Combination study of spirulina platensis added in feed and oodev injection on tilapia reproduction performance

KAJIAN KOMBINASI PENAMBAHAN Spirulina platensis
PADA PAKAN DAN PENYUNTIKAN OODEV TERHADAP
KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA

FIRSTY RAHMATIA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kajian Kombinasi
Penambahan Spirulina platensis pada Pakan dan Penyuntikan Oodev Terhadap
Kinerja Reproduksi Ikan Nila adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013
Firsty Rahmatia
NIM C151110231

RINGKASAN
FIRSTY RAHMATIA. Kajian Kombinasi Penambahan Spirulina platensis pada
Pakan dan Penyuntikan Oodev Terhadap Kinerja Reproduksi Ikan Nila.
Dibimbing oleh NUR BAMBANG PRIYO UTOMO dan AGUS OMAN
SUDRAJAT.
Pembenihan merupakan bagian penting dari kegiatan budidaya ikan. Secara
alami waktu pemijahan ikan bergantung pada signal lingkungan. Apabila
lingkungan sudah memberikan signal maka sistem reproduksi akan bekerja.
Signal lingkungan dapat dimanipulasi salah satunya dengan penyuntikan hormon
seperti PMSG. Kelancaran proses reproduksi juga bergantung pada status nutrisi
tubuh, karena materi yang bekerja berasal dari pakan yang dikonsumsi. Oleh
karena itu, pemberian pakan bernutrien optimal diperlukan agar mampu
mendukung kebutuhan pertumbuhan gonad pada induk ikan. Bahan pakan
merupakan faktor penentu nutrien yang terkandung dalam pakan. Pakan dapat

ditambahkan dengan suatu bahan yang mangandung kandungan nutrien tertentu
yang mampu mendukung aktivitas reproduksi, salah satu bahan yang memiliki
sifat tersebut adalah Spirulina.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisa kombinasi
penggunaan Spirulina platensis sebagai bahan tambahan pada pakan dan
penyuntikan Oodev yang mengandung hormon PMSG + antidopamin terhadap
kinerja reproduksi ikan nila. Ikan ini dijadikan model mewakili ikan-ikan yang
pemijahannya bersifat parsial. S. platensis mengandung banyak nutrien penting
yang berguna dalam proses reproduksi, seperti asam lemak esensial dan protein
yang cukup tinggi. Sedangkan Oodev terdiri atas PMSG yang banyak
mengandung Folicle Stimulating Hormone (FSH) berperan penting pada proses
pematangan gonad awal atau vitelogenesis.
Pada penelitian ini, dosis S. Platensis yang ditambahkan pada pakan terdiri
atas empat taraf; yaitu 0%, 1%, 2%, and 3%. Sementara itu dosis Oodev yang
disuntikkan pada ikan terdiri atas dua taraf; yaitu 0 IU/kg 10 IU/kg. Dengan
demikian, total perlakuan yang diujikan pada penelitian adalah delapan perlakuan.
Parameter yang diamati terdiri atas parameter produksi seperti diameter telur,
fekunditas telur, derajat tetas telur, dan sintasan larva. Parameter lain yang diamati
adalah frekwensi pemijahan, analisa kimia telur, serta analisa kimia larva.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, penambahan S. platensis pada pakan dan

penyuntikan Oodev mampu meningkatkan kinerja reproduksi ikan Nila dan
jumlah serta frekwensi pemijahan. Perlakuan yang memberikan hasil terbaik
adalah kombinasi penambahan S. platensis dosis 2% pada pakan dan penyuntikan
Oodev 10 IU/kg. Hasil yang diperoleh adalah diameter telur rata-rata 2.93 mm,
fekunditas rata-rata 1114 butir telur/200 g bobot induk, derajat tetas telur rata-rata
99.6%, dan sintasan larva rata-rata 93.5%. Adapun hasil parameter kimia
menunjukkan bahwa protein telur pada perlakuan ini adalah 62.49% dan protein
larva adalah 65.5%.
Kata kunci: S.platensis, Oodev, ikan Nila, reproduksi

SUMMARY
FIRSTY RAHMATIA. Combination Study of Spirulina platensis Added in Feed
and Oodev Injection on Tilapia Reproduction Performance. Supervised by NUR
BAMBANG PRIYO UTOMO and AGUS OMAN SUDRAJAT.
Hatchery is one of important parts in aquaculture. This activity hopefully
will go on continuously whole year in order to fulfill the seed required with good
quantity and quality. Naturally, fish spawning time depends on environment
signal. If environment have given the signal, the phisiological body system will
work very well. The environment signal can be manipulated by hormone injection
such as PMSG. Spawning fluency also depends on body nutrition status, because

the material proceed from consumed feed. Therefore, fed by optimum nutrient is
needed to improve gonad development. The raw material is determinant of
consisted nutrient in. Feed can be added with any material which have ability to
sustain reproduction activity, such as Spirulina.
This study was held to evaluate and analyze combination between S.
Platensis added in feed and Oodev (containing PMSG+antidopamin) injection on
tilapia reproduction performance. Tilapia as object of this study represented
unsyncronize fish. S. platensis consist of many importance nutrients for
reproduction, such as high essential fatty acid and high protein. Oodev consist of
PMSG containing Folicle Stimulating Hormone (FSH) that has important role in
early maturation or vitellogenesis.
The doses of S. Platensis added were 0%, 1%, 2%, and 3%. The doses of
Oodev injected were 0 IU/kg and 10 IU/kg. Thereby, total treatments were eight
combinations. The parameters that observed were egg diameter, fecundity,
hatching rate, survival rate, spawning frequency, spawning time, egg quality, and
larvae quality.
In conclusion, the addition of S. platensis in feed and Oodev injection
concurrently able to increase tilapia reproduction performance and total spawned
fish. Based on this study, the best treatment was combination of S. platensis
addition 2% and Oodev 10 IU/kg which showed average egg diameter 2.93

mm,average fecundity 1114 eggs/200 g body weight, average hatching rate
99.6%, and average larvae survival rate 93.5%. Egg and larvae protein
respectively 62.49% and 65.5%.
Key words: S.platensis, Oodev, tilapia, reproduction

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KAJIAN KOMBINASI PENAMBAHAN Spirulina platensis
PADA PAKAN DAN PENYUNTIKAN OODEV TERHADAP
KINERJA REPRODUKSI IKAN NILA

FIRSTY RAHMATIA


Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Akuakultur

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Tesis : Kajian Kombinasi Penambahan Spirulina platensis pada Pakan dan
Nama
NIM

Penyuntikan Oodev Terhadap Kinerja Reproduksi Ikan Nila
: Firsty Rahmatia
: C 15111 023 1


Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Dr Ir Nur Bambang"PU, MSi
Ketua

DrIr

MSc

Diketahui oleh
Ketua Departemen
Budidaya Perairan

Tanggal Ujian:
27 September 2013

Tanggal Lulus:

2 4 DCT 2013




T :  


 P


   P


P
y

    
  R  !
"
N 
: # yR 

N!M
: $%&%%%'()%

*  
 

* !

N

,

+


PU- MS

P



+

* ! .+

O 
/

 - 0/1

.
++ 

* 

 *  

y P  

,


*
/  21 


* !

* ! * 

S
- M1

T
++ U 
3
(4 /
 ('%)

Sy
- 0/1.+

T
++ Lulus:

Penguji Luar Komisi :

Dr Ir Mia Setiawati, MSi

5678797

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah :;?>=; wa ta ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah
nutrisi reproduksi, dengan judul Kajian Kombinasi Penambahan Spirulina
platensis pada Pakan dan Penyuntikan Oodev Terhadap Kinerja Reproduksi Ikan
Nila.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Nur Bambang Priyo
Utomo, MSi dan Bapak Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc selaku pembimbing yang
telah banyak memberi arahan dan bimbingan. Terima kasih kepada Ibu Dr Ir Mia
Setiawati, MSi selaku dosen penguji dan Bapak Dr Ir Kukuh Nirmala, MSc.
Selanjutnya kepada seluruh dosen dan segenap pegawai Departemen Budidaya
Perairan khususnya Laboratorium Nutrisi Ikan (Pak Wasjan, Mbak Retno, Bang
Yosi), staf akuatik SEAMEO BIOTROP (Pak Didi), serta BPBIA Wanayasa atas
bimbingan, dukungan dan bantuannya.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga disampaikan kepada
Ayahanda Lenis, SP, Ibunda Asnarliati, SPd., dan Adinda Fadhli Nishfi atas
curahan cinta, kasih sayang dan motivasi. Sahabat-sahabat (Nurika, Novia, Ide,
Yayan, Pak Armen, Aziz, Sahrul, Fariq, Kak Adni, Kak Dewi, Mas Hanif, Mas
Epro, Kak Angga, Bu Veni, Arfizon, Balqis, Nurazmi, dan seluruh AKU 2011)
atas kebersamaan, kasih sayang, dan semangatnya. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat.

Bogor, Oktober 2013

Firsty Rahmatia

@ABCAD EFE

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Kerangka Pemikiran
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Nila
Perkembangan Gonad Ikan Nila
Peranan Spirulina
Peranan Hormon
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan dan Alat
Metode Penelitian
Analisis Statistik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Vii
Vii
Vii
1
1
2
2
3
3
4
4
4
4
6
6
7
7
7
8
10
11
11
20
23
24
26

GHIJHK JHLMN

1
2
3

4

5
6

Kandungan asam lemak pada OPQRSTQUV sp.
Perlakuan penelitian
Hasil proksimat (% bobot kering) dan WVXXV TQUYTZUQ[ V[Q\ (% dari total
lemak) pakan yang disuplementasi dengan dosis O] PTV^ZU_Q_ yang
berbeda
Diameter telur, fekunditas telur, derajat tetas telur, dan sintasan larva
ikan Nila dengan pemberian dosis suplementasi O] PTV^ZU_Q_ dan
penyuntikan dosis Oodev yang berbeda
Jumlah dan hari pemijahan ikan Nila selama 40 hari pemeliharaan
Hasil analisis proksimat ikan, telur, dan larva ikan yang diberi perlakuan
dosis suplementasi O] PTV^ZU_Q_ yang berbeda pada pakan dan dosis
penyuntikan Oodev yang berbeda

6
8
11

12

13
19

GHIJHK `HaLHK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kerangka pemikiran
Ikan Nila NIRWANA
Peranan hormon dalam proses pematangan gonad
Diameter dan fekunditas telur ikan Nila dengan pemberian dosis
suplementasi O] PTV^ZU_Q_ dan penyuntikan dosis Oodev yang berbeda
Gonadosomatic Index (GSI) induk ikan Nila selama pemeliharaan
Hepatosomatic Index (HSI) induk ikan Nila selama pemeliharaan
Gambaran histologi gonad perlakuan A0 hari ke-0, A0 hari ke-10, A0
hari ke-20, A0 hari ke-30, dan A0 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan A1 hari ke-0, A1 hari ke-10, A1
hari ke-20, A1 hari ke-30, dan A1 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan A2 hari ke-0, A2 hari ke-10, A2
hari ke-20, A2 hari ke-30, dan A2 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan A3 hari ke-0, A3 hari ke-10, A3
hari ke-20, A3 hari ke-30, dan A3 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan B0 hari ke-0, B0 hari ke-10, B0
hari ke-20, B0 hari ke-30, dan B0 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan B1 hari ke-0, B1 hari ke-10, B1
hari ke-20, B1 hari ke-30, dan B1 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan B2 hari ke-0, B2 hari ke-10, B2
hari ke-20, B2 hari ke-30, dan B2 hari ke-40 (perbesaran 10x10)
Gambaran histologi gonad perlakuan B3 hari ke-0, B3 hari ke-10, B3
hari ke-20, B3 hari ke-30, dan B3 hari ke-40 (perbesaran 10x10)

3
4
7
12
14
14
15
16
16
17
17
18
18
19

bcdecf gchijfck

1
2
3

Prosedur analisis proksimat
Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan ikan Nila
Uji Kruskal-Wallis diameter telur, fekunditas, derajat tetas telur, dan
sintasan larva

26
29
30

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pembenihan merupakan bagian penting dari kegiatan budidaya ikan.
Kegiatan ini diharapkan mampu berlangsung secara kontinu sepanjang tahun agar
kebutuhan benih dengan kuantitas dan kualitas yang baik dapat terpenuhi pada
saat dibutuhkan. Secara alami waktu pemijahan ikan bergantung pada sinyal
lingkungan. Beberapa tahun terakhir, waktu kematangan gonad sudah dapat
dimanipulasi dengan penyuntikan hormon. Penambahan hormon dari luar mampu
mempercepat kematangan gonad. Salah satu contoh bahan yang bisa digunakan
muvpqwvrro
in
p
(PMSG)
adalah Oodev yang mengandung lmnopqpr sqmn tnru
dan antidopamin, hormon ini banyak mengandung unsur daya kerja xvyzi le
im
g{orm
e (FSH) yang berperan dalam pematangan gonad awal atau
n
trlu
qrin
vitelogenesis (Bolamba teqy| 1992). Penyerapan vitelogenin akan membuat oosit
mencapai ukuran tertentu yang kemudian siap untuk diovulasikan. Bahan yang
banyak digunakan oleh pembudidaya saat ini adalah Ovaprim. Perbedaan Oodev
dengan Ovaprim adalah kandungan hormon yang terkandung didalamnya.
Ovaprim mengandung LHRH yang berperan untuk fi
mr}mqrio
n
(pematangan
pqy q
gonad akhir) atau ovulasi.
Sistem reproduksi tubuh akan bekerja apabila hormon sudah memberikan
signal. Kelancaran proses reproduksi juga bergantung pada status nutrisi tubuh,
karena materi yang bekerja berasal dari pakan yang dikonsumsi. Oleh karena itu,
pemberian pakan bernutrien optimal diperlukan agar mampu mendukung
kebutuhan pertumbuhan gonad pada induk ikan. Bahan pakan merupakan faktor
penentu nutrien yang terkandung dalam pakan. Pakan dapat ditambahkan dengan
suatu bahan yang mangandung kandungan nutrien tertentu yang mampu
mendukung aktivitas reproduksi, salah satu bahan yang memiliki sifat tersebut
adalah ganggang t~ru
lipq .
Ganggang ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi (Angka dan
Suhartono 2000) dan kaya akan asam lemak esensial yang yang merupakan faktor
paling menentukan dalam kesuksesan reproduksi. Kandungan omega 6 Spirulina
mencapai 30% dari total lipid, yang terdiri atas uq€qm zlinoe ‚
i (GLA),
zw
linoe ‚
i (ALA), „zin
le ‚
o
i (LA) dan ‚mqzwh
i vpz ‚ zwi (ARA).
‚y~ƒqz
zw
zw
Omega 3 mencapai 18% dari total lipid yang terdiri atas trqe mwvpz ‚ zwi (SDA),
Eizv…q~nn
tqnzo
i ‚
n
i (EPA), dan †vzv…qƒnqx zen
i ‚
o
i (DHA). Asam lemak
zw
zw
esensial mempengaruhi metabolisme, pematangan gonad, stereidogenesis
(Izquierdo teqy| 2001), kualitas telur, dan embriogenesis (Mokoginta 1992).
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan peran t~ru
lipq
dalam reproduksi antara lain mampu meningkatkan performa reproduksi ikan
patin (Meng-Umphan 2009), ikan nila yang diberi makan t~ru
lipq
sp. mentah
mampu bereproduksi normal sepanjang tiga generasi (Lu dan Takeuchi 2004),
penggunaan t~ru
lipq
sp. dalam pakan kerang (‡qˆ tzqylo
s ) berperan dalam
p
pematangan gonad serta menghasilkan fekunditas dan derajat penetasan yang
tinggi (Zhou teqy| 1991).

2
li 
Berdasarkan hal di atas, pada penelitian ini dilakukan penambahan ‰Š‹Œru
l Žn
p
si
pada pakan yang juga dikombinasikan dengan penyuntikan Oodev.

Kombinasi kedua perlakuan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja
reproduksi dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik pada semua jenis ikan,
baik itu pada ikan yang karakter pemijahannya non-parsial maupun parsial. Ikan
uji yang digunakan pada percobaan adalah ikan Nila strain NIRWANA. Ikan ini
dijadikan model mewakili ikan-ikan yang pemijahannya bersifat parsial (berkalikali memijah dalam satu periode pemijahan). Penelitian kombinasi PMSG dan
suplementasi ‰Š‹Œru
li 
pada pakan untuk ikan yang pemijahannya bersifat nonparsial (sekali memijah dalam satu periode pemijahan) salah satunya telah
dilakukan oleh Mayasari (2012), yaitu pada ikan Lele.

Perumusan Masalah
Upaya rekayasa hormonal untuk kematangan gonad induk ikan dilakukan
guna meningkatkan frekwensi pemijahan dan memperpendek periode pematangan
kembali (rematurasi). Hormon yang dapat digunakan salah satunya adalah PMSG
yang berperan dalam proses pematangan awal atau vitelogenesis. Pemberian
PMSG akan mampu merangsang sistem reproduksi untuk bekerja lebih cepat
sehingga kematangan gonad akan terjadi lebih awal. Namun, hal tersebut tidak
akan berjalan sempurna tanpa didukung oleh status nutrisi induk yang baik pula,
materi yang digunakan selama proses berlangsung bergantung pada nutrien yang
tersedia. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila diberikan bahan tambahan pada
pakan agar pakan tersebut memiliki kandungan nutrien tinggi sehingga mampu
memenuhi kebutuhan perkembangan gonad. Salah satu bahan yang dapat
digunakan sebagai suplemen adalah ‰Š‹Œru
li  .
Penggabungan hormon dan nutrien diharapkan mampu memberikan
pengaruh terhadap semua jenis ikan baik yang bersifat pemijahan non-parsial
maupun parsial. Namun, hingga saat ini belum diketahui mekanisme dan peran
kombinasi hormon dan nutrien terhadap kinerja reproduksi ikan yang
pemijahannya bersifat parsial. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya menggunakan ikan yang bersifat non-parsial seperti ikan Patin, Lele,
dan Belut.

Kerangka Pemikiran
Penyuntikan hormon PMSG dari luar akan membantu produksi ‘’“i l
(FSH) oleh kelenjar pituitari yang selanjutnya merangsang
ovarium melakukan pematangan gonad awal dan vitelogenesis. Jika pematangan
gonad semakin cepat dan frekwensi pemijahan semakin sering maka jumlah hasil
reproduksi akan meningkat.
Nutrisi dalam pakan induk juga merupakan salah satu faktor penentu karena
merupakan sumber energi bagi induk dalam bereproduksi dan energi bagi calon
anak/larva yang dihasilkannya. Nutrisi induk mempengaruhi antara lain energi
untuk pematangan gonad, stereidogenesis, vitelogenesis, pengadaan energi bagi
larva yang baru menetas karena hanya mengandalkan energi yang bersumber dari

‰Ž
limŽŒi ” •‘o
u
rmŒ

3
induk ((e–—˜™š–—–
sn
u
efee u
g˜›
sn
feen
g
), fekunditas (jumlah telur yang dihasilkan induk), dan
embriogenesis. Pada penelitian ini dicobakan penambahan œ››ru
l—i ž
lžŸn
p
sie
pada pakan guna dikaji dan diteliti perannya dalam pemenuhan nutrisi reproduksi
induk sehingga memberikan performa reproduksi optimal. Apabila dilakukan
penggabungan atau kombinasi hormon dan nutrien, maka diharapkan mampu
memberikan hasil yang lebih baik. Dengan demikian, setelah penelitian ini akan
dapat diketahui peran Oodev dan œ›ru
li—ž
l Ÿn
p
sie
pada pakan terhadap
ž
perbaikan kinerja reproduksi ikan.

Gambar 1 Kerangka pemikiran (Thomas dan Rahman 2009)

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran nutrien yang terkandung
dalam œ›—ru
li ž
l Ÿn
p
sie
yang ditambahkan pada pakan dan FSH yang
ž
terkandung dalam Oodev terhadap kinerja reproduksi ikan nila.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap
peningkatan performa reproduksi induk ikan nila sehingga mampu menghasilkan
benih yang berkualitas.

4
Hipotesis
Kombinasi penambahan £¤¥ru
li¦¡ lp¡§ n
si
pada pakan dan penyuntikan
Oodev mampu meningkatkan kuantitas parameter produksi seperti diameter telur,
fekunditas, derajat tetas telur, serta sintasan larva, tanpa menurunkan kualitas
(komposisi kimia telur dan larva) hasil pemijahan ikan Nila.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Nila
Induk ikan Nila bersifat ¤¡¨ n
t¡¢ ©¡¨  yang akan mengerami dan menjaga
telur hingga menetas menjadi larva dalam rongga mulut. Secara alami ikan ini
dapat memijah sepanjang tahun di daerah tropis, namun pada umumnya memijah
pada musim hujan. Pemijahan terjadi beberapa kali ( ¤¡¨§i¡¢ ª¤¡«n
i¦¬ ) dengan
pasangan yang sama maupun berbeda. Telur ikan Nila berdiameter 2.8 mm
berwarna abu-abu terkadang berwarna kuning, tidak lengket, dan tenggelam di
dasar perairan. Telur yang telah dibuahi dierami dalam mulut induk betina yang
selanjutnya akan menetas dalam waktu 4-5 hari (Gomez-Marquez  t¡¢­ 2003).

Gambar 2 Ikan Nila NIRWANA

Perkembangan Gonad Ikan
Menurut Lagler  t ¡¢ ­ (1977), perkembangan gonad pada ikan dapat dibagi
menjadi dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan gonad hingga mencapai tingkat
dewasa kelamin dan tahap pematangan produksi seksual. Tahap pertumbuhan
berlangsung sejak ikan menetas hingga dewasa kelamin, sedangkan tahap
pematangan berlangsung setelah ikan dewasa. Tahap pematangan akan terus
berlangsung dan berkesinambungan selama fungsi reproduksi berjalan normal.
Dadzie dan Wangila (1980) membagi Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
ikan Nila menjadi lima tingkatan, yaitu :

5
TKG I : ovarium masih kecil, transparan, dan oosit muda hanya terlihat
dengan menggunakan mikroskop.
 TKG II : ovarium berwarna kuning terang, oosit dapat dilihat dengan mata.
 TKG III : ovarium besar, berwarna kuning gelap dan ada oosit yang mulai
mengandung kuning telur.
 TKG IV : ovarium besar, berwarna coklat, banyak oosit berukuran
maksimal dan mudah dipisahkan.
 TKG V : ovarium berwarna kuning terang, ukuran berkurang karena telur
yang sudah matang telah dilepaskan, ovarium berisi oogonia, oosit
berprotoplasma, dan sedikit oosit mengandung kuning telur, dan banyak
dijumpai folikel pecah.
Tingkat kematangan gonad merupakan parameter kualitatif, perubahan yang
terjadi pada gonad secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan suatu indeks gonad
somatik atau ®¯°±²¯ ³¯´±µ¶i ·°²¸x (GSI) (Effendie 1997). Selama proses
reproduksi, sebagian energi akan dipakai untuk perkembangan gonad, sehingga
bobot gonad ikan akan mencapai maksimum sesaat sebelum ikan memijah dan
kemudian akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung
hingga selesai.
Effendie (1997) menyatakan umumnya pertambahan bobot gonad ikan
betina pada saat stadium matang gonad dapat mencapai 10-25% dari bobot tubuh
dan pada ikan jantan 5-10%. Selain itu, disebutkan pula bahwa dengan semakin
meningkatnya tingkat kematangan gonad, diameter telur yang ada dalam gonad
juga akan semakin besar. Ukuran telur berperan dalam kelangsungan hidup ikan
karena kuning telur pada telur yang berukuran besar lebih banyak, sehingga larva
yang dihasilkan mempunyai persediaan makanan yang cukup dan daya tahan
tubuh yang lebih tinggi (Bagenal 1969).
Induk yang layak dipijahkan adalah induk yang telah melewati fase
pembentukan kuning telur (fase vitelogenesis) dan masuk ke fase dorman. Fase
pembentukan kuning telur dimulai sejak terjadinya penumpukan bahan-bahan
kuning telur dalam sel telur dan berakhir setelah sel telur mencapai ukuran
tertentu atau nukleolus tertarik ke tengah nukleus. Setelah fase pembentukan
kuning telur berakhir, sel telur tidak mengalami perubahan bentuk selama
beberapa saat, tahap ini disebut fase istirahat (Woynarovich dan Horvath 1980).
Menurut Lam (1985) dalam Mayasari (2012), apabila rangsangan diberikan pada
fase ini, maka akan menyebabkan terjadinya migrasi inti ke perifer, kemudian inti
pecah atau melebur pada saat pematangan oosit, ovulasi (pecahnya folikel), dan
oviposisi. Bilamana kondisi lingkungan tidak cocok dan rangsangan tidak tersedia
maka telur dorman tersebut akan mengalami degenerasi (rusak) lalu diserap
kembali oleh lapisan folikel (atresia). Faktor-faktor eksternal lain yang
menyebabkan terjadinya atresia adalah ketersediaan pakan (Bagenal 1969),
sedangkan faktor internal adalah umur telur.


6
Peranan Spirulina
lri
u
merupakan ganggang yang mengandung nutrien tinggi,
diantaranya mengandung
m linoe
i (GLA), l
linoe
i
(
), in
le
o
i (LA), te
i (SDA), Ei
to
n
ie
n
i
(EPA),
xen
i
o
i (DHA), dan
i
h
i (ARA) (Tabel 1).
Selain itu juga mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin B1, B2, B3, B6,
B9, B12, Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin E, potasium, kalsium, krom,
tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, sodium, dan seng. Adapun
berdasarkan hasil analisis proksimat,
li p
ru
l n
sie
mengandung protein
67.80%, lemak 0.53%, dan karbohidrat 24.87%.
Tabel 1 Kandungan Asam Lemak pada

li
ru

sp.

Sumber : Earthrise Farms (1995) dalam Mayasari (2012)
Asam lemak esensial adalah prekursor untuk prostaglandin tubuh (PGE1),
yaitu hormon utama yang mengontrol banyak fungsi tubuh. PGE1 terlibat dalam
banyak tugas termasuk pengaturan tekanan darah, sintesis kolesterol, inflamasi
dan proliferasi sel. James te
(2009) dalam penelitiannya memberikan hasil
bahwa penggunaan kombinasi dosis
lin
ru
sebesar 30 g/kg pakan dan
penambahan vitamin E 300 mg menghasilkan pertumbuhan, berat gonad dan
fekunditas ikan maskoki
su
s
u
yang lebih baik dibandingkan
perlakuan lainnya (P0.10) terhadap derajat tetas telur, sementara sebaliknya
faktor penyuntikan Oodev berpengaruh nyata (P0.10) terhadap sintasan larva sampai dengan hari ketujuh. Namun, faktor
penyuntikan Oodev berpengaruh nyata (P