BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Drainase
Menurut Suripin 2004 drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalirkan air. Secara umum, drainase didefinisikan
sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi danatau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan. Sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas iar tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase
yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut Suhardjo 1948:1. Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan
kelebihan air baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air yang berada di bawah permukaan tanah. Kelebihan air dapat disebabkan
oleh intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama.
Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan.
Air yang berlebihan pada suatu kawasan dapat diartikan sebagai banjir atau genangan. Banjir dan genangan yang terjadi di suatu lokasi diakibatkan antara
lain oleh : 1.
Perubahan tata guna lahan Land Use di daerah aliran sungai DAS 2.
Pembuangan sampah 3.
Erosi dan sedimentasi 4.
Kawasan kumuh di sepanjang aliran sungaidrainase 5.
Perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat 6.
Curah hujan 7.
Pengaruh fisiografigeofisik sungai 8.
Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai 9.
Pengaruh air pasang 10.
Penurunan tanah rob genangan akibat pasang air laut 11.
Drainase lahan 12.
Bendung bangunan air 13.
Kerusakan bangunan pengendali banjir Kodoatie Sugiyanto dalam Kodoatie Sjarief, 2010.
2.2 Analisis Hujan
Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses analisis hidrologi, karena kedalaman curah hujan rainfall depth yang turun
dalam suatu DAS akan dialihgramkan menjadi aliran di sungai, baik melalui