Pengumpulan Data S PKN 1105818 Chapter3

Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tahap Pelaksanaan Setelah tahap persiapan penelitian selesai ditempuh dan persiapan yang menunjang berjalannya penelitian telah lengkap, maka penulis langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian di SMK Al Musyawirin. Dalam melaksanakan penelitian, penulis sebagai instrument utama dengan menggunakan observasi dan wawancara antara penulis dan narasumber. Penulis melakukan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan agar dapat menjawab permasalahan yang belum penulis ketahui sebelumnya. Setiap selesai melakukan penelitian di lapangan, penulis menuliskan kembali data-data yang telah dicatat ke dalam catatan lapangan dengan maksud agar dapat mengungkapkan data secara utuh. c. Tahap Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data yang diperlukan terkumpul. Penulis melakukan tahap terakhir yaitu analisis data. Pada tahap analisis data penulis berusaha mengkrontruksikan data yang diperoleh dalam bentuk catatan dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah. Serangkaian kegiatan tahap penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam mengolah dan menganalisis data serta informasi yang diperoleh dalam penelitian mengenai Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif penulis menggunakan sebagai alat untuk mengungkap data dari sumber, seperti yang dikemukakan oleh Moleong 2010, hlm. 163 bahwa: Alat pengumpulan data dalam kualitatif adalah peneliti itu sendiri dalam mengungkap sumber data responden secara mendalam dan bersifat radikal, sehingga diperoleh data yang utuh tentang segala pernyataan yang disampaikan sumber data. Sedangkan yang menjadi instrument pembantu adalah berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penulis memperoleh data agar lebih akurat dari lapangan, maka penulis bertindak sebagai instrument utama key instrument dengan cara terjun langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data. Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, dimana penulis mengamati fenomena-fenomena yang telah terjadi berkaitan dengan penelitian saat penelitian dilakukan. Danial dan Wasriah 2009, hlm. 77 menyatakan bahwa : Alat ini digunakan untuk mengamati, dengan melihat, mendengarkan, merasakan, mencium, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat atau merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu. Sejalan dengan pendapat Nasution dalam Sugiyono, 2012a, hlm. 64 menyatakan bahwa: Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil proton dan elektroton maupun yang sangat jauh benda ruang angkasa dapat diobservasi dengan jelas. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data kepada guru PKn dan siswa di lapangan secara lebih mendalam sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh. Observasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan pengamatan seperti kondisi pembelajaran dan lingkungan sekolah yang berkaitan dengan proses terjadinya kegiatan di SMK Al Musyawirin. Konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan dengan aspek atau kategori sebagai aspek studi yang dikembangkan peneliti. Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung sehingga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata. Semua Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegiatan, objek serta kondisi penunjang yang ada dapat diamati dan dicatat Satori dan Aan,2012, hlm. 106. 2. Wawancara Wawancara adalah Dialog yang dilakukan oleh penulis kepada narasumber untuk memperoleh informasi. Dalam hal ini penulis lakukan guna mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian secara langsung dari narasumber. Menurut Danial dan Wasriah 2009, hlm. 71 mengemukakan bahwa wawancara adalah tekhnik mengumpul data dengan cara dialog, Tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh. Stainback dalam Sugiyono, 2012a, hlm. 318 mengemukakan bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah peneliti yang sedang berdialog dengan terwawancara untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden maka peneliti harus berwawancara secara bersunguh-sungguh dan lebih mendalam. Wawancara adalah kegiatan percakapan yang dilakukan oleh pewawancara dengan terwawancara , dimana pihak terwawancara akan memberikan jawaban data terkait pertanyaan yang telah pewawancara ajukan . Maksud mengadakan wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moloeng, 2007, hlm. 186 antara lain : “…mengkonstruksi mengenai orang kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkontruksi kebulatan- kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu;memproyeksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi…” Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak terstruktur dengan maksud untuk menumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber secara mendalam. Kepala sekolah, Pembina Kesiswaan, 2 Guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan 12 Siswa kelas XI dapat menyampaikan pernyataan- pernyataan secara leluasa atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dialaminya. Demikian pula Sugiyono 2012b, hlm. 321”dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden”. 3. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi adalah dokumen yang berupa tulisan maupun non tulisan yang dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan hal-hal, informasi, data dari terwawancara, sebagaimana dikemukakan oleh Danial dan Wasriah sebagai berikut: Studi dokumentasi adalah menumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistic, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, poto, akte dsb. Guba dan Lincola dalam Moloeng, 2007, hlm. 216 memaknai dokumen sebagai “setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record bukti tertulis yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan penyidik ”. Dokumen bisa bermacam-macam bentuknya seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012a, hlm. 82: Dokumen bisa berbentuk tulisan maupun catatan harian, sejarah kehidupan life histories, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang terbentuk gambar, misalnya foto, gambra hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang terbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi Dokumentasi adalah berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai macam data sesuai dengan peneliti kaji baik itu berupa agenda, buku, catatan, dan poto. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moloeng, 2007, hlm. 217 dokumen sering Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan dalam penelitian karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti berikut ini : 1 Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong. 2 Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian 3 Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks 4 Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan. 5 Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian ini. 6 Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki. Dokumentasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan berbagai macam data sesuai dengan peneliti kaji baik itu berupa agenda, buku, catatan, dan poto. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah melakukan pencatatan bukti fisik kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK Al Musyawirin yang berkaitan dengan pembinaan sikap social responsibility siswa. Adapun jenis data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi adalah sebagai berikut : a. Studi dokumentasi terhadap program yang ada di SMK Al Musyawirin berkaitan dengan : 1 Catatan-catatan bentuk kegiatan pembinaan social responsibility siswa yang sedang dilakukan ataupun tidak dilakukan di SMK Al-Musyawirin. 2 Segala jenis bukti tertulis dalam upaya mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan sikap social responsibility siswa. b. Studi dokumentasi terhadap dokumen-dokumen SMK Al Musyawirin berkaitan dengan : 1 Gambaran umum tentang SMK Al Musyawirin 2 Gambaran tentang pelaksanaan pembinaan social responsibility siswa di SMK Al Musyawirin. Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Analisis Data