Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau
Classroom Action Research
yang dilakukan peneliti secara langsung. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Arikunto, 2012 : 3. Sedangkan Ebbutt
mengemukakan bahwa „penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan
melakukan tindakan – tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka
mengenai hasil dari tindakan – tindakan tersebut dalam Wiriaatmadja, 2012:12.
Mencermati dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
action
yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dan memperbaiki kinerja guru dalam segala aspek
di dalam pembelajaran. Pemilihan metode ini karena PTK dapat membuat guru merespon dengan
baik permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa ketika belajar. Sehingga guru menjadi kreatif dan inovatif dalam menanggulangi permasalahan-
permasalahan tersebut. Permasalahan setiap siswa pasti berbeda ditambah lagi mata pelajaran yang berbeda pasti membutuhkan penanganan yang berbeda baik
28
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dari segi metode mengajar, model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan strategi-strategi lain yang membuat guru menjadi lebih kreatif dan inovatif.
B. Model Penelitian
1. Model PTK yang Dikembangkan
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Wiriaatmadja, 2012:66.
Model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait
antara satu langkah dengan langkah berikutnya. a.
Perencanaan
Planning
Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan dilaksanakan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait analisis materi pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran.
Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP.
b. Pelaksanaan A
cting
Dalam tahap ini, rencana yang telah disusun diujicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat, yaitu langkah-langkah pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran
Outdoor Lea rning
sebagai pendekatan dalam pembelajarannya.
c. Observasi
Observing
Dalam tahap ini, penelitian melakukan observasi terhadap tindakan yang sedang dan telah dilakukan. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti sendiri
atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk hal itu. Observasi ini dilakukan untk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun
sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebenarnya. Selain itu, untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
berlangsung terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan.
d. Refleksi
Reflecting
Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi dianalisis
dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaian yang efektif. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan selanjutnya
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai
akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari
permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di
sekolah pada umumnya berdasar pada model 2 ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.
Gambar 3.1 Bagan Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart
Umar Ghozali, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Suntenjaya Desa Cibodas Kecamatan Lembang, pada semester 2 tahun ajaran 20132014
dengan jumlah siswa 32 siswa, yang terdiri 14 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan sebagai subjek penelitian. Pemilihan kelas ini berdasarkan hasil
observasi dan pengalaman mengajar selama Program Latihan Profesi PLP bahwa di kelas ini terdapat beberapa masalah atau kendala dalam pembelajaran
IPA.
D. Prosedur Penelitian