Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan penelitian selesai ditempuh dan persiapan yang menunjang berjalannya penelitian telah lengkap, maka penulis langsung terjun ke
lapangan untuk melaksanakan penelitian di SMK Al Musyawirin. Dalam melaksanakan penelitian, penulis sebagai instrument utama dengan menggunakan
observasi dan wawancara antara penulis dan narasumber. Penulis melakukan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan agar dapat menjawab permasalahan yang belum penulis ketahui sebelumnya. Setiap selesai melakukan penelitian di lapangan, penulis menuliskan
kembali data-data yang telah dicatat ke dalam catatan lapangan dengan maksud agar dapat mengungkapkan data secara utuh.
c. Tahap Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data yang diperlukan terkumpul. Penulis melakukan tahap terakhir yaitu analisis data. Pada tahap analisis data penulis
berusaha mengkrontruksikan data yang diperoleh dalam bentuk catatan dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah.
Serangkaian kegiatan tahap penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam mengolah dan menganalisis data serta informasi yang diperoleh dalam penelitian
mengenai Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap
Social Responsibility
Siswa Di Sekolah.
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif penulis menggunakan sebagai alat untuk mengungkap data dari sumber, seperti yang dikemukakan oleh Moleong
2010, hlm. 163 bahwa: Alat pengumpulan data dalam kualitatif adalah peneliti itu sendiri dalam
mengungkap sumber data responden secara mendalam dan bersifat radikal, sehingga diperoleh data yang utuh tentang segala pernyataan yang disampaikan
sumber data. Sedangkan yang menjadi instrument pembantu adalah berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penulis memperoleh data agar lebih akurat dari lapangan, maka penulis bertindak sebagai instrument utama
key instrument
dengan cara terjun langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data. Oleh karena itu teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, dimana penulis mengamati
fenomena-fenomena yang telah terjadi berkaitan dengan penelitian saat penelitian dilakukan. Danial dan Wasriah 2009, hlm. 77 menyatakan bahwa :
Alat ini digunakan untuk mengamati, dengan melihat, mendengarkan, merasakan, mencium, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat
atau merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu.
Sejalan dengan pendapat Nasution dalam Sugiyono, 2012a, hlm. 64 menyatakan bahwa:
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil proton dan
elektroton maupun yang sangat jauh benda ruang angkasa dapat diobservasi dengan jelas.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data kepada guru PKn dan siswa di
lapangan secara lebih mendalam sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh. Observasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan
pengamatan seperti kondisi pembelajaran dan lingkungan sekolah yang berkaitan dengan proses terjadinya kegiatan di SMK Al Musyawirin.
Konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan dengan aspek atau kategori sebagai
aspek studi yang dikembangkan peneliti. Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung sehingga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau
objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata. Semua
Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kegiatan, objek serta kondisi penunjang yang ada dapat diamati dan dicatat Satori dan Aan,2012, hlm. 106.
2. Wawancara
Wawancara adalah Dialog yang dilakukan oleh penulis kepada narasumber untuk memperoleh informasi. Dalam hal ini penulis lakukan guna mendapatkan data
yang berkaitan dengan penelitian secara langsung dari narasumber. Menurut Danial dan Wasriah 2009, hlm. 71 mengemukakan bahwa wawancara adalah tekhnik
mengumpul data dengan cara dialog, Tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh.
Stainback dalam Sugiyono, 2012a, hlm. 318 mengemukakan bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah peneliti yang sedang berdialog dengan terwawancara untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden maka peneliti harus berwawancara secara bersunguh-sungguh dan
lebih mendalam. Wawancara adalah kegiatan percakapan yang dilakukan oleh pewawancara
dengan terwawancara , dimana pihak terwawancara akan memberikan jawaban data terkait pertanyaan yang telah pewawancara ajukan . Maksud mengadakan wawancara
seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moloeng, 2007, hlm. 186 antara lain :
“…mengkonstruksi mengenai orang kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkontruksi kebulatan-
kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu;memproyeksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada
masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
triangulasi…”
Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak terstruktur dengan maksud untuk menumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber
secara mendalam. Kepala sekolah, Pembina Kesiswaan, 2 Guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan 12 Siswa kelas XI dapat menyampaikan pernyataan-
pernyataan secara leluasa atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dialaminya. Demikian pula Sugiyono 2012b, hlm. 321”dalam
wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan
oleh responden”. 3.
Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi adalah dokumen yang berupa tulisan maupun non tulisan
yang dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan hal-hal, informasi, data dari terwawancara, sebagaimana dikemukakan oleh Danial dan Wasriah sebagai berikut:
Studi dokumentasi adalah menumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta,
data statistic, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, poto, akte dsb.
Guba dan Lincola dalam Moloeng, 2007, hlm. 216 memaknai dokumen sebagai “setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari
record
bukti tertulis yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan penyidik
”. Dokumen bisa bermacam-macam bentuknya seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012a, hlm. 82:
Dokumen bisa berbentuk tulisan maupun catatan harian, sejarah kehidupan
life histories,
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang terbentuk
gambar, misalnya foto, gambra hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang terbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film
dan lain-lain.
Studi Dokumentasi adalah berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai macam data sesuai dengan peneliti kaji baik itu berupa agenda, buku, catatan, dan
poto. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moloeng, 2007, hlm. 217 dokumen sering
Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam penelitian karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti berikut ini :
1 Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya
dan mendorong. 2
Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian 3
Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks
4 Record relatif
murah dan tidak sukar diperoleh tetapi dokumen harus dicari
dan ditemukan. 5
Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian ini. 6
Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki.
Dokumentasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan berbagai macam data sesuai dengan peneliti kaji baik itu berupa agenda, buku, catatan, dan poto. Studi
dokumentasi dalam penelitian ini adalah melakukan pencatatan bukti fisik kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK Al Musyawirin yang berkaitan dengan
pembinaan sikap
social responsibility
siswa. Adapun jenis data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi adalah sebagai berikut :
a. Studi dokumentasi terhadap program yang ada di SMK Al Musyawirin berkaitan
dengan : 1
Catatan-catatan bentuk kegiatan pembinaan
social responsibility
siswa yang sedang dilakukan ataupun tidak dilakukan di SMK Al-Musyawirin.
2 Segala jenis bukti tertulis dalam upaya mendukung pelaksanaan kegiatan
pembinaan sikap
social responsibility
siswa. b. Studi dokumentasi terhadap dokumen-dokumen SMK Al Musyawirin berkaitan
dengan : 1 Gambaran umum tentang SMK Al Musyawirin
2 Gambaran tentang pelaksanaan pembinaan
social responsibility
siswa di SMK Al Musyawirin.
Noerul Fatichah, 2015 Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Sikap Social Responsibility Siswa Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Analisis Data