S PEA 0901631 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil belajar akuntansi siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna untuk menentukan pola dalam suatu penelitian. Sesuai dengan pengertiannya desain merupakan suatu rancangan/pola. Desain penelitian disini digunakan untuk menentukan pola dalam suatu penelitian yang berisi penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data.
Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan mengacu pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:107) “Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan.” Alasan penulis menggunakan metode ini, karena penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok
(2)
yang diberikan perlakuan model pembelajaran explicit instruction (X) dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan khusus.
Desain penelitian yang digunakan adalah disain eksperimen dengan metode Quasy Experimental Design, desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010: 112)
Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2010: 114) mengemukakan bahwa “desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya ada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”.
Bentuk pola dari nonequivalent control group design adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2010 : 114) Keterangan:
X : Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction (Treatment) 01 : Pretest Kelompok Eksperimen
02 : Posttest Kelompok Eksperimen 03 : Pretest Kelompok Kontrol 04 : Posttest Kelompok Kontrol
Dalam penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang keduanya diberikan pretest (O1 dan O3) untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi perlakuan Model Pembelajaran Explicit Instruction (X) sementara kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus. Kemudian kelas eksperimen dan kelompok kontrol diberikan posttest (O2 dan O4) untuk mengetahui apakah
03 04 01 X 02
(3)
ada perbedaan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran explicit instruction.
B. Operasional Variabel
Operasional variabel disini dilakukan untuk membatasi pembahasan pada fokus penelitian yang akan diawasi saja. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 59) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan”.
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah hasil belajar, sebab dalam penelitian ini hanya melibatkan satu variabel yaitu hasil belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu penerapan model pembelajaran Explicit Instruction, dimana nantinya akan di bandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak diberikan treatment. Berikut disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian
Konsep Teoritis Indikator Skala
Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar. (Djamarah dan Zain, 2002: 80)
Nilai rata-rata pre-test dan post-test
Siswa setelah diberikan treatment.
Interval
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Ary, dkk dalam (Sukardi, 2013: 53) “Population is all members of well difined class of people, events or objects”. Menurut
(4)
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA N Jatinangor yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004: 56). Untuk menentukan jumlah sampel, pada dasarnya ada dua jenis teknik sampling yang dapat digunakan yaitu probability sampling dan non probability sampling. Namun pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik non probability sampling yaitu Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa pada kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Sampel ini diambil karena jumlah siswa pada kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sama yaitu 37 siswa, dan nilai rata-rata hasil UTS pada kedua kelas tersebut juga tidak jauh berbeda, selain itu guru akuntansi di SMAN Jatinangor merekomendasikan kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Reksoatmodjo (2009: 13) “pengumpulan data mencakup upaya menyederhanakan dan menyusun data ke dalam bentuk-bentuk yang mudah
dipahami”. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes. Teknik tes
dalam penelitian ini berupa soal uraian yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi akuntansinya.
Menurut Arikunto (2009:53) “tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua kali tes, yaitu Pretest dan Posttest.
(5)
1) Pretest atau tes awal adalah tes awal yang dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa pada kelas yang akan diberikan treatment dan kelas yang tidak diberikan treatment
2) Posttest atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukurkemampuan siswa pada kelas yang menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction.
E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Posttest dilakukan setelah materi tentang kertas kerja dalam siklus akuntansi perusahaan jasa telah selesai disampaikan. Skor perkembangan individu diperoleh dari perbandingan antara skor awal (pretest) dengan skor yang diperoleh siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction (posttest). Adapun alur penelitian sebagai berikut:
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan:
1. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu pada kelas XI IPS 1 yang terdiri dari 36 siswa dan kelas kontrol yaitu pada kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 36 siswa. Karena menurut pertimbangan dari guru mata pelajaran akuntansi bahwa kedua kelas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama terutama dalam hal kemampuan.
2. Mengadakan konsultasi dan pengarahan/informasi kepada guru mata pelajaran akuntansi yaitu Ibu Wetty Arnani mengenai model
(6)
pebelajaran Explicit Instruction yang akan diteliti untuk mempermudah dan membantu dalam penelitian karena posisi peneliti sebagai observer.
3. Kelas eksperimen diberi Treatment (X) berupa model pembelajaran Explicit Instruction sedangkan kelas kontrol tidak diberikan Treatment.
4. menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan pada kelas eksperimen (terlampir)
5. menyusun soal Pretest dan Posttest untuk mengukur hasil belajar siswa.
b) Tahap Pelaksanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa tes uraian
2. Melaksanakan pretest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan menerapkan
model pembelajaran Explicit Instruction.
4. Melaksanakan posttest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c) Tahap Uji Instrumen
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian instrumen penelitian untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak valid. Analisis instrumen yang akan dilakukan terhadap item soal uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Berikut merupakan analisis item soal uji coba tersebut:
(7)
Menurut Reksoatmodjo (2009: 187) “reliabilitas berkaitan dengan
konsistensi atau kestabilan hasil pengukuran yang diperoleh dari subjek yang sama ketika dites ulang dengan menggunakan tes yang identik atau
ekuivalen”. Pengertian dari reliabilitas menurut Guilford dan Fruchter
dalam (Reksoatmodjo, 2009: 188) mendefinisikan reliabilitas sebagai “....
the proportionof the variance that is true variance.” Reliabilitas adalah proporsi dari varians yang merupakan varians yang sebenarnya.
Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik metode split-half reliability. Hasil tes dipisahkan ke dalam dua kelompok. Lazimnya pemisahan dilakukan antara butir-butir nomor ganjil dan butir-butir nomor genap. Kemudian skor kedua kelompok kuesioner dari setiap responden dikorelasikan. Dengan cara ini dimungkinkan untuk menentukan, apakah kedua parubahan itu mengukur karakteristik yang sama atau tidak. Untuk menghitung reliabilitas keseluruhan perangkat tes (r2), koefisien korelasi pertama (r1) didistribusikan ke dalam rumus Spearman-Brown menurut Tuckmn dalam (Reksoatmodjo, 2009: 192) seperti di bawah ini:
�2 =
.�1 1 + −1 �1
Di mana r2 = koefisien reliabilitas terkoreksi, r1 koefisien reliabilitas tak terkorelasi, dan n = 2. Dalam beberapa literatur rumus ditulis sebagai berikut
�11 = 2�1
21 2 (1 +�1
212)
(8)
Berikut hasil pengujian instrumen untuk reliabilitas soal dengan menggunakan Anates V4 adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Soal
Rata-rata : 79,22 Korelasi XY : 0,89
Simpangan Baku : 10,43 Reliabilitas Tes : 0,94 Tabel 3.2
Hasil Uji Reliabilitas Soal
No. Urut No. Subyek Skor Ganjil Skor
Genap Total
1 1 38 28 66
2 2 43 33 76
3 3 43 32 75
4 4 39 29 68
5 5 44 34 78
6 6 38 23 61
7 7 35 27 62
8 8 49 37 86
9 9 38 32 70
10 10 47 36 83
11 11 43 31 74
No. Urut No. Subyek Skor Ganjil Skor
Genap Total
12 12 50 39 89
13 13 43 37 80
14 14 46 37 83
15 15 28 26 54
16 16 44 33 77
17 17 47 37 84
18 18 46 35 81
19 19 50 38 88
20 20 42 33 75
21 21 52 40 92
22 22 44 35 79
23 23 56 44 100
24 24 49 39 88
(9)
26 26 51 42 93
27 27 47 38 85
28 28 53 40 93
29 29 39 31 70
30 30 42 32 74
31 31 46 29 75
32 32 50 39 89
Sumber data diolah anates V4
Berdasarkan tabel 3.2, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan antara � dengan r . Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan � 0,94 sedangkan r sebesar 0,349dengan taraf signifikan 5%, ini berarti soal tersebut reliabel karena r11 > r = 0,94 > 0,349.
2) Uji Validitas
Menurut Gay dalam (Sukardi, 2013: 121) “Suatu instrumen
dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang
hendak diukur”. Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes
tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian Validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan software Anates V4.Instrumen dinyatakan valid apabila r > r dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebaliknya jika r ≤ r maka instrumen dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Soal
Jumlah Subyek : 32 Butir Soal : 10
No Item Korelasi ( df = n –2 ) α = 0,05 r Keterangan 1
2
0,664 0,643
0,349 0,349
Valid Valid
(10)
3 4 5 6 7 8 9 10 0,743 0,601 0,735 0,373 0,510 0,526 0,856 0,831 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ( Sumber : Hasil perhitungan anates, disesuaikan )
Setelah dilakukan uji instrumen, dari 10 butir soal uraian yang diujikan menunjukkan 10 soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Dari hasil uji validitas soal tersebut menunjukkan seluruh soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian dan layak diberikan pada pre-test dan post-test. Karena memiliki tingkat signifikansi diatas 0,349 (
untuk df 32 dan α = 0,05 ).
3) Tingkat Kesukaran
Indeks kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya susuatu soal. (Arikunto, 2010:217).
Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti butir soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal, yaitu:
JS B
P (Arikunto,2010:208)
(11)
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran Kriteria
D : 0,00 - 0,30 Sukar
D : 0,30 - 0,70 Sedang
D : 0,70 - 1,00 Mudah
(Arikunto, 2008:210)
Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang diujikan, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian No. Soal Tingkat kesukaran (%) Tafsiran
1 83,33 Mudah
2 82,41 Mudah
3 82,41 Mudah
4 85,71 Mudah
5 69,84 Sedang
6 85,56 Mudah
No. Soal Tingkat Kesukaran (%) Tafsiran
7 80,95 Mudah
8 61,11 Sedang
9 79,81 Mudah
10 77,22 Mudah
(12)
4) Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). (Arikunto, 2010:211)
Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:
� = − =� −�
(Arikunto,2010:213)
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atasyang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.6
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria
D : 0,00 - 0,20 Jelek
(13)
D : 0,40 - 0,70 Baik D : 0,70 - 1,00 Baik Sekali D : negatif Semuanya tidak baik (Arikunto 2010:218)
Adapun hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diujikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Daya Pembeda Instrumen Penelitian No. Soal Indeks DP (%) Klasifikasi
1 0,46 Baik
2 0,52 Baik
3 0,52 Baik
4 0,46 Baik
5 0,57 Baik
6 0,23 Cukup
7 0,28 Cukup
8 0,27 Cukup
9 0,49 Baik
10 0,51 Baik
(Sumber : Hasil perhitungan anates)
2. Pengujian Hipotesis a) Uji Normalitas
Sebelum melakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat.
Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:
(14)
1) Menentukan skor besar dan kecil 2) Menentukan rentangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
(Riduwan, 2012:188) 3) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)
(Riduwan, 2012:188) 4) Menentukan panjang kelas (i)
=
(Riduwan, 2012:188) 5) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong
untuk menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Tabel 3.8 Tabel penolong
Interval f0 fh f0 - fh (f0 - fh) 0− 2
Jumlah
(Sugiyono, 2008:78) 0 = frekuensi/jumlah data hasil observasi
= frekuensi/jumlah yang diharapkan 0− = selisih data f0 dan fh
6) Menentukan rata-rata atau mean (� )
� = �
(15)
7) Menentukan simpangan baku (S)
= �
2− � 2 ( −1)
(Riduwan, 2012:188) 8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan
a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5
b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = Batas Kelas−X
S
c. Mencari luas 0-Z dari tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka beris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya.
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden
Tabel pembantu yang dibuat sebagai berikut:
No Batas
Kelas � Luas 0-Z Luas Tiap Kelas Interval fe Fo
(Riduwan, 2012:189-190) f. Mencari Chi Kuadrat (�2 ) dengan rumus:
�2 = ( − )
2
(16)
(Riduwan, 2012:190)
9) Membandingkan �2 dan �2
�2 dan �2 dengan � = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-1.
�2 ≥ �2 maka distribusi data tidak normal
�2 ≤ �2 maka distribusi data normal
(Riduwan, 2012:191)
b) Uji t
Dari perhitungan uji normalitas data, jika�2 ≤ �2 yang berarti bahwa data berdistribusi data normal maka perlu dilakukan uji t. Uji yang digunakan adalah uji t dua sampel. Tujuan dari uji t ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah dua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk melihat perbedaan nilai hasil tes pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Hipotesis (� �0) dalam uraian kalimat
�0 :�1 = �2Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang
tidak menggunakan model explicit instruction.
� : �1 ≠ �2 Terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang
tidak menggunakan model pembelajaran explicit instruction. 2. Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi
(17)
� = �
(Riduwan,2012:209)
b. Standar Deviasi
= �
2 − � 2
−1
(Riduwan,2012:209) 3. Mencari dengan rumus:
= � 1− � 2 12
1 + 22
2−2.�. 1
1
+ 2
2
(Riduwan,2012:214)
Keterangan:
r = Nilai korelasi �1dengan�2 1 2 = Jumlah sampel
� 1 = rata-rata sampel 1
� 2 = rata-rata sampel 2
1 = Standar deviasi sampel ke-1 2 = Standar deviasi sampel ke-2 12 = Varians sampel ke-1
22 = Varians sampel ke-1 4. Mencari nilai dengan ketentuan:
Taraf signifikansi α = 0,05, db = 1 + 2−2. 5. Menentukkan kriteria pengujian
(18)
Jika − ≤ ≤ + maka �0 diterima dan � ditolak. Membandingkan antara dengan
(1)
D : 0,40 - 0,70 Baik D : 0,70 - 1,00 Baik Sekali D : negatif Semuanya tidak baik (Arikunto 2010:218)
Adapun hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diujikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Daya Pembeda Instrumen Penelitian No. Soal Indeks DP (%) Klasifikasi
1 0,46 Baik
2 0,52 Baik
3 0,52 Baik
4 0,46 Baik
5 0,57 Baik
6 0,23 Cukup
7 0,28 Cukup
8 0,27 Cukup
9 0,49 Baik
10 0,51 Baik
(Sumber : Hasil perhitungan anates)
2. Pengujian Hipotesis a) Uji Normalitas
Sebelum melakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat.
(2)
1) Menentukan skor besar dan kecil 2) Menentukan rentangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
(Riduwan, 2012:188) 3) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)
(Riduwan, 2012:188) 4) Menentukan panjang kelas (i)
=
(Riduwan, 2012:188) 5) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong
untuk menghitung harga Chi Kuadrat hitung.
Tabel 3.8 Tabel penolong
Interval f0 fh f0 - fh (f0 - fh) 0−
2
Jumlah
(Sugiyono, 2008:78) 0 = frekuensi/jumlah data hasil observasi
= frekuensi/jumlah yang diharapkan 0− = selisih data f0 dan fh
6) Menentukan rata-rata atau mean (� )
� = �
(3)
7) Menentukan simpangan baku (S)
= �
2− � 2
( −1)
(Riduwan, 2012:188) 8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan
a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5
b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z = Batas Kelas−X S
c. Mencari luas 0-Z dari tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka beris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya.
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden
Tabel pembantu yang dibuat sebagai berikut: No Batas
Kelas � Luas 0-Z Luas Tiap Kelas Interval fe Fo
(Riduwan, 2012:189-190) f. Mencari Chi Kuadrat (�2 ) dengan rumus:
�2 = ( − )
(4)
(Riduwan, 2012:190)
9) Membandingkan �2 dan �2
�2 dan �2 dengan � = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-1.
�2 ≥ �2 maka distribusi data tidak normal �2 ≤ �2 maka distribusi data normal
(Riduwan, 2012:191)
b) Uji t
Dari perhitungan uji normalitas data, jika�2 ≤ �2 yang berarti bahwa data berdistribusi data normal maka perlu dilakukan uji t. Uji yang digunakan adalah uji t dua sampel. Tujuan dari uji t ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah dua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk melihat perbedaan nilai hasil tes pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Hipotesis (� �0) dalam uraian kalimat
�0 :�1 = �2Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang
tidak menggunakan model explicit instruction.
� : �1 ≠ �2 Terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang
tidak menggunakan model pembelajaran explicit instruction. 2. Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi
(5)
� = �
(Riduwan,2012:209)
b. Standar Deviasi
= �
2 − �
2
−1
(Riduwan,2012:209) 3. Mencari dengan rumus:
= � 1− � 2
12
1 +
22
2−2.�. 1
1
+ 2
2
(Riduwan,2012:214)
Keterangan:
r = Nilai korelasi �1dengan�2
1 2 = Jumlah sampel
� 1 = rata-rata sampel 1 � 2 = rata-rata sampel 2
1 = Standar deviasi sampel ke-1 2 = Standar deviasi sampel ke-2 12 = Varians sampel ke-1
22 = Varians sampel ke-1 4. Mencari nilai dengan ketentuan:
Taraf signifikansi α = 0,05, db = 1 + 2−2. 5. Menentukkan kriteria pengujian
(6)
Jika − ≤ ≤ + maka �0 diterima dan � ditolak. Membandingkan antara dengan