PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRACT
THE LEARNING OF LAMPUNGNESE DANCE MOTIONS TRIROGH
GERLACH & ELY MODELS AT SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
ACADEMIC YEAR 2014/2015
By
Ferlita Rora Sumeta
The purpose of the research was to describe the process and the outcomes of learning
using Gerlach and Ely model. Furthermore, the researcher used descriptive
qualitative research design in this research. Population and the samples of the
research were the teacher and 27 students grade XI MIPA 1 of SMA Negeri 9 Bandar
Lampung. Techniques that were used to collect the data were observation, interview,
practice test, and non-practice test. The researcher applied Gerlach and Ely model
on the learning of basic motion of Lampung dance from the first meeting to the end of
the research. Gerlach and Ely model used a number of steps, the first step of the
model was to build the purpose of the learning basic motion of Lampung dance, the
seond one was to determine the contents of the material: Seluang mudik, lipetto,
nginyau bias, ngerujung, tahtim and khesek gantung motion. Third, grouping the
result of the learning from 27 students that was divided into 4 groups. Fourth, the
implementaion of the materials. Fifth, the evaluation of the learning; the teacher gave
the opinion and score. The last, the researcher analized and gave the feedback.
Evaluation was based on two aspect; wiraga (gesture) and wirasa. Beside that, the

researcher gave the evaluation of teaching learning process on every meeting. The
result of this research using Gerlach and Ely model showed that the assesment of all
aspects from Lampung dance motion got fairly-good predicate with an average value
of 65.1.

Keywords: Gerlach and Ely model, learning and assesment

ABSTRAK
PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG MENGGUNAKAN
MODEL GERLACH DAN ELY DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh
Ferlita Rora Sumeta

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran dengan
menggunakan model Gerlach dan Ely. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah guru tari SMA Negeri 9 Bandar Lampung dan 27 siswa XI
MIPA 1. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, tes praktik dan non-tes. Model Gerlach dan Ely diterapkan

pada pembelajaran gerak dasar tari Lampung dari pertemuan pertama hingga akhir.
Langkah-langkah penggunaan model Gerlach dan Ely, pertama merumuskan tujuan
pembelajaran yakni tentang gerak dasar tari Lampung, kedua menentukan isi materi
yakni : gerak Seluang mudik, lipetto, nginyau bias, ngerujung, tahtim dan khesek
gantung, ketiga pengelompokan hasil belajar dari 27 siswa terbentuk 4 kelompok,
keempat pelaksanaan materi, kelima evaluasi belajar yakni guru memberikan
pendapat dan memberikan penilaian, keenam menganalisis umpan balik.Penilaian
diberikan melalui dua aspek yaitu wiraga dan wirasa. Selain itu juga diadakan
penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil pembelajaran
gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan model Gerlach dan Ely menunjukan
bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian gerak dasar tari Lampung mendapat
kriteria cukup dengan rata-rata nilai 65,1.

Kata kunci : model Gerlach dan Ely, pembelajaran dan penilaian.

PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG
MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY
DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015


Oleh :
Ferlita Rora Sumeta
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Seni Tari
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

PEMBELAJARAN GERAK DASAR TARI LAMPUNG
MENGGUNAKAN MODEL GERLACH DAN ELY
DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015


(Skripsi)

Oleh
FERLITA RORA SUMETA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM

Hal

Diagram 4.1 Aktivitas belajar siswa pertemuan pertama………………….

51


Diagram 4.2 Aktivitas belajar siswa pertemuan kedua…………………….

61

Diagram 4.3 Hasil belajar siswa pertemuan kedua………………………....

64

Diagram 4.4 Aktivitas siswa pertemuan ketiga…………………………….

71

Diagram 4.5 Hasil belajar siswa pertemuan ketiga………………………....

74

Diagram 4.6 Aktivitas belajar siswa pertemuan keempat…………………..

80


Diagram 4.7 Hasil belajar siswa pertemuan keempat…………………..…..

83

Diagram 4.8 Aktivitas siswa pertemuan kelima………………………........

90

Diagram 4.9 Hasil belajar siswa pertemuan kelima………………………...

93

Diagram 4.10 Aktivitas siswa pertemuan keenam………………………….

99

Diagram 4.11 Hasil belajar siswa pertemuan keenam……………………...

102


Diagram 4.12 Aktivitas siswa pertemuan ketujuh………………………….

108

Diagram 4.13 Hasil belajar siswa pertemuan ketujuh………………………

111

Diagram 4.14 Aktivitas siswa pertemuan kedelapan………………………..

117

Diagram 4.15 Hasil belajar siswa pertemuan kedelapan………………..….

120

DAFTAR GAMBAR

Gambar


Hal

Gambar 2.3.2 Gerak Dasar Tari Lampung………………………………….

18

Gambar 4.1 Tampak Depan SMA Negeri 9 Bandar lampung……………...

38

Gambar 4.2 Guru Memeriksa Daftar Hadir Siswa …………………………

45

Gambar 4.3 Siswa Melakukan Pemanasan Sebelum Praktik……...……….

54

Gambar 4.4 Kelompok Melakukan Presentasi Di depan Kelas…………….


55

Gambar 4.5 Siswa Berlatih Ragam Gerak Nginyau Bias Sesuai Kelompok ……

66

Gambar 4.6 Siswa Berlatih Ragam Gerak Dasar Tahtim Di teras Kelas……….

76

Gambar 4.7 Siswa Melakukan Latihan Bersama Kelompoknya...………………

85

Gambar 4.8 Siswa Membersihkan Kelas Sebelum Memulai Pembelajaran.…….

94

Gambar 4.9 Siswa Berlatih Di halaman Kelas Bersama Kelompok……………. 104

Gambar 4.10 Guru Memberikan Penilaian Akhir Terhadap Siswa………. . .

113

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
I.

II.

hal

Perangkat Pembelajaran
Silabus …………………………………………………………..

130

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …………………………….

137


Panduan Wawancara
Panduan Wawancara……………………………………………..

167

Hasil Wawancara Guru ………………………………………….

168

Hasil Wawancara Siswa Kelas XI.MIA 1 ………………………

171

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

Tabel 3.2 Lembar pengamatan tes praktik gerak dasar tari Lampung…..………
Tabel 3.3 Penentuan patokan nilai untuk skla lima……………...……………...
Tabel 3.4 Lembar penilaian aktivitas siswa dalam kelompok………………….
Tabel 3.5 Lembar pengamatan aktivitas guru…………………………………..
Tabel 3.6 Penentuan patokan nilai untuk skala lima …………………………...
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 9 Bandar Lampung…………......
Tabel 4.2 Daftar Pertemuan Penelitian ………………………………………...
Tabel 4.3 Penerapan Model Gerlach dan Ely per Pertemuan ………………….
Tabel 4.4 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Pertama………….
Tabel 4.5 Pengamatan Aktivitas belajar Siswa pada Pertemuan Pertama………
Tabel 4.6 Kelompok yang Terbentuk dan Inisialnya……………………………
Tabel 4.7 Pembelajaran model Gerlach dan Ely Pertemuan Kedua……………
Tabel 4.8 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua……….
Tabel 4.9 Hasil belajar Gerak Dasar Tari Lampung Pertemuan Kedua………...
Tabel 4.10 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Ketiga…………..
Tabel 4.11 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Ketiga………
Tabel 4.12 Hasil Belajar Gerak Dasar Tari lampung……………………………
Tabel 4.13 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Keempat…………
Tabel 4.14 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Keempat……
Tabel 4.15 Hasil Belajar Gerak Dasar Tari Lampung…………………………..
Tabel 4.16 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Kelima………….
Tabel 4.17 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kelima……..
Tabel 4.18 Hasil Belajar Gerak Dasar Tari Lampung…………………………..
Tabel 4.19 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Keenam…………
Tabel 4.20 Pengamatan Akitivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Keenam……
Tabel 4.21 Hasil Belajar Gerak Dasar Tari Lampung…………………………. ..
Tabel 4.22 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely pada Pertemuan Ketujuh……
Tabel 4.23 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pertmuan Ketujuh………
Tabel 4.24 Hasil Beljar Gerak Dasar Tari Lampung……………………………
Tabel 4.25 Pembelajaran Model Gerlach dan Ely Pertemuan Kedelapan..........
Tabel 4.26 Pengamatan Aktivitas Beljar Siswa Pertemuan Kedelapan……
Tabel 4.27 Hasil Belajar Gerak Dasar Tari Lampung…………………………
Tabel 4.29 Pengamatan Aktivitas Siswa dari Seluruh Pertemuan ………… ….
Tabel 2.30 Tabel Penemuan permasalahan dan solusi ………………………….

30
31
31
35
37
41
43
44
47
49
52
57
59
61
67
69
71
76
79
81
85
88
90
96
98
100
104
107
109
113
116
118
121
122

MOTO
“ Ingin menjadi orang sukses harus cari kegagalan, karena kegagalan akan membuat
kita belajar untuk masa depan “
-Bob Sadino-

“ Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba.
Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang ”
-R.A. Kartini -

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang segala puji
hanya bagi Allah S.W.T atas nikmat dan berkah yang tak terhitung. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W kupersembahkan karya ini
sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada :
Ibunda tercinta Dra. Menak Mahkota serta ayahanda tersayang Supardi,S.T.,M.T
yang selama ini selalu sabar dalam mendoakan, memberikan motivasi, semangat dan
dukungan baik moril maupun materi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kakak pertama Ferdinan Sumeta, S.E, ayuk ipar Yulia Mariz Triyudini S.E serta
kedua adik Ferenita Sumeta dan Ferrika Sumeta yang selalu memberi semangat
dalam penyusunan skripsi ini.
Keluarga besar yang selalu memberi motivasi dan semangat demi keberhasilan .
Aji Satria Dharma yang selalu memberikan dukungan motivasi, semangat dan doa
selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
Almamater tercinta Universitas Lampung

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 31 Juli 1993, yang merupakan anak ke
dua dari empat bersaudara pasangan bapak Supardi,S.T.,M.T dan Ibu Dra.Menak
Mahkota, pendidikan yang ditempuh penulis adalah Taman Kanak-Kanak (TK)
Pertiwi Bandar Lampung, Sekolah dasar (SD) Negeri 2 Kedamaian Bandar Lampung
diselesaikan pada 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bandar
Lampung diselesaikan pada 2008, Sekolah Menengah Atas (SMA) Perintis 2 Bandar
Lampung diselesaikan pada 2011.
Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui
(SNMPTN) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni dan Program Studi Pendidikan Seni Tari. Tahun 2014 penulis
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 1 Pugung Kecamatan
Pugung Kabupaten Tanggamus, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rantau Tijang
Tanggamus, dan pada tahun 2014 penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 9
Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd).

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

ABSTRACT .......................................................................................................

ii

ABSTRAK ..........................................................................................................

iii

HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................

iv

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................

v

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA .....................................................

vi

RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................

vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................

viii

MOTTO ..............................................................................................................

ix

SANWACANA ..................................................................................................

x

DAFTAR ISI ......................................................................................................

xi

DARTAR TABEL .............................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

xiii

DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….

1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………

6

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….

6

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………..

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………………...

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………….

8

2.2 Pembelajaran………………………………………………………………...

10

2.3 Model………………………………………………………………………..

10

2.3.1 Model Gerlach dan Ely…………………………………………...

11

2.3.2 Langkah Pembelajaran model Gerlach dan Ely…………………..

12

2.3.3 Kelemahan model Gerlach dan Ely………………………………

14

2.4 Seni Tari…………………………………………………………………….

14

2.4.1 Tari Lampung ……………………………….……………………….

15

2.4.2 Gerak dasar Tari Lampung……………………………………….

16

2.5 Aktivitas Belajar…………………………………………………………….

20

2.6 Evaluasi Belajar……………………………………………………………..

22

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ……………………………………………………………

23

3.2 Sumber Data…………………………………………………………………

24

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………….

25

3.3.1 Observasi………………………………………………………….

25

3.3.2 Wawancara………………………………………………………..

26

3.3.3 Dokumentasi…………………………………………………… ...

26

3.3.4 Tes Praktik………………………………………………………....

27

3.3.5 Non Tes…………………………………………………………...

29

3.4 Teknis Analisis Data………………………………………………………..

34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian ………………………………………..

36

4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 9 Bandar Lampung ……….……

37

4.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 9 Bandar Lampung …………………

38

4.1.3 Sarana dan Prasarana …………………………………………….

39

4.1.4 Ekstrakurikuler …………………………………………………..

39

4.1.5 Prestasi Sekolah ………………………………………………….

40

4.2 Permohonan Izin……..……………………………………………………..

40

4.2.1 Hasil dan Pembahasan ……………………………………………

41

4.2.2 Pertemuan Pertama ………………………………………………

42

4.2.3 Pertemuan Kedua ………………………………………………...

50

4.2.4 Pertemuan Ketiga ………………………………………………...

62

4.2.5 Pertemuan Keempat ……………………………………………...

72

4.2.6 Pertemuan Kelima ………………………………………………..

82

4.2.7 Pertemuan Keenam ……………………………………………….

91

4.2.8 Pertemuan Ketujuh………………………………..……………....

101

4.2.9 Pertemuan Kedelapan …………………………………………….

110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………

125

5.2 Saran ………………………………………………………………………..

126

DAFTAR PUSTAKA …………………………,…………………….………

127

LAMPIRAN

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa, atas segala rahmat dan Nikmat-Nya
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran gerak
dasar tari Lampung menggunakan model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn. selaku Pembimbing satu yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan nasehat demi terselesaikannya skripsi ini.
2. Fitri Daryanti, S.Sn,. M.Sn. selaku Pembimbing dua atas bimbingan, kesabaran,
dan masukannya kepada penulis.
3. Riyan Hidayatullah, S.Pd.,M.Pd. selaku Penguji dan Pembahas, terima kasih atas
saran dan nasehat yang diberikan.
4. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP
Universitas Lampung.
6. Drs. Hendro Suyono, selaku Kepala Sekolah, dan Maryana S.Pd selaku guru seni
budaya di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas XI.MIA.1 SMA 9 Negeri Bandar
Lampung atas kerja samanya dengan baik selama penelitian berlangsung
8. Mama dan Papa yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku, selalu
memberikan dukungan dan motivasi serta kakak dan adikku yang selalu
memberikan semangat.

9. Aji Satria Dharma yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama proses
skripsi ini.
10. Sahabat terdekat Rien Gusmi Marisa, Resa Dwi Cahyani dan Helda Siregar
terimakasih atas dukungan dan kerjasama nya selama ini.
11. Arum Chandrawati, Gita Shervina, Nur Cahya Barunawati terimakasih karena
selalu bersedia menjadi teman berbagi cerita baik suka maupun duka.
12. Tanjung Asmara S.Pd, yang tidak ada hentinya membantu dan memberikan
arahan positif selama membimbing.
13. Teman-Teman KKN dan PPL ( Shindi Karina Purti, Fitri Maretta, Rianti Mala,
Frety Intan, Koko Nurcahyo, Ica Nufaisha, Ratih Wulandari, Ahmad Ansori,
Washilatul Hikmah) memberi banyak pelajaran tentang arti semangat, perjuangan
dan persaudaraan.
14. Mas Jaya, Mbak Eva, Mbah Bahri, dan seluruh Staf Kampus Program Studi Seni
Pertunjukan FKIP Universitas Lampung atas dukungan serta partisipasinya.
15. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin

Bandar Lampung,
Penulis

Ferlita Rora Sumeta
NPM 1113043020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan
tuntutan masyarakat modern ( Amri,2013:1 )

2

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap
individu atau kelompok untuk merubah sikap dari yang tidak tahu menjadi tahu
sepanjang hidupnya. Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang
atau makhluk belajar (Mustofa, 2011:18). Pembelajaran merupakan suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik,
2014:57). Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat
siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi
edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik
perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap.
Berdasarkan uraian tersebut upaya pengembangan peserta didik dilakukan melalui
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut merupakan faktor kegiatan
pendidikan yang sangat penting dalan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni termasuk seni tari.

Tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa yang berbentuk gerakan tubuh. Seni tari
adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam berbentuk gerak
tubuh yang diperhalus melalui estetika. Seni tari merupakan gerak tubuh manusia
yang terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi manusia yang di
dalamnya terdapat unsur keindahan gerak, ketetapan irama,dan ekspresi. Dalam tari
juga dikenal dengan wiraga (tubuh), wirama (irama), wirasa (penghayatan), dan
wirupa (wujud). Keempat unsur tersebut merupakan satu ikatan yang membentuk
harmoni (Mustika, 2013:22). Gerak merupakan salah satu unsur dalam tari, yang

3

dapat diartikan sebagai dasar ekspresi, oleh sebab itu gerak ditemui sebagai ekspresi
dari semua pengalaman emosional yang di ekspresikan lewat medium yang tidak
rasional, yakni gerakan tubuh atau gerakan seluruh tubuh. Gerak dasar terdiri dari
gerak tangan, gerak kaki, gerak kepala, dan gerak badan. Tubuh menjadi alat utama
dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi seni tari.
Aspek gerak secara wujud atau bentuknya disebut ruang, iramanya disebut waktu,
dan tenaganya disebut energy. Dari gerak tersebut dapat dirangkai menjadi sebuah
tari.

Tari Lampung memiliki dasar-dasar gerak tarian yang berbeda-beda dari setiap
daerahnya. Gerak tari Lampung lahir dan berkembang dimana tarian itu berasal.
Gerak dasar tari Lampung dapat ditentukan dari jenis tariannya. Apakah tarian
tersebut tunggal, berpasangan, maupun tarian kelompok. Secara umum tari Lampung
digunakan dalam rangkaian upacara adat, sehingga tarian tersebut dibungkus dengan
aturan-aturan yang sangat mendasar sesuai dengan konteks tradisi daerahnya.
Salah satu tari Lampung yaitu tari sigeh pengunten, tari sigeh pengunten adalah untuk
meyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu yang datang. Dapat
dikatakan sebagai tarian penyambutan. Berikut beberapa motif gerak tari sigeh
pengunten : lapah tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong
ippek, kilat mundur, ngetir, mempam bias, ngiyau bias, kenui melayang, gubuh
gakhang, ngerujung (level tinggi, sedang, rendah), maku khaccang, samber
melayang, sabung melayang, tolak tebing, ngegiser, belah hui, lipetto. Selain itu juga
terdapat tari Lampung yang bernama tari bedana. Tari bedana merupakan tari

4

tradisional kerakyatan daerah Lampung yang mencerminkan tata kehidupan
masyarakat Lampung sebagai perwujudan symbol adat istiadat, agama, etika yang
telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Tari bedana adalah tari muda mudi
Lampung. Berikut beberapa motif gerak tari bedana : tahtim, khesek gantung, khesek
injing, jimpang, humbak moloh, ayun, gantung, belitut, dan gelek. Gerakan dasar tari
yang ada di daerah Lampung yang akan di pelajari oleh siswa SMA Negeri 9 Bandar
Lampung antara lain: seluang mudik, ngiyau bias, ngerujung, khesek gantung, tahtim,
lipetto.

SMA Negeri 9 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan
pembelajaran seni tari, salah satu materi yang diajarkan adalah gerak dasar Tari
Lampung dengan Kompetisi Dasar sebagai berikut:
Kompetensi Dasar

1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
pengalaman serta bangga terhadap karya
seni tari

Materi Pokok

B. Mengidentifikasi Gerak Tari.

Di sekolah tersebut guru-guru dituntut untuk menjadi berkompeten dalam mengajar
dan mendidik siswa, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kreatifitas anak didik dalam bidang seni budaya. SMA Negeri 9 Bandar Lampung
yang terletak di jalan Panglima polim No.18 Bandar Lampung. Pada proses
pembelajaran sebelumnya metode yang digunakan adalah demonstrasi. Peserta didik
hanya menerima apa yang diberikan oleh guru saja sehingga peserta didik cenderung

5

pasif dalam belajar, tuntutan kurikulum 2013 siswa diminta untuk dapat belajar
secara aktif. Model pembelajaran merupakan suatu cara yang sistematis dalam
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi
yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan akan memengaruhi bidang
pendidikan berbagai macam bentuk model pembelajaran yang dikembangkan
(Rusman, 2013:155). Metode demonstrasi dirasa belum efektif maka guru seni
budaya berinisiatif pada proses pembelajaran peserta didik dibentuk kelompok dan
ditampilkan sebuah vidio tari, pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran
Gerlach dan Ely.

Gerlach dan Ely mendesain sebuah model pembelajaran yang bisa digunakan untuk
segala kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena didalamnya
terdapat penentuan strategi yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam menerima
materi yang akan disampaikan. Di samping itu, model Gerlach dan Ely menetapkan
pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media dalam menyampaikan materi.
Langkah model pembelajaran ini pertama adalah merumuskan tujuan pembelajaran,
kedua pengelompokan belajar, ketiga memilih media yang digunakan, dan evaluasi
hasil belajar.
Peneliti meyakini dengan diterapkannya model pembelajaran Gerlach dan Ely dapat
mengatasi masalah yang ada. Model Gerlach dan Ely tidak jauh berbeda dengan
pembelajaran yang sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan guru seni budaya yaitu Maryana di SMA Negeri 9 Bandar

6

Lampung bahwa, dalam pembelajaran gerak dasar tari Lampung telah dilaksanakan
pada kegiatan intrakurikuler.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, peneliti ingin meneliti
pembelajaran model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, maka
peneliti mengangkat sebuah judul penelitian yaitu pembelajaran gerak dasar Tari
Lampung menggunakan model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya maka dengan ini
peneliti merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan
model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung .
2. Bagaimanakah hasil pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan
model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian pada penelitian ini
yaitu :

1. Mendeskripsikan

proses

pembelajaran

gerak

dasar

Tari

Lampung

menggunakan model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
2. Mendeskripsikan hasil pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan
model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

7

1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat yang akan
dijabarkan sebagai berikut.

1. Guru seni budaya SMA Negeri 9 Bandar Lampung dapat menggunakan hasil
penelitian sebagai referensi tambahan khususnya model Gerlach dan Ely,
supaya pembelajaran seni budaya lebih efektif.
2. Mahasiswa pendidikan seni pertunjukan diharapkan dapat memanfaatkan hasil
penelitian ini sebagai pengetahuan tambahan untuk menjadi referensi dalam
pembelajaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka
perlu adanya ruang lingkup penelitian,yaitu:

1. Subjek : guru seni budaya dan siswa kelas XI MIA 1 yang berjumlah 27
siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
2. Objek : pembelajaran gerak dasar Tari Lampung menggunakan model
Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
3. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
4. Waktu penelitian dilaksanakan tahun ajaran 2014/2015

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan penelitian ini dapat disebutkan hasil penelitian sebelumnya, yaitu:
1.

Refi Puspitasari (2008), penelitian berjudul kreativitas penciptaan gerak tari

melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti itu sendiri,
peneliti sebagai guru dan sebagai sumber data. Pada proses pembelajaran dengan
media lagu siswa mencoba bergerak mengikuti syair lagu dengan mencoba
menggerakan tangan mereka dan diikuti dengan gerakan kaki, hanya saja siswa
belum bergerak sesuai dengan syair lagu yang didengarkan. Sedangkan hasil
pembelajaran skor rata-rata keseluruhan kreativitas penciptaan gerak tari tergolong
dalam kretirea kurang dan gagal, menunjukan siswa belum mampu menciptakan
gerak tari sesuai dengan lagu yang didengarkan. Pada skripsi ini, peneliti kurang
memperhatikan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.

9

2.

Puji Lestari (2008), Penelitian berjudul pembelajaran gerak dasar tari sigeh

pengunten pada anak usia dini di taman kanak-kanak PGRI Metro. Penelitian ini
hanya memfokuskan gerak dasar yang dilakukan pada siswa, peneliti sebagai
fasilitator secara langsung, metode dan teknik pembelajaran diterapkan langsung oleh
peneliti, dapat dikatakan sebagai partisipan. Hasil pembelajaran tari sigeh pengunten
pada kegiatan ekstrakurikuler dapat melatih siswa untuk aktif setelah jam pelajaran
selesai. Proses pembelajaran yang dipimpin oleh peneliti itu sendiri, setiap pertemuan
ada 4 ragam gerak yang diajarkan, kegiatan ekstrakurikuler diadakan sampai dengan
pertemuan ke sepuluh. Hasil pembelajaran gerak dasar tari sigeh pengunten, pada
anak usia dini menunjukan bahwa siswa rata-rata sudah mampu menggerakan gerak
dasar tari sigeh pengunten dengan baik.

Penelitian ini berjudul pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan model
Gerlach dan Ely pada kelas XI MIPA 1 di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
Penelitian ini dilakukan saat proses belajar mengajar dengan materi gerak dasar tari
Lampung, peneliti hanya mengamati dan mencatat segala sesuatu aktivitas siswa dan
guru. Penelitian ini telah menerapkan kurikulum 2013, sedangkan penelitian
terdahulu menerapkan kurikulum KTSP. Pada saat Kurikulum KTSP, mata pelajaran
seni dilaksanakan di luar jam pelajaran atau pada kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan
pada kurikulum 2013 mata pelajaran seni budaya dilaksanakan pada jam pelajaran.

10

2.2 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses
yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks
kegiatan belajar. Pembelajaran adalah suatu perubahan prilaku yang relatif tetap dan
merupakan hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble dan Garmezy dalam Mustofa,
2011: 18).

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari
siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi
buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi dan film, audio dan video tape. Fasilitias
dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga
computer. Prosedur , meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,
belajar, ujian dan sebagainya ( Hamalik,2013:57 )

2.3 Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu desain yang menggambarkan proses rincian
dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga
terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa ( Amri,2013:4 )

11

Model pembelajaran merupakan suatu cara yang

sistematis dalam mengidentifikasi,

mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan
untuk mencapai tujuan pendidikan akan memengaruhi bidang pendidikan dalam
berbagai macam bentuk model pembelajaran yang dikembangkan (Rusman,
2013:155)

2.3.1 Model Gerlach dan Ely
Gerlach dan Ely mendesain sebuah model pembelajaran yang bisa dipergunakan
untuk segala kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena di dalamnya
terdapat penentuan strategi yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam menerima
materi yang akan disampaikan. Di samping itu, model Gerlach dan Ely menetapkan
pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media dalam menyampaikan materi.

Model ini merupakan salah satu upaya untuk menggambarkan secara grafis, suatu
metode perencanaan pembelajaran yang sistematis. Model ini merupakan suatu garis
pedoman atau suatu peta perjalanan dan hendaknya digunakan sebagai check list
dalam membuat sebuah rencana untuk kegiatan pembelajaran. Dalam model ini
diperlihatkan secara keseluruhan proses belajar-mengajar yang baik, sekali pun tidak
menggambarkan perincian setiap komponen. Model ini memperlihatkan hubungan
antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan
yang dapat dikembangkan ke dalam suatu rencana untuk kegiatan pembelajaran
(Rusman,2013:156)

12

2.3.2 Langkah Pembelajaran model Gerlach dan Ely
Eksplorasi (Persiapan)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan
menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman
mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik
aktif (Rusman,2013:157)
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
Penentuan tujuan pembelajaran sangat penting dan harus bersifat jelas atau tidak
terlalu luas dan mudah diukur. Hal ini bertujuan agar pencapaian dalam kegiatan
belajar mengajar menjadi terarah.
2. Menentukan isi materi
Isi bahan ajar harus relevan dengan tujuan perumusan pembelajaran yang terurai
pada tahap pertama.

Elaborasi (Inti)
Guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan hasil eksplorasi,
mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis
kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu
(Rusman,2013:160)
1.

Pengelompokan belajar (Organization of Groups)
Guru merencanakan bagaimana pengaturan pada pengelompokan belajar.
Dalam hal ini, guru membagi siswa dalam ke beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa yang ada.

13

2. Pelaksanaan demonstrasi
-

Atur posisi yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan
jelas apa yang didemonstrasikan.

-

Guru mempersiapkan media yang digunakan ( Laptop, LCD, speaker aktif)

-

Guru mendemonstrasikan materi kepada siswa.

-

Kemukakan tugas - tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mengikuti apa yang didemonstrasikan oleh guru dan
mencatat hal - hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

-

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri

Konfirmasi (Penutup)
Guru memberikan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui
pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil
belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru, menambah informasi yang
seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan
pengetahuan lebih lanjut (Rusman,2013:162)
1.

Evaluasi hasil belajar (Evaluation of Permance)
Evaluasi ini dilakukan untuk memperoleh dan mengukur serta untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa dari hasil kegiatan belajarnya.

2.

Menganalisis umpan balik (Analysis of Feedback)
Peninjauan kembali atas kegiatan yang telah dilakukan perlu dilakukan
perbaikan atau tidak, merupakan sebuah umpan balik dalam upaya untuk

14

mengetahui penggunaan model ini. Tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
dapat tercapai atau tidak, maka perlu umpan balik sebagai analisis selanjutnya.

2.3.3 Kelemahan Model Belajar Gerlach dan Ely
Model Pembelajaran Gerlach dan Ely memiliki sedikit kekurangan, di antaranya
adalah tidak adanya tahapan pengenalan karakteristik siswa sehingga sedikitnya akan
membuat guru kewalahan dalam mengevaluasi kebutuhan belajar siswa selama proses
pembelajaran (Rusman,2013:162)

2.4 Seni Tari
Tari merupakan seni gerak yang termasuk ke dalam seni visual yang dimana dapat
dinikmati melalui indera pengelihatan. Pembelajaran seni tari di sekolah bertujuan
untuk melatih sensori motorik, melatih kepekaannya dan mengkoordinasikan antara
gerakan dan bunyi, menginterprestasikan pengalaman disekitarnya dalam gerak dan
sebagainya. Mempelajari seni tari itu berarti merupakan suatu sarana untuk mengenal
dan melestarikan jenis-jenis tarian yang ada di daerah .

Tari sejak awal merupakan sebuah seni kolektif, sebab dalam proses dan kerangka
wujudnya tempat dibentuk oleh berbagai disiplin seni yang lain dan tari sebagai
bentuk seni tidak hanya sebagai ungkapan gerak, tetapi telah membawa serta nilai
rasa irama yang mampu memberikan sentuhan rasa estetik (Hidayat, 2005:1).
Keindahan tari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan tubuh dalam ruang dengan
diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud

15

tari yang dibawakan, sehingga untuk menilai suatu karya seni tari digunakan tiga
aspek kepenarian, yaitu aspek wiraga, aspek wirama, aspek wirasa.

2.4.1 Tari Lampung
Tari Lampung memiliki dasar-dasar gerak tarian yang berbeda-beda dari setiap
daerahnya. Gerak tari Lampung lahir dan berkembang dimana tarian itu berasal.
Gerak dasar tari Lampung dapat ditentukan dari jenis tariannya. Apakah tarian
tersebut tunggal, berpasangan, maupun tarian kelompok. Secara umum tari Lampung
digunakan dalam rangkaian upacara adat, sehingga tarian tersebut dibungkus dengan
aturan-aturan yang sangat mendasar sesuai dengan konteks tradisi daerahnya.
Salah satu tari Lampung yaitu tari sigeh pengunten. Tari sigeh pengunten adalah
untuk meyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu yang datang.
Dapat dikatakan sebagai tarian penyambutan. Berikut beberapa motif gerak tari sigeh
pengunten : lapah tebeng, seluang mudik, sembah, jong simpuh, jong silo ratu, jong
ippek, kilat mundur, ngetir, mempam bias, ngiyau bias, kenui melayang, gubuh
gakhang, ngerujung (level tinggi, sedang, rendah), maku khaccang, samber
melayang, sabung melayang, tolak tebing, ngegiser, belah hui, lipetto. Selain itu juga
terdapat tari Lampung yang bernama tari bedana. Tari bedana merupakan tari
tradisional kerakyatan daerah Lampung yang mencerminkan tata kehidupan
masyarakat Lampung sebagai perwujudan simbol adat istiadat, agama, etika yang
telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Tari bedana adalah tari muda mudi
Lampung. Berikut beberapa motif gerak tari bedana : tahtim, khesek gantung, khesek
injing, jimpang, humbak moloh, ayun, gantung, belitut, dan gelek. Gerakan dasar tari

16

yang ada di daerah Lampung yang akan di pelajari oleh siswa SMA Negeri 9 Bandar
Lampung antara lain: seluang mudik, ngiyau bias, ngerujung, khesek gantung, tahtim,
lipetto.

2.4.2 Gerak dasar tari Lampung
No

Ragam Gerak
Seluang mudik
merupakan motif gerak yang
dipakai pada pergantian posisi
gerak dari berdiri menuju
posisi duduk jong simpuh.
Motif gerak ini digunakan
oleh penari yang membawa
tepak
untuk
meletakan
tepaknya,
Gerakan
ini
dilakukan 2x8 hitungan
(Mustika, 2013 : 42)

Gambar

17

Ngiyau Bias
merupakan motif gerak yang
diawali
dengan
sikap
makuraccang. Motif gerak ini
dilakukan di sisi kanan depan
dan kiri depan penari dengan
tangan melakukan gerak ukel,
gerakan ngiyau bias ke
sebelah kanan 1x8, ke sebelah
kiri 1x8 (Mustika, 2013 : 44).

Ngerujung
merupakan gerakan tangan
ukel arah diagonal depan
disertai tolehan dengan posisi
tangan setinggi kepala, motif
gerak ini dilakukan dalam tiga
level, level rendah, sedang,
dan tinggi, hitungan 2x8
pertama telapak tangan kanan
berada sejajar kepala dan
tangan kiri sejajar dada.
Gerakan ini dilakukan dengan
menari ke dalam dan ke luar
dengan jari di ukel (Mustika,
2013 : 45).

18

Khesek Gantung
Khesek gantung adalah salah
satu ragam gerak tari bedana
yang inti gerakanya ada pada
saat hitungan ke-3 dan ke-4
yaitu setiap kaki pada
hitungan ke-3 di buka kearah
kanan dengan sikap kaki
kanan jinjit kemudian sikap
tangan disikukan kea rah
kanan sejajar bahu. Kemudian
pada hitungan ke-4 sikap kaki
di tekuk ke depan disikukan
rata-rata air dengan sikap
tangan dikayuhkan
(kimbang).
Pandangan
mengarah ke depan dan
tersenyum. Hitungan ke-1
langkah kaki kanan ke depan,
hitungan ke-2 langkah kaki
kiri, hitungan ke-3 ayun kaki
kanan geser ke samping kanan
jinjit, dan hitungan ke-4 tarik
kaki kanan merapat kaki kiri.
(Mustika,2013:45)
Tahtim
kaki kanan melangkah ke
depan pandangan ke depan
gerakan tangan kimbang, kaki
kiri melangkah ke depan
kemudian
pandangan
ke
depan, kaki kanan melangkah
kedepan setengah meloncat
kaki kiri diangkat, balik badan
kearah kiri dengan kaki kiri di
depan, kaki kanan melangkah
ke depan setengah meloncat
dan kaki kiri diangkat
kemudian
pandangan
ke
bawah, balik badan kea rah
kiri dengan kaki kiri diangkat
kemudian pandangan serong

1

2

3

4

1

2

19

ke bawah dengan tangan
kimbang, maju kaki kiri
badan merendah kemudian
pandangan ke depan, menarik
kaki kanan kesebelah kaki kiri
dalam
posisi
jijit
(Mustika,2013:53)

3

4

5

6

7

8

20

Lipetto
Merupakan
motif
gerak
tangan melakukan ukel sambil
mengubah arah hadap. Sikap
badan mendak, motif gerak
ini dilakukan setelah penari
membawa tepak kembali ke
panggung dan meletakan
tepaknya.
Gerakan
ini
dilakukan
sebanyak
2x8
(Mustika,2013:47)

( Foto : Rien , 2015 ) Multimedia terlampir dalam video CD

2.5 Aktivitas Belajar
Banyak jenis aktivitas siswa yang dapat dilakukan dalam belajar di sekolah. Aktivitas
siswa tidak cukup hanya menerangkan dan membaca. Beberapa aktivitas siswa yang
akan dinilai guna menunjukan aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar tari
Lampung sebagai berikut.
Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan klasifikasi,
antara lain Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, sebagai
berikut (Hamalik,2014:90) :
a.

Visual activities ditunjukan dengan aktivitas siswa yang memperhatikan
penjelasan guru ketika guru menerangkan materi.

21

b.

Oral

activities

yang

mengemukakan

suatu

fakta

atau

prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
c.

Listening activities yaitu mendengarkan, hal yang dinilai dalam pembelajaran
apakah siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.

d.

Write activities yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes,
mengisi angket.

e.

Draw activities yaitu menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.

f.

Motor activities ditunjukan dengan aktivitas siswa yang melakukan percobaan
menggerakan ragam gerak yang telah diajarkan oleh guru.

g.

Mental activities yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis factor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat
keputusan.

h.

Emosional activities yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan
sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua
kegiatan tersebut diatas, dan bersifat tumpang tindih .

Penelitian ini hanya menggunakan 3 klasifikasi untuk menilai aktivitas siswa yaitu,
visual activities, motor activities, dan listening activities. Visual activities yang
termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, pekerjaan, orang lain. Visual activities ditunjukan dengan aktivitas siswa
yang memperhatikan penjelasan guru ketika guru menerangkan materi gerak dasar

22

tari Lampung. Motor activities ditunjukan dengan aktivitas siswa yang melakukan
percobaan menggerakan ragam gerak dasar tari Lampung yang telah diajarkan oleh
guru. Listening activities yaitu mendengarkan, hal yang dinilai dalam pembelajaran
apakah siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru.

2.6 Evaluasi Belajar
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar
kriteria. Evaluasi diharapkan akan menjadi umpan balik untuk program yang telah
dijalankan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan program
dimasa yang akan dating (Purwanto, 2013: 2). Setiap kegiatan membutuhkan evaluasi
apabila dikehendaki untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan seperti yang
diharapkan. Penilaian merupakan pengambilan keputusan berdasarkan hasil
pengukuran dan kriteria tertentu .

Manfaat evaluasi bagi siswa, dengan mengetahui hasil belajarnya siswa dapat menilai
apakah cara belajarnya sudah efektif untuk mencapai hasil, memperbaiki dan
meningkatkannya dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi guru, berdasarkan hasil
belajar siswa guru akan terdorong untuk memperbaiki proses pembelajarannya agar
hasil belajar yang dicapai lebih optimal. Hasil belajar yang tinggi akan memuaskan
dan memotivasi untuk terus meningkatkan, sedangkan hasil belajar yang rendah
memacu guru untuk memperbaiki pembelajarannya (Purwanto, 2013: 12).

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Penelitian dengan judul “Pembelajaran gerak dasar tari Lampung menggunakan
model Gerlach dan Ely di SMA Negeri 9 Bandar Lampung”, maka penelitian ini
menggunakan

metode

deskriptif

kualitatif,

penelitian

ini

bertujuan

untuk

mendeskripsikan pembelajaran gerak dasar tari Lampung pada kelas XI.MIA.1 di
SMA Negeri 9 Bandar Lampung dengan model Gerlach dan Ely.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
dan tindakan. Penelitian deskriptif kualitatif berkaitan dengan gejala-gejala informasi
atau keterangan dari hasil pengamatan selama proses penelitian berlangsung
mencirikan naturalistik yang menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini terjadi
secara ilmiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan
kondisinya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran atau
uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang
diteliti (Sugiyono, 2013 : 14). Hal yang dideskripsikan adalah pembelajaran gerak

24

dasar tari Lampung dengan menggunakan model Gerlach dan Ely pada kegiatan
pembelajaran gerak dasar tari Lampung pada kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar
Lampung.
Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati guru dalam mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada
pembelajaran gerak dasar tari Lampung sebelum memasuki langkah pelaksanaan
pembelajaran.
2. Mengamati proses pembelajaran gerak dasar tari Lampung dengan menggunakan
model Gerlach dan Ely pada setiap pertemuan.
3. Mengamati aktivitas guru dan siswa serta kondisi yang terjadi pada pelaksanaan
pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan review kegiatan berupa foto, video
serta catatan lapangan.
4. Menganalisis hasil pembelajaran gerak dasar tari Lampung setiap pertemuan.

3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran seni tari yaitu guru,
sarana prasarana sekolah, ragam gerak tari, dan siswa kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9
Bandar Lampung yang mengikuti pembelajaran gerak dasar tari Lampung dengan
menggunakan model Gerlach dan Ely. Sumber data diuraikan seperti di bawah ini :
Variabel 1 : Pembelajaran gerak dasar tari Lampung
Variabel 2 : Model Gerlach dan Ely
Variabel 3 : XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung

25

1.

Subjek Penelitian : Guru dan siswa kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar
Lampung yang berjumlah 27 siswa yaitu 17 siswa perempuan 10 siswa lakilaki.

2.

Objek Penelitian : Pembelajaran gerak dasar tari Lampung

3.

Responden

: Kepala sekolah, guru seni budaya dan benda, hal, atau orang
yang dapat memberikan data atau informasi pada penelitian.

4.

Sumber data

: Guru, ragam gerak tari, fasilitas, sarana dan prasarana,
benda hal, atau tempat dimana peneliti mengamati,
membaca, atau bertanya tentang data.

Sumber data diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
a.

Person (orang)

: Kepsek, guru seni budaya dan orang yang dapat memberikan
informasi

b.

Paper (kertas)

: Surat izin penelitian, surat izin permohonan, dokumen, dan
RPP

c.

Place (tempat)

: Kelas XI.MIA.1 SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes.

3.3.1 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses bio