Induksi Pertumbuhan dan Pembentukan Bunga Tanaman Jarak Pagar Aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh

ABSTRAK
ALFA MULIA WIBOWO. Induksi Pertumbuhan dan Pembentukan Bunga Tanaman Jarak Pagar
Aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh. Dibimbing oleh TRIADIATI dan HADI
SUNARSO.
Jarak pagar aksesi Meksiko dikenal tidak memiliki racun tetapi produksinya sangat
rendah di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk memacu pertumbuhan dan
pembungaan tanaman jarak pagar aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan jenis zat pengatur tumbuh yang dapat memacu
pertumbuhan dan pembentukan bunga betina tanaman jarak pagar aksesi Meksiko. Tiga Puluh (30)
stek jarak Meksiko ditanam dalam polibag selama 3 minggu kemudian dipindah ke lubang tanam
dan diberi pupuk kandang 5 kg serta NPK sebanyak 5-10 gram per lubang tanam. Perlakuan ZPT
diberikan setiap minggu sesuai konsentrasi yang ditentukan dengan cara disemprotkan pada
permukaan bagian bawah daun. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu dengan parameter jumlah
kapsul per tanaman, jumlah biji, berat biji, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan
diameter cabang per tanaman. Hasil pengamatan tinggi tanaman menunjukkan bahwa respon
terlihat antara 16 Minggu Setelah Tanam (MST) sampai 20 MST. Jumlah daun pada perlakuan
giberelin 100 ppm meningkat secara nyata hingga 20 MST dan setelah itu gugur. Pertambahan
diameter batang tidak dipengaruhi oleh perlakuan ZPT. Jumlah cabang mengalami penambahan
signifikan dengan pemberian Giberelin 100 ppm. Produksi biji tertinggi diberikan oleh tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm sampai umur 28 MST.
Kata kunci : Jarak Pagar, Giberelin, Kinetin, Auksin, Aksesi Meksiko


ABSTRACT
ALFA MULIA WIBOWO. Induction of Growth and Flower Formation in Mexican Accessions of
Jatropha curcas with Plant Growth Regulators. Supervised by TRIADIATI and HADI
SUNARSO.
Mexican accessions of Jatropha curcas has no toxics but its production is very low in
Indonesia, thus required to stimulate growth and flowering with Plant Growth Regulator (PGR).
The aims of this study were to determine the concentration and type of PGR which can stimulate
growth and female flower formation. Thirty (30) stem cuttings of Mexican Jatropha were planted
in polybags for 3 weeks and then transferred to the planting hole and were treated by 5 kg of
manure and 5-10 grams of NPK in each planting hole. PGR treatment was sprayed in abaxial
surface of leaves every week according to the dose given. Observations of capsules number, seed
number, seed weight, plant height, leaf number, number of branches, and branch diameter per
plant carried out every 2 weeks. PGR significantly influenced plant height in 16 to 20 Weeks After
Planting (WAP). Number of leaves treated by giberellin 100 ppm increased significantly until 20
WAP, and afterward senescenced. Branch diameter was not affected by the PGR treatment. The
number of branches were increased significantly with treatment of Gibberellins 100 ppm.
Treatment of kinetin 50 ppm has the highest seed production at 28 WAP.
Key Words : Jatropha curcas, Gibberellin, Kinetin, Auxin, Mexico Accessions


1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jarak pagar (Jatropha curcas L.,
termasuk dalam famili Euphorbiaceae)
merupakan tumbuhan semak berkayu yang
banyak ditemukan di daerah tropik.
Tumbuhan ini dikenal tahan kekeringan dan
mudah diperbanyak dengan stek. Tanaman ini
banyak ditemukan di Afrika Selatan, Afrika
Tengah, India Selatan, dan Asia Tenggara.
Jarak pagar merupakan tanaman
multifungsi yang memiliki banyak manfaat
dan potensi dan dapat hidup pada daerah
hujan dataran rendah sampai dataran tinggi.
Daun jarak pagar lazim dimanfaatkan untuk
mengatasi perut kembung. Ada pula yang
menggunakannya untuk pereda panas dengan
menempelkan di dahi. Sari pati daunnya

dikonsumsi sebagai obat batuk dan antiseptik
setelah
melahirkan.
Tak
hanya
di
Indonesia, di berbagai negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin pun daun jarak berfaedah
sebagai obat (Openshaw 2000).
Selain minyak biji jarak pagar dapat
dipergunakan sebagai biodiesel (Achten &
Verchot 2007), daun jarak juga berpotensi
digunakan sebagai pakan ternak. Akan tetapi
hal tersebut mempunyai kendala yaitu dengan
adanya kandungan racun dalam daun jarak
yang harus dihilangkan sebelum digunakan
sebagai pakan ternak. Senyawa racun di
tanaman jarak pagar pada umumnya adalah
curcin dan phorbol ester (Bhagya et al. 2008).
Spesies-spesies jarak yang racunnya telah

diteliti secara luas antara lain Jatropha curcas,
J. elliptica, J. glauca, J. gossypifolea, J.
aceroides, J. tanoresisi, J. macarantha, J.
integerrima, J. glandulifera, J. podagrica, dan
J. multifida (Becker et al. 2011).
Riset kesehatan menyatakan, bahwa
phorbol ester dalam jarak pagar, mampu
mengaktifkan protein kinase C (PKC), enzim
kunci dalam penyaluran sinyal dan
pengembangan sebagian besar sel dan
jaringan. PKC mempengaruhi kerja protein
pengatur pertumbuhan, saluran ion, dan gen.
Jika
berlebih
PKC
dapat
memicu
tumorgenesis, awal tumbuhnya tumor. Karena
itu
pemakaian

pada
manusia
tidak boleh sembarangan, harus diawasi ketat.
Salah satu aksesi jarak pagar yang
daunnya tidak beracun adalah aksesi Meksiko,
tetapi memiliki tingkat produksi biji yang
rendah bila ditanam di Indonesia dan
rendahnya produksi biji dikarenakan oleh

rendahnya jumlah bunga betina yang muncul
(Komunikasi Pribadi, Triadiati 2009).
Hasil
penelitian
sebelumnya
menunjukkan bahwa giberelin sebesar 100
ppm berperan dalam memacu jumlah bunga
betina dan pembentukan kapsul (buah) pada
J.curcas (Makwana & Shukla 2010). Dengan
demikian upaya untuk mendapatkan perlakuan
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat dalam

memacu pertumbuhan dan jumlah bunga
betina tanaman jarak pagar aksesi Meksiko
perlu dilakukan, guna memperoleh produksi
yang tinggi.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan konsentrasi dan jenis Zat
Pengatur Tumbuh yang dapat memacu
pertumbuhan dan pembentukan bunga betina
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juni 2010 sampai Februari 2011
bertempat di Desa Cibeureum, Kecamatan
Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bahan
Bahan tanaman yang digunakan

adalah stek jarak pagar aksesi Meksiko. ZPT
yang digunakan adalah IAA, Giberelin, dan
Kinetin.
Persiapan Bahan Tanaman
Sebanyak 30 stek tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang diambil langsung
dari tanaman induknya di Cikampek disiapkan
dengan ukuran panjang rata-rata 20 cm.
Penanaman
Penanaman stek dilakukan dalam
polibag berdiameter 15 cm, dengan media
tanam (tanah : kompos = 1 kg/1 kg), stek siap
dipindah setelah ± 3 Minggu Setelah Tanam
(MST). Tanaman dari polibag dipindahkan ke
lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40
cm dengan jarak tanam sebesar 100 cm.
Pupuk kandang diberikan sebanyak kurang
lebih 5 kg tiap lubang tanam dan ditambah
NPK Mutiara sebanyak 5-10 gram.
Perlakuan

Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan rancangan acak lengkap dengan
7 perlakuan ZPT dan 4 ulangan. Aplikasi ZPT
diberikan tiap minggu sesuai konsentrasi yang

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jarak pagar (Jatropha curcas L.,
termasuk dalam famili Euphorbiaceae)
merupakan tumbuhan semak berkayu yang
banyak ditemukan di daerah tropik.
Tumbuhan ini dikenal tahan kekeringan dan
mudah diperbanyak dengan stek. Tanaman ini
banyak ditemukan di Afrika Selatan, Afrika
Tengah, India Selatan, dan Asia Tenggara.
Jarak pagar merupakan tanaman

multifungsi yang memiliki banyak manfaat
dan potensi dan dapat hidup pada daerah
hujan dataran rendah sampai dataran tinggi.
Daun jarak pagar lazim dimanfaatkan untuk
mengatasi perut kembung. Ada pula yang
menggunakannya untuk pereda panas dengan
menempelkan di dahi. Sari pati daunnya
dikonsumsi sebagai obat batuk dan antiseptik
setelah
melahirkan.
Tak
hanya
di
Indonesia, di berbagai negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin pun daun jarak berfaedah
sebagai obat (Openshaw 2000).
Selain minyak biji jarak pagar dapat
dipergunakan sebagai biodiesel (Achten &
Verchot 2007), daun jarak juga berpotensi
digunakan sebagai pakan ternak. Akan tetapi

hal tersebut mempunyai kendala yaitu dengan
adanya kandungan racun dalam daun jarak
yang harus dihilangkan sebelum digunakan
sebagai pakan ternak. Senyawa racun di
tanaman jarak pagar pada umumnya adalah
curcin dan phorbol ester (Bhagya et al. 2008).
Spesies-spesies jarak yang racunnya telah
diteliti secara luas antara lain Jatropha curcas,
J. elliptica, J. glauca, J. gossypifolea, J.
aceroides, J. tanoresisi, J. macarantha, J.
integerrima, J. glandulifera, J. podagrica, dan
J. multifida (Becker et al. 2011).
Riset kesehatan menyatakan, bahwa
phorbol ester dalam jarak pagar, mampu
mengaktifkan protein kinase C (PKC), enzim
kunci dalam penyaluran sinyal dan
pengembangan sebagian besar sel dan
jaringan. PKC mempengaruhi kerja protein
pengatur pertumbuhan, saluran ion, dan gen.
Jika

berlebih
PKC
dapat
memicu
tumorgenesis, awal tumbuhnya tumor. Karena
itu
pemakaian
pada
manusia
tidak boleh sembarangan, harus diawasi ketat.
Salah satu aksesi jarak pagar yang
daunnya tidak beracun adalah aksesi Meksiko,
tetapi memiliki tingkat produksi biji yang
rendah bila ditanam di Indonesia dan
rendahnya produksi biji dikarenakan oleh

rendahnya jumlah bunga betina yang muncul
(Komunikasi Pribadi, Triadiati 2009).
Hasil
penelitian
sebelumnya
menunjukkan bahwa giberelin sebesar 100
ppm berperan dalam memacu jumlah bunga
betina dan pembentukan kapsul (buah) pada
J.curcas (Makwana & Shukla 2010). Dengan
demikian upaya untuk mendapatkan perlakuan
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat dalam
memacu pertumbuhan dan jumlah bunga
betina tanaman jarak pagar aksesi Meksiko
perlu dilakukan, guna memperoleh produksi
yang tinggi.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan konsentrasi dan jenis Zat
Pengatur Tumbuh yang dapat memacu
pertumbuhan dan pembentukan bunga betina
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juni 2010 sampai Februari 2011
bertempat di Desa Cibeureum, Kecamatan
Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bahan
Bahan tanaman yang digunakan
adalah stek jarak pagar aksesi Meksiko. ZPT
yang digunakan adalah IAA, Giberelin, dan
Kinetin.
Persiapan Bahan Tanaman
Sebanyak 30 stek tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang diambil langsung
dari tanaman induknya di Cikampek disiapkan
dengan ukuran panjang rata-rata 20 cm.
Penanaman
Penanaman stek dilakukan dalam
polibag berdiameter 15 cm, dengan media
tanam (tanah : kompos = 1 kg/1 kg), stek siap
dipindah setelah ± 3 Minggu Setelah Tanam
(MST). Tanaman dari polibag dipindahkan ke
lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40
cm dengan jarak tanam sebesar 100 cm.
Pupuk kandang diberikan sebanyak kurang
lebih 5 kg tiap lubang tanam dan ditambah
NPK Mutiara sebanyak 5-10 gram.
Perlakuan
Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan rancangan acak lengkap dengan
7 perlakuan ZPT dan 4 ulangan. Aplikasi ZPT
diberikan tiap minggu sesuai konsentrasi yang

2

telah ditentukan (Tabel 1) dan dimulai saat
muncul 4 - 6 helai daun dan dihentikan saat
inisiasi bunga terjadi. Aplikasi ZPT diberikan
dengan cara disemprot di permukaan daun
bagian bawah.

Tabel 1. Konsentrasi ZPT untuk Jarak Pagar
Konsentrasi
(ppm)
Perlakuan Jenis ZPT
A100
A50
G100
G50
K100
K50
Kontrol

IAA
IAA
Giberelin
Giberelin
Kinetin
Kinetin
Tanpa ZPT

100
50
100
50
100
50
0

Perawatan
Pengendalian
gulma
dilakukan
dengan cara menyiangi tanaman jarak secara
teratur dan penyemprotan herbisida jika dirasa
perlu. Pengendalian hama penyakit dilakukan
dengan pemberian furadan pada tanaman
sesuai dosis yang telah ditentukan, selain itu
juga dilakukan penyiraman secara teratur
setiap hari.
Pengamatan
Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang,
diameter cabang yang diukur setiap 2 minggu
(setelah awal penyemprotan). Selain itu juga
diamati jumlah kapsul yang terbentuk per
tanaman, jumlah biji, dan berat biji.
Penyemprotan ZPT dilakukan setiap minggu
sekali dan pengamatan parameter dilakukan
setiap 2 minggu.

HASIL
Perawakan
Sekilas antara tanaman jarak pagar
lokal dengan jarak pagar aksesi Meksiko
tampak sama, tetapi bila diperhatikan dengan
seksama akan tampak perbedaannya yaitu
ukuran batang jarak pagar aksesi Meksiko
lebih kecil dibanding dengan jarak pagar lokal
dan daunnya lebih banyak. Hal itu dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Perbandingan pohon jarak pagar.
(a) pohon jarak pagar lokal, (b) pohon jarak
pagar aksesi Meksiko
Pertambahan Tinggi Tanaman
Hasil pengamatan pertambahan
tinggi tanaman dapat dilihat pada Gambar 2.
Pertambahan tinggi tanaman berbeda nyata (p
< 0,05) antara minggu ke-16 sampai minggu
ke-20.

Gambar 2. Pertambahan tinggi tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST
Pertambahan Jumlah Daun
Pertambahan jumlah daun stek jarak
pagar tersaji pada Gambar 3. Pertambahan
jumlah daun juga dipengaruhi oleh aplikasi
giberelin 100 ppm, di sisi lain, aplikasi kinetin
dan giberelin terhadap tanaman berumur 20
MST ternyata menggugurkan daun. Aplikasi
auksin terhadap tanaman berumur 20 MST
tidak memberikan pengaruh pengguguran
daun. Pada perlakuan aplikasi auksin tidak
terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Sebaliknya perlakuan giberelin dan kinetin
menyebabkan daun gugur pada 20 MST.
A

B

2

telah ditentukan (Tabel 1) dan dimulai saat
muncul 4 - 6 helai daun dan dihentikan saat
inisiasi bunga terjadi. Aplikasi ZPT diberikan
dengan cara disemprot di permukaan daun
bagian bawah.

Tabel 1. Konsentrasi ZPT untuk Jarak Pagar
Konsentrasi
(ppm)
Perlakuan Jenis ZPT
A100
A50
G100
G50
K100
K50
Kontrol

IAA
IAA
Giberelin
Giberelin
Kinetin
Kinetin
Tanpa ZPT

100
50
100
50
100
50
0

Perawatan
Pengendalian
gulma
dilakukan
dengan cara menyiangi tanaman jarak secara
teratur dan penyemprotan herbisida jika dirasa
perlu. Pengendalian hama penyakit dilakukan
dengan pemberian furadan pada tanaman
sesuai dosis yang telah ditentukan, selain itu
juga dilakukan penyiraman secara teratur
setiap hari.
Pengamatan
Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang,
diameter cabang yang diukur setiap 2 minggu
(setelah awal penyemprotan). Selain itu juga
diamati jumlah kapsul yang terbentuk per
tanaman, jumlah biji, dan berat biji.
Penyemprotan ZPT dilakukan setiap minggu
sekali dan pengamatan parameter dilakukan
setiap 2 minggu.

HASIL
Perawakan
Sekilas antara tanaman jarak pagar
lokal dengan jarak pagar aksesi Meksiko
tampak sama, tetapi bila diperhatikan dengan
seksama akan tampak perbedaannya yaitu
ukuran batang jarak pagar aksesi Meksiko
lebih kecil dibanding dengan jarak pagar lokal
dan daunnya lebih banyak. Hal itu dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Perbandingan pohon jarak pagar.
(a) pohon jarak pagar lokal, (b) pohon jarak
pagar aksesi Meksiko
Pertambahan Tinggi Tanaman
Hasil pengamatan pertambahan
tinggi tanaman dapat dilihat pada Gambar 2.
Pertambahan tinggi tanaman berbeda nyata (p
< 0,05) antara minggu ke-16 sampai minggu
ke-20.

Gambar 2. Pertambahan tinggi tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST
Pertambahan Jumlah Daun
Pertambahan jumlah daun stek jarak
pagar tersaji pada Gambar 3. Pertambahan
jumlah daun juga dipengaruhi oleh aplikasi
giberelin 100 ppm, di sisi lain, aplikasi kinetin
dan giberelin terhadap tanaman berumur 20
MST ternyata menggugurkan daun. Aplikasi
auksin terhadap tanaman berumur 20 MST
tidak memberikan pengaruh pengguguran
daun. Pada perlakuan aplikasi auksin tidak
terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Sebaliknya perlakuan giberelin dan kinetin
menyebabkan daun gugur pada 20 MST.
A

B

3

Gambar 3. Pertambahan jumlah daun jarak
pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST

Gambar 5. Pertambahan cabang jarak pagar
aksesi Meksiko hingga 28 MST

Pertambahan Diameter Batang
Pertambahan diameter batang tersaji
pada Gambar 4. Pertambahan diameter batang
jarak pagar aksesi Meksiko tampaknya tidak
dipengaruhi oleh perlakuan ZPT.

Perbandingan Produktivitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa
produksi tertinggi terdapat pada tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm (K50),
dengan rata-rata jumlah total biji per tanaman
74 buah hingga 28 MST.
Tabel 2. Rata-rata Jumlah dan Berat Biji Total
per Tanaman Umur 28 MST

Gambar 4. Pertambahan diameter batang
jarak pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST
Pertambahan Cabang
Gambar 5 menunjukkan bahwa
jumlah cabang tanaman jarak aksesi Meksiko
mengalami penambahan yang signifikan
dengan pemberian ZPT Giberelin 100 ppm
(G100). Demikian juga pemberian IAA 50
ppm (A50) menunjukkan pertambahan cabang
yang hampir menyamai pada G100 dan
keduanya mengalami penurunan di minggu
akhir pengamatan.

Perlakuan
A100
A50
G100
G50
K100
K50
Kontrol

Jumlah
Biji/Tanaman
21±13,6b
19±16,2b
22±12,6b
20±11,9b
32±14,8ab
74±80,7a
0c

Berat
Biji/Tanaman(gram)
16±10,5ab
15±12,3ab
15±9,1ab
15±8,3ab
24±10,9ab
50±54,2a
0c

PEMBAHASAN
Pertumbuhan vegetatif seperti tinggi
tanaman, diameter batang, dan jumlah daun
pada tanaman jarak pagar aksesi Meksiko
umur 28 MST sedikit banyak dipengaruhi
oleh perlakuan ZPT giberelin dengan
konsentrasi 100 ppm (G100), sedangkan
untuk pertumbuhan generatifnya seperti
jumlah bunga betina dan jumlah kapsul per
tanaman lebih dipengaruhi oleh perlakuan
ZPT kinetin konsentrasi 50 ppm (K50).
Giberelin merupakan ZPT yang termasuk
dalam kelompok asam giberelat yang secara
struktural mirip satu sama lain dan diberi
nama dengan nomor urut penemuan atau
pembuatannya. Senyawa pertama yang
ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3
(asam giberelat 3). Kinetin termasuk dalam
kelompok ZPT golongan sitokinin, sesuai

4

namanya, merangsang atau terlibat dalam
pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait
dengan pembelahan sel”). Grafik pertambahan
tinggi tanaman G100 lebih pesat dibanding
dengan tanaman dengan perlakuan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh fungsi giberelin yang
berperan dalam pemacuan elongasi sel (Ghosh
et al. 2010) sehingga sel-sel batang lebih
memanjang pada stek jarak yang diberi
perlakuan giberelin.
Pada jumlah daun tampak bahwa
pertambahannya juga dipengaruhi oleh
aplikasi giberelin 100 ppm. Aplikasi kinetin
dan giberelin pada tanaman umur 20 MST
ternyata justru menggugurkan daun. Aplikasi
auksin 100 ppm pada tanaman umur 20 MST
tidak
memberikan
pengaruh
pada
pengguguran daun. Pada perlakuan auksin
tidak terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Hal ini disebabkan tanaman yang diberi
aplikasi auksin akan menurunkan sensitivitas
etilen pada daerah absisi pangkal petiol. Akan
tetapi apabila auksin daun rendah maka
sensitivitas etilen pada daerah absisi
meningkat, sehingga memacu sintesis enzim
yang menghidrolisis dinding sel di daerah
absisi pangkal petiol. Hal inilah yang
menyebabkan pengguguran daun (Taiz &
Zeiger 2002).
Pada diameter batang terlihat bahwa
semua
perlakuan
tidak
menunjukkan
perbedaan-perbedaan
yang
mencolok,
sehingga pertambahan diameter batang
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko tidak
dipengaruhi oleh perlakuan ZPT.
Jumlah cabang tanaman jarak pagar
aksesi
Meksiko
menunjukkan
jumlah
pemunculan cabang yang signifikan pada
tanaman yang diberi perlakuan ZPT giberelin
100 ppm (G100). Pemberian IAA 50 ppm
(A50) menunjukkan pertambahan cabang
yang hampir menyamai dengan perlakuan
G100 dan kedua perlakuan tersebut
mengalami penurunan pada minggu akhir
pengamatan. Nampak jelas bahwa G100
berperan memacu percabangan tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang dikarenakan oleh
peran multifungsi dari giberelin yang selain
dapat memacu pemanjangan (elongasi),
menunda senesensi, juga dapat memacu
inisiasi tunas batang yang meningkatkan
percabangan (Astatkie & Zheljazkov 2011).
Pada Tabel 2 ditunjukkan bahwa
produksi tertinggi dihasilkan oleh tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm (K50),
dengan rata-rata jumlah total biji per tanaman
sebanyak 74 biji pada tanaman umur 28 MST.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh

peran kinetin di dalam pembungaan pada
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pemberian kinetin dengan konsentrasi hingga
50 ppm meningkatkan pembungaan yang pada
akhirnya akan menaikkan jumlah produksi,
sedangkan pada konsentrasi 100 ppm justru
menjadi inhibitor bagi pembungaan. Kinetin
berfungsi aktif dalam pemacuan pembungaan
tanaman jarak pagar karena senyawa kimia
aktif yang terkandung di dalamnya (MartinezHerrera 2006).
Beberapa penelitian lain terkait peran
ZPT yang mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif dan generatif antara lain pada
mangga Kensington Pride Australia. Efek
perlakuan morphactin dan paclobutrazol pada
pembungaan tanaman mangga Kensington
Pride meningkatkan pertumbuhan vegetatif
dan pembungaan dalam periode tertentu akan
tetapi kemudian menurun pada periode
berikutnya (Muller et al. 2004). Pada tanaman
tembakau (Nicotiana tabacum), gen Sadenosyl+homocysteine hydrolase (SAHH)
terekspresi dengan bantuan kinetin dan IAA
(Noma et al. 1996).

SIMPULAN
Giberelin 100 ppm (G100) berperan
dalam memacu pertumbuhan vegetatif
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pertumbuhan generatifnya dipengaruhi oleh
perlakuan kinetin 50 ppm (K50), terlihat dari
jumlah produksi biji per tanaman mencapai
angka 74 biji pada tanaman umur 28 MST.

SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui konsentrasi ZPT
lainnya serta kombinasinya guna memperoleh
hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Achten WMJ, Verchot L. 2007. Jatropha biodiesel production and use. Biomass and
Bioenergy 32 : 1063-1084.
Astatkie T, Zheljazkov VD. 2011. Effect of
Residual Distillation Water of 15 Plants
and Three Plant Hormones on Scotch
Spearmint (Mentha x gracilis Sole).
Industrial Crops and Products 33 : 704709.
Becker K, Miguel A, Akinwale O, Kumar V.
2011. Jatropha platyphylla, a new nontoxic Jatropha species : Physical

4

namanya, merangsang atau terlibat dalam
pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait
dengan pembelahan sel”). Grafik pertambahan
tinggi tanaman G100 lebih pesat dibanding
dengan tanaman dengan perlakuan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh fungsi giberelin yang
berperan dalam pemacuan elongasi sel (Ghosh
et al. 2010) sehingga sel-sel batang lebih
memanjang pada stek jarak yang diberi
perlakuan giberelin.
Pada jumlah daun tampak bahwa
pertambahannya juga dipengaruhi oleh
aplikasi giberelin 100 ppm. Aplikasi kinetin
dan giberelin pada tanaman umur 20 MST
ternyata justru menggugurkan daun. Aplikasi
auksin 100 ppm pada tanaman umur 20 MST
tidak
memberikan
pengaruh
pada
pengguguran daun. Pada perlakuan auksin
tidak terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Hal ini disebabkan tanaman yang diberi
aplikasi auksin akan menurunkan sensitivitas
etilen pada daerah absisi pangkal petiol. Akan
tetapi apabila auksin daun rendah maka
sensitivitas etilen pada daerah absisi
meningkat, sehingga memacu sintesis enzim
yang menghidrolisis dinding sel di daerah
absisi pangkal petiol. Hal inilah yang
menyebabkan pengguguran daun (Taiz &
Zeiger 2002).
Pada diameter batang terlihat bahwa
semua
perlakuan
tidak
menunjukkan
perbedaan-perbedaan
yang
mencolok,
sehingga pertambahan diameter batang
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko tidak
dipengaruhi oleh perlakuan ZPT.
Jumlah cabang tanaman jarak pagar
aksesi
Meksiko
menunjukkan
jumlah
pemunculan cabang yang signifikan pada
tanaman yang diberi perlakuan ZPT giberelin
100 ppm (G100). Pemberian IAA 50 ppm
(A50) menunjukkan pertambahan cabang
yang hampir menyamai dengan perlakuan
G100 dan kedua perlakuan tersebut
mengalami penurunan pada minggu akhir
pengamatan. Nampak jelas bahwa G100
berperan memacu percabangan tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang dikarenakan oleh
peran multifungsi dari giberelin yang selain
dapat memacu pemanjangan (elongasi),
menunda senesensi, juga dapat memacu
inisiasi tunas batang yang meningkatkan
percabangan (Astatkie & Zheljazkov 2011).
Pada Tabel 2 ditunjukkan bahwa
produksi tertinggi dihasilkan oleh tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm (K50),
dengan rata-rata jumlah total biji per tanaman
sebanyak 74 biji pada tanaman umur 28 MST.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh

peran kinetin di dalam pembungaan pada
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pemberian kinetin dengan konsentrasi hingga
50 ppm meningkatkan pembungaan yang pada
akhirnya akan menaikkan jumlah produksi,
sedangkan pada konsentrasi 100 ppm justru
menjadi inhibitor bagi pembungaan. Kinetin
berfungsi aktif dalam pemacuan pembungaan
tanaman jarak pagar karena senyawa kimia
aktif yang terkandung di dalamnya (MartinezHerrera 2006).
Beberapa penelitian lain terkait peran
ZPT yang mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif dan generatif antara lain pada
mangga Kensington Pride Australia. Efek
perlakuan morphactin dan paclobutrazol pada
pembungaan tanaman mangga Kensington
Pride meningkatkan pertumbuhan vegetatif
dan pembungaan dalam periode tertentu akan
tetapi kemudian menurun pada periode
berikutnya (Muller et al. 2004). Pada tanaman
tembakau (Nicotiana tabacum), gen Sadenosyl+homocysteine hydrolase (SAHH)
terekspresi dengan bantuan kinetin dan IAA
(Noma et al. 1996).

SIMPULAN
Giberelin 100 ppm (G100) berperan
dalam memacu pertumbuhan vegetatif
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pertumbuhan generatifnya dipengaruhi oleh
perlakuan kinetin 50 ppm (K50), terlihat dari
jumlah produksi biji per tanaman mencapai
angka 74 biji pada tanaman umur 28 MST.

SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui konsentrasi ZPT
lainnya serta kombinasinya guna memperoleh
hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Achten WMJ, Verchot L. 2007. Jatropha biodiesel production and use. Biomass and
Bioenergy 32 : 1063-1084.
Astatkie T, Zheljazkov VD. 2011. Effect of
Residual Distillation Water of 15 Plants
and Three Plant Hormones on Scotch
Spearmint (Mentha x gracilis Sole).
Industrial Crops and Products 33 : 704709.
Becker K, Miguel A, Akinwale O, Kumar V.
2011. Jatropha platyphylla, a new nontoxic Jatropha species : Physical

INDUKSI PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN BUNGA TANAMAN
JARAK PAGAR AKSESI MEKSIKO DENGAN ZAT PENGATUR
TUMBUH

ALFA MULIA WIBOWO

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

5

properties and chemical constituents
including
toxic and antinutritional
factors of seeds. Food Chemistry 125 :
63-71.
Bhagya S, Sababa P, Narasimhamurthy K.
2008. Toxicity studies of Jatropha meal
(Jatropha curcas) in rats. Food and
Chemical Toxicology 46 : 3621-3625.
Campbell NA, Reece RB, Mitchell LG. 2004.
Biologi. Ed ke-5. Jakarta : Erlangga.
Ghosh A, Chikara J, Chaudhary DR. 2010.
Diminution of economic yield affected
by prunning and chemical manipulation
of Jatropha curcas L. Biomass and
Bioenergy 5 : 1021-1029.
Makwana V, Shukla P. 2010. GA application
induces alteration in sex ratio and cell
death in Jatropha curcas. Springer DOI
10.1007/s10725-010-9457-x.
Martinez-Herrera
J.
2006.
Chemical
composition,
toxic/antimetabolic
constituents, and effects of different
treatments on their levels, in four
provenances of Jatropha curcas L. from
Mexico. Food Chemistry 96 : 80-89.

Muller WJ, Kulkarni VJ, Blaikie SJ. 2004.
Effects of morphactin and paclobutrazol
flowering treatments on shoot and root
phenology in mango cv. Kensington
Pride. Scientia Horticulturae 101 : 5168.
Noma M, Koiwai A, Kuwata S, Kataoka J.
1996. Inducible expression by plant
hormones of S-adenosyk-homocysteine
hydrolase gene from Nicotiana tabacum
during early flower bud formation in
vitro. Plant Science 113 : 167-174.
Openshaw. 2000. A review of Jatropha
curcas : an oil plant of unfulfilled
promise. Biomass and Bioenergy 19 : 115.
Taiz L, Zeiger E. 2002. Plant Physiology. The
Benjamin/Cummings
Publishing
Company, Inc : New York.

INDUKSI PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN BUNGA TANAMAN
JARAK PAGAR AKSESI MEKSIKO DENGAN ZAT PENGATUR
TUMBUH

ALFA MULIA WIBOWO

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

ABSTRAK
ALFA MULIA WIBOWO. Induksi Pertumbuhan dan Pembentukan Bunga Tanaman Jarak Pagar
Aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh. Dibimbing oleh TRIADIATI dan HADI
SUNARSO.
Jarak pagar aksesi Meksiko dikenal tidak memiliki racun tetapi produksinya sangat
rendah di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk memacu pertumbuhan dan
pembungaan tanaman jarak pagar aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan jenis zat pengatur tumbuh yang dapat memacu
pertumbuhan dan pembentukan bunga betina tanaman jarak pagar aksesi Meksiko. Tiga Puluh (30)
stek jarak Meksiko ditanam dalam polibag selama 3 minggu kemudian dipindah ke lubang tanam
dan diberi pupuk kandang 5 kg serta NPK sebanyak 5-10 gram per lubang tanam. Perlakuan ZPT
diberikan setiap minggu sesuai konsentrasi yang ditentukan dengan cara disemprotkan pada
permukaan bagian bawah daun. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu dengan parameter jumlah
kapsul per tanaman, jumlah biji, berat biji, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan
diameter cabang per tanaman. Hasil pengamatan tinggi tanaman menunjukkan bahwa respon
terlihat antara 16 Minggu Setelah Tanam (MST) sampai 20 MST. Jumlah daun pada perlakuan
giberelin 100 ppm meningkat secara nyata hingga 20 MST dan setelah itu gugur. Pertambahan
diameter batang tidak dipengaruhi oleh perlakuan ZPT. Jumlah cabang mengalami penambahan
signifikan dengan pemberian Giberelin 100 ppm. Produksi biji tertinggi diberikan oleh tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm sampai umur 28 MST.
Kata kunci : Jarak Pagar, Giberelin, Kinetin, Auksin, Aksesi Meksiko

ABSTRACT
ALFA MULIA WIBOWO. Induction of Growth and Flower Formation in Mexican Accessions of
Jatropha curcas with Plant Growth Regulators. Supervised by TRIADIATI and HADI
SUNARSO.
Mexican accessions of Jatropha curcas has no toxics but its production is very low in
Indonesia, thus required to stimulate growth and flowering with Plant Growth Regulator (PGR).
The aims of this study were to determine the concentration and type of PGR which can stimulate
growth and female flower formation. Thirty (30) stem cuttings of Mexican Jatropha were planted
in polybags for 3 weeks and then transferred to the planting hole and were treated by 5 kg of
manure and 5-10 grams of NPK in each planting hole. PGR treatment was sprayed in abaxial
surface of leaves every week according to the dose given. Observations of capsules number, seed
number, seed weight, plant height, leaf number, number of branches, and branch diameter per
plant carried out every 2 weeks. PGR significantly influenced plant height in 16 to 20 Weeks After
Planting (WAP). Number of leaves treated by giberellin 100 ppm increased significantly until 20
WAP, and afterward senescenced. Branch diameter was not affected by the PGR treatment. The
number of branches were increased significantly with treatment of Gibberellins 100 ppm.
Treatment of kinetin 50 ppm has the highest seed production at 28 WAP.
Key Words : Jatropha curcas, Gibberellin, Kinetin, Auxin, Mexico Accessions

INDUKSI PERTUMBUHAN DAN PEMBENTUKAN BUNGA TANAMAN
JARAK PAGAR AKSESI MEKSIKO DENGAN ZAT PENGATUR
TUMBUH

ALFA MULIA WIBOWO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

Judul skripsi
Nama
NIM

: Induksi Pertumbuhan dan Pembentukan Bunga Tanaman Jarak
Pagar Aksesi Meksiko dengan Zat Pengatur Tumbuh
: Alfa Mulia Wibowo
: G34051438

Disetujui:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

(Dr. Triadiati,M.Si)

(Ir. Hadisunarso,M.Si)

NIP 19600224 198603 2001

NIP 19550219 197903 1002

Diketahui:
Ketua Departemen Biologi

(Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si)
NIP 19641002 198903 1 002

Tanggal lulus:

PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
Juni 2010 sampai dengan Februari 2011, bertempat di Desa Cibeureum, Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Triadiati,M.Si dan bapak
Ir.Hadisunarso,M.Si selaku pembimbing yang selalu memberikan semangat, dukungan dan
ilmunya selama penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga tak lupa mengucapkan
terima kasih kepada ibu Dra. Hilda Akmal yang telah bersedia menjadi penguji.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta Ayah, Ibu, dan ketiga adik
saya yang selalu memberikan semangat, do’a, perhatian dan kasih sayangnya. Terima kasih
kepada Iqbal Kusnandarsyah, Yan Maulana, Amanda Windyarani, Darojatul Ulya, Mafrikhul
Muttaqin, Yunurasih Primanti atas dorongan semangat dan persahabatannya. Ibu Isus, Pak Kus,
Mba Feby atas konsultasi dan sarannya, serta bantuannya di lab. Yohanna Astuti Widyarini yang
telah memberikan semangat dan perhatiannya. Adik-adik kelas biologi angkatan 43, 44, 45, dan 46
atas semua dukungannya. serta seluruh teman-teman biologi IPB, khususnya angkatan 42 yang
telah memberikan semangat tanpa akhir.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, Juli 2011

Alfa Mulia Wibowo

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 10 Agustus 1987, merupakan putra pertama dari
empat bersaudara dari pasangan Bapak Kabul dan Ibu Meliyana. Penulis lulus dari SMAN 90
Jakarta Selatan pada tahun 2005 dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih mayor Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah
Perkembangan Hewan tahun ajaran 2007-2008. Pada tahun 2009 penulis melakukan Praktik
Lapang di Serikat Petani Indonesia (SPI). Pada tahun 2011 penulis menjalani magang di Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup – Institut Pertanian Bogor.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... i
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
Tujuan....................................................................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat .................................................................................................................... 1
Bahan ........................................................................................................................................ 1
Persiapan Bahan Tanaman......................................................................................................... 1
Penanaman ................................................................................................................................ 1
Perlakuan .................................................................................................................................. 1
Perawatan.................................................................................................................................. 2
Pengamatan ............................................................................................................................... 2
HASIL
Perawakan ................................................................................................................................. 2
Pertambahan Tinggi .................................................................................................................. 2
Pertambahan Jumlah Daun ........................................................................................................ 2
Pertambahan Diameter Batang .................................................................................................. 3
Pertambahan Cabang ................................................................................................................. 3
Perbandingan Produktivitas ....................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
SIMPULAN .................................................................................................................................. 4
SARAN ......................................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 4
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 6

i

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Konsentrasi ZPT untuk jarak pagar aksesi Meksiko .................................................................... 2
2 Rata-rata jumlah dan berat biji total per tanaman Umur 28 MST ................................................. 3

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Perbandingan pohon jarak pagar ................................................................................................. 2
2 Pertambahan tinggi tanaman jarak pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST. .................................. 2
3 Pertambahan jumlah daun jarak pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST ....................................... 3
4 Pertambahan diameter batang jarak pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST ................................ 3
5 Pertambahan cabang jarak pagar Aksesi Meksiko hingga 28 MST .............................................. 3

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Anova Jumlah Biji Total. ........................................................................................................... 6
2 Anova Berat Biji Total. .............................................................................................................. 6

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jarak pagar (Jatropha curcas L.,
termasuk dalam famili Euphorbiaceae)
merupakan tumbuhan semak berkayu yang
banyak ditemukan di daerah tropik.
Tumbuhan ini dikenal tahan kekeringan dan
mudah diperbanyak dengan stek. Tanaman ini
banyak ditemukan di Afrika Selatan, Afrika
Tengah, India Selatan, dan Asia Tenggara.
Jarak pagar merupakan tanaman
multifungsi yang memiliki banyak manfaat
dan potensi dan dapat hidup pada daerah
hujan dataran rendah sampai dataran tinggi.
Daun jarak pagar lazim dimanfaatkan untuk
mengatasi perut kembung. Ada pula yang
menggunakannya untuk pereda panas dengan
menempelkan di dahi. Sari pati daunnya
dikonsumsi sebagai obat batuk dan antiseptik
setelah
melahirkan.
Tak
hanya
di
Indonesia, di berbagai negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin pun daun jarak berfaedah
sebagai obat (Openshaw 2000).
Selain minyak biji jarak pagar dapat
dipergunakan sebagai biodiesel (Achten &
Verchot 2007), daun jarak juga berpotensi
digunakan sebagai pakan ternak. Akan tetapi
hal tersebut mempunyai kendala yaitu dengan
adanya kandungan racun dalam daun jarak
yang harus dihilangkan sebelum digunakan
sebagai pakan ternak. Senyawa racun di
tanaman jarak pagar pada umumnya adalah
curcin dan phorbol ester (Bhagya et al. 2008).
Spesies-spesies jarak yang racunnya telah
diteliti secara luas antara lain Jatropha curcas,
J. elliptica, J. glauca, J. gossypifolea, J.
aceroides, J. tanoresisi, J. macarantha, J.
integerrima, J. glandulifera, J. podagrica, dan
J. multifida (Becker et al. 2011).
Riset kesehatan menyatakan, bahwa
phorbol ester dalam jarak pagar, mampu
mengaktifkan protein kinase C (PKC), enzim
kunci dalam penyaluran sinyal dan
pengembangan sebagian besar sel dan
jaringan. PKC mempengaruhi kerja protein
pengatur pertumbuhan, saluran ion, dan gen.
Jika
berlebih
PKC
dapat
memicu
tumorgenesis, awal tumbuhnya tumor. Karena
itu
pemakaian
pada
manusia
tidak boleh sembarangan, harus diawasi ketat.
Salah satu aksesi jarak pagar yang
daunnya tidak beracun adalah aksesi Meksiko,
tetapi memiliki tingkat produksi biji yang
rendah bila ditanam di Indonesia dan
rendahnya produksi biji dikarenakan oleh

rendahnya jumlah bunga betina yang muncul
(Komunikasi Pribadi, Triadiati 2009).
Hasil
penelitian
sebelumnya
menunjukkan bahwa giberelin sebesar 100
ppm berperan dalam memacu jumlah bunga
betina dan pembentukan kapsul (buah) pada
J.curcas (Makwana & Shukla 2010). Dengan
demikian upaya untuk mendapatkan perlakuan
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat dalam
memacu pertumbuhan dan jumlah bunga
betina tanaman jarak pagar aksesi Meksiko
perlu dilakukan, guna memperoleh produksi
yang tinggi.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan konsentrasi dan jenis Zat
Pengatur Tumbuh yang dapat memacu
pertumbuhan dan pembentukan bunga betina
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juni 2010 sampai Februari 2011
bertempat di Desa Cibeureum, Kecamatan
Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bahan
Bahan tanaman yang digunakan
adalah stek jarak pagar aksesi Meksiko. ZPT
yang digunakan adalah IAA, Giberelin, dan
Kinetin.
Persiapan Bahan Tanaman
Sebanyak 30 stek tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang diambil langsung
dari tanaman induknya di Cikampek disiapkan
dengan ukuran panjang rata-rata 20 cm.
Penanaman
Penanaman stek dilakukan dalam
polibag berdiameter 15 cm, dengan media
tanam (tanah : kompos = 1 kg/1 kg), stek siap
dipindah setelah ± 3 Minggu Setelah Tanam
(MST). Tanaman dari polibag dipindahkan ke
lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40
cm dengan jarak tanam sebesar 100 cm.
Pupuk kandang diberikan sebanyak kurang
lebih 5 kg tiap lubang tanam dan ditambah
NPK Mutiara sebanyak 5-10 gram.
Perlakuan
Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan rancangan acak lengkap dengan
7 perlakuan ZPT dan 4 ulangan. Aplikasi ZPT
diberikan tiap minggu sesuai konsentrasi yang

2

telah ditentukan (Tabel 1) dan dimulai saat
muncul 4 - 6 helai daun dan dihentikan saat
inisiasi bunga terjadi. Aplikasi ZPT diberikan
dengan cara disemprot di permukaan daun
bagian bawah.

Tabel 1. Konsentrasi ZPT untuk Jarak Pagar
Konsentrasi
(ppm)
Perlakuan Jenis ZPT
A100
A50
G100
G50
K100
K50
Kontrol

IAA
IAA
Giberelin
Giberelin
Kinetin
Kinetin
Tanpa ZPT

100
50
100
50
100
50
0

Perawatan
Pengendalian
gulma
dilakukan
dengan cara menyiangi tanaman jarak secara
teratur dan penyemprotan herbisida jika dirasa
perlu. Pengendalian hama penyakit dilakukan
dengan pemberian furadan pada tanaman
sesuai dosis yang telah ditentukan, selain itu
juga dilakukan penyiraman secara teratur
setiap hari.
Pengamatan
Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang,
diameter cabang yang diukur setiap 2 minggu
(setelah awal penyemprotan). Selain itu juga
diamati jumlah kapsul yang terbentuk per
tanaman, jumlah biji, dan berat biji.
Penyemprotan ZPT dilakukan setiap minggu
sekali dan pengamatan parameter dilakukan
setiap 2 minggu.

HASIL
Perawakan
Sekilas antara tanaman jarak pagar
lokal dengan jarak pagar aksesi Meksiko
tampak sama, tetapi bila diperhatikan dengan
seksama akan tampak perbedaannya yaitu
ukuran batang jarak pagar aksesi Meksiko
lebih kecil dibanding dengan jarak pagar lokal
dan daunnya lebih banyak. Hal itu dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Perbandingan pohon jarak pagar.
(a) pohon jarak pagar lokal, (b) pohon jarak
pagar aksesi Meksiko
Pertambahan Tinggi Tanaman
Hasil pengamatan pertambahan
tinggi tanaman dapat dilihat pada Gambar 2.
Pertambahan tinggi tanaman berbeda nyata (p
< 0,05) antara minggu ke-16 sampai minggu
ke-20.

Gambar 2. Pertambahan tinggi tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST
Pertambahan Jumlah Daun
Pertambahan jumlah daun stek jarak
pagar tersaji pada Gambar 3. Pertambahan
jumlah daun juga dipengaruhi oleh aplikasi
giberelin 100 ppm, di sisi lain, aplikasi kinetin
dan giberelin terhadap tanaman berumur 20
MST ternyata menggugurkan daun. Aplikasi
auksin terhadap tanaman berumur 20 MST
tidak memberikan pengaruh pengguguran
daun. Pada perlakuan aplikasi auksin tidak
terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Sebaliknya perlakuan giberelin dan kinetin
menyebabkan daun gugur pada 20 MST.
A

B

3

Gambar 3. Pertambahan jumlah daun jarak
pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST

Gambar 5. Pertambahan cabang jarak pagar
aksesi Meksiko hingga 28 MST

Pertambahan Diameter Batang
Pertambahan diameter batang tersaji
pada Gambar 4. Pertambahan diameter batang
jarak pagar aksesi Meksiko tampaknya tidak
dipengaruhi oleh perlakuan ZPT.

Perbandingan Produktivitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa
produksi tertinggi terdapat pada tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm (K50),
dengan rata-rata jumlah total biji per tanaman
74 buah hingga 28 MST.
Tabel 2. Rata-rata Jumlah dan Berat Biji Total
per Tanaman Umur 28 MST

Gambar 4. Pertambahan diameter batang
jarak pagar aksesi Meksiko hingga 28 MST
Pertambahan Cabang
Gambar 5 menunjukkan bahwa
jumlah cabang tanaman jarak aksesi Meksiko
mengalami penambahan yang signifikan
dengan pemberian ZPT Giberelin 100 ppm
(G100). Demikian juga pemberian IAA 50
ppm (A50) menunjukkan pertambahan cabang
yang hampir menyamai pada G100 dan
keduanya mengalami penurunan di minggu
akhir pengamatan.

Perlakuan
A100
A50
G100
G50
K100
K50
Kontrol

Jumlah
Biji/Tanaman
21±13,6b
19±16,2b
22±12,6b
20±11,9b
32±14,8ab
74±80,7a
0c

Berat
Biji/Tanaman(gram)
16±10,5ab
15±12,3ab
15±9,1ab
15±8,3ab
24±10,9ab
50±54,2a
0c

PEMBAHASAN
Pertumbuhan vegetatif seperti tinggi
tanaman, diameter batang, dan jumlah daun
pada tanaman jarak pagar aksesi Meksiko
umur 28 MST sedikit banyak dipengaruhi
oleh perlakuan ZPT giberelin dengan
konsentrasi 100 ppm (G100), sedangkan
untuk pertumbuhan generatifnya seperti
jumlah bunga betina dan jumlah kapsul per
tanaman lebih dipengaruhi oleh perlakuan
ZPT kinetin konsentrasi 50 ppm (K50).
Giberelin merupakan ZPT yang termasuk
dalam kelompok asam giberelat yang secara
struktural mirip satu sama lain dan diberi
nama dengan nomor urut penemuan atau
pembuatannya. Senyawa pertama yang
ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3
(asam giberelat 3). Kinetin termasuk dalam
kelompok ZPT golongan sitokinin, sesuai

4

namanya, merangsang atau terlibat dalam
pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait
dengan pembelahan sel”). Grafik pertambahan
tinggi tanaman G100 lebih pesat dibanding
dengan tanaman dengan perlakuan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh fungsi giberelin yang
berperan dalam pemacuan elongasi sel (Ghosh
et al. 2010) sehingga sel-sel batang lebih
memanjang pada stek jarak yang diberi
perlakuan giberelin.
Pada jumlah daun tampak bahwa
pertambahannya juga dipengaruhi oleh
aplikasi giberelin 100 ppm. Aplikasi kinetin
dan giberelin pada tanaman umur 20 MST
ternyata justru menggugurkan daun. Aplikasi
auksin 100 ppm pada tanaman umur 20 MST
tidak
memberikan
pengaruh
pada
pengguguran daun. Pada perlakuan auksin
tidak terjadi pengguguran daun pada 20 MST.
Hal ini disebabkan tanaman yang diberi
aplikasi auksin akan menurunkan sensitivitas
etilen pada daerah absisi pangkal petiol. Akan
tetapi apabila auksin daun rendah maka
sensitivitas etilen pada daerah absisi
meningkat, sehingga memacu sintesis enzim
yang menghidrolisis dinding sel di daerah
absisi pangkal petiol. Hal inilah yang
menyebabkan pengguguran daun (Taiz &
Zeiger 2002).
Pada diameter batang terlihat bahwa
semua
perlakuan
tidak
menunjukkan
perbedaan-perbedaan
yang
mencolok,
sehingga pertambahan diameter batang
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko tidak
dipengaruhi oleh perlakuan ZPT.
Jumlah cabang tanaman jarak pagar
aksesi
Meksiko
menunjukkan
jumlah
pemunculan cabang yang signifikan pada
tanaman yang diberi perlakuan ZPT giberelin
100 ppm (G100). Pemberian IAA 50 ppm
(A50) menunjukkan pertambahan cabang
yang hampir menyamai dengan perlakuan
G100 dan kedua perlakuan tersebut
mengalami penurunan pada minggu akhir
pengamatan. Nampak jelas bahwa G100
berperan memacu percabangan tanaman jarak
pagar aksesi Meksiko yang dikarenakan oleh
peran multifungsi dari giberelin yang selain
dapat memacu pemanjangan (elongasi),
menunda senesensi, juga dapat memacu
inisiasi tunas batang yang meningkatkan
percabangan (Astatkie & Zheljazkov 2011).
Pada Tabel 2 ditunjukkan bahwa
produksi tertinggi dihasilkan oleh tanaman
dengan perlakuan Kinetin 50 ppm (K50),
dengan rata-rata jumlah total biji per tanaman
sebanyak 74 biji pada tanaman umur 28 MST.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh

peran kinetin di dalam pembungaan pada
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pemberian kinetin dengan konsentrasi hingga
50 ppm meningkatkan pembungaan yang pada
akhirnya akan menaikkan jumlah produksi,
sedangkan pada konsentrasi 100 ppm justru
menjadi inhibitor bagi pembungaan. Kinetin
berfungsi aktif dalam pemacuan pembungaan
tanaman jarak pagar karena senyawa kimia
aktif yang terkandung di dalamnya (MartinezHerrera 2006).
Beberapa penelitian lain terkait peran
ZPT yang mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif dan generatif antara lain pada
mangga Kensington Pride Australia. Efek
perlakuan morphactin dan paclobutrazol pada
pembungaan tanaman mangga Kensington
Pride meningkatkan pertumbuhan vegetatif
dan pembungaan dalam periode tertentu akan
tetapi kemudian menurun pada periode
berikutnya (Muller et al. 2004). Pada tanaman
tembakau (Nicotiana tabacum), gen Sadenosyl+homocysteine hydrolase (SAHH)
terekspresi dengan bantuan kinetin dan IAA
(Noma et al. 1996).

SIMPULAN
Giberelin 100 ppm (G100) berperan
dalam memacu pertumbuhan vegetatif
tanaman jarak pagar aksesi Meksiko.
Pertumbuhan generatifnya dipengaruhi oleh
perlakuan kinetin 50 ppm (K50), terlihat dari
jumlah produksi biji per tanaman mencapai
angka 74 biji pada tanaman umur 28 MST.

SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui konsentrasi ZPT
lainnya serta kombinasinya guna memperoleh
hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Achten WMJ, Verchot L. 2007. Jatropha biodiesel production and use. Biomass and
Bioenergy 32 : 1063-1084.
Astatkie T, Zheljazkov VD. 2011. Effect of
Residual Distillation Water of 15 Plants
and Three Plant Hormones on Scotch
Spearmint (Mentha x gracilis Sole).
Industrial Crops and Products 33 : 704709.
Becker K, Miguel A, Akinwale O, Kumar V.
2011. Jatropha platyphylla, a new nont