BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit tersembunyi.
Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini meliputi antara lain teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul
pengembangan kurikulum. Dalam implementasi, belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah
bahan ajar Sagala,2013. Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu
menggunakan kemampuan pada ranah-ranah: 1 kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran terdiri dari kategori
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis dan evaluasi; 2 afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang
berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaianpenentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup; dan 3
psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas Sagala, 2013.
2.2 Pembelajaran
Sagala, 2013 dalam buku yang berjudul ‘Konsep dan Makna Pembelajaran’. Bahwa pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh
pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Sedangkan konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondosi khusus atau menghasilkan respons
terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan Corey dalam Sagala: 2013.
Pembelajaran dapat diberi arti sebagai setiap upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik siswa, peserta didik, peserta pelatihan yang melakukan
kegiatan belajar dengan pendidik guru, tutor, pelatih, proses,dll yang melakukan kegiatan membelajarkan Sudjana, 2001:8.
Sanjaya, 2012 dalam buku yang berjudul ‘Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran’. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara
guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan
kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, saran dan sumber belajar sebagai upaya
untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran mengandung arti setiap