Pengangkutan Sedimen Erosi dan Sedimentasi

Dasar Teori Tugas Akhir | Penggunaan Check Dam dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur erosion dengan erosi alur rill erosion Foster dan Meyer, 1971 : Foster, Meyer, dan Onstad, 1977.

2.1.3. Pengangkutan Sedimen

a. Perhitungan debit melayang suspended load Suspended load adalah sedimen bergerak di dalam alur sungai sebagai sedimen tersuspensi Suspended Sediment dalam air yang mengalir dan sebagai muatan dasar bed load yang bergeser atau menggelinding sepanjang dasar saluran. Metode perhitungan yang digunakan berdasarkan pengukuran sesaat. b. Perhitungan sedimen dasar Bed Load 1. Pengukuran sedimen dasar secara langsung Adalah pengukuran dengan cara mengambil sampel secara langsung dari sungai lokasi pos duga air dengan menggunakan alat ukur muatan sedimen dasar. 2. Pengukuran sedimen dasar dengan cara tidak langsung. • Proses sedimentasi Pengukuran dapat dilakukan dengan cara pemetaan endapan sedimen secara berkala. Pada evaluasi sedimen dasar, maka material halus terutama yang berasal dari endapan muatan sedimen melayang dipisahkan dari total volume endapan. Volume endapan sedimen dasar diperoleh dengan cara mengurangi volume endapan dengan volume sedimen melayang yang masuk dan keluar waduk. • Pemetaan dasar sungai Laju dari muatan sedimen dasar dapat diperoleh dengan cara memperkirakan posisi gugus pasir yang dihitung dengan cara pemetaan dasar sungai secara berkala. • Pemetaan muatan sedimen dasar dengan rumus empiris. 3. Volume sedimen total Volume sedimen total adalah penjumlahan dari volume angkutan sedimen melayang dengan volume angkutan dasar. Bendungan Tipe Urugan, DR. Suyono Sosrodarsono Dasar Teori Tugas Akhir | Penggunaan Check Dam dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur

2.2. Analisis Hidrologi

Data hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena hidrologi hydrologic phenomenon, seperti besarnya : curah hujan, temperatur, penguapan, lamanya penyinaran matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran, konsentrasi sedimen sungai akan selalu berubah terhadap waktu Soewarno, 1995. Data hidrologi dianalisis untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan mengenai fenomena hidrologi berdasarkan sebagian data hidrologi yang dikumpulkan. Soewarno, 1995. Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut : 1 Perencanaan Daerah Aliran Sungai DAS beserta luasnya. 2 Analisis mengenai distribusi curah hujan dengan periode ulang T tahun. 3 Analisis mengenai frekuensi curah hujan. 4 Pengukuran dispersi. 5 Pemilihan jenis sebaran. 6 Uji kecocokan sebaran. 7 Perhitungan debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana di atas pada periode ulang T tahun untuk menentukan bangunan pengendali banjir.

2.2.1 Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai DAS catchment, basin, watershed merupakan daerah dimana semua airnya mengalir ke dalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi, yang berarti ditetapkan berdasar aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan berdasar air bawah tanah karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan pemakaian. Nama sebuah DAS ditandai dengan nama sungai yang bersangkutan dan dibatasi oleh titik kontrol, yang umumnya merupakan stasiun hidrometri. Memperhatikan hal tersebut berarti sebuah DAS dapat merupakan bagian dari DAS lain Sri Harto Br., 1993. Dalam sebuah DAS kemudian dibagi dalam area yang lebih kecil menjadi sub DAS. Penentuan batas-batas sub DAS berdasarkan kontur, jalan dan rel KA yang ada di lapangan untuk menentukan arah aliran air.