Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada
atau tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada
situasional
. Dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil belajar akuntansi siswa antara
kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction
dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran
Explicit Instruction.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna untuk menentukan pola dalam suatu penelitian. Sesuai dengan
pengertiannya desain merupakan suatu rancanganpola. Desain penelitian disini digunakan untuk menentukan pola dalam suatu penelitian yang berisi penjelasan
secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai
rancangan analisis data. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan mengacu pada
metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2008:107 “Penelitian
eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan.” Alasan penulis menggunakan metode ini, karena penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok
Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang diberikan perlakuan model pembelajaran
explicit instruction
X dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan khusus.
Desain penelitian yang digunakan adalah disain eksperimen dengan metode
Quasy Experimental Design
, desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2010: 112 Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah
Nonequivalent Control Group Design
. Sugiyono 2010: 114 mengemukakan bahwa “desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design,
hanya ada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara rand
om”. Bentuk pola dari
nonequivalent control group design
adalah sebagai berikut:
Sugiyono, 2010 : 114 Keterangan:
X : Penerapan Model Pembelajaran
Explicit Instruction Treatment
1
: Pretest Kelompok Eksperimen
2
: Posttest Kelompok Eksperimen
3
: Pretest Kelompok Kontrol
4
: Posttest Kelompok Kontrol Dalam penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang keduanya diberikan
pretest
O
1
dan O
3
untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
perlakuan Model Pembelajaran
Explicit Instruction
X sementara kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus. Kemudian kelas eksperimen dan
kelompok kontrol diberikan
posttest
O
2
dan O
4
untuk mengetahui apakah
3 4
1
X
2
Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ada perbedaan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
explicit instruction
.
B. Operasional Variabel