perpajakan yang berlaku. Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat legal lawful, sedangkan penggelapan pajak tax
evasion adalah usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat tidak legal unlawful Xynas, 2011 dalam Budiman dan Setiyono, 2012.
Adapun cara untuk melakukan Tax efficience menurut Merks 2007 dalam Kurniasih dan Sari 2013 adalah sebagai berikut:
1 Memindahkan subjek pajak danatau objek pajak ke negara-negara yang memberikan perlakuan pajak khusus atau keringanan pajak tax haven
country atas suatu jenis penghasilan substantive tax planning. 2 Usaha penghindaran pajak dengan mempertahankan substansi ekonomi dari
transaksi melalui pemilihan formal yang memberikan beban pajak yang paling rendah Formal tax planning.
3 Ketentuan anti avoidance atas transaksi transfer pricing, thin capitalization, treaty shopping, dan controlled foreign corporation Specific Anti Avoidance
Rule, serta transaksi yang tidak mempunyai substansi bisnis General Anti Avoidance Rule.
2.4 Return on Assets ROA
Return On Asset ROA merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka
semakin tinggi kemampuan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Kemampuan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasi merupakan fokus
utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Laba menjadi indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada kreditur dan investor, serta
merupakan bagian dalam proses penciptaan nilai perusahaan berkaitan dengan prospek perusahaan di masa depan. Return On Asset ROA dapat mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya yang digunakan untuk
mendanai aset tersebut seperti biaya pengembangan dan pengelolaan karyawan dalam meningkatkan intellectual Rachmawati, 2012.
Return On Asset ROA digunakan investor dalam memprediksi laba dan memprediksi risiko dalam investasi, sehingga memberikan dampak pada
kepercayaan investor terhadap perusahaan. Sehubungan dengan itu, manajemen termotivasi untuk melakukan praktik perataan laba agar laba yang dilaporkan
tidak berfluktuatif sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini sesuai dengan teori political cost hypotesisi dalam positive accounting theory
yang menyatakan bahwa manajemen perusahaan akan memilih prosedur-prosedur akuntansi yang dapat menunda pelaporan laba periode saat ini ke periode yang
akan datang. Hal ini bertujuan untuk menghindari kewajiban pajak dan berbagai aturan yang tidak menguntungkan perusahaan.
Kelebihan Return On Assets ROA menurut Syamsuddin 2004: 58 yaitu:
2. Selain ROA berguna sebagai alat kontrol, ROA juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya ROA dapat dipergunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi. Perusahaan dapat mengestimasikan ROA harus melalui investasi pada
aktiva tetap.
3. ROA dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari masing- masing poduk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan
sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan kedalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan,
sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk. 4. Kegunaan ROA yang paling prinsip berkaitan dengan efisiensi
penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktik akuntansi
secara benar. Menurut Syamsudin 2004: 59 mengenai kelemahan Return On Assets
ROA, sebagai berikut : 1. Sulit membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan
lain, karena perbedaan praktik akuntansi antar perusahaan. 2. Analisa Return On Assets ROA saja tidak dapat digunakan untuk
membandingkan antara dua perusahaan atau lebih untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
2.5 Leverage