Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

dibiayakan atau dapat menjadi pengurang penghasilan kena pajak karena masih dalam ketentuan perpajakan yaitu besarnya perbandingan utang dan modal paling tinggi empat banding satu 4:1. 2. Dapat dilihat bahwa setelah melakukan revaluasi aset tetap, aset tetap mengalami kenaikan sebesar Rp 376.357.000.000, hal ini berdampak pada penyusutan pada periode berikutnya bertambah sehingga dapat mengurangi laba kena pajak pada tahun berikutnya. 3. Di dalam perlakuan akuntansi IAS 16 atau PSAK No.16 selisih revaluasi aset tetap tidak dapat diakuidireklasifikasi ke akun-akun lain diluar akun saldo laba seperti saham bonus, sedangkan menurut perlakuan perpajakan PMK RI No. 191 saldo akun surplus revaluasi aset tetap diperbolehkan untuk dikapitalisasi menjadi akun modal saham melalui penerbitan dan pembagian saham bonus kepada pihak pemegang saham. Dimana objek pajak berupa dividen tidak termasuk pemberian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 1 Undang-undang Pajak Penghasilan, dapat dilihat bahwa besarnya laba komprehensif yang yang dapat diatribusikan ke entitas induk mengalami kenaikan sebesar Rp 351.270.000.000 . 4. Perusahaan yang sudah Go Public seperti PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengadopsi International Finance Reporting Standards IFRS sebagai standar penyusunan laporan keuangan. Di dalam membukukan aset tetap, terdapat dua alternatif yaitu menggunakan model historical cost dan revaluasian model. Model historical cost mengharuskan aset tetap yang telah diakui sebagai aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset tetap. Sedangkan model revaluasi aset tetap dinilai kembali sesuai dengan nilai wajar.

5.2. Saran

Adapun saran penelitian ini adalah kepada entitas yang ingin melakukan revaluasi aktiva maka sebaiknya agar tidak terkena dampak dari perbedaan tarif yang semakin lama semakin tinggi mulai dari 3 untuk pengajuan revaluasi sampai 31 Desember 2015 , 4 untuk pengajuan mulai dari 1 Januari 2016 sampai dengan 30 Juni 2016, dan 6 untuk pengajuan mulai datri 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Desember 2016, maka sebaiknya entitas melakukan penilaian lebih tinggi terlebih dahulu terhadap aktiva yang akan dilakukan penilaian kembali, agar pada saat pengajuan ke ahli penilai apabila ahli penilai menaksir lebih tinggi maka pajak yang terutang tidak terlalu besar sehingga tetap dapat menyeimbangkan cash flow entitas.