4 Program komunikasi ke atas yang efektif menekankan kesensitifan
dan penerimaan ide-ide yang menyenangkan dari level yang rendah.
5 Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pendengar
yang obyektif. 6
Program komunikasi ke atas yang efektif memerlukan pengambilan tindakan penyelesaian terhadap masalah.
7 Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan
bermacam-macam media dan metode untuk memajukan arus informasi.
c. Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal terjadi antara orang-orang yang berada dalam jenjang yang sama dalam hirarki kekuasaan komunikasi horisontal
atau antara orang-orang pada jenjang berbeda yang tidak memiliki kekuasaan langsung atas satu dengan lainnya Wexley dan Yuki,
2003. Pesan melalui komunikasi horisontal biasanya berhubungan
dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi. pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan
informasi Muhammad, 2001:121. Komunikasi horisontal mempunyai tujuan sebagai berikut:
mengkoordinasikan tugas-tugas, saling memberi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas, memecahkan masalah yang timbul
diantara orang-orang yang berbeda dalam satu tingkatan, menjamin pemahaman yang sama, mengembangkan sokongan interpersonal.
Metode yang dapat digunakan dalam komunikasi horisontal yaitu:
1 Rapat-rapat komite. Rapat komite ini biasanya digunakan untuk
melakukan koordinasi pekerjaan, saling berbagi informasi, memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik diantara sesama
pegawai. 2
Interaksi sosial pada waktu jam istirahat. 3
Percakapan telepon 4
Memo dan nota 5
Aktivitas sosial 6
Kelompok mutu, yaitu suatu kelompok dalam organisasi yang secara beratanggung jawab untuk memperbaiki mutu pekerjaan
mereka.
2.2.5 Komunikasi Informal dalam organisasi
Menurut Wexley dan Yuki 2003, disamping komunikasi formal, dalam suatu organisasi akan muncul komunikasi informal. Komunikasi
informal, yang kadang-kadang dikenal sebagai komunikasi Getok-Tular Gravine, terjadi di luar saluran-saluran yang ditentukan. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara interaksi tatap muka dan kadang-kadang melalui telepon.
Fungsi utama komunikasi informal dalam organisasi adalah pemeliharaan hubungan sosial inisalnya: persahabatan pribadi, kelompok-
kelompok informal, distribusi info pribadi, gossip serta desas-desus. Komunikasi informal mungkin juga berkaitan dengan pekerjaan.
Komunikasi informal muncul untuk memenuhi kekurangan komunikasi formal yang jarang mendistribusikan informasi yang memadai tentang
suatu pekerjaan. Getok-tular dapat memberikan akibat baik positif maupun negatif
terhadap organisasi. Getok-tular dapat menyebarkan desas-desus yang merusak maupun gosip yang menyakitkan. Tetapi juga dapat bertindak
sebagai pelengkap penting terhadap sistem komunikasi formal. Lebih dari itu, getok tular sangat penting terhadap sistem komunikasi formal. Lebih
dari itu, getok-tular sangat penting untuk menmgembangkan dan memelihara hubungan sosial. Dengan demikian para manajer dan
administrator seharusnya mengenal keberadaan komunikasi getok-tular dalam organisasinya serta berusaha menggunakan untuk tujuan-tujuan
konstruktif.
2.2.6 Masalah-MasaIah Komunikasi dan Pemecahannya
Ketidakefisienan komunikasi disebabkan oleh banyak jenis permasalahan teknis dan manusiawi yang berbeda-beda. Menurut Wexley
dan Yuki 2003, masalah-masalah dalam komunikasi meliputi:
1 Pemahaman yang tidak lengkap
Secanggih apapun teknologi penyampaian pesan yang digunakan manusia sampai saat ini tetap saja tidak akan dapat menjamin bahwa
orang yang menerima informasi tersebut akan memahaminya. Kegagalan komunikasi karena kekurangpahaman dapat diperkecil jika
isi pesan serta media penyampaiannya sesuai dengan para penerima pesan, situasinya serta tujuan-tujuan komunikator. Pemahaman dapat
dipermudah dengan bahasa yang langsung dan sederhana, pengulangan yang wajar serta menciptakan umpan balik.
2 Kelebihan beban
Ketidakefisienan komunikasi dalam suatu jaringan kerja mungkin disebabkan oleh pembagian terlalu banyak informasi atau terlalu
sedikit informasi. Seseorang memiliki kapasitas tertentu untuk menangkap pesan-pesan yang datang, jika melebihi kapasitasnya,
orang tersebut menjadi kelebihan beban. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah:penyaringan dan penundaan, sedangkan
tindakan-tindakan yang lebih drastis adalah meliputi latihan khusus atau penurunan informasi melalui perubahan struktural.
3 Tidak memadainya komunikasi ke atas
Tidak memadainya komunikasi ke atas merupakan masalah serius dan meluas dalam hierarki kekuasaan. Dua pendekatan yang berbeda
untuk mengembangkan komunikasi ke atas meliputi penggunaan
sumber informasi yang independen serta pengembangan suatu situasi yang saling mempercayai dan pemecahan masalah bersama.
4 Tidak memadainya komunikasi ke bawah
Tidak memadainya komunikasi ke bawah terjadi jika para manajer tidak peka terhadap kebutuhan informasi para bawahan atau berusaha
memegang kendali dengan cara menyimpan informasi secara ketat. Penggunaan media yang sesuai dapat membantu menurunkan
penyaringan ke bawah dan penyimpangan pesan.
2.3 Tinjauan Efektivitas Kerja