4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Uji Viskositas Aspal Emulsi Anionik
Hasil pengujian viskositas aspal emulsi anionik optimum diukur dengan menggunakan alat viskosimeter Brookfield pada suhu ± 120ºC dan didapat nilai
optimum pada nilai 15.000 senti poise pada variasi aspal : aquades : surfaktan alkil benzena sulfonat rantai lurus 40:40:20. Hasil viskositas didasarkan atas hukum
aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam fluida adalah konstan sehubungan dengan
gesekannya. Hilangnya minyak ringan yang terkandung dalam aspal akibat proses penguapan ataupun akibat dari proses destilasi hampa akan menaikkan
kandungan aspaltene dalam aspal dan meningkatkan viskositas aspal pada temperatur yang sama. Aspal emulsi anionik terselimuti secara merata dan aspalnya mampu
masuk ke dalam pori-pori agregat sehingga membentuk ikatan kohesi yang kuat Clements,1993
4.2.2 Hasil uji Morfologi Aspal 4.2.2.1 Hasil Uji Morfologi Aspal Murni
Pada gambar 8 dan 9 dapat dilihat struktur morfologi aspal murni, dimana aspal berikatan dengan partikel-partikel kecil, terlihat lebih rapat yang berarti pori-
pori yang dihasilkan cukup kecil. Partikel-partikel kecil yang berwarna putih tersebut mungkin adalah akibat agregat pasir, sedangkan yang berwarna hitam dan
mendominasi di permukaan adalah aspal. Elektron hamburan elastis memberikan perbedaan berat molekul dari atom-atom yang menyusun permukaan, atom dengan
berat molekul tinggi akan berwarna lebih cerah daripada atom dengan berat molekul rendah. Permukaan yang tinggi akan lebih banyak melepaskan elektron dan
menghasilkan gambar yang lebih cerah dibandingkan permukaan yang rendah atau datar Tywman, 2005
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2 Hasil Uji Morfologi Aspal Emulsi Anionik Variasi Aspal : Aquades : Surfaktan 55:40:5
Pada gambar 10 terlihat perubahan atau perbedaan struktur dari pencampuran aspal emulsi. Dimana terlihat permukaan aspal cukup keras yang menunjukkan
surfaktan dapat mengikat aspal dan aquades walau belum sempurna, yang juga menunjukkan surfaktan telah menyebar ke dalam campuran aspal emulsi tersebut dan
menyatu. Terjadi ikatan antara aspal dan surfaktan alkil benzena sulfonat rantai lurus. Sedangkan mekanisme kontras dari elektron hamburan elastis menjelaskan dengan
gambar yang secara prinsip atom-atom dengan densitas atau berat molekul lebih besar akan memantulkan lebih banyak elektron sehingga tampak lebih cerah dari atom
berdensitas rendah Tywman, 2005
4.2.2.3 Hasil Uji Morfologi Aspal Emulsi Aninonik Variasi Aspal : Air : Surfaktan 40:40:20
Pada gambar 11 terlihat perubahan perbedaan struktur dari pencampuran aspal emulsi. Dimana terlihat adanya ikatan yg sangat kuat pada permukaan aspal antara
surfaktan, aquades dan aspal, disini terlihat adanya kekuatan ikatan semakin baik, ditunjukkan dari gambar putih yang merupakan sebagian sisi aspal yang dapat terfoto
yang mana terlihat morfologinya lebih rapat dan pori-pori yang terbentuk semakin sedikit dibandingkan dengan pencampuran aspal emulsi sebelumnya. Ini menunjukkan
bahwa dari berbagai variasi yang dilakukan dalam penelitian ini, pencampuran variasi yang seperti inilah aspal emulsi anionik yang paling baik, karena banyaknya surfaktan
yang ditambahkan sesuai dan dapat mengikat air dan aspal secara sempurna sehingga pori-pori yang dihasilkan semakin kecil, karena surfaktan alkil benzena rantai lurus
mengisi setiap pori-pori aspal sehingga air menjadi susah menembus aspal emulsi ini. Berarti bahwa surfaktan yang ditambahkan berperan dalam meningkatkan kekuatan
mekanik dari aspal. Permukaan campuran aspal emulsi menunjukkan pori-pori yang terbentuk semakin berbeda bila dibandingkan dengan tanpa menggunakan surfaktan
dan secara fisis terlihat bahwa campuran kurang homogen dan juga diketahui bahwa terjadi perubahan bentuk yang signifikan setelah penambahan surfaktan.
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan judul Modified Asphalt Pavement Materials menyatakan bahwa pori-pori permukaan aspal akan berubah dengan
bertambahnya surfaktan, hal ini dimungkinkan karena semakin bertambahnya molekul aspal sehingga menghasilkan aspal yang lebih kuat dapat mengikat agregat sehingga
aspal dapat menjadi lebih kuat dan tahan lama Terrel, 1986 dan Walter, 1986.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan