Kemampuan Aestivasi dan Mortalitas Juvenil Siput Murbei (Pomacea sp.)

P

d

g p p

o

hnuh

gaaj

RMGKASAN

a s s

" "5 3m 01
35

2


Q Q 3

*ssInr

ATMARULINA . C 24.0106. KEMAMPUAN - , I
DAN
S JUVENIL SIPUT MURBEI (Pornacea sp.). Dibawah biman ~r. ~ o n gSuwignya, M,~ c .clan ~lr. ~ t t yM,
MS.

s rrszc,

2 8q9 .2 :
;s 2i psgm
'=cn.r,Q

5 n"ga 5

3 3 ~ g 9 .

gxsrc

u$ ax mg 1g g
c
3j
U ' T Q
5 3

Penelitian kemampuan aestivasi dilakukan selama 6 bulan ( 8 Januari - 8

0

i 1993) di Kolam Percobaan Babakan, Fakultas Perikanan dan mortalitas juveniI

5

X

8 8 ~ 92nama
~ 45 hari (1 Juni - 14 Juli 1993) di Laboratorium Biofogi Air, FakuItas Perika-

?:&%a

2
J'

B
Q

-

%. I $2- .
;2 ~ 5
- 3

gg!L
s
r

. gX

n, Institut Perranian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


z. marnpuan aestivasi serta mengebhui mortalitas juvenil siput rnurbei sebagai upaya
7l

tuk mendapatkan inforrnasi mengenai titik kekuatan dan kelemahan dari tingkah

J

:u siput rnurbei sepanjang daur hidupnya.
Penelitian kemampuan aestivasi menggunakan Rancangan Acak Blok
Perlakuan daIam ha1 ini adalah ukuran siput dan blok-nya adalah waktu
ulan). Uji statistik lanjutan rnenggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
pelaksanaanya, siput murbei dikelompokkan menjadi tiga kelas ukuran
itu ukuran kecii dengan bobot rata-rata 2,22 gram dengan rata-rata tinggi cangng 37,88 mm, ukuran sedang bobot rata-ratanya 9,74 gram dengan rata-rata
ggi cangkang 37,88 mrn serta ukuran besar dengan bobot rata-rata 22,05 gram

ngan rata-rata tinggi

cangkang 45,87 rnm. Wadah uji diisi substrat lumpur

inggi 30 cm. Kernudian dilakukan penyekatan menjadi 3 bagian sama besar

tuk siput ukuran kecil, sedang dan besar) dan tiap-tiap sekat dibagi menjadi 6

-.9

E'
Q
3

gs3
gh

7

(n .tak sama besar.

Substrat Lumpur dikeringkan sarnpai macak-macak, kemudian

0
7 :wan uji ditebar. Masing-masing petak ditebar 15 ekor sesuai dengan ukuran


>2. u (kecil,
t
sedang dan besar).

(n ~

0

s

Pengamatan dilakukan sebulan sekali dengan cara membongkar satu pet*

E ~ r masing-masing
i
bagian (kecil, sedang dan besar) secara acak. Siput hasil

3
C
3
7'

(D

2
-.
u"

ongkaran ditimbang untuk mengetahui bobot akhir dengan terlebih dahulu
bersihkan lurnpur yang meiekat di cangkangnya.
Untuk rnenentukan jumlah rnortalitas siput rnurbei, setelah ditimbang dan
ur tinggi cangkangnya hewan uji dimasukkan kedalam air. Siput yang telah
kan terapung diatas permukaan air dan berbau busuk. Siput yang masih
akan bergerak menjulurkan tentakelnya. Siput yang tetap diam, untuk
astikan apakah siput masih hidup atau sudah mati siput dibiarkan terendarn
a-kira selarna 2 hari. Kemudian diIakukan pengukuran tinggi cangkang
a siput yang masih hidup.
Pengamatan rnortalitas juvenil dianalisa secara deskriptif. Peralatan dan
an yang digunakan adalah akuariurn kaca, dengan 2 jenis pakan yaitu gang-

g (Wydn'1.a verticillntn) dan daun pepaya tua kering yang direndam selama dua
da 3 macam volume air, yaitu 2250 ml, 4500 rnl dan 6750 ml. Pengamatan


an setiap 2 hari sekali selama 1,5 buIan.
Pengarnatan terhadap kemampuan aestivasi didrtpatkan semakin bertarnwaktunya, mortalitas semakin tinggi pada semua kelompok ukuran. Siput

ran kecil lebih cepat mengalami kernatian dibandingkan ukuran sedang dan
ar. Sernakin besar ukuran siput diduga semakin tinggi daya tahannya.
Siput ukuran kecil keadaan kritis (50% rnortalitas) terjadi antara bulan
-3 dan ke-4 dengan rata-rata penyusutan bobot tubuh berkisar antara 20.2447

- 24.1315 %. Total Mortafitas (100 %) terjadi pada bulan ke-6 dengan penyuan bobot tubuh sebesar 89.0760 %,
Siput ukuran sedang keadaan kritis (50 % mortalitas) terjadi pada bulan

-4 dan ke-5 dengan rata-rata penyusutan bobot tubuhnya berkisar antara
,2982 % - 39.3952 %. Total mortalitas (100 %) diduga terjadi antara bulan ke-8

n ke-9dengan penyusutan bobot tubuh diduga sebesar 63.4215 %.