Studi Perbandingan Beberapa Teknik Sampling dalam Menaksir Volume Tegakan Jati (Tectona grandis L. F) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasar Sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan
RINGKASAN
ISKANDAR .
Studi Perbandingan Beberapa Teknik
Sampling dalam Menaksir Volume Tegakan Jati (Tectona
g r a n d i s L . f ) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)
Pasar sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu melalui
Potret Udara. Dibawah bimbingan Ir. M. Buce Saleh, MS
dan Ir. Budi Prihanto, MS.
HERU
Inventarisasi hutan di Indonesia, khususnya dalam
pendugaan potensi tegakan pada umumnya dilakukan secara
konvensional, yang banyak membutuhkan pengorbanan berupa
waktu, biaya dan tenaga, apalagi bila dilakukan pada
areal yang sangat luas.
Karena itu diperlukan suatu
metode inventarisasi hutan yang mengarah pada pekerjaan
praktis, sederhana, obyektif namun dengan ketelitian
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan tersedianya potret udara, kegiatan perenCanaan hutan, khususnya inventarisasi hutan serta
penggunaan lainnya dalam monitoring kondisi tegakan
dapat lebih cepat dan mudah dilaksanakan.
Melalui
potret udara dapat diukur peubah-peubah yang dibutuhkan
untuk menaksir volume tegakan, seperti tinggi pohon,
diameter tajuk, kerapatan tajuk dan jumlah pohon.
Tujuan dari penelitian ini meliputi
penyusunan
model regresi yang menyatakan hubungan volume tegakan
dengan peubah-peubah pada potret udara, menaksir volume
tegakan dengan teknik
sampling dengan stratifikasi,
teknik double sampling dengan regresi dan teknik double
sampling dengan stratifikasi serta menentukan tingkat
efisiensi relatif dari beberapa teknik sampling yang diterapkan.
Peubah yang diukur dalam kegiatan interpretasi pada
potret udara adalah kerapatan tajuk ( C ) , tinggi pohon
(H) dan diameter tajuk (Dl . Sedangkan obyek pengukuran
di lapangan adalah diameter setinggi dada (1,30 m) dan
ISKANDAR .
Studi Perbandingan Beberapa Teknik
Sampling dalam Menaksir Volume Tegakan Jati (Tectona
g r a n d i s L . f ) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)
Pasar sore, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu melalui
Potret Udara. Dibawah bimbingan Ir. M. Buce Saleh, MS
dan Ir. Budi Prihanto, MS.
HERU
Inventarisasi hutan di Indonesia, khususnya dalam
pendugaan potensi tegakan pada umumnya dilakukan secara
konvensional, yang banyak membutuhkan pengorbanan berupa
waktu, biaya dan tenaga, apalagi bila dilakukan pada
areal yang sangat luas.
Karena itu diperlukan suatu
metode inventarisasi hutan yang mengarah pada pekerjaan
praktis, sederhana, obyektif namun dengan ketelitian
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan tersedianya potret udara, kegiatan perenCanaan hutan, khususnya inventarisasi hutan serta
penggunaan lainnya dalam monitoring kondisi tegakan
dapat lebih cepat dan mudah dilaksanakan.
Melalui
potret udara dapat diukur peubah-peubah yang dibutuhkan
untuk menaksir volume tegakan, seperti tinggi pohon,
diameter tajuk, kerapatan tajuk dan jumlah pohon.
Tujuan dari penelitian ini meliputi
penyusunan
model regresi yang menyatakan hubungan volume tegakan
dengan peubah-peubah pada potret udara, menaksir volume
tegakan dengan teknik
sampling dengan stratifikasi,
teknik double sampling dengan regresi dan teknik double
sampling dengan stratifikasi serta menentukan tingkat
efisiensi relatif dari beberapa teknik sampling yang diterapkan.
Peubah yang diukur dalam kegiatan interpretasi pada
potret udara adalah kerapatan tajuk ( C ) , tinggi pohon
(H) dan diameter tajuk (Dl . Sedangkan obyek pengukuran
di lapangan adalah diameter setinggi dada (1,30 m) dan