Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

32

2.3 Kerangka Berpikir

Sastrawan sebagai anggota masyarakat tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya, maka dengan kekuatan imajinasinya seorang sastrawan dapat melahirkan sebuah karya sastra dari persoalan dalam masyarakat yang melingkupinya, termasuk mengenai perselingkuhan. Kasus-kasus perselingkuhan yang banyak terjadi di masyarakat, oleh para sastrawan dituangkan ke dalam bentuk karya sastra, yang salah satunya berwujud crita cekak. Sebagai hasil dari sebuah karya sastra, crita cekak dapat dipandang sebagai potret atau cermin masyarakat. Di mana dalam karya sastra tersebut diungkapkan pula sebuah realitas yang terjadi dalam masyarakat, khususnya mengenai perselingkuhan. Crita cekak yang bertema perselingkuhan tersebut akan dikaji dengan menggunakan pendekatan mimetik, yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan dari kenyataan. Perselingkuhan yang terdapat dalam crita cekak- crita cekak tersebut merupakan tiruan dari kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dalam melakukan perselingkuhan, modus para pelaku sangat bermacam- macam. Dengan mengkaji crita cekak-crita cekak berbahasa Jawa yang telah dimuat dalam majalah Panjebar Semangat dan Jaya Baya dengan tema perselingkuhan ini akan diketahui modus-modus perselingkuhan yang dilakukan oleh para peselingkuh. Selain itu akan diketahui pula faktor penggerak cerita dalam crita cekak-crita cekak tersebut. 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mimetik. Pendekatan ini merupakan pendekatan sastra yang menekankan pada karya sastra sebagai tiruan alam atau kenyataan. Menurut Plato, dasar pertimbangannya adalah dunia penggalaman, yaitu karya sastra itu sendiri tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan Ratna, 2007:69-70. Istilah mimetik berasal dari bahasa Yunani: mimesis yang sejak dahulu dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan hubungan antara karya seni dan kenyataan, reality; Plato dan Aristoteles kedua-duanya menggunakan istilah mimesis Teeuw, 1988:50-51.

3.2 Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah modus-modus perselingkuhan dan faktor penggerak cerita pada crita cekak berbahasa Jawa yang telah dimuat dalam majalah Panjebar Semangat dan Jaya Baya. Modus-modus perselingkuhan tersebut merupakan hasil pengamatan pengarang terhadap lingkungan masyarakatnya. Data dalam penelitian ini adalah wacana atau teks crita cekak-crita cekak berbahasa Jawa yang mengandung tema perselingkuhan.