Persiapan Lahan Aplikasi Herbisida 1

Keterangan : = petakpercobaan = titik pengambilan sample Gambar 5.Tata letak pengambilan sample tanah.

3.5 Variabel Pengamatan

Adapun variabel yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Penetapan pH Tanah

Tanah lolos ayakan 2 mm dimasukkan kedalam botol plastik sebanyak 10 g, kemudian ditambahkan 25 ml aquades ke dalam botol plastik tersebut. Botol plastik tersebut diguncang menggunakan shaker selama 30 menit. Setelah itu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter. Yang sebelumnya telah dilakukan kalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan penyangga standar.

3.5.2 Analisis C-Organik

Sampel tanah yang lolos ayakan 2 mm ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer. Larutan K2Cr2O7 ditambahkan kedalam erlemeyer sebanyak 5 ml yang berisi sampel tanah sehingga terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Larutan H2SO4 sebanyak 10 ml ditambahkan kedalam erlenmeyer berisi larutan, kemudian erlenmeyer diguncangkan secara perlahan hingga terjadi reaksi yang menimbulkan bau menyengat dan kenaikan suhu. Diamkan reaksi tesebut hingga suhunya menurun, setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 100 ml kedalam erlenmeyer. Larutan H 3 PO 4 sebanyak 5 ml dan Naf sebanyak 2,5 ml ditambahkan kedalam erlenmeyer, setelah itu teteskan indikator diphenylamine kedalam larutan sebanyak 3 tetes warna berubah menjadi hijau pekat . Larutan tersebut dititrasi menggunakan ammonium ferro sulfat hingga warna berubah menjadi hijau muda, dicatat banyaknya ml peniter yang digunakan. Sebelum mengukur larutan sampel sebaiknya membuat sampel blanko dengan perlakuan yang sama tetapi tidak menggunakan sampel tanah.

3.5.3 Analisis Asam Humat

Sampel tanah yang mengandung sekitar 100 mg C dimasukkan kedalam tabung sentrifius, kemudian ditambahkan 40 ml 0,1 N NaOH kedalam tabung sentrifus tersebut. Gas N 2 dialirkan kedalam tabung sentrifius yang berisi sampel tanah selama 3 menit, tabung sentrifius ditutup rapat dan dibiarkan selama 48 jam. tabung sentrifius diguncangkan secara perlahan selama 3 menit dengan selang waktu 3 jam. Setelah 48 jam larutan disentrifius pada kecepatan 9000 rpm selama 15 menit. Larutan bening dipisahkan dari endapannya menggunakan kertas saring whatman 42, larutan bening dituangkan kedalam labu ukur 100 ml. Kemudian sisa endapan diekstraksi kembali dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Larutan bening hasil ekstraksi kedua disatukan dengan larutan bening hasil ekstraksi pertama. Larutan bening hasil ekstraksi yang sudah tercampur diasamkan menggunakan HCl 6 N pekat hingga mencapai pH 2,0. Larutan bening tersebut dibiarkan