivation of fragments of coral colonies
of various scleractinian spescies on a reef in Vietnam. Rusisian Journal of
Marine Biology (32-6): 375-381
Paytan A, McLaughlin K. 2007. The oceanic phosphorus cycle. Chem. Rev 107
(2): 563-576
Ramadhana HC. 2013. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup karang keras
Acanthastrea echinata (Dana 1846) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Soedharma D, Arafat D. 2005. Perkembangan transplantasi karang di Indonesia.
Soedharma D, Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed).
Prosiding Seminar Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor:
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
Soedharma D, Subhan, B. 2007. Transplantasi karang saat ini dan tantangan di
masa depan. Prosiding Munas Terumbu Karang I 2007. Jakarta: KP3KKKP.
Subhan B, Soedharma D, Madduppa H, Arafat D, Heptarina D. 2008. Tingkat
kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan karang jenis Euphyllia sp,
Plerogyra sinuosa dan Cynarina lacrymalis yang ditranplantasikan
diperairan Pulau Pari, Jakarta. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan:
Prosiding Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan; 2008 Nopember
08; Malang, Indonesia. Malang (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Brawijaya. xxiv + 190 hal
Suharsono. 2008. Bercocok Tanam Karang dengan Transplantasi. Jakarta : LIPI
Press.
Suhartini. 2008. Pengelolaan Lingkungan [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas
Negri Yogyakarta.
Supriharyono. 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang. Penerbit Djambatan.
Jakarta. X+129p.
Thornton SL, Dodge RE, Gilliam DS, DeVictor R, Cooke P. 1997. Succes and
growth of corals transplanted to cement armor mat tiles in southeast

14
Florida: implications for reef restoration. Proc 4th Int Coral Reef Symp
(2):221-227
Veron J. 2000. Coral of The World. Australia : Science and CRR Qld Pty Ltd.

15

Lampiran 1. Data pertumbuhan fragmen karang jenis Favites paraflexuosa
Keterangan Bulan
ke-i
0
1
Ukuran
2
luas
fragmen
3
(cm²)
4
5
0
1
Ukuran
2
panjang
fragmen
3
(cm²)
4
5
0
1
Ukuran
2
lebar
fragmen
3
(cm²)
4
5

B7
20.71
21.01
21.5
22
22.35
22.61
5.55
5.96
6.37
6.82
7.21
7.49
5.06
5.36
5.74
6.22
6.53
6.74

B20
22.21
22.51
22.96
23.49
23.73
23.88
7.01
7.32
7.78
8.26
8.54
8.77
5.18
5.3
5.4
5.99
6.44
6.63

B23
27.55
27.86
28.33
28.82
29.12
29.41
5.92
6.32
6.74
7.28
7.57
7.74
5.54
5.99
6.42
6.98
7.25
7.35

B39
20.77
20.99
21.45
21.96
22.34
22.61
7.46
7.85
8.29
8.82
9.05
9.21
5.04
5.21
5.44
5.91
6.23
6.55

B50
23.14
23.48
23.78
24.22
24.5
24.77
7.17
7.52
7.93
8.44
8.81
9.14
4.68
4.83
5.14
5.64
6.02
6.21

C21
23.07
23.31
23.53
23.95
24.28
24.51
3.95
4.32
4.74
5.31
5.59
5.78
3.83
4.2
4.5
5.01
5.25
5.46

C25
44.09
44.43
44.83
45.32
45.61
45.88
7.05
7.49
7.89
8.33
8.66
8.9
7.01
7.33
7.69
8.07
8.25
8.38

Kode
C26
29.14
29.47
29.93
30.46
30.83
31.03
5.75
5.97
6.33
6.76
7.08
7.27
4.92
5.26
5.56
6.03
6.37
6.57

C31
40.53
40.98
41.43
41.97
42.22
42.33
7.77
7.98
8.21
8.53
8.78
9.05
7.63
7.89
8.03
8.43
8.68
8.83

C32
28.86
29.01
29.37
29.78
30.06
30.21
5.36
5.8
6.25
6.79
6.92
7.07
5.04
5.45
5.91
6.48
6.7
6.83

C35
27.01
27.41
27.82
28.38
28.61
28.81
6.12
6.42
6.81
7.35
7.64
7.88
5.95
6.32
6.68
7.17
7.42
7.63

C42
25.16
25.48
25.92
26.45
26.76
27
6.95
7.34
7.65
8.11
8.41
8.71
4.68
4.77
5.12
5.52
5.85
6.02

C43
23.1
23.41
23.83
24.36
24.74
24.93
7.2
7.54
7.92
8.51
8.81
8.93
4.57
4.6
5.01
5.59
6.03
6.33

C44
28.84
28.95
29.32
29.88
30.22
30.49
8.09
8.47
8.88
9.3
9.58
9.76
4.85
5.17
5.53
6.02
6.27
6.41

C64
22.9
23.13
23.45
23.94
24.25
24.51
6.69
6.91
7.3
7.72
7.97
8.21
4.67
4.98
5.21
5.79
6.09
6.22

Rata
rata

STDEV

27.14
27.43
27.83
28.33
28.64
28.87
6.54
6.88
7.27
7.76
8.04
8.26
5.24
5.51
5.83
6.32
6.63
6.81

6.83
6.86
6.87
6.88
6.86
6.85
1.09
1.08
1.06
1.04
1.04
1.05
0.97
1.00
0.99
0.96
0.92
0.90

15

17

Lampiran 3. Data parameter fisika dan kimia lokasi penelitian
Waktu pengamatan

Parameter
Suhu (oC)
Kekeruhan (NTU)
Oksigen Terlarut (mg/l)
Derajat Keasaman (-)
Salinitas (o/oo)
Nitrat (mg/l)
Ortofosfat (mg/l)
Amonia (mg/l)
Sumber
Keterangan

Juni
Juli
Agustus September Oktober Nopember
29
29
29
29
29
28
0,25
0,25
0,37
0,36
1,05
0,56
5,04
5,43
4,87
5,01
6,03
5,57
8,16
8,16
8,17
8,03
8,17
8,18
30
30
31
30
35
34
0,157 0,163
0,14
0,354
0,163
0,045