Latar belakang Prevalensi Retinopati Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Agustus 2008 - Agustus 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas paling sering di seluruh dunia. Kelainan pembuluh darah ini dapat berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap sistem organ tubuh, termasuk mata. Retinopati hipertensi adalah kondisi retina dengan karakteristik terjadi perubahan vaskularisasi retina, perdarahan retina, eksudat, edema papila, dan edema retina Mosby Medical Dictionary, 2009. Kejadian retinopati hipertensi sangat erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah. Penderita hipertensi memiliki kemungkinan 50-70 mengalami hipertensi retinopati. Pada penelitian yang dilakukan pada masyarakat Amerika Serikat, didapatkan insidensi 3 tahun yaitu tahun 1993-1996 dari retinopati hipertensi adalah 2.9-4.3 Wong TY et al, 2007. Data dari beberapa penelitian sejak tahun 1997-2003 menunjukkan prevalensi dari penderita retinopati hipertensi berkisar antara 3-14 pada usia 40 tahun, dan dari sebuah studi lain yang dilakukan Beaver Dam Eye Study pada 4926 orang yang berusia 43-86 tahun di Amerika Serikat menunjukkan insidensi 5 tahun dari retinopati hipertensi berkisar antara 6 - 10 Wong TY McIntosh R, 2005. Penelitian yang dilakukan di Meksiko mendapatkan 70 penderita retinopati merupakan wanita dengan usia rata-rata 51±10.4 tahun, dan tekanan darah rata- rata 149±13.388±9.7mmHg Salvador, 2003. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang, menjelaskan bahwa retinopati hipertensi dipengaruhi oleh usia, dan derajat hipertensi, dimana ditemukan usia terbanyak penderita retinopati hipertensi adalah 41-50 tahun 30,4, serta 59,5 penderita merupakan penderita retinopati hipertensi dengan hipertensi sistemik stadium II. Kristiani S, Wilardjo, 2001. Retinopati hipertensi telah lama dianggap sebagai indikator resiko dari morbiditas dan mortalitas sistemik. Banyak penelitian yang melaporkan hubungan yang erat antara retinopati hipertensi Universitas Sumatera Utara dengan kejadian stroke dan penyakit penyakit serebrovaskular. Studi yang dilakukan Atherosclerosis Risk in Communities ARIC tahun 2002, menunjukkan bahwa penderita retinopati hipertensi memiliki kecenderungan 2 kali lipat untuk menderita stroke, walaupun faktor faktor lain seperti merokok, dan kadar lipidnya terkontrol. Penderita retinopati hipertensi juga memiliki kecenderungan 2 kali lipat untuk menderita gagal jantung kongestif Wong TY et al, 2005, dan juga lebih cenderung menderita disfungsi renal Wong TY et al, 2004. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure JNC dan British Society of Hypertension telah bersama-sama memberikan penuntun panduan yang menekankan tentang penanganan yang agresif pada penderita hipertensi retinopati karena penyakit tersebut merupakan indikator dari kerusakan target organ Chobanian AV et al, 2003. Sepengetahuan peneliti, di Indonesia belum ditemukan data yang akurat tentang kekerapan retinopati hipertensi. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan survei di RSUP H. Adam Malik.

1.2. Rumusan masalah