19
dapat disusun kembali. Ericson percaya bahwa kepribadian masih dapat dibuat dan diubah pada masa dewasa.
Ingat kepribadian itu bisa berubah, entah itu ke arah yang positif atau negatif, semakin matang atau malah mundur. Tentu yang kita inginkan adalah
menjadi pribadi yang baik, baik itu di mata kita atau lebih-lebih di mata orang- orang banyak yang hidup berdampingan dengan kita.
2.1.1.4 Pengukuran Kepribadian
Pengukuran kepribadian atlet muncul, dengan tujuan untuk mengungkap aspek, kepribadian yang memiliki peran penting bagi individu agar sukses dalam
prestasi olahraga. Dikatakan penting sebab apabila standar kepribadian atlet untuk olahraga terentu dapat ditetapkan, proses seleksi untuk memperoleh atlet berbakat
akan lebih mudah. Ada beberapa pendekatan pengukuran ialah : 1. Pendekatan “trait” dan “state”
Yang dimakasud “trait” adalah elemen kecenderungan seseorang untuk menjadikan dirinya memiliki kecenderungan tertentu untuk berperilaku.
Sedangkan “state” adalah kecenderungan situasional, atau kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu sebagai reaksi terhadap situasi tertentu pada
suatu saat. 2. Pengukuran berdasarkan situasi khusus
Situasi tertentu cenderung menimbulkan dampak psikologis tertentu. Hal ini dicontohkan kepada para pelajar yang dalam situasi sehari-hari tidak mengalami
kecemasan, tetapi mendapatkan hasil tes buruk karena stres pada saat menghadapi tes. Jadi untuk menentukan derajat kecemasan seseorang, situasi pra tes sebelum
20
diberikan tes sangat baik untuk dapat memberikan gambaran sesungguhnya tentang derajat kecemasan seseorang.
3. Pengukuran khusus dam situasi olahraga Pengukuran dalam situasi olahraga keadaannya hampir sama dengan
pengukuran pada situasi khusus. Seorang pelatih dapat mengukur kecemasan seorang atletnya beberapa waktu menjelang pertandingan. Situasi pra kompetisi
ini dianggap saat yang tepat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang derajat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang derajat
kecemasan atlet. Ada banyak komponen dari kepribadian. Dalam tes inteligensi dan
kepribadian seseorang ada sekitar 16 komponen ialah : dorongan berprestasi, dorongan untuk mengalah, dorongan disiplin, dorongan menonjolkan diri,
dorongan mandiri, dorongan bekerja sama, dorongan menyesuaikan diri, dorongan untuk mendapatkan perhatian, dorongan untuk menang, dorongan untuk merasa
bersalah dan kurang mampu, dorongan untuk menolong, dorongan untuk pembaharuan, dorongan untuk bertekun, dorongan agresif, dorongan untuk
berhubungan dengan lawan jenis, dan konsistensi. Sesuai dengan penelitian ini ialah akan mengungkap keterampilan pencak
silat sebagai hasil belajar, maka komponen kepribadian yang akan diungkap adalah yang dekat hubungannya dengan masalah belajar, ialah dorongan
berprestasi, dorongan disiplin, dorongan mandiri, dan dorongan bertekun.
21
2.1.1.5 Kepribadian Atlet