Hemodinamik ANINDARAMADHIANI 22010110110065 BAB2KTI

2.1.4. Nyeri

post operative Prototipe untuk nyeri akut adalah nyeri paska operasi. Kualitas, intensitas, dan durasi nyeri berkaitan dengan sifat prosedur bedah. Setiap trauma, termasuk trauma bedah, menyebabkan kerusakan jaringan. Zat-zat yang menimbulkan nyeri yang dibebaskan ke dalam jaringan yang cedera menurunkan ambang nyeri. Insisi di abdomen atas umumnya menyebabkan nyeri pasca operasi yang lebih besar karena adanya gerakan napas. Spasme otot di sekitar daerah cedera mungkin ikut menimbulkan nyeri. Nyeri insisi umumnya terasa tajam dan terlokalisir dengan jelas karena kulit dan jaringan subkutis memiliki banyak nosiseptor. Apabila struktur yang terletak lebih dalam dengan reseptor nyeri yang lebih sedikit mengalami cedera, maka nyeri yang timbul cenderung tumpul dan kurang terlokalisir atau mungkin dirujuk apabila struktur-struktur visceral terlihat. Rasa takut dan cemas sering merupakan bagian dari aspek afektif-emosi pada nyeri akut dan cenderung memperkuat satu sama lain. Dengan demikian, tindakan-tindakan untuk mengurangi nyeri juga mengurangi rasa cemas, yang cenderung mengurangi nyeri. Nyeri paska operasi akut biasanya menghilang seiring dengan menyembuhnya luka. 10

2.2. Hemodinamik

Fisiologi hemodinamik meliputi komponen vaskular, velositas kecepatan aliran darah, aliran darah, resistensi, kelenturan compliance; keregangan, profil tekanan dalam pembuluh darah, tekanan arterial, tekanan darah vena, dan tekanan darah atrial. Tekanan arterial bersifat pulsatif berdenyut dan tidak konstan selama satu siklus jantung. Tekanan arterial terdiri dari: 1 Tekanan sistolik Merupakan tekanan arterial yang paling tinggi selama satu siklus jantung. Diukur setelah jantung melakukan kontraksi sistole dan darah diejeksikan ke dalam sistem arterial. 2 Tekanan diastolik Merupakan tekanan arterial yang paling rendah selama satu siklus jantung. Diukur setelah jantung melakukan relaksasi diastole dan darah dialirkan balik ke jantung lewat pembuluh vena. 3 Tekanan nadi pulse pressure Merupakan perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan nadi berkisar antar 25-50 dari nilai sistolik. Determinan paling penting yang menentukan tekanan nadi adalah isi sekuncup stroke volume . Ketika darah diejeksikan dari ventrikel kiri ke dalam sistem arterial, maka tekanan arterial mengalami peningkatan karena keteregangan arteria yang relatif rendah. Karena tekanan diastolik tetap tidak berubah selama sistole ventrikel, maka tekanan nadi akan meningkat sama tingginya seperti tekanan sistolik. Berkurangnya keteregangan kelenturan, seperti terjadi pada proses penuaan, menyebabkan peningkatan nadi. 14 4 Tekanan arterial rerata Mean Arterial Pressure MAP Adalah nilai rata-rata dari tekanan arteri yang diukur milidetik per milidetik selama periode waktu tertentu. Nilai ini tidak sama dengan rata-rata tekanan sistolik dan diastolik karena tekanan arteri lebih mendekati nilai tekanan diastolik daripada tekanan sistolik pada sebagian besar siklus jantung. Oleh karena itu, tekanan arteri rerata ditentukan sekitar 60 persen dari tekanan diastolik dan 40 persen dari tekanan sistolik. 19 Tekanan Darah Tekanan di permulaan aorta dihasilkan oleh ventrikel kiri. Tekanan ini bervariasi antara sekitar 120 mmHg selama sistol dan 80 mmHg selama diastol. Karena diastol berlangsung lebih lama daripada sistol, tekanan darah rerata setara dengan 40 tekanan sistolik ditambah 60 tekanan diastolik. Sewaktu darah mengalir melintasi arteri besar dan kecil, sebagian tekanan hilang. Tekanan semakin banyak yang hilang sewaktu darah masuk ke arteriol dan kapiler. Pada saat aliran darah mencapai kapiler, tekanan darah di ujung arteriol kapiler, untuk sebagian besar jaringan kapiler, mengalami penurunan sampai sekitar 35 mmHg. Selama bergerak melintasi kapiler, tekanan ini turun menjadi 10 mmHg di ujung vena, sehingga tekanan darah rerata di kapiler adalah sekitar 18 mmHg. Pada saat darah mencapai vena cava, tekanannya nol. Dengan demikian, gradien tekanan yang memengaruhi aliran darah antara aorta dan vena cava sangat besar 90 mmHg sampai 0 mmHg. Ini adalah gaya yang mendorong darah melintasi sirkulasi sistemik. 14 Denyut nadi Pada seseorang, nadi dipengaruhi beberapa hal yaitu aktivitas badan, psikis penderita, dalam menghadapi suatu yang berdebar-debar, pulsus frequen, dapat karena penyakit cardialextra cardial dapat dipengaruhi: suhu, obat adrenalin, noradrenalin, kopi, kenaikan suhu badan naik satu derajat maka naik 10 denyut per menit contoh bila suhu 38 C maka nadi 80, suhu 39 C maka nadi 90. 21

2.3. Paracetamol