Hubungan Status Anemia, Kecukupan Air Dan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Anak Obes Di Kota Bogor

HUBUNGAN STATUS ANEMIA, KECUKUPAN AIR DAN
LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
ANAK OBES DI KOTA BOGOR

SANYA ANDA LUSIANA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Hubungan Status
Anemia, Kecukupan Air dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Anak
Obes di Kota Bogor” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2016

Sanya Anda Lusiana
NIM I151130051

RINGKASAN
SANYA ANDA LUSIANA. Hubungan Status Anemia, Kecukupan Air dan
Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Anak Obes di Kota Bogor.
Dibimbing oleh BUDI SETIAWAN dan FAISAL ANWAR.
Prestasi belajar yang baik menjadi salah satu indikator kualitas sumberdaya
manusia dalam bidang pendidikan. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor internal namun juga oleh faktor eksternal. Salah satu faktor internal adalah
aspek fisiologis. Aspek fisiologis terkait dengan kondisi fisik siswa (Syah 2014).
Aspek fisiologis lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kecukupan
air. Kekurangan 1% cairan dapat menurunkan kemampuan kognitif atau
konsentrasi belajar (Lieberhman 2007). Suasana dan keadaan keluarga merupakan
contoh faktor eksternal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar (Purwanto 2013).

Masalah lainnya yang dihadapi anak sekolah serta mempengaruhi prestasi belajar
seorang anak adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia seringkali
dikaitkan dengan fungsi kognitif, mental dan motorik (Olney et al. 2009) dengan
gejala mudah lelah, lesu, dan pusing, menyebabkan gangguan pertumbuhan,
menurunkan daya tahan tubuh, mengganggu fungsi kognitif dan memperlambat
perkembangan psikomotor (Lubis et al. 2008).
Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis status anemia, kecukupan
air dan lingkungan belajar hubungannya dengan prestasi belajar siswa obes
sekolah dasar di Kota Bogor. Tujuan khususnya meliputi: (1) Mengidentifikasi
karakteristik siswa SD (usia, uang saku) dan karakteristik keluarga siswa obes dan
normal (besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan
orang tua); (2) Menganalisis densitas gizi dan tingkat kecukupan siswa SD obes
dan normal (energi, protein, vitamin A, vitamin C, Fe); (3) Menganalisis status
anemia, kecukupan air serta lingkungan belajar siswa SD obes dan normal; (4)
Menganalisis hubungan pendidikan dan pendapatan orang tua dengan densitas dan
tingkat kecukupan energi, protein serta tingkat kecukupan air siswa SD obes dan
normal; (5) Menganalisis hubungan densitas gizi, densitas asupan zat gizi, tingkat
kecukupan gizi dengan status gizi siswa SD obes dan normal serta tingkat
kecukupan Fe dan vitamin C dengan status anemia; (6) Menganalisis hubungan
pendidikan dan pendapatan dengan lingkungan belajar siswa SD obes dan normal;

(7) Menganalisis hubungan status anemia, kecukupan air, lingkungan belajar
dengan prestasi belajar siswa SD obes dan normal; (8) Menganalisis faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa SD obes.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan sejak
Bulan Februari 2014 sampai dengan April 2015, bertempat di enam Sekolah
Dasar (SD) negeri dan swasta dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas di
Kota Bogor. Sampel untuk penelitian ini dipilih secara simple random sampling
dari sampel penelitian yang sudah terkumpul. Siswa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah anak-anak SD dari kelas V yang berjumlah 204 siswa. Jenis
data yang akan dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui observasi secara langsung, wawancara menggunakan kuesioner,
pengukuran antropometri dan pengambilan darah. Data sekunder meliputi data
lokasi penelitian dan hasil tes belajar siswa. Data diolah melalui beberapa tahapan

yaitu editing, coding, entri data dan analisis data. Analisis yang dilakukan
meliputi analisis deskriptif dan inferensia (Mann Whitney, Independent t-Test,
Spearman, dan regresi logistik).
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan (p0.05) antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa
obes dan nomal. Karakteristik siswa obes dan normal berusia minimal dua belas

tahun dengan jumlah uang saku siswa obes lebih besar dibandingkan siswa
normal. Karakteristik keluarga sebagian besar siswa obes maupun normal
mempunyai ayah dan ibu berpendidikan minimal SMA, dengan sebagian besar
ayah bekerja di bidang swasta dan ibu tidak bekerja serta mempunyai total
pendapatan kurang dari sembilan juta rupiah per bulan. Densitas dan tingkat
kecukupan vitamin A, C dan Fe siswa sekolah dasar masih rendah. Status hidrasi
yang kurang lebih banyak dialami oleh siswa obes meskipun tingkat kecukupan
air pada siswa normal juga masih rendah dan hampir seluruh siswa obes maupun
normal memiliki lingkungan belajar di rumah yang baik.
Berdasarkan uji beda Mann Whitney dan Independent t-Test terdapat
perbedaan yang signifikan (p